Oleh:
Kelompok
Nama
Kelas
: IV
: 1. Guntur Rizky Kautsar 131411039
2. Lulu Fauziyyah Arisa 131411041
3. Neng Herta Rosmayanti 131411043
: 1B
A. Tujuan Praktikum
I.
II.
Melakukan percobaan mengenai proses adsorpsi asam asetat ke dalam karbon aktif
Membuat grafik berdasarkan hasil percobaan
III.
IV.
B. Dasar Teori
Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan suatu zat pada permukaan zat lain. Zat
yang diserap disebut fasa terserap (adsorbat) sedangkan zat yang menyerap disebut adsorben.
Kecuali zat padat, adsorben dapat berupa zat cair. Karena itu adsorpsi dapat terjadi antara zat
padat dan zat cair, zat padat dan gas, dan zat cair atau gas dan zat cair.
Peristiwa adsorpsi ini disebabkan oleh gaya tarik molekul molekul dipermukaan
adsorben. Adsorpsi ini berbeda dengan absorbsi, karena pada absorbsi zat yang diserap
masuk ke dalam absorben.
Misalnya zat padat akan menarik molekukl-molekul gas atau zat cair pada
permukaannya. Hal ini disebabkan karena zat padat yang terdiri dari molekul-molekul tidak
menarik dengan gaya Van Der Walls. Jika ditinjau dari satu molekul, maka molekul ini akan
dikelilingi molekul yang lain yang tidak mempunyai gaya tarik yang seimbang. Karena salah
satu arah tidak ada molekul lain yang menarik, akibatnya pada permukaan itu akan menarik
molekul disekitarnya.
Adsorpsi dipengaruhi oleh :
1. Jenis adsorben
2. Jenis zat yang diadsorpsi
3. Konsentrasi
4. Luas Permukaan adsorben
5. Temperatur
Pengaruh konsentrasi larutan terhadap adsorpsi dapat dinyatakan oleh persamaan
Freundlich.
x
= k cn
m
c
k&n
= tetapan adsorpsi
Log
x
Log k + n Log c
m
x
fungsi dari log c, yang mana slope
m
Jumlah
Buret 50 ml
1 buah
Erlenmeyer 250 ml
8 buah
corong gelas
4 buah
pipet seukuran 25 ml
1 buah
gelas ukur 25 ml
2 buah
1 buah
botol semprot
1 buah
Spatula
2 buah
gelas kimia 50 ml
1 buah
Kertas saring
4 buah
pipet tetes
1 buah
Bahan
Jumlah
200 ml
100 ml
Arang
2 gram
Aquades
1 botol
D. Skema Kerja
1. Penentuan konsentrasi larutan asam asetat setelah terjafi adsorpsi
0.5 gr
arang
CH2COOH 25
ml 1.0 N
CH2COOH 25
ml 0.8 N
CH2COOH 25
ml 0.6 N
CH2COOH 25
ml 0.4 N
Diamkanselama
5 menit
Kocok selama
45 menit
Penyaringan
NaOH
0.5 N
Kertas saring
Penambahan3 tetes
Phenophtalein
Titrasi
Coron
ggelas
Air
Menimbang
0.63 gram
asam oksalat
Koco
k
pindahkan
NaOH
0.5 N
Penambahan 3
tetes
Phenophtalein
TITRASI
CH2COOH 25
ml 1.0 N
CH2COOH 25
ml 0.8 N
CH2COOH 25
ml 0.6 N
NaOH
0.5 N
TITRASI
Ditambah3
tetesPheno
phtalein
CH2COOH 25
ml 0.4 N
E. Data Pengamatan
o Penentuan konsentrasi larutan NaOH
Berat Kristal asam oksalat
Volume labu takar
Volume laruan NaOH yang diperlukan
= 0.63 gram
= 100 ml
= 4.75 ml
Volume NaOH
(ml)
14,3
11,5
7,9
5,55
F. Pengolahan Data
o Penentuan konsentrasi larutan NaOH
Berat oksalat
= 0,63 gram
Mr oksalat (C2H2O4.2H2O)
= 126
BE Oksalat
Mr oksalat
126
63
2 ekivalen/ mol
2
Normalitas oksalat
0,63 1000
x
0,1 N
63
100
V NaOH x N NaOH
= V oksalat x N oksalat
4.75 ml x N NaOH
= 25 ml x 0,1 N
N NaOH
= 0,5263 N
= N NaOH.VNaOH
N asetat mula-mula
a. 1,0 N
V asetat x N asetat
10 ml x N asetat
= V NaOH x N NaOH
= 15,5 ml x 0,5263 N
N asetat
= 0,8158 N
b. 0,8 N
V asetat x N asetat
= V NaOH x N NaOH
= 0,6447 N
c. 0,6 N
V asetat x N asetat
= V NaOH x N NaOH
= 0,4868 N
d. 0,4 N
V asetat x N asetat
= V NaOH x N NaOH
= 0,3342 N
= V NaOH x N NaOH
10 ml x N asetat
= 14,3 ml x 0.5263 N
N asetat
= 0,7526 N
b. 0,8 N
V asetat x N asetat = V NaOH x N NaOH
10 ml x N asetat
= 11,5 ml X 0.5263 N
N asetat
= 0,6052 N
c. 0,6 N
V asetat x N asetat
= V NaOH x N NaOH
10 ml x N asetat
= 7,9 ml X 0.5263 N
N asetat
= 0,4158 N
d. 0,4 N
V asetat x N asetat
10 ml x N asetat
N asetat
= V NaOH x N NaOH
= 5,55 ml x 0.5263 N
= 0,2921 N
ml asetat
x N asetat mula mula x 60
1000
25
x 0,8158 x 60 = 1,2237 gram
1000
b. 0,8 N
=
ml asetat
x N asetat mula mula x 60
1000
25
x 0,6447x 60 = 0,9671 gram
1000
ml asetat
x N asetat mula mula x 60
1000
25
x 0,4868 x 60 = 0,7302 gram
1000
ml asetat
x N asetat mula mula x 60
1000
c. 0,6 N
d. 0,4 N
25
x 0,3342 x 60 = 0,5013 gram
1000
ml asetat
x N asetat sisa x 60
1000
25
x 0,7256 x 60 = 1,1289 gram
1000
b. 0,8 N
ml asetat
x N asetat sisa x 60
1000
25
x 0,6052 x 60 = 0,9078 gram
1000
c. 0,6 N
=
ml asetat
x N asetat sisa x 60
1000
25
x 0,4158 x 60 = 0,6237 gram
1000
d. 0,4 N
=
ml asetat
x N asetat sisa x 60
1000
25
x 0,2912x 60 = 0,4368 gram
1000
Sebelum adsorpsi
Kons.asetat (N)
1,0 N
15,5
0,8158
1,2237
0,8 N
12,25
0,6447
0,9671
0,6 N
9,25
0,4868
0,7302
0,4 N
6,35
0,3342
0,5013
Setelah adsorpsi
Vol NaOH
(ml)
1,0 N
10
14,3
0,7256
Berat asetat
yang teradsorpsi
(g)
1,1289
0,8 N
10
11.5
0,6052
0,9078
0,6 N
10
7,9
0,4158
0,6237
0,4 N
10
5,55
0,2912
0,4368
x
Log k + 1/n Log c
m
x (gram)
m (gram)
x/m
Log x/m
Log c
0,0948
0,0593
0,1065
0,5
0,5
0,5
0,1896
0,1186
0,213
-0,7222
-0,9259
-0,6716
0,0902
0,0395
0,071
-1,0448
-1,4034
-1,1487
0,0654
0,5
0,1308
-0.8833
0,043
-1,3665
-1.0448
-1.4034
-1.1487
-1.3665
-0.2
-0.3
-0.4
log x/m -0.5
-0.6
-0.7
-0.8
-0.9
-1
log C
Berdasarkan kurva adsorpsi isoterm freundlich di atas, didapatkan persamaan sebagai berikut :
y
= -0,071x - 1,063
Sehingga,
x/m
= kc1/n
Log c
=x
Log x/m
=y
Log x/m
= log k + 1/n x
= -0,071x - 1,063
y
1/n =-0,071
n = 14,085
Log k = -1,063
k = 0,0265
G. Pembahasan
Adsorpsi adalah penyerapan suatu zat ke permukaan zat lainnya. Praktikum ini bertujuan
untuk mengamati proses adsorpsi dengan arang aktif sebagai adsorben, yaitu zat yang
menyerap dan asam asetat sebagai adsorbat, yaitu zat yang diserap. Proses adsorpsi ini
berlangsung secara isotherm (suhu konstan). Melalui percobaan kita dapat
menentukan
titrasi yaitu 0,5263 N. Konsentrasi ini sedikit melebihi dari konsentrasi NaOH sampel
yaitu 0,5 N. Hal ini dapat disebabkan kesalahan kita dalam menentukan volume NaOH
saat titrasi.
TAHAP II
dengan cara mentitrasi asam asetat yang memiliki konsentrasi berbeda-beda. Untuk asam
asetat dengan konsentrasi 1 N diperoleh konsentrasi awal 0,8158 N, untuk asam asetat 0,8
N diperoleh konsentrasi awal 0,6447 N, untuk asam asetat 0,6 N diperoleh konsentrasi
awal 0,4868 N dan untuk asam asetat 0,4 N di peroleh konsentrasi awal 0,3342 N. Lalu
dilakukan perhitungan bobot asam asetat awal sebelum di adsorpsi. Pada konsentrasi 1
N diperoleh bobot asam asetat sisa sebesar 1,2237 gram, untuk 0.8 N sebesar
0,9671 gram, untuk 0.6 N sebesar 0,7302 gram, dan konsentrasi 0.4 N sebesar
0,5013 gram.
TAHAP III
N sebesar 0,7526 N, 0.8 N sebesar 0,6052 N, 0.6 N sebesar 0,4158 N sedangkan asam
asetat 0.4 N sebesar 0,2912 N.
Dari grafik log x/m fungsi dari log c dapat di tentukan harga n dan k. Harga n sebesar
14,085 dan harga k sebesar 0,0265. Grafik yang didapatkan dari data tidaklah bagus
dikarenakan adsorpsi pada konsentrasi 0,6 N terlalu besar yaitu sebesar 0,1065 dan juga
pada konsentrasi 0,4 N yang lebih besar dibandingkan konsentrasi 0,8 N.
H. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari percobaan atau praktikum tentang
Adsorpsi Larutan adalah :
1. Harga n dan k sebesar 14,085 dan 0,0265.
2. Konsentrasi suatu adsorbat mempengaruhi besarnya adsorpsi suatu adsorban.
Semakin besar konsentrasi asam asetat maka semakin besar pula konsentrasi
adsobat sisa.
3. Arang mengadsorpsi asam asetat. Hal ini terbukti dari berkurangnya konsentrasi
dan bobot asam asetat awal (sebelum adsorpsi) dengan asam asetat sisa (setelah
adsopsi).
I. Daftar Pustaka
Yahya, utoro dkk, (1982), Petunjuk Praktikum Kimia Fisika, laboratorium Kimia Fisika
FMIPA, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Bird, Tony ( 1987 ), Penuntun Praktikum Kimia Fisik Untuk Universitas, PT Gramedia,
Jakarta.
Basset, Jet all, (1987), Textbook of Quantitative Inorganic Analysis, 4th edition, John Wiley &
sonz, New York.
Hulupi, Mentik dkk, (1996), Petunjuk Praktikum Kimia Fisika, Pusat pengembangan
Pendidikan Politeknik, Bandung.