LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

BORANG
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK
ACARA: PENGENALAN PIROKSEN, HORNBLENDE & MIKA
Name : Ika May Hartati

NIM

Mineral : Hornblende

Thin Sec. Code : Biotit

Chemical.
Formula:
(Al,Si)4O11)2
Plane Polarize light (//)

: 13/346769/TK/40618

Ca2(Mg,Fe,Al)5(OH)2 Cryst.System

: Monoklin

//

Colour:
Colorless
Mineral Size:

Pecahan uneven

0,5 mm x 1,5 mmm

Relief tinggi

Relief:
Tinggi

Belahan 2 arah

Form:
Prismatik
Cleavage:
2 arah

4 mm
X

Fracture:
Uneven
Pleochroism:

Pecahan uneven

Tidak ada
Relief tinggi

Transparency:
Transparan

Belahan 2 arah

Refraction Index:

4 mm

n min > n balsam

4 mm

Inclusion:

Keping gips

Tidak ada
Cross Polarize light (X)
Pecahan uneven

Interference colour, Orde:

Pure yellow, orde 2

Relief tinggi

Retardation:
Belahan 2 arah

4 mm

LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA

910 10-6 mm

Intereference Figure :

Extinction,Angle:
28, miring
Twinning:
Tidak ada
Mineral Thickness (t):
t = 910 10-6 mm
0,031
= 0,029 mm
Birefringence:
0,031
Optic Sign:
- (subtraksi), sea green orde 2
Conoscopic Mode
Kind of Interference Figure :

Optical Indicatrix Figure :

Biaxial negatif
Optic Sign:
-Ve
2V:
52 - 85
Additional Information
Alteration / Decomposition:
Hornblende tidak mengalami alterasi.
Occurence:
Hornblende tersebar luas dan menjadi mineral yang umum
ditemukan dalam semua tipe batuan beku. Hornblende juga
merupakan penyusun utama sekis, gneis, dan amphibolite.
Selain itu hornblende merupakan penyusun utama pada
banyak sedimen detrital.
Daftar Pustaka:
Kerr, Paul F. 1959. Optical Mineralogy. New York :
MacGraw-Hill Book Company. Halaman 329.

Mineral Section Figure :