PENDAHULUAN
I.1 Teori Dasar
1.1.1 Reaksi Kesetimbangan Kimia
Keadaan Kesetimbang adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi
mengalami perubahan, sebab zat-zat diruas kanan terbentuk dan terurai kembali dengan
kecepatan yang sama. Keadaan kesetimbangan ini bersifat dinamis, artinya reaksi terus
berlangsung dalam dua arah dengan kecepatan yang sama. Pada keadaan kesetimbangan tidak
mengalami perubahan secara mikrokopis (perubahan yang dapat diamati atau diukur).
Kesetimbangan kimia dibedakan atas kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen.
Pada kesetimbangan homogen semua zat yang ada dalam sistem kesetimbangan memiliki fase
yang sama ada dalam bentuk gas, larutan. Sedangkan kesetimbangan heterogen semua zat-zat
yang ada dalam sistem kesetimbangan memiliki fase yang berbeda dalam bentuk padat-gas,
padat-larutan.
Faktor faktor yang mempengaruhi Kesetimbangan:
Pengaruh konsentrasi
Pengaruh tekanan
Pengaruh suhu
Katalis
Konstanta Kesetimbangan
Perhitungan konstanta kesetimbangan dilakukan pada saat kesetimbangan reaksi bolakbalik. Konstanta kesetimbangan merupakan jumlah hasil reaksi yang dapat diperoleh dari suatu
reaksi secara kuantitatif.
Macam-macam konstanta kesetimbangan :
, dan
bergantung pada suhu dan tidak bergantung pada tekanan maupun volume.
dan
reaksi berlangsung.
1
Kesetimbangan Homogen
Istilah kesetimbangan homogen berlaku untuk reaksi yang semua spesi bereaksinya berada pada
fasa yang sama.
Kesetimbangan Heterogen
Reaksi reversible yang melibatkan reaktan dan produk yang fasanya berbeda menghasilkan
kesetimbangan heterogen.
Prinsip Le Chateller Braun
Bila pada sistem yang ada dalam kesetimbangan diberikan aksi, maka dalam sistem akan
terdapat reaksi yang berusaha memperkecil aksi tadi
Contoh :
( )
( )
( )
Bila Tekanan (P) dinaikkan maka dalam sistem timbul reaksi yang memperkecil P, dan reaksi
bergeser ke kanan.Bila Temperatur (T) dinaikkan, maka dalam sistem timbul reaksi yang
memperkecil kenaikan temperatur, reaksi bergeser ke kiri
Hubungan tetapan kesetimbangan (K) dengan Tekanan (P) dan Temperatur (T)
Nilai K tidak bergantung pada tekanan. Bila P naik, maka nilai K tetap.
[ ]
[ ]
[ ]
Jika dikonversi kedalam persamaan gas ideal, maka laju reaksi menjadi
Konstanta laju reaksi juga dipengaruhi oleh suhu, sehingga didapatkan persamaan
Orde Reaksi
Orde reaksi adalah nilai dalam konsentrasi reaktan yang dapat menaikkan laju reaksi, sedangkan
orde reaksi keseluruhan adalah jumlah dari pangkat-pangkat setiap konsentrasi reaktan yang ada
dalam hukum laju. Persamaan v = k [A] [B] menunjukkan bahwa A memiliki orde pertama dan
B juga memiliki orde pertama, sehingga orde reaksi keseluruhan adalah 2. Orde reaksi tidak
perlu memiliki angka yang bulat, contohnya v = k [A]1/2 [B]. Untuk persamaan v = k[A]0[B], A
memiliki orde reaksi nol, sehingga laju reaksi tidak bergantung pada konsentrasi A.
Energi aktivasi
Energi aktivasi adalah jumlah energi minimum yang mengawali reaksi kimia.
Hubungan konstanta laju reaksi dengan suhu (Persamaan Arrhenius)
Ketergantungan konstanta laju reaksi terhadap suhu dapat dinyatakan dengan persamaan
Arrhenius: k = Ae-Ea/RT dimana Ea adalah energi aktiviasi dari reaksi (dalam kilojoule per mol),
R adalah konstanta gas (8.314 J/M mol), T adalah suhu mutlak, dan e adalah basis dari skala
logaritma natural.
Hubungan konstanta kesetimbangan dengan suhu (Persamaan Vant Hoff)
Persamaan Vant Hoff menunjukkan bahwa ketika H bernilai negatif (reaksi eksotermik), K
akan berkurang dengan temperatur, sedangkan ketika H bernilai positif (reaksi endotermik), K
akan meningkat dengan temperatur.
BAB II
ISI
Jawaban Pertanyaan
Kesetimbangan Kimia
1. Reaksi pembentukan NO dari komponen-komponennya hanya dapat terjadi pada suhu
tinggi. Jika dalam wadah 1,0 dm3 yang mengandung 5,0 g nitrogen dan 2,0 g oksigen
dipanaskan sampai suhu 2300 K, nilai konstanta kesetimbangan dari reaksi N2(g) + O2(g)
2NO(g) adalah 1,69 x 10-3.
BC
E
5
[
[
, karena
konstan maka
Dengan
a
= aktivitas
= Perubahan energi bebas standar (cal/mol)
= Perubahan energi bebas (cal/mol)
= 1,987 cal/mol
= Suhu Kelvin
2.
Hukum fugasitas Lewis menyatakan bahwa aktivitas gas dalam campuran
sebanding dengan tekanan parsial dikalikan dengan koefisien aktivitas dari gas
murni dari tekanan total pada campuran.
Dengan
= aktivitas gas i
= koefisien aktifitas gas i
= fraksi mol dari gas i
= tekanan parsial gas i
= tekanan total dari campuran gas
[
Diketahui
(
(
) (
) (
]
)
)
)(
)(
tergantung pada gas yang terlibat dan tekanan serta sebanding dengan
satuan yang digunakan. Untuk gas ideal atau gas nyata pada tekanan mendekati 0,
nilai
, dan
3.
][
][
Dengan
= Konstanta kesetimbangan fugisitas
= Koefisien fugisitas (
4.
5.
Telah diketahui bahwa campuran beberapa gas dalam wadah yang sama
bergantung pada volume, tekanan, dan suhu yang sama, maka jumlah partikel
masing-masing komponen setara dengan jumlah molnya. Karena tekanan parsial
komponen gas setara dengan jumlah molnya maka kesetimbangan gas dikenal
dengan kesetimbangan tekanan (
Hubungan
(
dengan
Dengan
= (c+d) (a+b)
Jika
maka
fraksi
spesi
reaktan
maupun
produk.
Berikanlah
langkah-langkah
penyelesaiannya.
Jawab :
( )
( )
= 5,0 gram
= 2,0 gram
= 2300 K
= 1,69x10-3
( )
( )
( )
( )
m
r
s
Tekanan total dapat dicari dari persamaan gas ideal dengan mol total saat
kesetimbangan (diasumsikan sebagai gas ideal karena hanya pada suhu tinggi
sedangkan tekanan belum diketahui).
)(
)(
)(
(
(
)(
(
)(
)
)
10
Dipilih nilai
adalah oksigen sehingga nilai x maksimal sama dengan mol oksigen (0,06)
2. Untuk mengurangi konsentrasi NO2 dapat dilakukan reaksi dekomposisi terhadap NO2
mengikuti persamaan reaksi berikut.
( )
( )
( )
Jika reaksi dilakukan pada tekanan 1 atm, maka persentasi NO2 yang terdekomposisi
adalah :
a. Dari bacaan sebelumnya diketahui bahwa NO2 dapat terbentuk dari reaksi NO dengan
oksigen. Berikanlah penjelasan hubungan antara nilai konstanta kesetimbangan reaksi
pembentukan NO2 dari NO dan penguraian NO2 kembali menjadi NO seperti reaksi
di atas, dan bagaimanakah nilai konstanta kesetimbangan jika reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut
( )
( )
( )
Jawab :
Konstanta kesetimbangan bergantung pada bentuk reaksi, sehingga konstanta
kesetimbangan tetap jika reaksi berbentuk tetap
Jika reaksi penguraian NO2 seperti berikut
( )
( )
( )
Maka
11
) (
(
)
Sehingga reaksi pembentukan NO2 mempunyai
b. Derajat disosiasi dari suatu reaksi disosiasi dapat ditentukan dengan memanfaatkan
nilai konstanta kesetimbangan pada suhu tertentu atau sebaliknya. Turunkanlah
persamaan yang menghubungkan derajat disosiasi dengan konstanta kesetimbangan,
dan berikanlah langkah-langkah penyelesaian untuk menentukan nilai konstanta
kesetimbangan dari reaksi penguraian NO2, pada setiap suhu yang diberikan.
Jawab :
( )
( )
T=00
T=T0
n-n mol
n total =
( )
n mol
n mol
(
(
) (
(
)
)
)
)
) (
(
)
)
12
) ( )
(
)
) ( )
(
)
) ( )
(
)
) ( )
(
)
( )
( )
13
Bila Tekanan (P) dinaikkan maka dalam sistem timbul reaksi yang memperkecil P,
dan reaksi bergeser ke kanan
Bila Temperatur (T) dinaikkan, maka dalam sistem timbul reaksi yang memperkecil
kenaikan temperatur, reaksi bergeser ke kiri
Hubungan tetapan kesetimbangan (K) dengan Tekanan (P) dan Temperatur (T)
Nilai K tidak bergantung pada tekanan. Bila P naik, maka nilai K tetap.
][
Untuk gas,
14
[ ]
[
tetap terhadap T :
Secara grafik :
ditentukan:
Untuk Kc :
Untuk larutan :
hingga:
3. Bentuk NO2 bisa berdisosiasi dengan N2O4 dan bentuk ini bergantung pada suhu.
Disosiasi yang terjadi adalah N2O4(g) NO2 (g). Jika pada 25oC dan tekanan 0,597 bar,
diketahui densitas dari gas adalah 1,477 g/dm3.
15
na
na
n-na
na
Kp = na.P/n-na.P
0,4979 = a/1-a
a = 0,332
16
17
C6H10O6P2 (aq)
][
[
]
]
Pada reaksi di atas merupakan reaksi kesetimbangan homogen pada fasa cair, sehingga
tidak memiliki konstanta kesetimbangan berdasarkan tekanan (Kp) karena Kp hanya
berlaku pada reaksi kimia yang memiliki fasa gas.
Bentuk persamaan konstanta kesetimbangan dari reaksi heterogen pada penguraian
CaCO3 di bawah ini adalah :
( )
( )
( )
reaksi tersebut dapat diikutsertakan dalam perhitungan untuk mencari besar nilai Kc
dan Kp.
dD(aq)
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
Jika dihubungkan dengan persamaan gas ideal, maka laju reaksiny menjadi
19
b. Ada beberapa metoda yang dapat digunakan untuk menentukan persamaan laju
reaksi, yaitu menentukan konstanta laju reaksi dan orde reaksi. Berikanlah penjelasan
mengenai metoda yang dapat digunakan untuk menentukan persamaan laju reaksi.
Jika pada reaksi dekomposisi C2H4O menjadi CH4 dan CO dlam fasa gas, data yang
dikumpulkan dari hasil percobaan adalah data perubahan tekanan setiap waktu seperti
di bawah ini:
t, menit
0
5
7
9
12
18
P, mm
116.51
122.56
125.72
128.74
133.23
141.37
Jelaskan langkah-langkah yang anda gunakan untuk menentukan konstanta laju reaksi
dan orde reaksinya.
Jawab :
Metode yang dapat digunakan untuk menentukan persamaan laju reaksi adalah
metode isolasi. Jika suatu reaksi hanya memiliki satu reagen, persamaan laju reaksi
dapat ditentukan dengan fungsi konsentrasi. Jika reagen konsentrasinya dilipat
duakan dan laju reaksinya menjadi dua kalinya, maka dapat diasumsikan bahwa
reaksi yang terjadi adalah orde 1. Dan jika reagen konsentrasinya dilipat duakan dan
lajunya menjadi empat kalinya, maka reaksi yang terjadi adalah reaksi orde 2. Jika
suatu reaksi memiliki lebih dari dua reagen, maka cara pengukurannya adalah dengan
mengkonstankan konsentrasi dari reagen lain selain yang ingin diuji. Kemudian dicari
hubungannya dengan konsentrasi, lakukan berulang dan orde reaksi tiap reagen dapat
ditentukan. Maka dari soal tersebut, yang diketahui adalah tekanan awal dari C2H4O,
dan karena wujud dari reagen adalah gas. Maka perbandingan mol akan sama dengan
perbandingan tekanan (hukum gas ideal).
Untuk orde nol
[ ]
[ ]
[ ]
[ ] [ ]
dengan memasukan data percobaan pada orde nol, orde satu dan orde dua, kita bisa
mendatapatkan ploting grafik dengan 3 bentuk persamaan linearnya. Dari ketiga
grafik yang mendekati kemiringan garisnya satu adalah pada grafik orde nol.
c. Jika nilai konstanta kesetimbangan sangan dipengaruhi oleh suhu, begitu juga dengan
nilai konstanta laju reaksi. Hubungan antara konstanta laju reaksi dengan suhu
Dengan
Contoh soal
Konstanta laju suatu reaksi orde pertama ialah 3.46 x 10-2 /detik, pada 298 K. Berapa
konstanta laju reaksi pada 350 K, jika energy aktivasi reaksi tersebut sebesar 50.2
kJ/mol?
Penyelesaian :
T1 = 298 K
k1 = 3.46 x 10-2 /detik
T2 = 350 K
k2 = ?
Dengan menggunakan persamaan
(
)
(
21
d. Salah satu manfaat mempelajari kinetika adalah kita dapat menurunkan satu
persamaan laju untuk beberapa tahap reaksi, yang biasa dikenal dengan reaksi rantai.
Contohnya dalah reaksi pembentukan HBr dari H2 dan Br2. Berikanlah langkahlangkah yang jelas untuk dapat menurunkan persamaan laju reaksi dari reaksi
tersebut.
Jawab
Reaksi yang terjadi untuk pembentukan HBr terdiri dari 5 reaksi, yaitu:
1) Br2 2Br
2) Br- + H2 HBr + H+
3) H+ + Br2HBr + Br4) H+ + HBr H2 + Br5) 2 Br- Br2
Berdasarkan mekanisme tersebut, maka HBr terbentuk pada reaksi 2 dan 3,
dantereaksi pada reaksi 4. Maka laju pembentukan HBr adalah
[
]
[ ][ ]
[ ][ ]
[ ][
]
Dan dengan asumsi bahwa laju pembentukan H dan Br dalam steady state maka,
[ ]
[ ][ ]
[ ][ ]
[ ][
]
[
][
[ ][
[ ][
])
[ ]
])
[ ]
[
]
Setelah itu, disubtitusi pada persamaan laju pembentukan HBr sehingga
persamaannya menjadi :
[
])
[ ]
[
]
Bentuk sederhana ( Komponen penyebut dan pembilang di bagi dengan 3[
2]
22
](
])
[
]
[ ]
Dan jika nilai k semuanya disederhanakan sesuai dengan persamaan dibawah ini
(
][
]
[
[
]
]
23
BAB III
KESIMPULAN
1. Reaksi kesetimbangan dapat terjadi reaksi dua arah (bolak balik ) yaitu reversible.
2. Faktor faktor yang mempengaruhi Kesetimbangan: Pengaruh konsentrasi, Pengaruh tekanan,
Pengaruh suhu dan Katalis
3. Turunan NOx adalah NO,NO2,N2O3 dan N2O5
4. Laju reaksi merupakan perubahan konsentrasi terhadap waktu yang dapat ditulis dengan
persamaan dc/dt.
5. Untuk orde reaksi nol, persamaan laju reaksi dc/dt = k0,
6. Untuk orde reaksi satu, persamaan laju reaksi dc/dt = k1.C,
7. Untuk orde reaksi dua, persamaan laju reaksi dc/dt = k2.C2
8. Dari persamaan laju reaksi masing-masing orde dapat diketahui konsentrasinya dengan metode
integral.
9. Pada laju reaksi diikuti dengan reaksi peluruhan konsentrasi awal dan menghasilkan reaksi
pembentukan pada produk.
10. Jenis-jenis reaksi yang terjadi yaitu reaksi searah (irreversibel), reaksi bolak-balik (reversibel), reaksi
beruntun (konsekutif), reaksi parallel dan reaksi rantai.
24
REFERENSI
Bird, Tony. 1987. Kimia Fisik Untuk Universitas. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka
Chang, Raymond. 2007. Basic Chemistry Ninth Edition. New York: Mc Graw Hill.
Irwin, J. 2007. Astrophysics: Decoding the Cosmos. John Wiley and Sons.
Spitzer Jr., L., Physical Processes in the Interstellar Medium, John Wiley & Sons, NewYork, 1978
Clark, Jim 2002. Equilibrium Constants and Le Chateliers Principle. Tersedia di:
www.chemguide.co.uk/physical/equilibria/change.html#top. Diakses pada tanggal 4
Oktober 2014.
Maron, Samuel H. Lando, Jerome B. 1974. Fundamentals of Physical Chemistry. New York:
Macmillan Publisihing Co. Inc.
Sukardjo. (2013). Kimia Fisika. Jakarta: Rineka Cipta.
25
26