NIM :
F0311016
tetapi
dalam bab ini akan sering disebut sebagai kata pusat investasi, untuk menyebut
sebuah pusat tanggung jawab.
Pusat investasi mempunyai semua masalah pengukuran yang yang berguna
untuk menentukan sebuah beban dan pendapatan. Pusat investasi ini menimbulkan
sebuah permasalahan baru tentang bagaiman cara untuk mengukur aktiva yang
akan digunakan, khususnya untuk aktiva mana yang akan dimasukan , Dan untuk
bagaimana menilai sebuah aktiva tetap dan aktiva lancar, Sebuah metode
penyusutan yang akan digunakan untuk aktiva tetap, kemudian aktiva perusahaan
mana yang perlu dialokasikan dan kewajiban manakah yang perlu dikurangi.
Salah satu tujuan utama dari organisasi bisnis adalah untuk
memaksimalkan tingkat pengembalian terhadap ekuitas pemegang saham,(adalah
tentang nilai sekarang bersih dari arus kas di masa yang akan datang). Dengan
Menghitung tingkat pengembalian adalah sebuah cara pengukuran yang paling
bagus atas kinerja para manajer di tiap unit usaha. Nilai tambah ekonomis atau
sering disebut (econmic value added atau EVA) secara konsep mempunyai sebuah
keunggulan daripada nilai yang lain seperti tingkat pengembalian investasi yang
disebut (return of investmen atau ROI) untuk mengevaluasi kinerja para manajer
manajer yang berada di unit usaha. Dan untuk beberapa unit usaha , mempunyai
fokus pada laba yang berasal dari selisih antara beban dan pendapatan.
Acuan terletak pada laba tanpa perlu khawatir terhadap aset yang yang
akan digunakan untuk menghasilkan laba, hal tersebut tidak bisa mencukupi untuk
disebut proses pengendalian. Kecuali, untuk sebagian jenis organisasi dan jasa
tertentu yang tidak terlalu signifikan jumlah modalnya, tujuan utama sebuah
perusahaan yang berpaku pada laba yaitu untuk mendapatkan return atau tingkat
pengembalian yang sesuai dengan tujuan atas modal yang digunakan dalam
mencapai laba tersebut.
mereka diperbolehkan
menggunakan sumber daya tambahan, dan apabila hanya penggunaan sumber data
tersebut dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang menjanjikan.
Para manajer dibagian unit usaha mempunyai dua sasaran kinerj, sebagai
berikut:
1)
Yang pertama mereka harus mendapatkan laba yang memadahi dari sumber
dan apabila hanya penggunaan sumber data tersebut dapat menghasilkan tingkat
pengembalian yang menjanjikan
.
Tujuan
memotivasi para manajer dibagian unit usaha guna mencapai tujuan atau sasaran
yang sudah dijelaskan diatas.
(ROI) merupakan
sebuah rasio perbandingan. Pembilangnya dalam rasio ini adalah pendapatan yang
terdapat di laporan keuangan. Penyebutnya adalah aset aset yang digunakan
untuk mencapai sasaran yang ditetapkan tersebut.
meningkatkan EVA dan oleh karena itu, akan lebih menarik bagi para
manajer. Penggunaan EVA sebagai ukuran yang berhubungan dengan
masalah tersebut. Metode ini berhubungan dengan ROI investasi asetnya
adalah antara biaya modal dan ROI yang sekarang dicapai oleh pusat
investasi. Jika kinerja pusat investasi dalam ukur dengan EVA, investasi
yang menghasilkan keuntungan di atas biaya modal dan EVA karena itu
akan meningkat, serta akan lebih menarik bagi manajer.
c. EVA adalah tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis
aktiva yan berbeda pula. Degan demikian, para manajer unit usaha harus
bertindak secara konsisten ketika memutuskan untuk berinvestasi pada
aktiva yang baru. Selain itu jenis aktiva yang sama mungkin diperlukan
untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang sama pula, terlepas dari
profitabilitas unit bisnis.
d. Keempat EVA berlawanan dengan ROI, memiliki korelasi positif yang
lebih kuat terhadap perubaha-perubahan dalam nilai pasar perusahaan,
adalah bahwa EVA, berbeda dengan ROI. Stakeholder merupakan pemilik
kepentingan yang penting di dalam suatu perusahaan. Beberapa alasan
mengapa penciptaan oleh pemegang saham menjadi sangat penting :
a) Mengurangi resiko pengambilalihan (takeover)
b) Menciptakan nilai dalam pertukaran untuk merger dan akuisisi agresif
c) Mengurangi biaya modal, sehingga memungkinkan investasi yang lebih cepat
untuk pertumbuhan di masa depan.
1. Kas
Semua perusahaan pasti mengendalikan kas secara terpusat disebabkan
karena pengendalian pusat Mungkin memakai saldo kas lebih kecil dibandingnkan
dengan setiap unit usaha yang memegang sejumlah saldo kas dan kemudaian
digunakan unuk menyeimbangkan dan menyelaraskan perbedaan antara arus kas
keluar dan arus kas masuk. Dan berdampak, saldo kas aktual yang berada pada
tingkat unit usaha biasanya akan lebih kecil dibandingkan dengan sejumlah saldo
kas yang digunakan, apabila unit usaha adalah sebuah perusahaan independent.
Maka akan banyak perusahaan yang memakai rumus untuk menghitung kas yang
kemudian akan dimasukkan dalam dasar - dasar investasi.
Ada alasan mengapa memasukkan kas pada jumlah yang lebih banyal dan
besar dibandingkan saldo yang biasanya dipegang oleh bagian suatu unit usaha
dimana jumlah saldo yang lebih besar ini diperlukan dan digunakan untuk
perbandingan dengan perusahaan luar. Sebagian perusahaan akan mengabaikan
unsur kas didalam dasar- dasar investasi. Alasannya adalah karena jumlah saldo
kas tersebut mendekati kewajiban lancer atau sering disebut (current liabilities).
Jika terjadi demikian maka jumlah piutang dan perusahaan akan semakin
mendekati jumlah modal kerja atau yang disebut (working capital)
2. Piutang
penjualan
Adalah
sebuah
hal
yang
masih
diperdebatkan
dan
3. Persediaan
Biasanya persediaan dicatat jumlahnya pada akhir periode walaupun
secara konsep dengan metode rata-rata antar periode lebih baik. Apabila
perusahaan menggunakan (last in, first out atau LIFO) sebagai tujuan akuntansi
keuangannya, dan metode penilaian lain yang sering digunakan dalam pelaporan
laba pada unit usaha, karena saldo persediaan metode LIFO biasanya sangat
rendah pada saat terjadinya inflasi.
Apabila persediaan barang dalam proses atau sering disebut (work-inprocess) Mendapatkan dana melalui pembayaran dimuka atau yang disebut
(advance payment) atau mendapat dari pembayaran cicilan atau (progress
payment) dari seorang konsumen, jika seperti ini yang biasa terjadi yaitu, jika
barang yang dibutuhkan memakan waktu produksi yang lama. Kemudian
pembayaran tersebut akan dikurangi, berdasarkan dari jumlah persediaan kotor
atau biasa disebut (gross inventory amounts), atau bisa saja dilaporkan sebagai
kewajiban. Sebagian besar perusahaan mengurangkan akun utang usaha dari
sebuah persediaan dengan dasar dasar bahwa utang tersebut mencerminkan
sebuah pendanaan atas sebagian besar persediaan dari pemasok, dan tanpa
mengunakan biaya untuk unit usaha. Kemudian modal perusahaan yang akan
digunakan untuk persediaan merupakan selisih antara jumlah utang dan
persediaan kotor. Apabila unit usaha tersebut juga bisa mempengaruhi terhadap
periode
pembayaran
yang
diperbolehkan
dari
pemasok,
dan
akhirnya
memasukkan unsur unsur yang berkaitakan dengan utang dalam perhitungan itu
dapat mendorong manajer untuk menemukan persyaratan pemmbayaran yang
terbaik dan efektif.
Yang keempat , Disini perlakuan atas modal kerja sangat beragaman dan
bermacam - macam. Pada intinya, perusahaan harus memasukkan seluruh aktiva
lancarnya ke menuju ke dasar - dasar investasi dengan cara tidak mengeliminasi
Sebuah unit usaha pasti terdapat aktiva yang menganggur dan kemudian
dapat digunakan oleh unit bisnis lain, dengan kata lain unit usaha tersebut dapat
saja memperbolehkan untuk mengeluarkan aktiva berdasarkan dasar investasinya.
Tujuan dari perizinan ini untuk mengerakan para manajer dibagian unit usaha
untuk melepaskan aktiva yang menggangur tersebut keunit lain yang ada
kemungkinan memerlukannnya. Tetapi , dalam kasus aktiva tersebut tidak
digunakan oleh unit usaha lain maka solusinya adalah menjual atau menganti
tersebut untuk memberikan hal yang bisa menimbulkan tndakan yang
disfungsionall.
Dan disini kantor korporat menentukan sendiri tarif yang akan digunakan
untuk mengukur jumlah beban modal. Dana dari tarif tersebut seharusnya akan
lebih tinggi dari pada tarif yang berasal dari korporat sebagai pendanaan dengan
utang, karena dana yang terlibat merupakan hasil campuran dana modal dan utang
yang lebih tinggi. Dan pada akhirnya tarif tersebut ditetapkan berada dibawah
estimasi modal perusahaan yang akan berakibat EVA atas rata rata yang ada
diunit usaha, bisa berada diatas nol.
berkaitan
dengan
evaluasi
kinerja,
yaitu
mengenai
fakta
yang
dapat
banyak untuk unit usaha yang tidak banyak memberikan kontribusi pada
profitabilitas total dari perusahaan.
Perbedaan yang paling terlihat antara kedua jenis laporan tersebut adalah laporan
ekonomi lebih fokus pada profitabilitas di masa depan daripada profitabilitas
sekarang ini atau yang telah berlalu.
Pusat investasi pada dasarnya memiliki semua masalah terkait dengan pengukuran
yang terkait dalam penentuan beban dan pendapatan. Pusat investasi dapat
menimbulkan permasalahan baru mengenai bagaimana mengukur aktiva yang
digunakan, khususnya aktiva yang mana, bagaimana menilainya, metode
penyusutan apa, aktiva perusahaan mana, dan juga kewajiban mana yang harus
dilakukan pengurangan.
Tujuan penting dari organisasi bisnis adalah untuk mengoptimalkan tingkat
pengembalian atas ekuitas pemegang saham, seperti, nilai sekarang bersih dari
arus kas masa depan. Tidaklah praktis untuk menggunakan pengukuran semacam
ini untuk mengevaluasi kinerja dari para manajer unit usaha per bulan atau per
kuartal. Menghitung tingkat pengembalian merupakan pengukuran yang paling
baik atas kinerja dari para manajer unit usaha. Nilai tambah ekonomis (economic
value added - EVA) pada dasarnya memiliki keunggulan lebih daripada dengan
menggunakan tingkat pengembalian investasi (return on investment - ROI) dalam
mengevaluasi setiap kinerja dari para manjer unit usaha.
Selain pos - pos laporan laba rugi, pada saat menetukan tujuan laba tahunan harus
memiliki tarif bunga yang eksplisit terhadap saldo yang nantinya akan