1.1 TUJUAN
-
Lewis
dapat
dituliskan
dengan
metoda
coba-coba
dengan
Secara umum semua atom mencapai konfigurasi oktet (kecuali duplet untuk
hidrogen). Beberapa atom mengalami penyimpangan aturan oktet.
Ikatan rangkap atau rangkap tiga juga dapat terbentuk, umumnya untuk unsurunsur karbon, nitrogen, oksigen, fosfor dan sulfur.
Selain dengan menggunakan struktur lewis, kita juga dapat menentukan bentuk
molekul dengan menggunakan teori VESPR. VSEPR teori (Valence-Shell Electron-Pair
Repulsion) atau dapat juga dikatakan TPEKV (Tolak Pasangan Elektron Kulit Valensi).
VSEPR ini merupakan model pendekatan yang menjelaskan susunan geometri dari
pasangan elektron di sekitar atom pusat sebagai akibat tolak-menolak antara pasangan
electron bebas (PEB). Teori VSEPR utamanya melibatkan prediksi susunan pasangan
elektron di sekitar satu atau lebih atom pusat pada suatu molekul. Jumlah pasangan
elektron pada kelopak valensi atom pusat ditentukan dengan menggambarkan struktur
Lewis molekul tersebut. Ketika terdapat dua atau lebih struktur resonansi yang dapat
mewakili suatu molekul, model VSEPR dapat diterapkan pada semua struktur resonansi
tersebut. Pada teori VSEPR, pasangan elektron berganda pada ikatan berganda
diperlakukan sebagai "satu pasang" elektron.
Pasangan elektron diasumsikan berada pada permukaan bola yang berpusat pada
atom pusat. Oleh karena pasangan elektron tersebut bermuatan negatif, kesemuaan
pasangan elektron akan menduduki posisi yang meminimalisasi gaya tolak menolak
antar sesamanya dengan memaksimalkan jarak antar pasangan elektron. Jumlah
pasangan elektron oleh karenanya akan menentukan keseluruhan geometri molekul.
Sebagai contoh, ketika terdapat dua pasang elektron di sekitar atom pusat, gaya
tolak-menolak di antara keduanya akan menjadi minimal ketika keduanya berada pada
posisi saling berseberangan. Oleh karena itu, atom pusat diprediksikan mengadopsi
geometri linear. Jika terdapat tiga pasang elektron, maka gaya tolak-menolak
diminimalkan dengan mengadopsi bentuk trigonal. Dengan cara yang sama, untuk empat
pasang elektron, susunan geometri yang optimal adalah tetrahedral. Kulit valensi adalah
kulit terluar yang ditempati electron dalam suatu atom yang biasanya terlibat dalam
ikatan. Dua aturan umum dalam teori VSEPR, yaitu :
a. Dalam kaitannya dengan tolak-menolak pasangan elektron, ikatan rangkap dua dan
tiga dapat diperlakukan seperti ikatan tunggal. Tetapi pada kenyataannya ikatan
rangkap dua atau tiga lebih besar dibandingkan ikatan tunggal, karena kerapatan
yang lebih tinggi dari ikatan rangkap dua atau rangkap tiga di antara dua atom akan
membutuhkan ruang yang lebih besar.
b. Jika suatu model memiliki dua atom atau lebih struktur resonansi, kita dapat
menerapkan model VSEPR pada setiap struktur tersebut. Muatan formal biasanya
tidak ditunjukkan.
Dengan teori ini, kita dapat meramalkan bentuk molekul (termasuk ion) secara sistematis.
Untuk tujuan ini, molekul-molekul dibagi ke dalam dua golongan yaitu :
a. Model yang atom pusatnya tidak memiliki pasangan electron bebas (PEB). Untuk
lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut
Jumlah
pasangan
elektron
Rumus
Contoh
AX2
BeCl2
AX3
BCl3,
BF3
Linier
2
Pasangan ikatan saling tolak-menolak 1 sama
lain, maka pasangan tersebut terletak pada
ujung berlawanan dalam 1 garis lurus.
3
Segitiga Planar
AX4
CH4
AX5
PCl5
AX6
SF6
5
Atom-atom yang terletak di atas dan di
bawah bidang segitiga menempati posisi
aksial dan pada bidang segitiga menempati
posisi ekuatorial.
Oktahedral
6
Semua atom terminal memiliki sudut 900
dengan yang lainnya.
b. Model yang atom pusatnya memiliki satu atau lebih pasangan electron bebas (PEB).
Untuk memudahkan melihat jumlah total PEI dan PEB, maka diberikan rumusan
umum sebagai berikut :
MXxEy
Dimana :
M = atom pusat
X = atom terminal
E = PEB pada M
x = jumlah atom terminal (2, 3, )
y = jumlah PEB pada atom pusat (1, 2, 3, )
Total
pasangan
elektron
Jumlah Jumlah
PEI
PEB
Bentuk Molekul
Notasi
VSEPR
Contoh
AX2E
SO2
AX3E
NH3
AX2E2
H2 O
Bengkokan
3
Segitiga Piramida
Bengkokan
AX4E
SF4,
XeO2F2
AX3E2
ClF3
AX2E3
XeF2
MX5E
BrF5
MX4E2
XeF4
Bentuk T
Linier
Segiempat Piramida
Segiempat Planar
C yang satu tepat di belakang H atom C yang lain dan kedudukan lainnya dimana
atom H pada atom yang satu tepat diantara kedua atom H pada C yang lain.
3. Hidrokarbon siklik
Disusun molekul sikloheksana C6H12 dengan mengatur kedudukan rantai karbonnya
agar didapatkan bentuk seperti kapal dan bentuk seperti kursi. Bentuk kursi lebih
stabil dibandingkan bentuk kapal dan pada suhu kamar komposisinya dalam
campuran melebihi 99%.
4. Benzena
Mempunyai bentuk heksagonal datar. Panjang ikatan C-C semuanya sama dengan
sudut CC-C adalah 120o. Dalam penyusunan benzena digunakan pusat atom yang
trigonal. Lingkaran yang di dalamnya menunjukkan delokalisasi enam elektron
dalam orbital p yang saling berintikan.
5. Isomer Optik
Isomer optik mempunyai struktur dimana bayangan cerminnya saling menutupi salah
satu sama lain. Hubungan yang sama seperti tangan kanan dan tangan kiri. Disebut
isomer optik karena dia bersifat optik aktif sehingga dia memiliki kemampuan untuk
memutar bidang polarisasi dari sinar yang terpolarisasi. Untuk pusat karbon yang
tetrahedral, molekulnya bersifat optik aktif bila tidak mempunyai pusat simetri atau
bidang simetri. Atom ini disebut asimetri atau chiral dalam hal ini karbon mengikat 4
gugus yang berbeda. Untuk mendapatkan gambar ini disusun bentuk molekul CH2Cl2,
CH2ClBr, dan CHFBrCl.
Merupakan
molekulnya linier.
bentuk
molekul
yang diatomik
sehingga
bentuk
c. BF3
dan F sebagai atom terminal dengan sudut ikat yang terbentuk adalah 1200.
d. CH4
e. NH3
pusat dan H adalah atom terminal. Molekul NH3 juga memiliki satu PEB. Karena
PEB menolak PEI lebih kuat, ketiga ikatan N-H terdorong untuk lebih dekat satu
sama lainnya. Jadi, sudut yang terbentuk kurang dari 109,50.
f. H2O
sebagai atom terminal. Molekul H2O mengandung dua PEI dan dua PEB.
Susunan keseluruhan dari keempat pasang electron dalam H2O adalah berbentuk
tetrahedral, tetapi H2O memiliki dua PEB pada atom O dimana cenderung sejauh
mungkin antara satu sama lain. Akibatnya, kedua PEI OH terdorong dan saling
mendekat satu dengan yang lainnya.
h. PF5
pusat dan F sebagai atom terminal. Terdapat tiga ikatan ekuatorial dan dua ikatan
aksial.
2. C2H6 : untuk mengetahui bentuk molekul C2H6 maka molekul ini dipecah
menjadidua pusat inti yaitu CH3-CH3. Sehingga akan didapat bentuk molekulnya
adalah tetrahedral.
Eklips
Stagger
Pada konformasi stagger memiliki sudut dihedral sebesar 60o. Sedangkan dalam
konformasi eklips besar sudut dihedral adalah 0o. Munculnya dua buah konformasi
yakni eklips dan stagger adalah disebabkan oleh ikatan sigma pada etana yang
menyebabkan terjadinya rotasi bebas. Konformasi eklips dikatakan kurang stabil hal
ini disebabkan oleh adanya tolakan tolakan antara elektron elektron ikatan dan
atom atom hidrogen.
Reaksi ini menunjukkan bahwa benzena adalah senyawa lingkar yang terdiri dari
enam atom karbon. Oleh karena benzena menyerap tiga mol hydrogen untuk
mengubah satu mol benzena menjadi sikloheksana, salah satu kemungkinan adalah
bahwa benzena mengandung tiga ikatan rangkap C = C yang berselang-seling
dengan tiga ikatan tunggal C-C.
5. Isomer optik : Isomer optik mempunyai struktur dimana bayangan cerminnya tidak
saling menutupi satu sama lain. Hubungan yang samaseperti tangan kanan dan
tangan kiri. Disebut isomer optik karena dia bersifat optik aktif sehingga dia
memiliki kemampuan untuk memutar bidang polarisasi dari sinar yang terpolarisasi.
Untuk pusat karbon yang tetrahedral molekulnya bersifat optik aktif bila tidak
memiliki pusat simetri atau bidang simetri. Atom ini disebut asimetri atau chiral
dalam hal ini karbon mengikat 4 gugus yang berbeda.
CHFBrCl
CH2ClBr
CH2Cl2
Senyawa CH2Cl2 memiliki 2 buah bidang simetri (H-H dan Cl-Cl) namun
bukanlah senyawa optik aktif sebab bayangan dan molekul saling menutupi. Serta
atom C mengikat atom terminal yang sama.
Senyawa CH2ClBr memiliki 1 buah bidang simetri (H-H) dan bukan merupakan
senyawa optik aktif sebab bayangan dan molekul saling menutupi. Serta atom C
mengikat atom terminal yang sama.
Senyawa CH2ClBr tidak memiliki bidang simetri dan merupakan senyawa optik
aktif sebab bayangan dan molekul tidak saling menutupi. Serta atom C mengikat 4
atom terminal yang berbeda.
1.6 PEMBAHASAN
1. HCl
Suatu ikatan kovalen disebut polar (berkutub) jika pasangan elektron yang
dipakai bersama-sama tertarik lebih kuat kesalah satu atom. Meskipun atom H dan
atom Cl sama-sama menarik pasangan elektron , tapi keelektronegatifan atom Cl
lebih besar daripada atom H , atau atom Cl menarik pasangan elektron itu lebih kuat
daripada tarikan atom H , akibatnya letak pasangan elektron lebih dekat ke arah Cl.
HCl merupakan bentuk molekul yang diatomic sehingga bentuk molekulnya linier.
Cl H
Konfigurasi 17Cl
Konfigurasi 1H
: 1s1
2. BeCl2
Hibridisasi : sp sehingga bentuk molekulnya linear. Berilium membentuk ikatan
kepada dua klor, tiap atom klor menambahkan elektron yang lain ke tingkat terluar
dari berilium. Tidak terdapat muatan ionik yang perlu ditakutkan, karena itu terdapat
4 elektron yang bersama-sama 2 pasang. Hal ini membentuk 2 ikatan dan karena
itu tidak terdapat pasangan elektron mandiri. Dua pasangan ikatan tertata dengan
sendirinya pada sudut 180o satu sama lain, karena hal ini sebagai yang paling jauh
yang dapat mereka capai. Molekul digambarkan dengan bentuk molekul linear.
Cl - B Cl
Konfigurasi elektron 4Be
: 1s2 2s2
Konfigurasi elektron 6C
3. BF3
Hibridisasi : s p2 , sehingga bentuk molekulnya segitiga planar. Karena Boron
membentuk 3 ikatan maka tidak terdapat pasangan elektron mandiri. Semuanya
terletak dalam suatu bidang yang memiliki sudut 120 satu sama lain.
Konfigurasi electron 5B : 1s2 2s2 2p1
Konfigurasi elektron 9F : 1s2 2s2 2p5
CH4
Konfigurasi elektron 6C : 1s2 2s2 2p2
Konfigurasi elektron 1H : 1s1
Hibridisasi : s p3 sehingga bentuk molekulnya tetrahedral. Karbon memiliki 4
elektron terluar. Karbon membentuk 4 ikatan dengan hidrogen, penambahan 4
elektron yang lain seluruhnya 8, dalam 4 pasang. Karena membentuk 4 ikatan,
semuanya harus menjadi pasangan ikatan. Empat pasangan elektron tertata
dengan sendirinya pada jarak yang disebut susunan tetrahedral. Semua sudut
ikatan adalah 109.5.
NH3
Konfigurasi electron 7N : 1s2 2s2 2p3
Konfigurasi elektron 1H : 1s1
Hibridisasi : s p3 , sehingga bentuk molekulnya segitiga piramida. Nitrogen
memiliki 5 elektron terluar. Tiap-tiap atom hidrogen yang tiga menambahkan
elektron yang lain ke elektron nitrogen pada tingkat terluar, menjadikannya total
8 elektron dalam 4 pasang. Karena nitrogen hanya membentuk tiga ikatan, satu
pasang harus menjadi pasangan elektron mandiri. Pasangan elektron tertata
dengan sendirinya pada bentuk tetrahedral seperti metana. Pasangan elektron
mandiri terletak pada orbital yang lebih pendek dan lebih bulat dibandingkan
orbital yang ditempati pasangan elektron ikatan. Karena hal ini, terjadi tolakan
yang lebih besar antara pasangan elektron mandiri dengan pasangan elektron
ikatan dibandingkan antara dua pasangan elektron ikatan. Gaya pasangan
elektron ikatan tersebut sedikit rapuh , terjadi reduksi sudut ikatan dari 109.5o
menjadi 107o. Meskipun pasangan elektron tersusun tetrahedral, ketika
menggambarkan bentuknya, hanya memperhatikan atom-atomnya. Amonia
adalah piramidal seperti piramida dengan tiga hidrogen pada bagian dasar dan
nitrogen pada bagian puncak.
H2 O
Konfigurasi atom 8O : 1s2 2s2 2p4
Konfigurasi elektron 1H : 1s1
Hibridisasi : s p 3 , sehingga bentuk molekulnya bengkok / bentuk V
Oksigen memiliki empat pasang elektron, dua diantaranya adalah pasangan
mandiri. Air juga akan mengambil susunan tetrahedral. Saat ini sudut ikatan lebih
sempit dari 104, karena tolakan dua pasangan mandiri. Bentuknya tidak dapat
digambarkan dengan tetrahedral, karena kita hanya melihat atom oksigen dan
hidrogen, bukan pasangan mandiri. Air digambarkan dengan bengkok atau
bentuk V.
6. PF5
Hibridisasi : s p3 d , sehingga bentuk molekulnya
trigonal bipiamid.
Konfigurasi elektron 9F
1.7 KESIMPULAN
Untuk menggambarkan bentuk molekul dapat menggunakan 2 metode, yaitu :
1. Berdasarkan teori VSEPR yakni menjelaskan susunan geometri berdasarkan
tolakan pasangan elektron kulit valensi.
2. Berdasarkan konsep hibridisasi (distribusi orbital atom pusat)
Pada metode VSEPR tolak menolak pada pasangan elektron bebas dengan
pasangan elektron bebas > dari pasangan elektron bebas dengan pasangan elektron
ikatan > pasangan elektron ikatan dengan pasangan elektron ikatan. Bentuk Geometri
molekul mempengaruhi sifat kimia dan sifat fisika seperti titik didih, titik leleh,
kerapatan dan jenis reaksinya.
Berubahnya sudut ikatan dan bentuk molekul disebabkab oleh adanya PEB yang
menyebabkan gaya tolak-menolak antar elektronnya berbeda.
tolakan antara PEB vs PEB > tolakan antara PEB vs PEI > tolakan antara PEI vs PEI
Untuk meramalkan geometri suatu molekul secara sistematik, kita dapat
menggunakan teori VSEPR yang dibagi menjadi dua kategori yaitu :
molekul yang mempunyai atom pusat tanpa pasangan elektron bebas (PEB)
Bentuk molekul yang mempunyai atom pusat tanpa PEB ada 5 bentuk, yaitu :
a) Bentuk linier
c) Bentuk tetrahedral
e) Bentuk oktahedral
Bentuk molekul yang atom pusatnya memiliki PEB ada 8 bentuk, yaitu :
Bentuk T
Bentuk linier
Hibridisasi
Senyawa
Susunan Elektron
Ikatan
Bentuk Molekul
Non-ikatan Jumlah
Atom
Pusat
BeCl2
Linear
Linear
SP
BF3
Segitiga
Segitiga
SP2
CH4
Tetrahedral
Tetrahedral
SP3
NH3
Tetrahedral
Piramida
SP3
H2O
Tetrahedral
Bentuk V
SP3
PF5
Trigonal
Trigonal
Bipiramida
Bipiramida
[PtCl4]2-
Oktahedral
Segiempat Datar
SP3d
SP3d2
bidang segitiga.
b. Posisi ekuatorial : posisi atom-atom yang terletak pada bidang segitiga.
Senyawa optik aktif adalah senyawa yang memiliki atom karbon kiral atau karbon
asimetri. Untuk mendapatkan karbon kiral, atom karbon harus berikatan dengan 4 atom
terminal yang berbeda. Selain itu apabila bayangan model senyawa optik aktif ini
dihimpitkan dengan model molekulnya akan diperoleh bahwa antara model dan
bayangannya tidak akan berhimpit.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti, Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Staf Kimia Dasar. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Bukit Jimbaran : Jurusan
Kimia, F.MIPA, UNUD.
http://sucicharismapendar.wordpress.com/kimia-xi/bentuk-molekul-dan-gaya-antar-molekul/
(Diakses pada tanggal 11 November 2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Hibridisasiorbital.html (Diakses pada tanggal 11 November
2014)
http://asmanfarmasi.blogspot.com/2014/05/laporan-praktikum-kimia-organik_4917.html
diakses tanggal 11 november 2014
http://berbagi-tugas.blogspot.com/2012/04/model-molekul.html
diakses
tanggal
11
november 2014
https://www.scribd.com/doc/56776608/Laporan-Praktikum-Ikatan-Molekul diakses tanggal
11 november 2014
LAMPIRAN
1. Gambarkan molekul molekul HCl dalam wujud cair ikatan apa yang terjadi antara
molekul molekul HCl.
-
Ikatan yang terjadi di sini adalah ikatan kovalen, yaitu ikatan kovalen polar
karena terjadi ikatan sebagai akibat penggunaan pasangan elektron bersama di antara
atom-atom berikatan yang pada HCl ikatan yang berlainan jenis. Kepolaran ikatan
dalam HCl terjadi karena perbedaan keelektronegatifan atom-atom yang berikatan.
Meskipun atom-atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, namun atom
Cl menarik pasangan elektron lebih kuat dibandingkan dengan atom H. Hal ini
disebabkan karena keelektronegatifanCl lebih besar dari keelektronegatifan atom H.
Hal ini kemudian akan mengakibatkan terjadinya kutub negatif pada Cl dan kutub
positif pada H, atau membentuk dipol ikatan.
Atom pusat : B
Atom terminal : 3F
Struktur Lewis :
BF3 tidak mengikuti aturan oktet karena jumlah elektron pada kulit terluar B
hanya terisi 6 elektron. Agar stabil, BF3 nantinya akan menyumbangkan tempat
kosong, sedangkan senyawa lain menyumbangkan PEB untuk dipakai bersama.
Bentuk BF3 adalah segitiga planar, dimana semua atom terletak pada satu bidang
datar. Semua sudut ikatannya sama, yaitu 1200. Kesamaan sudut ikatan ini
disebabkan oleh gaya tolak-menolak antara PEI.
3. Mengapa sudut ikatan pada CH4 berbeda dengan NH3 dan H2O
Yang mana sudut ikatanya paling besar dan yang mana paling kecil
Sudut ikatan yang dimiliki oleh CH4 berbeda dengan NH3 maupun H2O, karena
ketiga molekul tersebut memiliki jumlah PEB yang berbeda.
CH4 : ikatan yang terjadi pada CH4 adalah ikatan kovalen non polar. Karena
tidak ada PEB sehingga molekul yang terbentuk adalah simetris, dimana
pasangan elektron yang dipakai sama-sama tertarik sama kuat ke semua atom
sehingga membentuk sudut yang sama yaitu 109,50 dengan bentuk molekul
tetrahedral.
NH3 : ikatan yang terjadipada NH3 adalah ikatan kovalen polar karena pada NH3
terdapat satu PEB. PEB tersebut menyebabkan terjadinya perubahan sudut ikatan
dan perubahan bentuk molekul. PEB pada atom pusat N menekan atom H ke
bawah. Hal ini disebabkan oleh gaya tolakan yang dialami oleh PEB dengan
atom H, dimana gaya tolakan antara PEB dengan atom H lebih besar daripada
gaya tolak antara atom H dengan atom H. Sehingga terbentuk molekul segitiga
piramida dengan sudut ikatan 1070.
H2O : ikatan yang terjadi adalah ikatan kovalen polar karena terdapat dua PEB.
PEB tersebut menyebabkan perubahan sudut ikatan dan perubahan bentuk
molekul. PEB pada atom pusat N menekan atom H, karena gaya tolak-menolak
antara PEB dengan PEB sangat kuat. Sedangkan gaya tolak antara PEB dengan
atom H lebih lemah, dan gaya tolak antara atom H dengan atom H paling lemah,
sehingga jarak antar atom H paling dekat. Bentuk molekul H2O adalah
bengkokan atau bentuk V dengan sudut ikatan 1040. Jadi, sudut ikatan yang
paling besar adalah sudut ikatan pada CH4 dan sudut ikatan yang paling kecil
adalah sudut ikatan pada H2O. Dapat juga ditulis sudut ikatan CH4 > sudut ikatan
NH3 > sudut ikatan H2O 109,50 > 1070 > 1040.
4. Pada senyawa [PtCl4]2-, berapakah bilangan oksidasi dari Pt
-
= -2
Biloks Pt + 4 (-1)
= -2
Biloks Pt
= -2 + 4
Biloks Pt
= +2
Ikatan antara Pt dan Cl adalah ikatan kovalen koordinasi karena adanya pemakaian
bersama pasangan elektron dari Cl.
5. Apakah terdapat pasanagan elektron bebas di sekitar atom P pada senyawa PF5
-
atom pusat : P
7. Dari senyawa senyawa CH2Cl2, CH2 ClBr dan CHF ClBr, senyawa mana mempunyai
bidang simetri dan yang mana bersifat optik aktif
-
Tunjukan dan gambarkan senyawa mana yang bayangan cerminya saling menutupi.
Dari senyawa-senyawa yang diberikan di antaranya CH2Cl2, CH2Br, dan CHFClBr,
maka :
Senyawa CH2Cl2 memiliki 2 buah bidang simetri (H-H dan Cl-Cl) namun
bukanlah senyawa optik aktif sebab bayangan dan molekul saling menutupi.
Serta atom C mengikat atom terminal yang sama.
Senyawa CH2ClBr memiliki 1 buah bidang simetri (H-H) dan bukan merupakan
senyawa optik aktif sebab bayangan dan molekul saling menutupi. Serta atom C
mengikat atom terminal yang sama.
Atom hidrogen yang aksial dan equatorial pada konformasi kursi dan biduk.