Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha yang telah
melimpahkan karunia dan rahmat-Nya, dengan memberikan kelancaran kepada penulis
dalam menyusun Laporan ini. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Maria Yolanda
selaku Dosen Mata kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegritas A yang telah
memberikan tugas ini kepada kami dan menjadi fasilitator dalam penulisan makalah ini.
Begitu juga untuk teman teman yang ikut terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Kami berharap makalah yang telah dibuat dapat menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai keadaan kebudayaan di Indonesia pada saat ini. Penulis
menyadari bahwa di dalam penyusunan Laporan ini masih terdapat kekurangan dan
belum mendekati kata sempurna. Hal ini dikarenakan terbatas nya kemampuan penulis
dalam pengetahuan dan pengalaman dalam laporan ini. Oleh karena itu penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya mengarah demi perbaikan di masa
yang akan datang.

Depok, Juni 2014

Penulis

ABSTRAK
Indonesia memiliki budaya yang unik, dengan berbagai keanekaragaman suku,
ras, agama. Namun dewasa ini kepedulian masyarakat Indonesia terhadap kebudayaan
Indonesia sendiri semakin rendah. Dari ketidak pedulian kita tersebut, kita telah
memberikan celah kepada negara lain dan memberikan kesempatan untuk menggambil
alih budaya kita, mencuri adat istiadat budaya Indonesia. Jika hal ini tidak segera diatasi,
maka kebudayaan kita perlahan lahan

akan habis diambil oleh Negara lain. Oleh

karena itu kita sebagai warga negara Indonesia wajib mempertahankan dan melestarikan
kebudayaan di Indonesia dengan cara menampilkan drama sehingga para penonton yang
menyaksikan drama dapat terpanggil hatinya untuk ikut melestarikan kebudayaan yang
ada di Indonesia sehingga kebudayaan yang ada di Indonesia akan terus terlestarikan.
Kata kunci : budaya; drama; kebudayaan.

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki keanekaragaman kebudayaan
yang sangat beragam, seperti keanekaragaman suku, ras, agama, bahasa, dan lain lain.
Namun seiring dengan kemajuan jaman, kebudayaan daerah yang pada awalnya
dipegang teguh, dipelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah
hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih
mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan
masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya
moderen dari pada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru
budaya daerah atau budaya lokal yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia. Mereka lebih memilih dan berpindah ke budaya asing yang tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa, bahkan masyarakat lebih merasa bangga terhadap budaya
asing dari pada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebudayaan yang sedang
berkembang pada masyarakat di Indonesia saat ini dan hilangnya kepedulian masyarakat
terhadap kebudayaan di Indonesia merupakan penyebab utama hilangnya kebudayaan
yang ada di Indonesia.

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk melaporkan kegiatan drama yang
telah ditampilkan serta menghubungkannya dengan buku ajar 3. Selain itu, penulis juga
ingin menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kebudayaan yang ada di
Indonesia.

D. METODE ANALISIS
Jenis penulisan yang digunakan pada penulisan makalah ini adalah metode
kualitatif, karena objek yang diselidiki tidak dapat diukur dengan angka-angka dan
terjadi interaksi dalam melakukan penelitian dengan orang lain.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.

Latar Belakang Masalah


Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Metode Analisis
Sistematika Penulisan

BAB II DESKRIPSI KEGIATAN


BAB III PEMBAHASAN
A. Bangsa Indonesia
B. Negara Indonesia
C. Pancasila

D. Kewarganegaraan
E. Keterkaitan Drama dengan Buku ajar 3

BAB IV PENUTUP
A.
B.
C.
D.

Kesimpulan
Saran
Ucapan Terimakasih
Daftar Pustaka

BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan yang dipentaskan pada tugas proyek akhir MPKT-A adalah sebuah
drama singkat sekitar 20 menit. Tujuan dari pementasan drama ini adalah untuk
memenuhi tugas proyek akhir MPKT-A dan ingin memperkenalkan Indonesia sebagai
negara yang kaya akan sumber daya alam maupun budayanya. Konflik yang terjadi pada
drama ini adalah budaya Indonesia yang beragam ini diklaim oleh negara asing sehingga
Indonesia sering kali diremehkan dalam kebudayaannya. Dan akhir dari drama ini
adalah pembacaan puisi yang bertemakan Cinta Tanah Air Indonesia dan sebuah pesan
moral bahwa Indonesia adalah negara yang beragam-ragam kebudayaannya akan tetapi
tetap satu.
Drama ini dimulai dengan adanya sebuah konfrensi besar mahasiwa-mahasiswa
negara Asia Pasifik yang diadakan di Indonesia. Tokoh-tokoh yang diperankan dalam
drama disini ada enam tokoh yaitu perwakilan mahasiswa dari Malaysia, perwakilan
mahasiswa dari Jepang, perwakilan mahasiswa dari Korea, dua perwakilan mahasiswa
Indonesia, dan pembawa acara pada acara konfrensi tersebut. Watak tokoh mahasiswa
perwakilan negara asing adalah sombong karena melihat negara Indonesia tidak seperti
negara mereka kebudayaannya. Sedangkan watak tokoh mahasiswa perwakilan
Indonesia adalah sabar dan tekun. Pembagian watak tokoh disini dibuktikan melalui
dialog pada drama dan cara berbicara mereka dimana pada drama ini mahasiswa
perwakilan negara asing berbicara dengan nada yang sombong dan mahasiswa
perwakilan Indonesia dengan nada yang sabar.
Awal mula dari drama ini adalah kedatangan mahasiswa perwakilan negara asing
ke Indonesia. Sesampainya mereka di Indonesia mereka melihat sekeliling mereka dan
kesan pertama mahasiswa asing kepada mereka adalah Indonesia adalah negara yang
biasa-biasa saja. Kemudian untuk melepaskan kebosanan, mahasiswa asing pergi untuk
melihat tempat konfrensi yang akan mereka datangi besok. Disana mereka mendengar
lagu Rasa Sayange dan memakan Rendang asli dari kebudayaan Indonesia. Akan
tetapi mahasiswa asing dari Malaysia mengatakan kepada kedua mahasiswa asing
lainnya kalau itu merupakan kebudayaan milik Malaysia. Mahasiswa Indonesia yang

tidak sengaja mendengar hal tersebut pun marah kepada mahasiswa asing yang tidak
tahu apa-apa tentang Indonesia. Dan pada keesokan harinya, konfrensi pun dimulai.
Penampilan pertama dari mahasiswa negara asing yang memberikan sambutan dan
kesan pesannya terhadap Indonesia. Kemudian penampilan dari mahasiswa Indonesia
yang memberikan penampilan berupa presentasi. Presentasi yang disampaikan
perwakilan dari negara Indonesia ini adalah tentang kekayaan negara Indonesia baik
budaya dan sumber dayanya. Mendengar hal tersebut mahasiswa asing langsung kagum
dengan negara Indonesia. Dan drama ini ditutup dengan pembacaan puisi dari semua
tokoh yang terkait. Pesan yang ingin disampaikan pada drama ini adalah Indonesia
merupakan negara yang kaya raya dengan kebudayaannya yang beragam, akan tetapi
banyak dari kebudayaan Indonesia yang diklaim oleh negara lain karena kebudayaan di
Indonesia banyak yang kurang di apresiasi. Oleh karena itu tujuan dari drama ini
memperkenalkan Indonesia lebih dalam sehingga kita sebagai mahasiswa bisa lebih
mencintai kebudayaan yang ada di Indonesia

BAB III
PEMBAHASAN

A. BANGSA INDONESIA

1. Pengertian Bangsa dan Suku Bangsa


a. Bangsa: sekelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat,
bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri.
b. Suku bangsa:
Koentjaraningrat: Tiap kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat
menampilkan corak khas tertentu. Corak khas itu dapat dilihat pada unsurunsur kebudyaan yang ada pada komunitas itu. Dalam etnografi, suatu
kebudayaan dengan corak khas itu yang dinamakan suku bangsa.
Suparlan: kategori atau golongan social yang askriptif, yaitu keanggotaan
dalam suku bangsa tersebut diperoleh bersama dengan kelahiran, yang
mengacu kepada asal orang tua yang melahirkan dan asal daerah tempat
seseorang dilahirkan.
Sebagai kelompok, ciri-ciri suku bangsa adalah:
a. Suku bangsa erupakan satuan kehidupan yang secara biologis mampu
berkembang biak dan lestari, yaitu dengan adanya keluarga yang
dibentuk melalui perkawinan.
b. Suku bangsa mempunyai kebudayaan bersama yang merupakan
pedoman bagi kehidupan mereka, dan secara umum berbeda dengan
kelompok suku bangsa lain.
c. Keanggotaan di dalam suku bangsa bercorak askriptif.
2. Indonesia Bangsa yang Majemuk
a. Kemajemukan Bangsa Indonesia sebagai Realitas
Indonesia adalah sebuah masyarakat yang terdiri dari aneka suku bangsa
yang secara bersama-sama mewujudkan diri sebagai satu bangsa.
(Suparlan)
Tiga system yang digunakan sebagai acuan dalam kehidupan seharihari warga masyarakatnya:
Sistem nasional
Sistem suku bangsa
Sistem tempat-tempat umum
b. Masalah-masalah terkait pluralitas bangsa Indonesia
Potensi terjadinya konflik atau integrasi karena sikap etnisentrisme
atau primordialisme.

Akar dari bangsa Indonesia adalah satuan social atau kelompok


yang berbeda-beda dalam suku bangsa, agama, dan ras (SARA),
Jatiman. Oleh karena itu, maka permasalahan integrasi nasional
berkaitan dengan konflik dalam hal SARA.
3. Faktor-Faktor Pemersatu Bangsa Indonesia
a. Latar belakang sejarah bangsa Indonesia
b. Pancasila dan UUD 1945
c. Simbol-simbol atau lambing-lambang pemersatu bangsa
d. Kebudayaan nasional
o
Konsep kebudayaan
o
Gagasan kebudayaan nasional
4. Jati Diri Bangsa Indonesia
a. Jati diri bangsa Indonesia adalah ciri-ciri atau identitas kita sebagai
bangsa Indonesia
b. Karena Indoensia adalah bangsa yang terdiri dari ikatan berbagai suku
bangsa, maka dibutuhkan kebudayaan nasional yang berlandasakan pada
unsur-unsur kebudayaan suku-suku bangsa di daerah yang dapat
menimbulkan rasa bangga terhadap bangsa sendiri dan berfungsi untuk
memperkuat rasa identitas nasional warga bangsa.
c. Perasaan sebagai bagian dari Negara kesatuan harus dikembangkan agar
sadar akan jai diri bangsanya sendiri
Pendekatan kebudayaan
Sebagai media untuk dapat saling memahami antar suku bangsa
Pengembangan kebudayaan nasional
Sebagai upaya untuk meningkatkan rasa solidaritas dan
menumbuhkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.
B. NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN
1. Hakekat Negara
Logemann: Negara adalah suatu organisasi masyarakat yang bertujuan,
dengan kekuasaanya, mengatur serta menyelenggarakan suatu masyarakat.

Max Webber: Negara adalah struktur masyarakat yang mempunyai


monopoli dalam menggunakan kekerasan fisik secara sah dalam suatu

wilayah
Kedaulatan pada syarat Negara adalah konsep mengenai kekuasaan teringgi
dalam suatu Negara
o Teori Kedaulatan Tuhan
o Teori Kedaulatan Raja
o Teori Kedaulatan Negara
o Teori Kedaulatan Hukum
o Teori Kedaulatan Rakyat
tercantum dalam Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 dan merupakan prinsip
dasar yang kemudian dikenal sebagai demokrasi

2. Ideologi dan Konstitusi Negara


Ideologi (Pancasila):
a. Pedoman yang mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa dan
Negara, serta membentuk masyarakat menuju cita-cita
b. Sumber motivasi dan semangat bangsa
Konstitusi (UUD 1945):
a. Dokumen tertulis yang merupakan hasil perjuangan politik bangsa di
masa lampau
b. Tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa
c. Pendangan pendiri/tokoh bangsa yang hendak diwujudkan untuk masa
sekarang dan yang akan dating
d. Suatu keinginan, perkembangan ketatanegaraan bangsa
Menurut Miriam Budiardjo:
UUD berfungsi khas membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian
rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenangwenang.
Konstitusi Indonesia dimungkinkan diubah melalui:
a. Siding legislative dengan tambahan syarat
b. Referendum/plebisit
c. Persetujuan Negara bagian
d. Musyawarah khusus (convention)
Sedangkan menurut UUD 1945, perubahan UUD dimungkinkan bila
sekurang-kurangnya 2/3 darpada jumlah anggota MPR hadir dan sekurangkurangnya 2/3 dari anggota yang hadir setuju

UUD 1945 dari periode ke periode:


Periode UUD 19451949
Periode Konstitusi RIS1949-1950
Periode UUDS 1950-1959
Kembali ke UUD 1945-1966 (Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Periode UUD 1945 Masa Orde baru 1966-1998
Periode UUD 1945 [21 Mei 1998-19 Oktober 1998]
Periode UUD 1945 yang diamandemen 1998-sekarang (reformasi)
3. Negara dalam Arti Wilayah
a. Ciri khas wilayah Indonesia
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang berada di antara dua
benua, yaitu benua Asia dan benua Australia, serta dua samudera, yaitu
Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, dan juga berada di bawah
Geostationary Satellite orbit (GSO) sepanjang 12,8 % GSO bumi.
b. Geopolitik Indonesia
Karena ciri khas wilayah Indonesia tersebut, maka Indonesia
menyusun doktrin Geopolitik Indonesia yang merupaka kesatuan pandang
bangsa tentang diri dan lingkungannya, yang disebut Wawasan Nusantara.
Wawasan Nusantara adalah sikap dan cara pandang bangsa Indonesia
tentang dirinya yang bhinneka, dan lingkungan geografinya yang berwujud
Negara kepulauan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan dari wawasan nusantara adalah kesatuan dan persatuan dalam
kebhinnekaan

yang

merupakan

penjabaran

tujuan

yang

telah

diselaraskan dengan kondisi, posisi, dan potensi geografi serta pedoman

pola tindak dan pola piker kebijaksanaan nasional.


Peran wawasan nusantara:
a. Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan yang serasi
dan selaras, segenap aspek kehidupan nasional
b. Menumbuhkan rasa tanggung jawab atas pemanfaatan lingkungan
c. Menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional
d. Merentang hubungan internasional dalam upaya ikut melaksanakan

ketertiban dunia
c. Geostrategi Indonesia

Geostrategi adalah konsep untuk melaksanakan konsep wawasan


Nusantara yang disebut Ketahanan Nasional. Ketahanan nasional adalah
kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan, serta
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
segala ancaman. Konsep ini disusun dengan sistematika yang sama dengan
konsep wawasan nusantara. Lalu konsep ini juga merupakan konsep
pengaturan keamanan dan kesejahteraan dalam kehidupan nasional.
4. Negara dalam Arti Institusi/Organisasi Negara
Bentuk NKRI adalah Negara persatuan, yitu Negara yang melindungi dan
meliputi segenap bangsa dan seluruh tumpah darahnya. Negara Indonesia
bukan Negara federasi melainkan Negara kesatuan yang kekuasaan utamanya
berada di pemerintah pusat. Menurut Pancasila, hakikat Negara Pancasila
adalah Negara persatuan, Negara integralistik, Negara kebangsaan yang
berketuhanan, beradaban, berkerakyatan, dan berkeadilan sosial.
Keadulatan berkerakyatan berarti bahwa dalam upaya menyelenggarakan
kenegaraan, kita dituntut hidup berdemokrasi yang sesuai dengan sendi-sendi
kehidupan berbangsa dan bernegara.
a. Politik nasional Indonesia
Politik nasional Indonesia merupakan asas, haluan, usaha, dan
kebijakan tindakan dari Negara tentang pembinaan dan penggunaan segenap
potensi nasional, baik untuk mencapai tujuan nasional.
Pembahasan politik nasional Indonesia mencakup pemisahan kekuasaan,
termasuk kelembagaan politik, kedaulatan Negara, dan tujuan Negara
Pemisahan kekuasaan Indonesia menurut Trias Politica adalah kekuasaan
legislative, yudikatif, dan eksekutif.
b. Wilayah NKRI
Wilayah NKRI dibagi atas provinsi dan setiap provinsi dibagi atas
kabupaten dan kota, yang masing-masing mempunyai pemerintahan daerah.
Pemerintah daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
menurut asas otonomi dan perbantuan dengan tujuan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, pelayanan, dan daya saing daerah. Tetapi ada


urusan pemerintahan yang tidak diturunkan kewenangannya pada daerah
meliputi politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan
fiscal, dan agama. Sedangkan untuk pemerintahan daerah ada 16 urusan,
yaitu

perencanaan

dan

pengendalian

pembangunan,

pernecanaan,

pemnfaatan, dan pengawasan tata ruang, penyelenggaraan ketertiban umum


dan ketentraman masyarakat, serta penyediaan sarana dan prasarana umum.
C. PANCASILA
1. Menuju nilai Pancasila
Dalam kurun waktu tertentu, Pancasila pernah dijadikan mitos, bahkan
untuk

menyampaikan

Pancasila

digunakan

cara-cara

yang

bernuansa

indoktrinasi. Melalui program yang disebut sebagai penataran Pendidikan,


Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) oleh pemerintah Orde Baru, nyaris
tak ada institusi yang tidak tersentuh oleh Pancasila. Walau terlihat sukses,
justru Pancasila dianggap tidak lagi menjadi bagian bangsa Indonesia.
Sebaliknya, Pancasila justru menjadi produk milik penguasa yang berorientasi
pada pemaksaan kehendak daripada pengembangan dari nilai berkehidupan dan
bermasyarakat bangsa Indonesia.
2. Pancasila yang mewujud dalam kehidupan sehari-hari
Pancasila sebagai nilai merupakan fondasi dari pembentukan karakter.
Karakter dipengaruhi oleh nilai dan norma. Nilai yang dirujuk adalah nilai yang
terkandung di dalam Pancasila.
3. Nilai Pancasila sebagai fondasi bertingkah laku
Para pendiri bangsa menemukan adanya kesamaan nilai dalam
keberagaman suku yang ada yaitu, nilai ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan,
demokrasi, dan keadilan sosial, sehingga nilai-nilai tesebut dijadikan satu dasar
yaitu Pancasila yang pada penerapannya menekankan toleransi. Nilai Pancasila
sering dikaitkan dengan identitas nasional, karena Pancasila merupakan produk
dari masyarakat baru yang mengupayakan adanya kesamaan pola di dalamnya.

4. Fondasi bertingkah laku sebagai bangsa


Fondasi bertingkalh laku sebagai bangsa adalah nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Nilai pertama Pancasila mengacu pada keyakinan kepada
Tuhan dan hidup dengan menjalankan perintah-Nya, tanpa mengganggu urusan
agama masing-masing. Nilai kedua Pancasila mengakui persamaan hak dan
kewajiban, sayang pada sesama, menjalin hubungan dengan bangsa lain
berdasarkan sikap saling menghormati. Nilai ketiga berupaya untuk
mengutamakan kepentingan bangsa daripada diri/kelompok, cinta tanah air dan
bangsa, serta pengembangan rasa persatuan bagi bangsa. Nilai keempat
Pancasila mengetengahlan tema demokrasi. Pada dasarnya demokrasi
memosisikan rakyat sebagai pemegang kedaulatan penuh atas dirinya. Nilai
kelima Pancasila menekankan pentingnya gotong-royong dan saling membantu
antar warga negara.
5. Berlaku sebagai warga Negara
Nilai pertama dari Pancasila yang menekankan pada perintah-Nya sesuai
dengan keyakinan dan tidak memaksakan kepercayaan pada orang lain. Nilai
kedua dari Pancasila tidak membeda-bedakan perlakuan atas rasa tau warna
kulit. Nilai ketiga tercermin melalui berbahasa Indonesia dengan tidak
menafikan keberadaan 742 bahasa daerah. Nilai keempat dapat dilakukan di
lingkungan tempat tinggal dengan pemilihan ketua RT yang demokratis, tanpa
adanya pemaksaan kehendak dari pihak lain dan pengambilan keputusankeputusan yang mengacu pada kepentingan bersama. Nilai kelima dilakukan
dengan peningkatan kreativitas diri yang menjadikan kehidupan masyarakat
menuju yang lebih baik.
6. Berlaku sebagai warga global
Sebagai warga dunia, masyarakat Indonesia juga ikut dalam dinamika
dunia. Keikutsertaannya bukan selalu atas dasar politik, melainkan dengan
berbagai cara lain. Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia
mengupayakan kehidupan beragama Mengacu pada nilai pertama Pancasila,

warga Indonesia akan menjadi bagian dari aksi yang toleran, sehingga dapat
menjadi model toleransi antar-umat Bergama di dunia. Nilai kedua dalam
konteks global dapat dimulai dengan tidak melakukan pembedaan yang didasari
prasangka. Sebagai contoh, penerapan kewarganegaraan khususnya pada anak
hasil pernikahan WNI dan WNA sampai usia 18 tahun dinyatakan sebagai
WNI. Nilai ketiga dari Pancasila dalam konteks global adalah dengan menjadi
bagian kegiatan ekonomi yang berorientasi nasional. Nilai keempat dalam
kehidupan global bagi negara dan masyarakat terlihat dalam kebijakan dan
tingkah laku. Dalam konteks pemerintah, Indonesia sebagai anggota ASEAN
sekaligus ketua ASEAN tahun 2011 mengambil posisi untuk tidak menucilkan
Myanmar.Kontribusi Indonesia untuk masalah pembangunan dunia yang
berkeadilan sosial dapat dilakukan dengan kemampuan dasar ekonomi
kerakyatan Indonesia yang dapat dijadikan contoh oleh negara berkembang
lainnya.
7. Pengertian Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi dijadikan dasar dan pedoman bertingkah laku
baik sebagai bangsa, sebagai warga negara, maupun sebagai warga dunia.
D. KEWARGANEGARAAN
1. Kewarganegaraan
Kewarganegaraan adalah segala sesuatu yang menyangkut warga negara.
Kewarganegaraan adalah status legal yang dimiliki warga negara yang
memiliki hak dan kewajinan sebagai warga sipil.
.
2. Warga Negara Indonesia
Bangsa Indonesia (warga negara) adalah bangsa Indonesia asli atau
bangsa lain yang disahkan dengan UU sebagai warga negara. Penduduk
adalah WNI dan orang asing yang tinggal di Indonesia.
3. Persyaratan menjadi WNI
Kelahiran: ius sanguinis (keturunan) untuk mencegah apatride
Pemberian status

Pengangkatan: seorang anak WNAyang berumur 5 tahun (atau kurang)


yang diangkat anak oleh WNI dapat memperoleh kewarganegaraan

Indonesia.
Permohonan: kewarganegaraan Indonesia dapat diberikan kepada anak
berusia 18 tahun, yang ayah dan ibunya memiliki kewarganegaraan yang
berbeda, WNI dan asing (WNA)
a. Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin
b. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di
wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima ) tahun
berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturutturut
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih;
f. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak

menjadi berkewarganegaraan ganda;


g. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan
h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.
Naturalisasi: kewarganegaraan Indonesia dapat diberikan kepada orang

asing yang sungguh-sungguh ingin menjadi WNI


Perkawinan: demi kesatuan kewarganegaraan dalam keluarga, pihak suami
atau istri yang berstatus WNA dapat mengikuti pasangannya yang berstatus
WNI dengan syarat bahwa ia harus melepaskan kewarganegaraan

sebelumnya terlebih dahulu


Kehormatan: memberikan kewarganegaraan kehormatan kepada orangorang asing tertentu yang telah berjasa kepada negara, namun hal itu tidak
boleh mengakibatkan yang bersangkutan memiliki kewarganegaraan
ganda.

4. Asas menentukan kewarganegaraan


1) Ius sanguinis: asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan.

2) Ius solii: asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan


negara temoat dilahirkan (diberlakukan terbatas bagi anak-anak dan diatur
dalam UU)
3) Kewarganegaraan tunggal: asas yang menetapkan satu kewarganegaraan
bagi setiap orang
4) Kewarganegaraan ganda: asas yang menentukan kewarganegaraan ganda
bagi anak-anak yang diatur dalam UU

5. Hak dan Kewajiban WNI


1) Hak
a. Hak Legal dan Moral
Hak legal adalah hak yang berdasarkan hukum, berasal dari
undang-undang, peraturan hukum, atau dokumen legal lainnya. Hak
moral adalah hak yang berfungsi dalam sistem moral. Hak moral
belum tentu merupakan hak legal, tetapi banyak hak moral yang
sekaligus juga merupakan hak legal. Sedangkan hak legal belum tentu
menampilkan nilai etis sehingga harus dikritik dengan norma moral.
b. Hak Umum dan Hak Khusus
Hak khusus timbul karena relasi khusus antar-beberapa orang
atau karena fungsi khusus yang dimiliki seseorang terhadap orang lain.
Hak umum atau yang biasa disebut hak asasi manusia diperoleh
seseorang bukan karena hubungan atau fungsi tertentu, melainkan
semata-mata karena ia manusia.
c. Hak positif dan negatif
Hak positif adalah hak seseorang yang membolehkan orang
lain berbuat sesuatu untuknya. Sementara itu, dengan hak negatif,
seseorang bebas melakukan sesuatu atau memiliki sesuatu.
d. Hak individual dan sosial
Hak individual ialah hak yang dimiliki individu terhadap
negara. Negara tidak dapat menghalangi individu mewujudkan hak ini.
Hak individual termasuk hak-hak negatif. Sementara itu, hak sosial

adalah hak yang dimiliki seseorang sebagai anggota masyarakat dan


hak ini bersifat positif.
1. Keamanan. Salah satu tujuan negara adalah melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Setiap
orang juga dijamin keamanannya terhadap tindakan negara yang
tidak adil
2. Kesetaraan. Seluruh warga negara tanpa memandang suku, agama,
budaya, aliran politik, profesi dan status sosial-ekonomi
diperlakukan setara.
3. Kemerdekaan (indepedensi). Kemerdekaan menempatkan individu
sebagai persona atau pribadi yang bermartabat di dalam negara.
Hak untuk mengeluarkan pendapat dan mendapatkan

informasi
Hak berserikat
Hak untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan

kepercayaannya masing-masing
Hak untuk memilih dalam pemilu
Hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan
2) Kewajiban
Menjunjung/mematuhi hukum dan pemerintahan.
Membela negara
Membayar pajak
Mengikuti pendidikan dasar (wajib sekolah)
Menghormati hak asasi orang lain. hal ini merupakan upaya memenuhi
hak negara.
6. Hak dan Kewajiban Negara?
Hak: kewajiban warga negara
Kewajiban: tujuan negara, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia.

7. Sebutkan Prinsip Hubungan Timbal Balik antara Negara dan Warganya!


Untuk mencapai tujuan nasional, UUD menetapkan prinsip dasar menjadi
pedoman berbangsa dan bernegara. Prinsip negara kesatuan. Negara kesatuan
merupakan bentuk negara di mana wewenang legislatif dipusatkan dalam satu
badan legislatif nasional/pusat. kekuasaan tertinggi tetap di tangan pemerintah
pusat.
Prinsip Kedaulatan Rakyat. Kedaulatan rakyat berarti rakyat memiliki
hak atau kekuasaan tertinggi untuk memerintah diri mereka sendiri. Prinsip
Negara Republik, Prinsip ini mengisyaratkan adanya kebebasanbukan dalam
arti liberal, yaitu kebebasan dari intervensi pihak (negara) lain, tetapi dalam arti
independensi, yaitu kebebasan dari dominasi. pihak lain. Kebebasan rakyat
dalam negara republik selalu disertai oleh tanggung jawab rakyat untuk
mempertahankan independensi negara
Prinsip Negara Hukum. Prinsip ini menuntut pemerintahan agar berjalan
dengan tuntunan hukum dan bukan dengan kekuasaan
UUD 1945 memuat hak-hak kolektif. pemenuhan hak-hak politik ternyata
tidak diimbangi dengan pemenuhan hak warga negara di bidang sosial-ekonomi
dan budaya.
E. Keterkaitan Drama dengan Buku Ajar 3
Melalui drama ini, kelompok kami menampilkan dan ingin menyampaikan
keadaan bangsa Indonesia zaman sekarang yang mana tidak lagi terlihat dengan
jelas rasa nasionalisme yang ada pada setiap individu. Indonesia dengan berbagai
keragamannya baik dari segi ras, bahasa, kebudayaan, dan agama memiliki resiko
ataupun permasalahan yang besar apabila tidak dapat dikontrol dan dikelola dengan
baik. Kesadaran dan kepedulian bangsa Indonesia terhadap kebudayaannya sendiri
masih kurang, hal itu terbukti dengan adanya klaim yang dilakukan oleh negara lain
terhadap kebudayaan Indonesia, seperti halnya klaim yang dilakukan oleh Malaysia

terhadap batik, lagu, dan juga tarian Indonesia. Lewat promosi pariwisatanya,
Malaysia menggunakan tari tersebut seolah-olah tarian tersebut adalah milik
mereka. Spontan reaksi keras terjadi dari berbagai kalangan baik seniman dan para
politisi. Nasionalisme memang masih sering dibicarakan, tapi sebenarnya sudah
lama dilupakan manfaatnya dan yang tersisa hanya slogan kosong. Membicarakan
nasionalisme atau kedaulatan negeri hanya dari aspek batas fisik saja tidak lagi
memadai. Kurangnya kemampuan dalam memahami dan menganilisis masalah
kebangsaan, kenegaraan, dan kewarganegaraan yang terkait dengan pemahaman
nilai-nilai Pancasila dalam situasi dunia yang dinamis menjadi penyebabnya. Sudah
seharusnyalah kita sebagai warga negara Indonesia memahami jati diri bangsa.
Tidak hanya itu, memiliki kemampuan dalam memahami dan menganalisis nilainilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
merupakan hal yang sangat penting. Sebagai anak bangsa juga, kita harus mampu
memahami dan menganalisis pengaruh antara hak dan kewajiban negara dan warga
negara, serta pelaksanaan hak dan kewajiban negara dan warga negara di
masyarakat. Sudah sepantasnyalah rasa nasionalisme dan cinta akan kebudayaan
bangsa sendiri itu tumbuh di dalam diri setiap individu anak bangsa. Dengan
memahami semua hal itu, maka sebenarnya peristiwa pengklaiman tidak perlu
terjadi.

Anda mungkin juga menyukai