PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Vertebrata merupakan subfilum dari Chordata yang memiliki anggota yang cukup
besar dan paling dikenal. Tubuh dibagi menjadi tiga bagian yang cukup jelas: kepala, badan,
dan ekor. Kepala dengan rangka dalam, cranium, di dalamnya terdapat otak, karena
mempunyai cranium.
Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia merupakan
kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru. Reptilia
termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akan tetapi pada beberapa
diantaranya tungkainya mengalami reduksi atau hilang sama sekali seperti pada serpentes dan
sebagian lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya memiliki 5 jari
atau Pentadactylus dan setiap jarinya bercakar. Rangkanya pada Reptilia mengalami osifikasi
sempurna dan bernafas dengan paru-paru.
Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akan tetapi pada
beberapa diantaranya tungkainya mengalami reduksi atau hilang sama sekali seperti pada
serpentes dan sebagian lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya
memiliki 5 jari atau Pentadactylus dan setiap jarinya bercakar. Rangkanya pada Reptilia
mengalami osifikasi sempurna dan bernafas dengan paru-paru.
Kelas Reptilia dibagai menjadi 4 ordo, yaitu Rhyncocephalia (contohnya: Tuatara),
Chelonia (contohnya: Penyu, Kura-kura, dan Bulus), Squamata (Contohnya: Serpentes,
Lacertilia, dan Amphisbaena) dan Crocodilia (contohnya: Buaya, Aligator, Senyulong, dan
Caiman).
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan penulis bahas antara lain sebagai berikut:
o Bagaimanakah karakteristik reptilia?
o Apa saja Dalil Diciptakan Hewan melata ( reptil ) ?
o Apa saja manfaat reptilia bagi manusia?
BAB II
Hewan Melata ( Reptilia )
A.
Karakteristik Reptilia
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari
zat tanduk (keratin).
Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar
reptil adalah anggota tubuh berjari lima, bernapas dengan paru-paru, jantung beruang tiga
atau empat, menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga
tergolong hewan eksoterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur sehingga tergolong
ovipar dengan telur amniotik bercangkang (membran amniotic).
.
Reptilia merupakan kelompok vertebrata yang beradaptasi untuk hidup di darat yang
lingkungannya kering. Adanya sisik dan kulit yang menanduk mencegah hilangnya
kelembaban tubuh dan membantu hewan untuk hidup di permukaan yang kasar. Nama kelas
Reptilia menunjukkan cara berjalan (latin: retum=melata).
Reptilia tersebar baik di daerah teropis maupun daerah subtropics. Pada daerah-daerah
yang mendekati kutub dan tempat-tempat yang lebih tinggi jumlah dan jenisnya makin
sedikit. Reptile menempati macam-macam habitat.
a) Phyton misalnya terdapat di daerah-daerah tropis, hanya terdapat di rawa-rawa, sungai
atau sepanjang pantai.
b) Penyu terbesar teradapat dilaut
c) kura-kura darat raksasa terdapat di kepulauan.
d) Kadal dan ular umumnya menempati karang-karang atau pohon.
2) Memiliki dua pasang anggota badan, masing-masing dengan lima jari yang pada bagian
ujungnya terdapat cakar dan dapat digunakan untuk berlari, merayap atau memanjat.
Anggota badan menyerupai dayung pada penyu, memendek pada kadal, dan tidak ada
anggota badan pada beberapa jenis kadal dan semua jenis ular.
3) Kerangka terdiri dari tulang keras, tengkorak dilengkapi rongga oksipital
4) Jantung terdiri dari empat ruang yang belum terpisah sempurna, dua serambi dan vertikel
yang sebagian saling terpisah, satu pasang berkas aorta, sel darah merah oval bikonkaf
dengan inti.
5) Resppirasi dengan paru-paru, pada kura-kura air dilengkapi dengan respirasi kloaka.
6) Terdapat 12 pasang saraf cranial.
7) Suhu tubuh berubah-ubah bergantung suhu lingkungan (poikilothermis).
8) Fertilisasi internal, menggunakan organ kopulasi, telurnya besar mengandung kuning
telur yang terbungkus cangkang licin atau berkulit, biasanya telur ditetaskan tetapi pada
beberapa jenis ular dan kadal embrio berkembang didalam tubuh betina.
1)
UKURAN
Fosil Reptilia ditemukan dalam ukuran yang bervariasi, dari kecil sampai berukuran
besar. Dari Reptilia yang ada pada masa sekarang, anaconda di Amerika Serikat dapat
tumbuh sampai 990 cm, komodo (varanus komodoensis) memiliki panjang tubuh 285 cm.
Beberapa jenis kura-kura darat dari pulau Galapagos mencapai panjang 120 cm. Buaya yang
ditemukan tahun 1821 di Luzzon Philipina mencapai panjang 610 cm. Ular Laptotyphlops
dari Siria berukuran seperti jarum renda, dan ada pula kadal Lepidoblepharis dari Panama
yang panjangnya 5 cm. sebagian besar di Amerika Utara berukuran 20 120 cm, dan kadal
dengan panjang di bawah 30 cm.
2)
STRUKTUR EKSTERNAL
Morfologi Reptilia meliputi kepala yang terpisah, leher, tubuh, dan ekor, angggota
tubuh berukuran pendek dengan sejumlah jari yang pada bagian ujungnya dilengkapi cakar
dan begitupun ada juga sebagaian subordo yang lain yang tidak memiliki jari. Mulutnya yang
panjang dilengkapi dengan gigi. Buaya mialnya di dekat ujung moncong terdapat dua lubang
hidung. Mata berukuran besar dan terletak lateral, dengan kelopak atas dan bawah, serta
membrane nictatin transparan yang dapat bergerak di bawah kelopak mata, telinga berukuran
kecil terletak dibelakang mata. Anus terletak longitudinal dibelakang pangkal kaki belakang.
3)
SISTEM PERNAPASAN
Secara umum reptilia bernapas menggunakan paru-paru. Tetapi pada beberapa
reptilia, pengambilan oksigen dibantu oleh lapisan kulit disekitar kloaka. Pada reptilia
umumnya udara luar masuk melalui lubang hidung, trakea, bronkus, dan akhirnya ke paruparu. Sistem pernafasan pada reptilia lebih maju dari Amphibi.
Paru paru Reptil hanya terdiri dari beberapa lipatan dinding yang berfungsi
memperbesar permukaan pertukaran gas. Paru paru kadal, kura-kura, dan buaya lebih
kompleks, dengan beberapa belahan-belahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti
spon. Paru-paru pada beberapa jenis kadal, misalnya bunglon Afrika, mempunyai pundipundi hawa atau kantung udara cadangan sehingga memungkinkan hewan tersebut melayang
di udara.
4)
SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan pada reptile terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Reptile pada umumnya terdiri atas saluran pencernaan dan kelnejar pencernaan.
Pada umumnya reptile adalah karnivora (pemakan daging). Saluran pencernaannya terdiri
dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Dan kelenjar pencernaannya terdiri
atas
kelenjar
1. Rongga Mulut.
ludah,
pancreas
dan
hati.
Disokong oleh rahang atas dan rahang bawah. Pada masing-masing rahang terdapat
gigi-gigi yang berbentuk kerucut. Gigi menempel pada gusi dan sedikit melengkung kea rah
rongga mulut. Dan khusus pada ular berbisa akan tumbuh gigi yang dapat menghasilkan
racun yang terdapat pada rongga mulut. Pada buaya giginya bisa mnegalami 50 kali
pergantian. Pada umumnya retil tidak mengunyah makanannya jadi giginya berfungsi sebagai
penangkap mangsa.
Pada rongga mulut terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung
bercabang dua. Pada reptilian pemakan insekta memiliki lidah yang dapat dijulurkan,
sedangkan pada buaya dan kura-kura lidahnya relative kecil dan tidak dapat dijulurkan. Lidah
ular berbentuk pembuluh yang terbungkus oleh selaput dan terletak di bagian rahang bawah.
Memiliki kelenjar mukoid yang sekretnya berfungsi agar rongga mulut tetap basah dan dapat
dengan mudah menelan mangsanya.Pada ular Kelenjar labia bermodifikasi menjadi kelenjar
poison yang bermuara di kantung yang terletak di daerah gigi taring dan dikeluarkan melalui
gigi tersebut.
2. Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran di belakang rongga mulut yang
menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Di dalam esophagus tidak terjadi
proses pencernaan.
3. Lambung (ventrikulus) merupakan tempat penampungan makanan dan pencernaan
makanan berupa saluran pencernaan yang membesar dibelakang esophagus. Disini makanan
baru mengalami proses pencernaan. Pada bagian fundus pylorus makanan dicerna secara
mekanik dan kimia.
4. Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Dalam usus
halus terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum, kemudian diteruskan ke
kloaka untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk tubuhnya.
5. Kelenjar pencernaan, terdiri atas hati dan pancreas. Empedu yang dihasilkan oleh hati
ditampung di dalam kantong yang disebut vesica fellea. Hati tediri dari dua lobus yaitu
sinister dan dexter yang berwarna coklat kemerahan. Kantong empedu terletak pada tepi
sebelah kanan hati. Pancreas pada reptile terletak diantara lambung dan duodenum. Pancreas
berbentuk pipih dan berwarna kekuning-kuningan.
5)
SISTEM EKSKRESI
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka
hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk
bahan setengah padat berwarna putih.
6)
5.20. Jantung terdiri dari empat ruangan yaitu ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan,
dan atrium kiri serta sebuah sinus venosus. Antara ventrikel kanan dan kiri terdapat sekat
yang belum sempurna sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dalam ventrikel kiri
dengan darah yang kaya CO2 dalam ventrikel kanan.
Khusus pada jantung buaya, pada sekat antar ventrikel terdapat lubang kecil yang disebut
foramen panizzae yang berfungsi sebagai berikut.
1) Memungkinkan distribusi oksigen yang cukup ke alat pencernaan.
2) Memelihara keseimbangan tekanan cairan di dalam jantung pada waktu menyelam.
Sistem sirkulasi darah pada reptil termasuk sistem sirkulasi darah ganda. Darah
dari vena yang kaya CO2 masuk ke jantung melalui sinus venosus ke bagian atrium kanan
lalu ke ventrikel kanan. Kemudian, darah dipompa menuju paru-paru. Darah dari paru-paru
yang kaya O2 masuk ke atrium kiri, dilanjutkan ke ventrikel kiri. Darah dari ventrikel kiri
dipompa keluar melalui aorta menuju ke seluruh tubuh.
7)
SISTEM REPRODUKSI
Jantan
Sepasang testis
Memiliki epididimis
Betina
fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar,
namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter
atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari
cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam
ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan
menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung
berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas
deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh
satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat
kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke
dalam saluran kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat
melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal
ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada
kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh
induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah. Hewan reptil seperti
kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai jenis buaya melewatkan
sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali ke daratan ketika
meletakkan telurnya.
8)
SISTEM INDERA
Reptil memiliki alat indera dengan kepekaan yang berbeda- beda, bergantung pada
spesiesnya. Beberapa reptil juga memiliki indera khas yang tidak dimiliki oleh reptil lainnya.
Namun, secara umum indera yang dimiliki oleh reptil adalah indera penglihatan, pendengaran
dan kemoreseptor khusus.
a.
indera penglihatan
secara umum, reptil memiliki struktur mata yang sama dengan vertebrata lainnya. Ada yang
memiliki kelopak mata, ada pula yang tidak. Akomodasi pada semua reptil kecuali ular diatur
oleh lensa yang dikelilingi dengan cincin otot sehingga lensa dapat memipih dan membesar.
Sementara pada ular, untuk akomodasi lensa mata dapat diarahkan maju- mundur.
Mata pada ular tidak memiliki kelopak mata, tapi dilindungi oleh selaput transparan.
Penglihatan ular tidak sejelas penglihatan manusia. Sensor yang ditangkap adalah bayangan
dan sensitif terhadap cahaya dan panas.
Sebagian besar ular juga memiliki mata median yang berada di atas kepalanya. Mata median
merupakan hasil envaginasi dari dienchephalon. Mata median ini tidak membentuk gambaran
retina. Fungsinya adalah untuk mengamati durasi dari fotoperiodisme lingkungan dan
memasukkan pengaruhnya terhadap ritme biologis. Mata median ini diduga juga berguna
untuk menakar kadar radiasi sinar matahari yang memapar tubuh ular.
Pada bunglon, mata lateralnya dapat berputar 360o. Selain itu, kedua mata lateralnya dapat
bergerak ke arah yang berbeda. Sehingga, hewan ini dapat melihat ke dua arah sekaligus.
b.
Indera Pendengaran
Reptil tidak memiliki daun telinga. Pada kadal, gendang telinganya nampak jelas terlihat dari
luar, berada tepat di belakang rahang. Buaya memiliki gendang telinga yang berada di dalam
lubang telinga, tepatnya berada di ujung saluran telinga. Gendang telinga ini berfungsi untuk
menggetarkan tulang- tulang pendengaran. Akan tetapi, hampir semua jenis ular tidak
memiliki gendang telinga. Sehingga, sinyal- sinyal getaran diterima dari lingkungan melalui
rahang bawah.
c. kemoreseptor khusus
1)
Organ Vomeronasal
Organ ini fungsinya ekuiivalen dengan indera pembau pada manusia. Karena hidung ular
hanya memiliki epitel respirasi, maka fungsi penciumannya digantikan oleh organ ini. Organ
vomeronasal atau organ Jacobson berhubungan dengan bulbus olfaktorius dan berfungsi
sebagai pendeteksi kimia adanya mangsa maupun pemangsa. Lidah berfungsi sebagai
poembawa sinyal kimia berupa gas dari lingkungan ke dalam organ ini.
2)
Organ perasa
Lidah pada reptil memiliki sedikit kuncup kecap. Sehingga, ia bisa merasakan mangsanya.
3)
Pit Organ
Pit organ merupakan detektor panas pada ular. pit organ ini berupa lubang- lubang di depan
wajah ular yang di dalamnya terdapat membran thermoreseptor. Pada gambar berikut, organ
pit ditunjukkan dengan panah warna merah. Sementara, panah berwarna hitam menunjukkan
lubang hidungnya. Integumen bersisik yang sesuai untuk hidup di daerah yang kering Sisik
epidermis yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh fisik (misal luka) dan juga
sebagai pelindung terhadap kekeringan
2)
3)
Pemisahan lebih jauh dari darah yang beroksigen dan tidak beroksigen di dalam
jantung;
4)
5)
Adanya cangkang pada telur dan adanya amnion pada embrio sehingga menjamin
perlindungan terhadap bahaya kekeringan pada telur-telur yang diletakkan didarat.
6)
Telur yang sesuai untuk perkembangan di darat, dengan membran dan cangkang untuk
melindungi embrio.
Reptilia merupakan kelompok vertebrata yang beradaptasi untuk hidup di darat yang
lingkungannya kering. Adanya sisik dan kulit yang menanduk mencegah hilangnya
kelembaban tubuh dan membantu hewan untuk hidup di permukaan yang kasar. Nama kelas
Reptilia menunjukkan cara berjalan (latin: retum=melata). Reptilia tersebar baik di daerah
teropis maupun daerah subtropics. Pada daerah-daerah yang mendekati kutub dan tempattempat yang lebih tinggi jumlah dan jenisnya makin sedikit. Reptile menempati macammacam habitat. Phyton misalnya terdapat di daerah-daerah tropis, hanya terdapat di rawarawa, sungai atau sepanjang pantai. Penyu terbesar teradapat dilaut dan kura-kura darat
raksasa terdapat di kepulauan. Kadal dan ular umumnya terrestrial, tetapii ada yang
menempati karang-karang atau pohon
Famili Chelydridae
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Vertebrata
Class
: Reptilia
Ordo
: Testudinata
Family
: Chelydridae
Genus
: Chelydra
Spesies
: C.serpentina
Ciri-ciri :
a)
b)
Ekor panjang
Berkepala besar
Penyebaran : Di Amerika
Habitat : Di air tawar.
2. Famili Testudinidae
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Vertebrata
Class
: Reptilia
Ordo
: Testudinata
Family
: Testudinidae
Genus
: Testudo
Spesies
: T.hermanii
Ciri-ciri :
a) Cangkang yang keras
b) Cakar dan tubuh berwarna gelap
3. Famili Emydidae
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Vertebrata
Class
: Reptilia
Ordo
: Testudinata
Family
: Emydidae
Genus
: Trachemys
Spesies
: T.scripta
Ciri-ciri :
a) Cangkang yang keras
b) Memiliki cakar.
4. Famili Dermochelyidae
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Vertebrata
Class
: Reptilia
Ordo
: Testudinata
Family
: Dermochelyidae
Genus
: Dermochelys
Spesies
: D.coriacea
Ciri-ciri :
a) Panjang tubuh (panjang karapas) 3 m
b) Berat mendekati 1 ton
c) Warna tubuh hitam sampai abuabu kehijauan
d) Kaki tidak bercakar dan perisai ditutupi oleh kulit sebanyak tujuh lipatan memanjang dan
berbintik putih tanpa keping yang jelas.
Habitat : Di lautan-lautan besar, daerah dingin
5. Famili Carettochelydae
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Vertebrata
Class
: Reptilia
Ordo
: Testudinata
Family
: Carettochelyidae
Genus
: Lepidochelys
Spesies
: L.olivacea
Ciri-ciri :
a) Dapat menarik leher ke samping
b) Kaki berselaput
Habitat :Di perairan, biasa di tepi pantai.
v Subordo Pleurodira
Ciri-ciri :
a. Leher panjang.
b. Kepala dapat dilipat ke samping badan, namun tidak dapat ditarik ke dalam
tempurung.
: Animalia
Phylum
: Vertebrata
Class
: Reptilia
Ordo
: Testudinata
Family
: Chelidae
Genus
: Chelodina
Spesies
: C.oblonga
Ciri-ciri :
a) Leher tidak dapat dimasukkan ke dalam perisai
b) Mempunyai keping intergular.
c) Kaki depan dengan empat kuku
d) Keping intergular yang tidak berhubungan dengan tepi perisai yang relatif panjang.
2. Famili Pelomedusidae
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Vertebrata
Class
: Reptilia
Ordo
: Testudinata
Family
: Pelomedusidae
Genus
: Pelomedusa
Spesies
: P.subrufa
Ciri-ciri :
a) Tubuh bulat
b) Ukuran tubuh 12 cm 45 cm
: Animalia
Phylum
: Vertebrata
Class
: Reptilia
Ordo
: Squamata
Family
: Eublepharidae
Genus
: Goniurosaurus
Spesies
: G.araneus
Ciri-ciri :
a) Memiliki kelopak mata yang dapat digerakkan .
b) Berwarna kuning dan memiliki empat garis coklat lebar di bagian belakang.
c) Mata gelap coklat kemerahan.
2. Famili Gekkonidae
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Vertebrata
Class
: Reptilia
Ordo
: Squamata
Family
: Gekkonidae
Genus
: Hoplodactylus
Spesies
: Hoplodactylus sp
Ciri-ciri :
a. Jari-jari kaki yang memiliki adaptasi khusus yang memungkinkan untuk berada di bagian
permukaan tanpa menggunakan cairan atau tegangan permukaan.
3. Famili Agamidae
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Vertebrata
Class
: Reptilia
Ordo
: Squamata
Family
: Agamidae
Genus
: Sitana
Spesies
: Sitana ponticeriana
Ciri-ciri :
a) Kaki kuat.
b) Ekor tidak dapat beregenerasi
c) Kaki belakang relative lebih panjang dari kaki depan
Keunikan : Mampu mengubah warna tubuh untuk mengatur suhu tubuh
4. Famili Chameleonidae
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Vertebrata
Class
: Reptilia
Ordo
: Squamata
Family
: Chameleonidae
Genus
: Uromastyx
Spesies
: Uromastyx acanthinuru
Ciri-ciri :
a) Ukuran tubuh relatif besar
b) Kulit yang keras dan warna tubuh gelap.
Habitat : Didalam gua-gua
5. Famili Iguanidae
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Vertebrata
Class
: Reptilia
Ordo
: Squamata
Family
: Iguanidae
Genus
: Ctenosaura
Spesies
: Ctenosaura similis
Ciri-ciri :
a) Ukuran tubuh bervariasi
b) Mempunyai sisik yang keras dan berwarna hijau
c) Mempunyai cakar.
b.
Lubang telinga, tulang dada (sternum), dan kandung kemih tidak ada.
c.
d.
e.
f.
Family Colubridae
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Vertebrata
Class
: Reptilia
Ordo
: Squamata
Family
: Colubridae
Genus
: Chrysopedia
Spesies
: Chrysopedia ornata
Ciri-ciri :
a)
b)
c)
d)
Hidup dipepohonan
2.
Family Elapidae
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Vertebrata
Class
: Reptilia
Ordo
: Squamata
Family
: Elapidae
Genus
: Naja
Spesies
: Naja haje
Ciri-ciri :
a)
Memiliki sepasang taring yang digunakan untuk menyuntikkan racun dari kelenjar
yang terletak di bagian belakang rahang atas.
b)
3.
Tubuh panjang dan ramping dengan sisik halus, tubuh berwarna gelap.
Family Viperidae
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Vertebrata
Class
: Reptilia
Ordo
: Squamata
Family
: Viperidae
Genus
: Vipera
Spesies
: Vipera aspis
Ciri-ciri :
a)
b)
4.
Family Boidae
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Vertebrata
Class
: Reptilia
Ordo
: Squamata
Family
: Boidae
Genus
: Boidus
Spesies
: Boidus sp
Ciri-ciri :
a)
Rahang bawah yang relatif kaku dengan elemen koronoideus, sisa korset panggul
dengan anggota belakang yang sebagian terlihat sebagai sepasang taji , satu di kedua
sisi lubang .
b)
5.
Jantan dubur taji lebih besar dan lebih mencolok dari betina.
Famili Pythonidae
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Vertebrata
Class
: Reptilia
Ordo
: Squamata
Family
: Pythonidae
Genus
: Python
Spesies
: Python molurus
Ciri-ciri :
a)
b)
3.
Subordo Amphisbaenia
Ciri-ciri :
a.
Tidak berkaki
b.
Memiliki kenampakan seperti cacing karena warna yang semu merah muda
dan sisik yang tersusun seperti cincin.
c.
d.
e.
Memiliki gigi median di bagian rahang atas tidak memiliki telinga luar dan
mata tersembunyi oleh sisik dan kulit.
f.
Kerajaan
: Aimalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Reptilia
Ordo
: Squamata
Famili
: Amphisbaenia
Genus
: Amphisbaena
Spesies
: Amphisbaena sp
v Ordo Crocodilia
a.
Ciri Umum :
1)
2)
3)
Mulut panjang.
4)
5)
6)
7)
8)
Anus merupakan celah longitudinal dibelakang pangkal kaki belakang. Kulit dengan
lempeng-lempeng berzat tanduk, tersusun membujur tubuh.
1.2.Penyebaran
Reptil bisa ditemui di semua benua kecuali Antartika, walaupun distribusi Reptil yang
utama hanya di daerah tropis dan sub-tropis. Habitat dari kelas reptilia ini bermacam-macam.
Ada yang merupakan hewan akuatik seperi penyu dan beberapa jenis ular, semi akuatik yaitu
ordo Crocodilia dan beberapa anggota ordo Chelonia, beberapa sub-ordo Ophidia, terrestrial
yaitu pada kebanyakan Sub-kelas Lacertilia dan Ophidia, beberapa anggota ordo Testudinata,
sub terran pada sebagian kecil anggota sub-kelas Ophidia, dan arboreal pada sebagian kecil
sub-ordo Ophidia dan Lacertilia.
Reptilia hidup di rawa atau di sungai, atau di tapi laut. Untuk tempat perlindungan, misalnya
buaya menggali lubang di tepi sungai. Makanan terdiri dari berbagai hewan. Reptilia
mencakup empat ordo besar yaitu Chelonia atau Testudines, Squamata atau Lepidosauria,
Rhynchocephalia, dan Crocodilia. Kebanyakan kadal tinggal di atas tanah (terrestrial),
sementara sebagiannya hidup menyusup di dalam tanah gembur atau pasir (fossorial).
Sebagian lagi berkeliaran di atas atau di batang pohon. Untuk komodo sangatlah endemik
yaitu terbatas persebarannya di beberapa pulau kecil di Nusa Tenggara, seperti pulau
Komodo, Padar, Rinca dan di ujung barat pulau Flores.
Biawak umumnya menghuni tepi-tepi sungai atau saluran air, tepi danau, pantai, dan rawarawa. Di perkotaan, biawak sering temukan hidup di gorong-gorong saluran air yang
bermuara ke sungai. Sedangkan cecak hidup di dinding dan atap rumah. Di alam cecak
biasanya hidup pada tempat teduh. Persebaran lacertilia sangat hampir setiap tempat dapat
ditemukan kecuali di daerah Arktik, Antartika dan Greenland.
b.
Sebagai bahan pangan, contohnya daging ular, daging kura-kura, dan telur penyu.
c.
Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan manusia sebagai bahan obat-obatan.
d.
Beberapa reptilia juga merugikan, misalnya ular memangsa hewan ternak dan ular
berbisa dapat membunuh manusia.
DAFTAR PUSTAKA
http://megaspace007.///reptil_kadal.wordpress.com
(di akses 1 mar 2013)
Anonim. 2012. Sistem pada reptil dan habitat reptil. Diakses dari
http://inggsil.wordpress.com/2012/03/15/tugas-kuliah-sistem-habitat-reptil-hewan-2/
(di akses 1 mar 2013)
Fanfan,rifani. 2012. Reptilia. Diakses dari
http://rifanifanfan.blogspot.com/2012/11//reptilia.html
(diakses 28 feb 2013)
Melda. 2009. Sistem pernafasan pada reptil. Diakses dari
http://blog.unila.ac.id/melda/2009/06/04/sistem-pernafasan-pada-reptil/
(di akses 1mar 2013)
Suhendra, said. 2012. Reptilia. Diakses dari
http://saidsuhendra.blogspot.com/2012/09/reptilia.html
(di akses 27 feb 2013)