Oleh :
1491661007
1491661022
Laba
Terminology
Bulletin (ATB) 2
dan
keuntungan
mengacu
pada
hasil Pendekatan
dan kerugian.
APB
Statement Laba
bersih
adalah
kelebihan/kekurangan Pendekatan
No. 4
pendapatan-biaya
FASB SFAC
No. 6
Hasil dari penjualan barang atau jasa yang diukur dengan harga yang
Terminology
Bulletin (ATB) 2
APB
Statement Peningkatan kotor dalam aset dan penurunan kotor dalam kewajiban yang
No. 4
FASB SFAC
No. 6
Keuntungan (gains) didefinisikan sebagai pendapatan yang diperoleh selain dari hasil penjualan
barang, jasa, atau aktivitas yang lain yang merupakan aktivitas utama perusahaan.
Permasalahan:
1.
2.
Selama produksi untuk kontrak jangka panjang tertentu, terutama yang menggunakan
installment method, dimana pendapatan diakui pada saat kas diterima.
2.
Pada saat produksi diselesaikan, dengan syarat kondisi pasar dan permintaan yang stabil
serta produk dapat segera dipertukarkan.
3.
Pengakuan pada saat terjadinya penjualan merupakan prinsip umum dalam pengakuan.
4.
Harga jual
2.
Pengumpulan kas
3.
Jika ketiga atribut tersebut dapat diukur secara reasonable, maka pendapatan harus diakui.
Biaya secara umum meliputi semua biaya yang terjadi yang sudah
Terminology
dikurangi pendapatan.
Bulletin (ATB) 2
APB
Statement Penurunan kotor dalam aset dan peningkatan kotor dalam kewajiban yang
No. 4
FASB SFAC
No. 6
Kerugian (losses) menunjukkan pengurangan dalam aset bersih, namun bukan dari biaya atau
transaksi modal.
Biaya (expenses) diklasifikasikan dalam tiga kategori (APB Statement No. 4), yaitu:
1.
2.
3.
Kos yang secara praktik tidak dapat dihubungkan dengan periode manapun.
Persepsi atas kejadian masa lalu, menggunakan one event view dimana suatu kejadian
hanya dilihat dari sisi satu pihak atau two event view yang dilihat dari kedua pihak.
2.
Probabilitas kejadian di masa yang akan datang, merupakan salah satu masalah besar
terkait dengan asumsi dan estimasi di masa yang akan datang.
3.
4.
Nilai pasar mencerminkan konsensus pasar atas kondisi saat ini yang merupakan nilai
sekarang dari kondisi yang diharapkan di masa yang akan datang.
5.
6.
Kondisi ekonomi di masa yang akan datang: konsensus untuk menghindari prediksi
perubahan ekonomi di masa yang akan datang kecuali bila ada bukti yang kuat.
7.
2.
Laba Komprehensif
Laba komprehensif menggunakan konsep laba menyeluruh dan termasuk dalam cakupan teori
kepemilikan karena seluruh perubahan terhadap ekuitas (kecuali untuk transaksi modal dengan
pemilik) dimasukkan dalam perhitungan laba komprehensif. Selain itu, juga dianggap tepat
untuk tujuan prediksi dan penilaian ekuitas.
Elemen Laba Komprehensif
Laba komprehensif termasuk elemen laba rugi tetapi sering dilewati pada laporan laba rugi.
Pada SFAS No.130 adanya pernyataan yang menyebutkan tentang:
Penyesuaian penjabaran mata uang asing dimana mata uang fungsional bukan dolar Amerika
Keuntungan maupun kerugian yang belum direalisasi atas sekuritas tersedia untuk dijual.
Penyesuaian kewajiban pensiun diklasifikasikan ke dalam aset tak berwujud dan merupakan
bagian dari laba komprehensif.
FASB menyatakan bahwa laba per => karena
alasan
fleksibilitas
kebijakan
dalam
laporan
perhitungan
perubahan
laba
per
ekuitas,
maka
saham
akan
2.
3.
FASB menyarankan untuk menggunakan metode yang pertama. Namun ada dua anggota SFAS
yang berselisih karena mereka berkeyakinan bahwa kebanyakan perusahaan akan lebih
cenderung pada metode ketiga. Hal ini akan mengurangi visibilitas dan pentingnya laba
komprehensif.
2.
Perubahan Akuntansi
Perubahan akuntansi diklasifikasikan menjadi tiga, sebagai berikut:.
a
tahun perubahan dilakukan dan ditampilkan diantara laba bersih dan pos luar biasa.
b
3.
Perusahaan mengeliminasi hasil operasi dan arus kas komponen dari suatu yang
sedang berjalan.
Tidak ada lagi aktivitas yang dilakukan komponen itu setelah transaksi pelepasan.
6
Operasi yang dihentikan untuk keuntungan atau kerugian dari pelepasan komponen bisnis,
dilaporkan dalam laporan laba rugi terpisah. Selain itu juga harus dilaporkan terpisah dari
operasi berlanjut (continuing operations).
Pengaruh dari operasi yang dihentikan diperlihatkan setelah pajak sebagai kategori
terpisah, yaitu setelah operasi berlanjut tetapi sebelum pos-pos luar biasa.
4.
Namun,
karena
ada
intervensi
dari
SEC,
maka
akhirnya
FASB
merevisi
konsep penyesuaian periode sebelumnya ini menjadi terbatas pada (SFAS No. 16) :
Penyesuaian yang berasal dari realisasi manfaat pajak penghasilan dari akumulasi
rugi operasi sebelum diakuisisi
2.
3.
APB Opinion No. 15 diganti dengan SFAS No. 128 yang menghilangan perhitungan laba per
saham primer karena sulit dihitung dan sulit dimengerti pengguna. Sekarang yang diperlukan
adalah dasar dimana tidak ada dilusi laba per saham dan laba per saham memiliki dilusi paling
besar.
Laba per saham dasar dan dilusian sama-sama harus ditampilkan dalam kondisi apapun pada
laporan laba rugi.
Sebelum 1 Januari 1976, ada dua standar akuntansi yang ditujukan untuk perusahaan yang
sedang berkembang (kos umumnya ditangguhkan) dan untuk perusahaan yang beroperasi
(sebagian besar dibebankan kos).
SFAC No. 7 => Sifat kos merupakan hal yang menentukan akuntansi yang tepat dan bukan sifat
perusahaannya.
SFAS No. 114 telah mengubah peraturan tersebut bagi kreditur dimana aliran kas yang
direstrukturisasi didiskon terhadap tingkat suku bunga efektif pada awal transaksi.
Pengurangan nilai pinjaman yang tercatat akan dicatat sebagai tambahan biaya kerugian utang.
Perubahan nilai sekarang perkiraan aliran kas masa depan diakui sebagai pendapatan bunga
ataupun pengurangan biaya kerugian utang.
Ada dua masalah utama dari SFAS No. 114, yaitu:
Diakui pada laporan laba/rugi saat ini. Metode ini akhirnya dipilih oleh APB Opinion No. 9,
diterapkan dalam menentukan keuntungan atau kerugian yang bersifat luar biasa.
Akhirnya, SFAS No. 4 => menyatakan bahwa keuntungan atau kerugian dari penghilangan
utang sebelum waktunya dicatat seperti dan bersama dengan pos
luar biasa setelah dikurangi pajak yang berlaku, jika material.
MANAJEMEN LABA
Menurut Schipper, manajemen laba merupakan intervensi dalam proses pelaporan keuangan
eksternal dengan maksud untuk memperoleh beberapa keuntungan pribadi.
Teori agen menjelaskan bahwa pengaruh manajemen laba terhadap laba perusahaan adalah:
menghindari pelanggaran dari kewajiban utang obligasi yang akan mencegah pembayaran
deviden,
Kompensasi Manajemen
Tujuannya adalah untuk mengtaur perilaku manajemen dengan kepentingan pemegang
saham mengingat dua pihak itu seringkali menemui konflik.
Selain kompensasi kas, ada juga insentif bonus berdasarkan laba/harga saham dan insentif
jangka panjang.
Laba dapat diatur dengan memanipulasi discretionary accruals (akrual yang dapat diatur
manajemen dalam jangka pendek).
2.
Timing transaksi
Sumber :
Wolk, Harry. I., Michael G, Tearney., James. L. Dodd, 2001. Accounting Theory : A Conceptual
and Institutional Approach, Fifth Edition. South Western Collage Publishing, Cincinnati,
Ohio.
10