1. Berat Jenis
timbang kembali
2. Pola Dinamolisa
tutup cawan petri yang berisi eksrak encer dengan pola yang sudah dibuat
cairan akan naik melalui sumbu dan akan membentuk pola pada kertas whatman
amati pola
amati pH dengan menyamakan hasil dengan standar ( gambar pada bilangan harga
3. Ph
pH)
4. Kromatografi Lapis Tipis
Siapkan camber dengan cara masukan pelarut naik sampai ujung kertas saring
No Pengamatan
1
pH
Pola
Gambar
a = 2 cm
a
dinamolisa
c
b = 2,1 cm
d
c = 1,9 cm
d = 1,8 cm
KLT a
Spectrum 366
Rf =
Rf =
= 0,225 cm
KLT b
Spectrum 254
Rf =
Rf 1 =
= 0,21 cm
Rf 2 =
= 0,28 cm
Rf 3 =
= 0,32 cm
Berat
ekstrak
= 0,062 cm
1. 10,06 g
2. 10,06 g
3. 10,06 g
Pikno + air
1. 20,55 g
2. 20,55 g
3. 20,55 g
a. bobot air = (pikno+air)-(pikno kosong)
= 20,55 g 10,06 g
= 10,49 g
b. air =
= 0,959 g/ml
= 10,93 g/ml
Pikno + ekstrak
1. 18,86 g
2. 18,86 g
3. 18,86 g
a. bobot air = (pikno+air)-(pikno kosong)
= 18,86 g 10,06 g
= 8,8 g
b. air =
= 1,14 g/ml
=
= 7,71 g/ml
d. berat jenis ekstrak =
= 1,14 g
PEMBAHASAN
karakteristik ekstrak cair meliputi karakteristik kimia dan karakteristik fisika, karakteristik kimia
ekstrak encer meliputi pH dan kromatografi lapis tipis, karakteristik fisika ekstrak encer meliputi
pola dinamolisa dan berat jenis ekstrak. yang bertujuan untuk menetapkan nilai-nilai parameter
ekstrak encer dari ekstrak yang dihasilkan, karakeristik fisika ini digunakan sebagai runtutan
dalam evaluasi kendali mutu ekstrak. ekstrak encer yang dihasilkan yaitu 2800 ml, yang pertama
dilakukan cek pH dengan menggunakan indicator pH universal, pH ekstrak yang diperoleh yaitu
6 yang menunjukan ekstrak bersifat asam.kemudian dilakukan pengujian kromatografi lapis tipis
yang bertujuan untuk mengetahui senyawa yang terdapat dalam ekstrak dengan mengukur Rf
yang diperoleh dan mengamati bercak warna yang terdapat dalam plat KLT, fase diam yang
digunakan yaitu silica gel GF 254 dan fase gerak yang digunakan yaitu toluene : etil asetat ( 9,3 :
0,7 ). pertama-tama dilakukan penjenuhan chamber dengan toluene yang dimaksudkan untuk
memeberikan tekanan udara pada pelarut yang terdapat dalam camber agar pada saat pemisahan
komponen-komponen yang terdapat pada pase diam dapat memisah dan merambat secara lurus
dan tidak member luas atau berbelok-belok. Rf yang diperoleh dari ekstrak kencur yaitu 0,062
setelah dilakukan penyemprotan dengan H2SO4 10 %. Kemudian dilakukan berat jenis ekstrak
yang yang bertujuan untuk menentukan kemurnian suatu zat. berat ekstrak yang diperoleh yaitu
1,14 g/ml berbanding lurus dengan ekstrak. Kemudian dilakukan pola dinamolisa yang
bertujuan untuk memberikan informasi kadar senyawa dalam ekstrak,gambaran awal jumlah
kandungan kimia ekstrak dalam suatu pelarut. pola dinamolisa yang diperoleh diameter 2 cm, 2,1
cm, 1,9 cm , 1,8 cm.