I. PENCEGAHAN
1.1 Pencegahan penyakit klamidia menurut WHO:
1) Penyuluhan kesehatan dan pendidikan seks : sama seperti sifilis
(lihat Sifilis, 9A) dengan penekanan pada penggunaan kondom
ketika melakukan hubungan seksual dengan wanita bukan
pasangannya.
2) Pemeriksaan pada remaja putri yang aktif secara seksual harus
dilakukan secara rutin. Pemeriksaan perlu juga dilakukan
terhadap wanita dewasa usia dibawah 25 tahun, terhadap
mereka yang mempunyai pasangan baru atau terhadap mereka
yang mempunyai beberapa pasangan seksual dan atau yang
tidak konsisten menggunakan alat kontrasepsi. Tes terbaru
untuk infeksi trachomatis dapat digunakan untuk memeriksa
remaja dan pria dewasa muda dengan spesimen urin. (Hutapea,
Tarigan, 1992)
3)
1.2 Pengawasan penderita, kontak dan lingkungan sekitar.
1) Laporan pada instansi kesehatan setempat; laporan kasus wajib
dilakukan dibanyak negara bagian di AS, Kelas 2B (lihat
Tentang pelaporan penyakit menular).
2) Isolasi : tindakan kewaspadaan universal, bisa diterapkan
untuk pasien rumah sakit. Pemberian terapi antibiotika yang
tepat menjamin discharge tidak infektif; penderita sebaiknya
menghindari hubungan seksual hingga kasus indeks, penderita
atau pasangannya telah selesai diberi pengobatan yang lengkap.
3) Disinfeksi
serentak
Pembuangan
benda-benda
yang
tindakan(over
tbehaviot).untuk
terwujudnya
sikap
kondisi
yang
memungkinkan
antara
lain:fasilitas
sangat
penting
untuk
mendukung
praktek
melakukan
hubungan
seksual
baik
d. Segera
memeriksakan
diri
serta
melakukan
bagian
vagina/alat
bawah.Pengeluaran
kelamin,keputihan
susu,bergumpal
kemerahan
dan
disertai
pada
sekitarnya,keputihan
pada
berwarna
putih
rasa
alat
yang
lendir
gatal
dan
kelamin
berbusa,
tau
kehijauan,
berhubungan
cairan,lecet
atau
seks
borok
bintil-bintil
berisi
pada
alat
kelamin.
yang
dilakukan
who,2005
2. Pencegahan sekunder,meliputi:
a. Adanya
siraman
rohani
di
lokalisasi.
b. Peningkatan pengetahuan tentang penyakit menular
seksual meliputi penyuluhan dari dinas kesehatan.
3. Pencegahan tersier meliputi:
a. Adanya peraturan dari pemerintah tentang larangan
prostitusi.
b. Adanya
usaha
rehabilitasi
dengan
pelatihan
REFERENSI
Hutapea NO, Tarigan J., 1992, Infeksi Chlamydia di antara Mitra Seksual:
Kumpulan Makalah Ilmiah Konas VII PERDOSKI, 171, Bukit Tinggi.
Centers for Disease Control and Prevention. Sexually Transmitted Disease
Surveillance, 2009. Atlanta, GA: U.S. Department of Health and Human
Services; 2010.
U.S. Department of Health & Human Services - 200 Independence Avenue, S.W.
- Washington, D.C. 2001.