PENDAHULUAN
Gambar 1
Diskretisasi
(1)
Gambar 2
2
1x y 0 0 0
0 0 0 1 x y
v
5
6
ai bix ciy
2
Metode Elemen Hingga - 3
2 = det 1
1
xi
xj
xk
yi
{} =
y =
xy
u
x
v
y
v
y x
(10)
[E] =
[E] =
(11)
dengan :
W internal
dalam
W eksternal = usaha virtual beban luar pada elemen
Dengan mengasumsikan adanya perpindahan virtual kecil pada setiap titik
simpul, {d}, dan dengan menggunakan persamaan (6), maka perpindahan
virtual elemen akan menjadi :
{u} = [N] {d} ....................................................................
(12)
(13)
(14)
Usaha virtual luar dari beban titik simpul, {r} dan gaya tubuh, {b} :
W eksternal = ......................................................................
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
dengan
[k]
{rb} = vektor beban ekivalen titik simpul akibat gaya tubuh {b}
= ................................
Jika gaya tubuh yang bekerja pada elemen dapat dituliskan sebagai vektor :
bx
{b} =
by
maka vektor beban ekivalen titik simpul adalah [ COOK, et.al (1989),
WEAVER
and
JOHNSTON,
terjemahan
Markus
R.
Kusuma
(1993),
{rb} = - b t .................................................................
y 3
(20)
b
x
b
y
yang berarti bahwa beban total pada arah sumbu x dan sumbu y akibat dari
gaya tubuh akan didistribusikan kepada setiap titik simpul dalam tiga bagian
yang sama besar. Oleh karena itu, jika satu-satunya gaya tubuh yang
bekerja pada elemen adalah berat jenisnya ( pada Gambar 3), maka beban
ekivalen titik simpul yang ditimbulkannya adalah :
0
0
{rb}= -
0
Gambar 3
t
................................................................ (21)
3
Jika pada sisi i-j terdapat beban garis konstan (beban per satuan panjang)
pada arah sumbu x (b x pada Gambar 4), maka beban ekivalen ditimbulkannya
Gambar 4
(22)
Gambar 5 menunjukkan suatu struktur yang terdiri atas dua elemen sigitiga.
Titik simpul pada elemen 1 adalah 1, 2, dan 4, sedangkan titik simpul pada
elemen 2 adalah 2, 3, dan 4.
k
j
1
1
Gambar 5
Struktur dengan empat titik simpul dan dua elemen
[COOK et.al (1989)]
Jika pada masing-masing titik simpul hanya terdapat satu derajat
kebebasan (misalnya perpindahan pada arah x), maka bentuk persamaan
kesetimbangan [k] {d} = {r} untuk setiap elemen adalah :
[k]1 {d}1 = {r}1 atau
untuk elemen 1
[k]2 {d}2 = {r}2 atau
untuk elemen 2
D1
R1
D
2
R
2
R
3
R
4
rj
(secara lokal)
(secara global)
......................................................................................... (24)
rj
(secara lokal)
(secara global)
.......................................................................................... (26)
.......................................................................................... (27)
3.1. MODEL
Model yang digunakan adalah suatu model sederhana yang terdiri atas satu
elemen dengan satu gaya luar (Lihat Gambar 6).
halaman III-1
Gambar 6
sebagai berikut :
a. Modulus elastisitas (E) = 1000 MPa
b. Nisbah Poisson ()
= 0.20
3.2. PERHITUNGAN
3.2.1. Penyusunan Matriks [B]
Dengan menggunakan persamaan (9), matriks [B] adalah :
................................................................................................ (32)
{} = ........................................................................................ (34)
{} = ....................................................................................... (35)
4.1. DISKRETISASI
Pada model lereng yang akan dianalisis dilakukan diskretisasi, yaitu
membagi model lereng menjadi elemen-elemen. Yang harus diperhatikan
pada tahap ini adalah bahwa elemen-elemen yang dibentuk pada lereng
tersebut harus menggambarkan keadaan lereng yang sebenarnya. Pada
Gambar 7 diberikan contoh model lereng yang terdiri atas satu material
(homogen) sedangkan pada Gambar 8 diberikan contoh model lereng yang
terdiri atas beberapa material.
4.2. PEMBEBANAN
Pada lereng, pembebanan dapat berasal dari beratnya sendiri maupun
diakibatkan oleh adanya beban-beban luar.
Gambar 7
Gambar 8
Gambar 9
Gambar 10
4.5. CONTOH
Lereng batugamping dengan tinggi 15 meter dan kemiringan 70 o dianalisis
metode
elemen
hingga,
menggunakan
Program
Rheo-Staub
dari
= 0,0268 MN/m3
= 0,26
Kohesi
= 0,37 MPa
Gambar 11
Model geometri
Gambar 12
Kondisi batas
4.5.3. Pembebanan
Pembebanan yang diterapkan adalah semata-mata berat dari material
pembentuk lereng.
4.5.4. Hasil Perhitungan
Hasil perhitungan yang berupa perpindahan dan tegangan diberikan pada
Gambar 13 dan Gambar 14, sedangkan hasil selengkapnya diberikan pada
Lampiran.
Gambar 13
Vektor perpindahan
Gambar 14
Trajektori tegangan
LAMPIRAN
LAMPIRAN
TEGANGAN ELEMEN