MUGI LANCAR
Desa Kedungpanjang Purworego Purworejo
Sekreatriat : Desa Kedungpanjang RT 01 RW 02 Kec. Blitar Kab. Blitar 53111 ' 0897234234
Nomor
:01/Kube./I/2014
Lampiran
: 1 (satu) bendel
Hal
Kepada Yth.
Bapak Gubernur Jawa Timur
Di
Semarang
Dengan hormat,
Dalam rangka menanggulangi kemiskinan dan sebagai upaya untuk menggiatkan kegiatan Usaha
Kecil Menengah ( UKM ), kami selaku pengurus Kelompok Usaha Bersama ( KUBE ) PKK
WRSE yang berlokasi di Desa Kedungpanjang RT 01 / 02 Kecamatan Blitar Kabupaten
Blitar, dengan ini mengajukan bantuan modal usaha untuk kegiatan usaha bersama ( KUBE ).
Sebagai bahan pertimbangan , kami lampirkan pula :
1.
2.
3.
4.
Demikian permohonan ini kami buat, semoga permohonan kelompok kami dapat dikabulkan.
Atas segala perhatian dan bantuannya kami sampaikan terima kasih.
Ketua KUBE
Jayadiningrat
Siti Kharisah
Mengetahui
Camat Blitar
BAB I
PENDAHULUAN
Beberapa tahun belakangan Indonesia digempur dengan berbagai krisis mulai dari krisis
kepercayaan terhadap pemerintahan, krisis moral termasuk krisis ekonomi yang menyebabkan
masih banyaknya warga negara Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Hal ini tentu
di latar belakangi salah satunya oleh kenaikan bahan bakar minyak ( BBM ) yang terjadi secara
bertahap pada beberapa tahun silam karena krisis ekonomi dunia.
Menurut data statistik di Badan Pusat Statistik ( BPS ) Indonesia, jumlah keluarga miskin
di Indonesia kini 28 066.550 Keluarga. data ini tentu menjadi satu tugas pemerintah bersama
seluruh pihak termasuk rakyat itu sendiri untuk menanggulangi kemiskinan yang terjadi di
Indonesia dengan cara menggiatkan kegiatan usaha kecil menengah ( UKM ) karena 98,8 %
usaha yang di jalankan di Indonesia adalah usaha kecil menengah ( UKM ).
Dengan membuka atau menggiatkan kegiatan usaha produktif kecil menengah maka
diharapkan akan memperluas lapangan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kesajahteraan
keluarga Indonesia sehingga jumlah keluarga miskin di Indonesia dapat berkurang secara
bertahap.
Sayangnya kesadaran untuk melakukan usaha kecil menengah masih sangat kurang di
tingkat masyarakat sehingga jumlah lapangan pekerjaan tidak mencukupi jumlah penduduk usia
produktif sehingga ada banyak pengangguran dan kemiskinan. Untuk itulah, baik pemerintah
dengan bekerjasama dengan instansi terkait serta kesadaran dan kemauan dari masyarakat perlu
di sinergikan agar UKM DI Indonesia dapat di tingkatkan dengan harapan dapat menambah
kesejahteraan rakyat Indonesia.
Dari pemaparan diatas, kami warga desa Kedungpanjang Kecamatan Blitar Kabupaten
Blitar, berinisiatif membentuk usaha bersama sebagai bentuk upaya kami dalam menggiatkan
kegiatan usaha kecil menengah ( UKM ) di tingkat pedesaan guna memperluas lapangan
pekerjaan serta mengurangi angka kemiskinan khususnya di desa Kedungpanjang kecamatan
Blitar kabupaten Blitar/
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kami membentuk Kelompok Usaha Bersama (
KUBE ) yang seluruh anggotanya berasal dari Ibu Ibu rawan sosial dengan harapan dapat
meningkatkan kelayakan hidup para anggota secara khusus dan masyarakat desa Kedungpanjang
Secara umum. Semoga upaya kami ini dapat diterima dan di dukung oleh berbagai pihak yang
terkait dan dapat dimudahkan jalannya oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
BAB II
DASAR PELAKSANAAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana telah kami jelaskan pada pendahuluan proposal, memperhatikan angka garis
kemiskinan serta jumlah usaha kecil menengah yang masih sangat sedikit membuat kami
berinisiatif untuk membentuk satu unit usaha kecil menengah dalam satu wadah kelompok usaha
bersama ( KUBE ) untuk menanggulangi kemiskinan pada keluarga rawan sosial.
Dasar pembentukan kelompok usaha bersama ( KUBE ) ini berangkat dari kondisi sosial
ekonomi di desa Kedungpanjang Kecamatan Blitar Kabupaten Blitar yang masih banyak yang
berada di bawah garis kemiskinan. Di samping itu, sumber daya manusia dan alam yang sangat
potensial untuk di kembangkan namun belum terjamah membuat kami membentuk usaha
bersama untuk memaksimalkan segala sumber daya yang ada guna meningkatkan kesejahteraan
warga.
Berangkat dari pemikiran tersebut kami menyusun PROPOSAL ini sebagai upaya dalam
mendapatkan modal usaha yang akan kami gunakan untuk membiayai kegiatan usaha bersama
kami yang terwadahi dalam kelompok usaha bersama ( KUBE ) di desa Kedungpanjang RT 01
RW 02.
Selain pertimbangan di atas, kami mempertimbangkan berbagai hal sebagai bahan pertimbangan
kami sebagai berikut :
Jumlah keluarga miskin di desa Kedungpanjang yang masih banyak
Belum adanya pengalaman yang tersistematis dalam mengelola usaha kecil menengah sehingga
perlu adanya kelompok usaha bersama
Perlu adanya pelatihan dari pihak pihak terkait
Sumber daya manusia SERTA alam yang bisa di optimalkan khususnya pengadaan bahan pokok
dan kedelai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta pengadaan bahan kedelai untuk usaha
kecil produksi tahu dan tempe yang banyak dilakukan di desa Kedungpanjang dan sekitarnya.
Pembentukan KUBE
Dengan berbagai pertimbangan serta berpedoman pada peraturan pemerintah serta
program KUBE PKK WRSE yang dicanangkan oleh pemerintah jawa tengah kami dengan ini
membentuk kelompok usaha bersama ( KUBE ) PKK WRSE sebagai berikut :
B.
Nama KUBE
Tanggal pendirian
Tempat pendirian
Lokasi Usaha
b.
c.
C. SUSUNAN PENGURUS
Terlampir
BAB III
PELAKSANAAN
kami mempertimbangkan dan kemudian menetapakan jenis usaha perdagangan sebagai jenis
usaha yang kami pilih karena sebagian besar anggota adalah pedagang dan petani sehingga akan
memudahkan usaha penjualan sembako dan kedelai.
Secara umum, warga desa Kedungpanjang khususnya para wanita ibu dan janda memiliki
kelemahan yaitu kurangnya pengatahuan mengenai manajemen dan keorganisasian. Namun
demikian hal ini dapat teratasi dengan bantuan DINSOS Kabupaten Blitar yang telah
melatih SERTA
Melihat pangsa pasar yang masih terbuka lebar hal ini di tandai dengan belum adanya took atau
kios yang secara khusus menyediakan bahan pokok di desa Kedungpanjang. Selain itu, belum
adanya penyedia stok kedelai untuk para pengrajin tahu dan tempe di desa Kedungpanjang
menjadikan usaha sembako dan kedelai memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan
keuntungan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya masyarakat desa
Kedungpanjang secara umum.
Pertimbangan ancaman
Kendala kami adalah pengadaan modal selain itu usaha pengadaan sembako kami pandang
sangat baik.
- PENGELOLAAN USAHA
Pengelolaan usaha akan kami lakukan dengan cara usaha bersama yang kami bagi kedalam
beberapa tahap yaitu :
Tahap persiapan dan perencanaan
-
Pencarian modal
Tahap perintisan
Promosi
Upaya promosi kami lakukan dengan melalui brosur atau melalui mulut ke mulut.
Penjualan
Untuk mengatur penjualan kami telah menetapkan petugas jaga kios atau unit usaha yang telah
kami tunjuk sesuai kesepakatan. Penjualan di lakukan dengan model grosir untuk kedelai kepada
para pengrajin serta sembako kepada warung kecil di sekitar lokasi usaha serta model eceran
untuk warga masyarakat secara umum.
Tahap pengembangan
Penambahan Modal
Guna menambah kekuatana usaha kami akan melakukan pencarian modal usaha lebih besar guna
memperbesar usaha kami kedepannya baik dari instansi pemerintah maupun pihak
swasta SERTA
LOKASI USAHA
Setelah kami mempertimbangkan berbagai hal terkait pemilihan lokasi usaha yang STRATEGIS
serta dapat di jangkau masyarakat maka kami memilih lokasi usaha di kios Ibu SITI
KHARISAH Desa Kedungpanjang RT 01 RW 02 Kecamatan Blitar Kabupaten Blitar yang
terletak di pinggir jalan utama yang menghubungkan desa Blitar Kedungpanjang
Karangtengah serta menjadi jalur angkutan umum pedesaan Purwokerto Purbalingga.
B.
-
Dalam pengelolaanya, kami membagi hasil Kube dengan cara bagi hasil dengan menggunakan
azaz keadilan DISTRIBUTIVE yakni membagi hasil usaha sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab sehingga tidak di bagi rata. 90 % dari keuntungan bersih akan dibagikan kepada seluruh
anggota sesuai kesepakatan sementara 10 % keuntungan akan digunakan untuk penambahan
modal usaha.
Waktu Pembagian
Waktu pembagian hasil usaha kami lakukan setiap satu tahun sekali.
C. RENCANA ANGGARAN
No Uraian
1
Kedelai
Beras
Harga
Satuan
3
Rp.
11.500
Rp.
7.500
Satuan
volume
Total
Kg
600Kg
Rp. 6.900.000
Kg
280 Kg
Rp. 2.100.000
Total
Terbilang : Sembilan Juta Rupiah
Rp. 9.000.000
BAB IV
PENUTUP
Demikian PROPOSAL permohonan bantuan untuk kelompok usaha bersama ( KUBE ) PKK
WRSE . Besar harapan kami agar permohonan kami dapat dipertimbangkan untuk kemudian
direalisasikan agar kelompok usaha bersama ( KUBE ) dapat segera melakukan kegiatan UKM.
Dan semoga niat dan usaha baik ini mendapat kemudahan dari Tuhan Yang Maha ESA.
Kedungpanjang 12 Januari 2014
Siti Kharisah
SUSUNAN PENGURUS
Pelindung
Ketua
: Siti Kharisah
Sekretaris
: Eka Setianingsih
Bendahara
: Napsiyah
Anggota
1.
Mutmainah
2.
Nasirah
3.
Sardiyah
4.
Suwarni
5.
Kisem
6.
Muryati
7.
Turiah
Ketua
Jayadiningrat
Siti Kharisah
Nomor
Lampiran
Perihal
: 01/KUB-KK/e/VI/2013
: 1 (satu ) Gabung
: Mohon Bantuan Modal Usaha
KepadaYth.
Bapak Bupati Kabuppaten Sumbawa
Di - Sumbawa
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan hormat,Seiring dengan berbagai upaya pemerintah dalam mengentaskan
kemiskinankhususnya di Kecamatan Alas
maka
kami
dari
Kelompok
mengajukan permohonan
penyampaian
pengusaha
bantuan
proposal
ini
kecil
dana guna
adalah
untuk
yangekonomi lemah
dengan ini
bantuan
/dukungan
danasebagai tambahan modal usaha dari Pemerintah Kabupaten Sumbawa, dengan harapa
nkiranya
Bapak
Bupati
berkenan
membantu
pengembangan
usaha
kami.Demikian proposal ini kami ajukan, atas bantuan Bapak sebelumnya kamisampaikan
terima kasih.Wassalamualaikum Wr. Wb.
Alas, Nopember 2014
Mengetahui,
Camat Alas
Ketua
Kelompok
PROPOSAL BENGKEL
BAB I
PENDAHULUAN
Semakin hari penambahan populasi kendaraan bermotor makin meningkat. Bahkan
hampir setiap orang punya dan membutuhkan sepeda motor. Kepadatan aktivitas di jalan
menuntut kenyamanan untuk itu kendaraan yang dipakai harus selalu dalam keadaan baik. Agar
kendaraan selalu dalam keadaan baik maka diperlukan perawatan dan service berkala bahkan
diperlukan juga perbaikan-perbaikan bagian yang rusak, untuk itu sangat dibutuhkan jasa bengkel
motor.
Kondisi seperti inilah yang harus kita manfaatkan sebagai peluang usaha. Usaha bengkel motor
memang menjanjikan, mengingat pengguna sepeda motor semakin banyak jumlahnya. Hal ini
terbukti dari meningkatnya produksi sepeda motor pertahun. Kebutuhan servis bagi sepeda motor
menjadi kebutuhan rutin yang harus dilakukan oleh penggunanya. Apalagi daerah-daerah pinggir
kota yang notabennya adalah pemukiman penduduk.
B. NAMA BENGKEL
Karena bengkel ini sebelumnya sudah berjalan dan sudah memiliki nama dan peminat kalangan
sendiri terutama dibidang modifikasi motor. Bengkel rumahan yang terletak Jl. Kalibata Timur I
RT 009 RW 01 ini bernama Jen Motor, nama itu sudah berkibar dikalangan Balap Liar
Malam. Karena nanti kita pun menerima service rutin yang menjadi kebutuhan pasar yang
banyak,maka rencananya akan dijadikan nama badan usaha yang resmi.
C. TEMPAT USAHA
Karena target pasarnya adalah para pekerja yang bermukim di pinggir kota dan pelajar yang
menyukai motor modifikasi kami mencari tidak jauh dari kedua hal tersebut yaitu pemukiman
dan sekolah. Dari hasil pengamatan sementara daerah yang diprioritaskan adalah Pasar Minggu,
tempat kedua daerah sekitar Lenteng Agung dan Tanjung Barat.
D. TARGET PASAR
Banyak sekali segment pasar untuk bidang otomtif motor ini mulai dari pelajar yang suka
memodifikasi motor. Dari segment ini kami amat siap dikarenakan modal pengetahuan utama
mekanik kami adalah memodifikasi motor. Para pekerja kantoran yang kerja di tengah kota pada
segment ini kondisi motor sangat diperhatikan oleh mereka baik membuat lebih irit dan ada juga
yang lebih mementingkan tenaga motornya. Para pekerja yang ada di lingkungan dekat usaha
segment ini hampir memiliki sifat yang sama dengan pekerja di tengah kota. Banyaknya
kumpulan motor dapat dimanfaatkan dengan baik apabila memberi kesan yang baik kesalah satu
anggota kelompok mereka, karena mereka memiliki sifat promosi dari mulut ke mulut dengan
baik. Para tukang ojek dari setiap sudut jalan banyak sekali menunggu customer, dikarenakan
mereka juga bekerja dengan mengandalkan kendaraannya dan dalam hal ini kami
memberlakukan kebijaksanaan khusus bagi tukang ojek.
E. JENIS USAHA
Seperti yang sudah ada, jenis usaha ini yang berhubungan erat dengan otomotif di bidang
kendaraan bermotor roda dua seperti:
Service rutin kendaraan bermotor roda dua
Service Besar kendaraan bermotor roda dua
Modifikasi mesin,exterior dan interior
Spare part moving part dan Modifikasi
F. MODAL dan KEUNTUNGAN
Setelah kami estimasi maka kami memerlukan modal sebanyak
Sewa Tempat
Rp.5.000.000
Rp.7.000.000
Rp.3.000.000
Modifikasi motor
Spare part racing
TOTAL MODAL YANG DIBUTUHKAN
Rp.15.000.000
Perkiraan Pemasukan :
JASA
jumlah motor/hari
Service
Korekan racing
TOTAL
2
1
INCOME
TOTAL/bulan
Rp.25.000/motor
Rp.37.500/motor
Rp.1.500.000
Rp.1.125.000
Rp.2.625.000
SPARE PART
Moving part
20% dari modal Rp.3.000.000
Rp. 600.000
Racing
30% dari modal Rp.3.000.000
TOTAL
Rp. 900.000
Rp.1.500.000
SUBTOTAL/LABA KOTOR
Jasa + Spare Part
Rp.4.125.000
Pembukuan ini adalah perkiraan kami yang sudah disurvey dilapangan dan pengalaman yang
sudah berjalan.
G. KEUNGGULAN KAMI
Banyak bengkel jalan yang menyediakan layanan jasanya akan perbaikan motor membuat
persaingan semakin ketat,namun dibengkel kami layanan jasa yang sangat diutamakan, selagi
membangun kekurangan kami yang dalam masalah spare part.Setelah melakukan survey 65%
ucapan dari pengguna motor adalah pelayanan,tempat dan hasil yang memuaskan. Hal tersebut
akan kami perkuat dengan adanya Pelayanan mutu standart dealer resmi yang diterapkan disini.
H. PROMOSI
Disini kami mencoba mempromosikan dengan Teknik Kupon. Sering kita dengar bahwa ada
teknik promosi dari mulut ke mulut, kita akan mendekatkan sseseorang yang dianggap memiliki
potensi sebagai marketing seperti teman,komunitas motor, dan tukang ojek untuk kita kasih
kupon. Kupon tersebut apabila disebar oleh mereka maka mereka mendapatkan komisi dari kita
berdasarkan kupon yg balik kekita. Maka tidak menutup kemungkinan mereka akan
menyebarkan kupon tersebut.
I. ANALISA SWOT
1. STRENGHT
Jenang pendiri Jen Motor sudah mengibarkan namanya dikancah balab liar selain itu
Jenang dan Rudy berpengalaman mengotak-atik kendaraann, dia memiliki basic dan
hobby tentang modifikasi dan service bengkel
Rama berpengalaman dalam otomotif kendaraan berteknologi tinggi karena pernah
sekolah otomotif
Mengetahui seluk beluk permintaan pasar yang ada di Jakarta dan sekitarnya
2. WEAKNESS
3. OPPOTURNITY
Para Pelajar yang suka modifikasi walaupun mereka tidak memiliki banyak uang namun
mereka dapat dijadikan alat promosi yang baik.Pendekatan kepada mereka sangat
dibutuhkan
Teknik Promosi Kupon belum pernah diterapkan dan hasil survey sangat diinginkan
4. THREAT
H.P ENUTUPAN
Demikianlah proposal kami untuk memajukan dan membuka tempat kerja untuk anak bangsa.
Apabila anda berminat akan proposal ini, maka akan kita bicarakan mengenai peluang kerja sama
dalam bidang ini. Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.
18.01.14
+
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadhirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya, sehingga kita masih bisa melaksanakan segala aktifitas kita tanpa suatu halangan
apapun.
Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu, kelompok tani kami tetap aktif melaksanakan
kegiatan-kegiatan kami. Adapun kegiatan kami diantaranya adalah pertemuan rutin serta
pengaturan pembagian air lahan sawah.
Dalam melaksanakan kegiatan kami, sebenarnya tidak ada kendala yang berarti. Namun demikian
dalam hal teknis pengolahan lahan sawah, kami masih melakanakan secara tradisional, yaitu
masih menggunakan tenaga hewan.
Seiring bertambahnya anggota kelompok kami, dan tuntunan efisiensi pengolahan lahan, maka
kami berinisiatif untuk mengajukan bantuan hand traktor untuk wilayah kami. Hal ini sangat
membantu kami secara teknis, karena lebih ekonomis dan menghemat waktu.
Dmikian permohonan kami. Besar kiranya harapan kami mendapatkan bantuan tersebut,
mengingat sangat dibutuhkannya mesin tersebut.
Karanggayam, Januari 2012
Penyusun
No
: 010/KT-R/-PHMN/2014
Lamp : Hal
Kepada Yth :
Bapak Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten Sumbawa
Di
Sumbawa Besar.-
Dengan hormat,
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadhirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya, sehingga kita masih bisa beraktifitas sebagaimana mestinya.
Dalam rangka mengembangkan ekonomi kerakyatan serta peningkatan pemberdayaan
masyarakat Indonesia, khususnya petani menuju tercapainya kesejahteraan hidup petani.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, karena keterbataan modal kelompok tani untuk
mengembangkan ekonomi anggota serta pemanfaatan sumber daya alam yang ada, maka kami
mengajukan permohonan bantuan mesin hand traktor.
Demikian permohonan ini kami ajukan, atas perhatian dan tindak lanjutnya kami ucapkan terima
kasih.
Alas, Nopember 2014
Ketua,
Sekretaris,
__________________
______________________
Mengetahui,
Camat Alas,
NIP :
Tembusan :
1. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan
2. Badan Pemberdayaan Masyarakat.
3. Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Blitar.
4. Arsip.
(
NIP:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Pemikiran
Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 bertujuan antara
lain mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan kesejahteraan warga negara.
Pemerintah bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengurangi angka
kemiskinan. Dikarenakan Indonesia adalah negara agraris, tema tersebut diwujudkan salah
satunya dengan peningkatan pelayanan dasar dan pembangunan pedesaan serta percepatan
pertumbuhan yang berkualitas dengan memperkuat daya tahan ekonomi yang didukung oleh
pembangunan pertanian yang maju. Iklim di Negara kita sangat menunjang terhadap kegiatan
sektor pertanian. Sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani,
walaupun saat ini pertanian kita agak terpuruk atau bisa dikatakan pertanian kita kalah dengan
negara lain khususnya dalam bidang teknologi pertanian. Pada tahun 1984 berkat upaya
pemerintah melalui program pembangunan pertanian terutama dalam pengadaan kebutuhan
pokok yaitu beras, untuk pertama kalinya Indonesia bisa mencapai swasembada beras.
Syukurlah pada tahun 2008 swasembada beras tercapai lagi. Sebagai lanjutan program
pemerintah dalam pembangunan pertanian tidak hanya untuk mencapai swasembada beras,
juga di titik beratkan pada peningkatan kesejahteraan petani. Petani adalah pelaku utama
dalam pembangunan pertanian, juga bisa dikatakan petani adalah pelaku utama perekonomian
di Indonesia. Akan tetapi tujuan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani belum bisa dirasakan oleh petani itu sendiri. Banyak sekali hambatan
dalam mewujudkan program pemerintah, dalam hal ini ada beberapa faktor yang
mempegaruhi
a. Beralihnya
b. Berkurangnya
c. Kurangnya
tersendatnya
tenaga
program
kerja
muda
tenaga
penggunaan
pemerintah
di
pedesaan
kerja
alat-alat
di
pertanian
antaranya
ke
sektor
dibidang
yang
adalah
industri.
pertanian.
lebih
modern
Dari perubahan tersebut diatas dampak yang dirasakan khususnya oleh para petani yang
tergabung pada kelompok tani Keban Lalat adalah sulitnya mencari tenaga kerja untuk
pengolahan lahan, sehingga pengolahan lahan mempunyai rentang waktu yang lama, yang
mengakibatkan sebagian lahan petani menjadi tidak serentak dalam bercocok tanam.
Sehingga pengolahan menjadi kurang optimal.
Peluang untuk meningkatkan produktivitas padi sawah melalui sentuhan teknologi mekanisasi
pertanian masih cukup terbuka melalui pemanfaatan potensi yang ada dapat dimanfaatkan
secara optimal, melihat peluang yang ada diwilayah kami adalah pemenuhan kebutuhan
pengadaan Hand Traktor untuk pengolahan lahan pertanian yang cocok dengan kondisi
hamparan kelompok.
1.2.Tujuan
Tujuan diadakannya pengadaan Hand Traktor di lahan hamparan kelompok tani Sumber
Rejeki
adalah:
BAB II
PROPIL KELOMPOK
Kelompok tani Keban Lalat berdiri sekitar tahun 1984 bersekretariat di Desa Juranalas
kecamatan Alas jarak dengan pemerintah desa kurang lebih 1 km. Semua anggota kelompok
bermata pencaharian sebagai petani baik pangan, petani sayuran, selain itu juga beternak ayam
dan sapi dengan skala kecil sebagai penghasilan tambahan. Dengan kehidupan yang sederhana
dengan kebanyakan masih berpendidikan sekolah dasar tetapi masih mengandalkan kehidupan
bergotong royong dalam kehidupan social masyarakat. Sarana transportasi berupa angkutan
umum dengan prasarana jalan yang sudah lancar dan masuk kendaraan, sehingga pengangkutan
hasil pertanian cukup lancar.
Kelompok tani Keban Lalat berdiri berdasarkan kepentingan bersama dalam mengelola lahan
pertanian berupa sawah di wilayah Desa Juranalas Kecamatan Alas dengan luas areal sawah
teknis 35 Ha dengan data sebagai berikut :
Jumlah pemilik 38 orang dengan tingkat produki padi 5 ton/Ha dengan pola tanam sebagian besar
padi palawija. Apabila melihat tingkat produksi pada padi berdasarkan data faktual belum
begitu optimal, salah satunya dengan pengadaan sarana mekanisasi pertanian berupa hand traktor
untuk meningkatkan produksi padi menjadi 6-7 ton/ha.
2.1. Data Wilayah
Desa Juranalas berada di wilayah Kecamatan Alas Kabupaten Alas. Sedangkan batas wilayahnya
adalah :
Sebelah barat : Desa Kalimango
Sebelah timur : Desa Marente
Sebelah utara : Desa Dalam
Sebelah selatan : Desa Marente
3.2. Data Lahan
Kelompok tani kami mempunyai luas lahan :
Sawah Tekns : 35 Ha
Tegal :
Pekarangan : 4,714 Ha
3.3. Data Kelompok
-Nama Kelompok : Keban Lalat
-Tanggal Berdiri : 6 Maret 1984
-Jumlah Anggota : 38 orang
BAB III
RENCANA KEGIATAN PENGADAAN HAND TRAKTOR
BAB IV
KEBUTUHAN DAN PELAKSANAAN
4.1. Alat.
Alat yang dibutuhkan dalam pengadaan mekanisasi pertanian adalah 1 ( satu ) Unt Hand Traktor
4.2. Pelaksanaan.
Pelaksanaan pengadaan traktor di kelompok tani Keban Lalat Desa Juranalas Kecamatan Alas
diharapkan pelaksanaannya dapat direalisasi pada tahun 2015.
4.3. Kondisi Lokasi
Kondisi Lokasi Untuk pelaksanaan pengadaan Hand Traktor pada lahan kelompok tani sebagai
berikut
a. Tersedianya jalan produksi ditengah lokasi lahan hamparan kelompok.
b. Memungkinkannya penggunaan Hand Traktor pada lahan sawah hamparan kelompok.
Apabila melihat keadaan kondisi lokasi maka pengadaan hand traktor sangat memungkinkan
dalam pengolahan semua lahan sawah dihamparan kelompok .
4.4. Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan dalam rangka pengadaan hand traktor di kelompok adalah dari :
1. Bantuan Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa.
BAB V
HARAPAN DAMPAK DARI ADANYA PENGADAAN HAND TRAKTOR
Sebagai upaya yang sesuai dengan keinginan dan tujuan kegiatan melalui pengadaan traktor pada
lahan sawah hamparan kelompok tani Sumber Rejeki dalam rangka :
1. Peningkatan pendapatan para petani dari efektivitas pengolahan lahan, diluar hasil usaha lahan
sawah, seperti pemeliharaan ternak.
2. Adanya peningkatan produktivitas hasil padi dari 5 ton /ha menjadi 6-7 ton/ha.
3. Peningkatan produktivitas lahan sawah dari pola tanam 1 tahun, padi palawija menjadi padi
padi palawija.
4. Apabila dapat tanam dengan serempak diharapkan dapat memutus siklus rantai hama tikus.
BAB VI
SISTEM PENGELOLAAN
Bantuan yang kami ajukan, akan kami kelola dengan sistam sebagai berikut :
1. Kami menunjuk 2 orang sebagai operator hand traktor
2. Operator hand traktor mendapatkan 50% dari hasil sewa
3. Pemupukan modal kelompok sebesar 20%
4. Biaya perawatan dan bahan bakar sebesar 30%
BAB VII
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat, berdasarkan kebutuhan yang sesuai dengan kondisi lapangan,
serta mudah-mudahan upaya pengadaan hand traktor ini dapat perhatian pemerintah melalui
bantuan hand traktor untuk mendukung kegiatan para petani dalam mengelola usaha taninya.
Atas segala perhatiannya kami sampaikan ucapan terimakasih.
Lampiran 2
KELOMPOK TANI KEBAN LALAT
DESA JURANALAS KEC. ALAS
KABUPATEN SUMBAWA
SUSUNAN PENGURUS
I. Ketua
:
II. Sekretaris :
III. Bendahara :
IV. Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
LATAR BELAKANG
Pemerintah terendah yang berada dalam sistim undang undang Republuk Indonesia adalah desa.
Dalam sistem undang undang nomor 22 tahun 1989 tentang pemerintah desa khususnya diatur
bahwa sebutan desa dapat diganti dengan istilah lain yang dikenal dalam sebuah tatanan
kemasyarakatan di daerah bersangkutan misalnya Nagari, Kampung dan sebagainya untuk
wilayah Tanggamus istilah desa diganti dengan nama Pekon.
Sebagai sebuah lembaga yang langsung bersentuhan dan berhadapan dengan masyarakat, maka
pekon menjadi ujung tombak pembangunan, oleh karena itu dibutuhkan suatu integrialitas,
sinergisitas dan kontinuitas pembangunan desa yang pada akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat yang bersangkutan.
Sektor-sektor yang pada umumnya masih dirasakan sangat kurang oleh masyarakat pekon antara
lain sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi produtif dan sektor sarana prasarana perhubungan
khususnya sarana jalan dan jembatan, demikian pula halnya dengan kondisi yang dihadapi oleh
pekon Pringsewu selatan kecamatan Pringsewu kabupaten Tanggamus.
Jika dilihat dari geografisnya, pekon Pringsewu Selatan kec. Pringsewu kab. Tanggamus
dikelilingi oleh daerah persawahan, yang mana dalam jenisnya sawah yang ada adalah sawah
tadah hujan pekon dengan jumlah penduduk 3325 jiwa pada tahun 2007 dan mempunyai luas
wilayah 248.56 hektar ini sebagian wilayahnya adalah pertanian.
Pekon Pringsewu selatan secara geografis memiliki beberapa potensi belum tergarap seperti
pemeliharaan kambing jenis etawa belum lagi jenis ternak yang lain seperti sapi dan kerbau.
Beberapa potensi khususnya antara lain adalah keberadaan lahan persawahan yang cukup luas,
lahan perladangan dan tanah tegalan yang masih menghampar luas serta bahan baku makanan
ternak yang cukup banyak (seperti areal untuk menggembalakan ternak dan melimpahnya
makanan untuk ternak).
Sehubungan dengan keunggulan dan potansi tersebut, Pondok pesantren Putra Putri Nurul Huda
Pringsewu berkeinginan untuk meningkatkan taraf hidup dengan mencari bidang atau sumber
penghasilan alternatif sehingga taraf hidup dan pendapatan anggota dapat meningkat kegiatan
tesebut adalah pemeliharaan kambing jenis etawa.
Perawatan kambing tidak memerlukan perawatan yang neko- neko, usaha ini sudah banyak
digeluti oleh petani bahkan sudah ada puluhan tahun namun belum ada yang menjadikan usaha
ini sebagai penghasilan pokok, jadi petani dalam pengelolaannya masih menggunakan sistem
tradisionil, inipun bagi mereka sudah sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Supaya dapat memberikan hasil yang maksimal dan bisa menjadi investasi di masa depan maka
tata cara tradisional yang selama ni mereka terapkan harus diubah ke arah yang lebih professional
lagi, upaya pengembangan tersebut harus dilakukan melalui pendekatan kemitraan dengan
setinggi 75 Cm -100 cm dan bentuk atap kandang yang miring ini diharapkan agar sistem
sirkulasi udara dapat berlangsung secara kontinyu dan cepat. Untuk ukuran kandang yang ideal
tiap 1 (Satu) meter persegi diisi 1 (Satu) ekor kambing. Usahakan agar kandang kambing dapat
terkena sinar matahari langsung sehingga bibit penyakit yang akan berkembang bisa di
minimalisir sekecil mungkin.
12. Dukungan Masyarakat Sekitar
Dengan adanya peternakan kambing etawa, masyarakat merasa senang karena membuka
lapangan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan memanfaatkan
sumber makanan ternak yang melimpah.
Usaha usaha Pondok pesantren
1. Yang Sudah Dijalankan
Pertanian (Cocok Tanam Padi)
Pembuatan Batu Bata
Warnet
Penggemukan sapi
2. Yang akan dijalankan
Peternakan kambing Etawa
Keterampilan elektronik (Perbengkelan)
V.ANALISA PETERNAKAN KAMBING ETAWA
Masa produktif kambing betina dan pejantan adalah 5 tahun. Pembelian kambing etawa adalah
kambing yang tergolong dara atau kambing yang siap untuk beranak. Jadi waktu penantian
peternak tidak terlalu lama.
Waktu pemeliharaan adalah 5 tahun.
Upah tenaga kerja Rp. 500.000 per orang per bulan.
Induk dapat beranak 3 kali dalam 2 tahun. Dan dalam sekali beranak dihitung rata-rata 2 ekor
per kelahiran. Kelahiran 1 dan 3 ekor per kelahiran diabaikan.
Jumlah cempe yang akan dihasilkan selama 5 tahun adalah : 15 ekor x 45 induk = 330 ekor
cempe.
Angka kematian 10%, sehingga diperkirakan kematian maksimal adalah sebanyak 33 ekor.
1 ekor kambing etawa diperkirakan menghasilkan 7,5 kg pupuk kandang per bulan. Kotoran
dari cempe di kesampingkan. Asumsi harga pupuk kandang di pasaran Jogjakarta Rp. 200/kg.
1 ekor kambing etawa diperkirakan dapat menghasilkan urine sebanyak 30 liter per bulan,
dengan asumsi harga urine di pasaranRp.1000/liter.
Harga cempe mengacu pada kriteria kambing standar yang terjadi di pasaran kaligesing,
Jogjakarta. Harga cempe kepala hitam istimewa dikesampingkan. Karena harga tersebut tidak
dapat dijadikan acuan dalam perhitungan ini. Harga patokan diambil kisaran bulan juli 2007.
Biaya pakan diabaikan karena kita berasumsi telah menggaji karyawan, jadi biaya untuk
pembelian pakan diganti dengan biaya tenaga kerja, karena pada dasarnya karyawan kita gaji
untuk merawat dan mencarikan makanan bagi ternak. Hitungan ini tidak berlaku apabila peternak
membeli rumput di dalam pemeliharaan ternaknya.
A. INVESTASI TETAP
Kambing betina 45 ekor @ Rp. 2.500.000
45 ekor x Rp. 2.500.000 = Rp. 112500000
Kambing jantan 5 ekor @ Rp. 3.500.000
5 ekor x Rp. 3.500.000 Rp. 17500000
Kandang 20 unit Rp. 20.000.000
Peralatan kandang Rp1000.000
Total investasi tetap :Rp. 112.500.000 + Rp. 17.500.000 + Rp. 20.000.000 + Rp. 1.000.000 = Rp.
151.000.000
B. BIAYA PRODUKSI
Biaya pemeliharaan kambing induk (50 ekor)
Gaji karyawan
Rp. 500.000 : 30 hari 24 ekor= Rp. 700/ekor/hari
Pemberian vitamin tambahan Rp. 100/ekor/hari
Total biaya pemeliharaan induk per 5 tahun adalahRp. 800 x 5 tahun x 12 bulan x50 ekor x 30
hari = Rp. 72000000
C. PROYEKSI PENDAPATAN
Penjualan cempe 607 ekor x Rp. 1.000.000 = Rp. 607.000.000
Penjualan induk afkir 50 ekor x Rp. 1.000.000 = Rp. 50.000.000
Penjualan pupuk kandang 7,5 kg x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 200 x 24 ekor = Rp. 4500000
Penjualan urine 60 liter x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 1000 x 50 ekor = Rp. 180000000
D. REKAPITULASI PENDAPATAN
Biaya-biaya:
1. Biaya investasi Rp. 151.000.000
2. Biaya pemeliharaan selama 5 tahun Rp. 72000000
Rp 151.000.000 + Rp 72.000.000 Total biaya Rp 223.000.000
Pendapatan;
Penjualan cempe Rp. 607.000.000
Penjualan induk afkir Rp. 50.000.000
Penjualan pupuk kandang Rp. 4.500.000
Penjalan urine Rp. 180.000.000
Total pendapatan Rp. 841.500.000
Keuntungan yang bisa diperoleh adalah sbb:
Rp. 841.500.000 Rp. 223.000.000= Rp. 618.500.000
VI. PENUTUP
Demikian Proposal permohonan ini dibuat dan diajukan semoga dapat berkenan mengabulkan
permohonan kami, sehingga benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani
desa kami
Beberapa jenis sapi yang biasa digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong
di Indonesia adalah :
1. Sapi Ongole
Cirinya berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, bergelambir dan
berpunuk, dan daya adaptasinya baik. Jenis ini telah disilangkan dengan sapi Madura,
keturunannya disebut Peranakan Ongole (PO) cirinya sama dengan sapi Ongole tetapi
kemampuan produksinya lebih rendah.
1. Sapi Bali
Cirinya berwarna merah dengan warna putih pada kaki dari lutut ke bawah dan pada pantat,
punggungnya bergaris warna hitam (garis belut). Keunggulan sapi ini dapat beradaptasi
dengan baik pada lingkungan yang baru.
1. Sapi Brahman
Cirinya berwarna coklat hingga coklat tua, dengan warna putih pada bagian kepala. Daya
pertumbuhannya cepat, sehingga menjadi primadona sapi potong di Indonesia.
1. Sapi Madura
Mempunyai ciri berpunuk, berwarna kuning hingga merah bata, terkadang terdapat warna putih
pada moncong, ekor dan kaki bawah. Jenis sapi ini mempunyai daya pertambahan berat badan
rendah.
1. Sapi Limousin
Mempunyai ciri berwarna hitam bervariasi dengan warna merah bata dan putih, terdapat
warna putih pada moncong kepalanya, tubuh berukuran besar dan mempunyai tingkat
produksi yang baik
Target Pasar
Potensi usaha ternak sapi cukup menyebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Pasar yang
paling potensial untuk daging sapi adalah kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, dan wilayah
Bodetabek. Namun demikian jumlah produksi tersebut masih belum memenuhi permintaan untuk
pasar lokal sekalipun. Sehingga dalam rencana usaha ternak penggemukan sapi potong ini
ditargetkan untuk mengisi kebutuhan pasar lokal Subang.
Kebutuhan dan Proyeksi Pasar
Peluang peningkatan bisnis ternak sapi untuk pasar domestik sangat terbuka luas. Ternak sapi
secara periodik memiliki permintaan yang tinggi yaitu menjelang Hari Raya Kurban. Selain itu
ternak sapi juga dapat dikembangkan untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi daging harian.
Produk ikutan dalam usaha penggemukan sapi diluar daging adalah kulit. Permintaan kulit
sebagai bahan baku aneka kerajinan dan bahan asesoris pakaian memiliki kecenderungan yang
terus meningkat. Ada beberapa pengrajin kulit di Garut misalnya, terpaksa gulung tikar karena
kesulitan memperoleh kulit sebagai bahan baku usahanya.
ANALISIS KEUANGAN
Asumsi Keuangan
Usaha dirancang untuk menghasilkan 20 ekor sapi PO ( peranakan ongole) setiap periode
penggemukan.
Satu ekor sapi membutuhkan luas kandang individual 4 m2, sehingga luas kandang yang
dibutuhkan 80 m2 (biaya 1 m2 = Rp 250.000,00),
Sapi digemukan selama 90 hari. Berat awal sapi bakalan rata-rata 300 kg dengan harga
per kg Rp. 17.000,00.
Pertambahan berat badan harian yang diinginkan adalah 0.5 kg per hari, sehingga berat akhir sapi
setelah masa penggemukan 90 hari adalah 345 kg.
Maka total pendapatan adalah 20 ekor x 345 x Rp. 17.000,00 =
Rp.117.300.000,00
Total pendapatan dari hasil penjualan kotoran sapi 20 ekor x 900 kg x Rp 200,00 = 3.600.000,00
Rencana Investasi
i
Hasil analisis asumsi keuangan usaha ternak sapi potong volume 20 ekor periode produksi 90
hari dapat dilihat dalam tabel di bawah ini
NO URAIAN
SATUAN
VOLUME
UNIT
1.
Pembuatan Kandang
Meter
HARGA /
NILAI (Rp)
UNIT (Rp)
80
250.000
20.000.000
2.
20
5.100.000
102.000.000
3.
Pakan Konsentrat
Kg
1800
1.000
1.800.000
4.
Pakan Hijauan
Kg
54.000
100
5.400.000
5.
Obat-Obatan
botol
20
50.000
1.000.000
Total
130.200.000
No.
INVESTASI
JUMLAH (Rp)
Biaya Tetap
1.
Penyusutan Kandang
500.000,00
2.
Penyusutan Peralatan
200.000,00
102.000.000,00
2.
Pakan konsentrat
1.800.000,00
3.
Pakan hijauan
5.400.000,00
Biaya lain-lain
1.
300.000,00
2.
Transportasi
500.000,00
110.700.000,00
Pendapatan
1.
117.300.000,00
2.
3.600.000,00
Total Pendapatan
120.900.000,00
10.200.000,00
Sistem bagi hasil sebesar 70 : 30 dengan perbandingan 70 % untuk peternak (plasma) dan 30%
untuk pemerintah daerah (inti). Maka keuntungan yang diperoleh yaitu :
= Rp 3.060.000,00
= Rp7.140.000,00
SWOT
kebijakan
V
isi dan Misi
Visi dan misi rencana usaha penggemukan ternak sapi potong :1.
Melalui pola kemitraan antara manajemen, investor, dan petani ternak diharapkan dapatterjalin
kerjasama yang kuat sehingga tujuan untuk dapat meningkatkan kesejahteraanmasyarakat
terutama bagi para petani ternak dapat tercapai.2.
Memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Subang pada khususnya
danIndonesia pada umumnya seoptimal dan seefisien mungkin untuk mengembangkan
usahaternak penggemukan sapi potong.mustofahayat@gmail.com
D IP OS KA N O LEH KUMP U LANS OA L LAT IHAN D I 23.00