Anda di halaman 1dari 39

BAB 1

Oleh :
EKARINA RATNA HIMAWATI

TUNTUTAN KOMPETENSI

LULUSAN PENDIDIKAN SARJANA FARMASI S-1 :


--> memiliki kemampuan :
1. Mengidentifikasi, memeriksa kemurnian, dan menetapkan kadar obat dan bahan obat.
2. Membuat sediaan obat, obat tradisional, dan kosmetika, yang memenuhi persyaratan proses dan
produk farmasi yang benardst.

TUNTUTAN KOMPETENSI

LULUSAN PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER :


--> memiliki kemampuan :
1. Melakukan pengadaan obat dan membuat sediaan
obat dengan memahami dan menerapkan dasar ilmu
tentang obat, dari sifat kimia-fisika, farmakologi,
formulasi dan teknologi.dst.

SK Menkes RI No.1332/MENKES/SK/X/2002:
Apoteker adalah sarjana farmasi yg. telah lulus dan
telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker, mereka
yg. berdasarkan peraturan perundang-undangan yg.
berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di
Indonesia sbg. Apoteker.

UU RI No. 32 tahun 1992 ttg. Kesehatan :

Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk


pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat,
pengelolaan obat, pelayanan obat, bahan obat dan obat
tradisisonal.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :


Setelah mengikuti mata kuliah Preskripsi-I:
Peracikan Sediaan Padat (Serbuk, Kapsul, dan
Pil), mahasiswa diharapkan akan mampu :
1. Menjelaskan tujuan pemberian sediaan padat
(serbuk, kapsul, dan pil).
2. Memilih cara pembuatan sediaan padat (serbuk, kapsul, dan pil) skala kecil di apotek yang
memenuhi persyaratan farmasetik.
3. Memilih kemasan, etiket dan label serta cara
penyimpanan sediaan padat (serbuk, kapsul,
dan pil).

SEJARAH SEDIAAN SERBUK


- Awalnya: obat yg. dibuat dari tumbuhan keras
mis. akar (rhubarb), kulit kayu (cinchona),kayu
(charcoal) --> diberikan dalam bentuk serbuk.
- Setelah dikenal obat sintetik --> serbuk digunakan utk. pemberian obat yg. tidak larut :
kalomel, garam bismuth, merkuri, kapur.
- Sediaan serbuk bisa digunakan utk. pemakaian
dalam (secara oral, melalui hidung, melalui
rongga tubuh) dan pemakaian luar (ditaburkan
di bagian luar tubuh)
- Serbuk bisa ditambah bhn. bioadesif sehingga
bisa melekat dan memberi efek dalam waktu
lama.

1.1. PENGERTIAN UMUM


# K.F. : Partikel zat padat yang mempunyai
ukuran 0,1 - 10.000
# Farmasi : Campuran homogen dua atau lebih
bahan obat yang dihaluskan
# Farmakope Indonesia Edisi IV :
Sediaan Serbuk adalah campuran kering
bahan obat atau zat kimia yg. dihaluskan,
ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk
pemakaian luar.

1.2. TUJUAN PEMBUATAN SED. SERBUK


1.2.1. Keuntungan Sed. Serbuk :
1. Kombinasi b.o. bervariasi sesuai kebut. pasien
2. Dosis lebih tepat sesuai keadaan pasien
3. Lebih stabil dibanding bentuk sediaan cair
4. Uk. part. kecil --> disolusi dlm. cairan tubuh
lebih cepat dibanding kapsul, pil dan tablet.
1.2.2. Kerugian Sed. Serbuk :
1. Kurang baik utk. b.o. yg. tak tahan lembab/
kontak dg. udara
2. Obat yg. pahit, menyebabkan muntah, korosif --> sulit diatasi
3. Perlu waktu peracikan relatif lama

1.3. SYARAT/KARAKTERISTIK SED. SERBUK


1.3.1. Homogen --> setiap bag.camp. serbuk hrs.
mgd. bhn-bhn yg. sama dan dlm. perbdgan
yg sama pula.
--> dipengaruhi faktor :
a. Ukuran partikel
- perbedaan uk. besar --> campuran berlapis
--> sebelum dicampur hrs. dibuat sama dulu.
R/ Vitamin C
0,750 ---> serbuk halus
Sacch. Album
q.s.
---> kristal
m.f. pulv.
No. X
b. Densitas/BJ
- perbedaan besar --> campuran berlapis
- atasi dg. mixing tumbler / poedermengdoos

1.3.2. Kering
---> tidak boleh menggumpal atau mengandung
air, krn. mgd. bahan yg. higroskopis,
efloresen, deliquesen ataupun campuran
eutektik.
1.3.3. Derajat kehalusan tertentu
Bila ukuran partikel serbuk sangat halus, maka:
- serbuk lebih homogen
- disolusi makin cepat shg. kadar obat dlm. drh.
yg. tinggi cepat dicapai
- dg. permukaan yg. luas --> memberi daya
adsorpsi yg. besar --> penting utk. serbuk
antasida, anti diare dan antidotum.

AYAKAN DALAM FARMASI


F.I. : derajat kehalusan dinyatakan dengan
nomor pengayak.
Nomor menunjukkan jumlah lubang tiap 2,54cm
dihitung searah dg. panjang kawat.
- satu nomor : semua serbuk dapat melalui
pengayak dg. nomor tsb. (mis. no. 85).
- dua nomor : semua serbuk dpt. melalui pengayak dg. nomor terendah dan tdk. lebih dari
40% melalui pengayak dg. nomor tertinggi
(mis. no. 44/85).
Van Duin --> Farmakope Belanda V :
- Ayakan A
- Ayakan B

1.4. MACAM SEDIAAN SERBUK


1. Serbuk terbagi /pulveres
- dosis tunggal --> dibungkus
2. Serbuk tidak terbagi / pulvis
- dosis ganda --> jumlah > --> ditakar sendiri
oleh pasien
- obat dalam : - serbuk antasida
- serbuk effervescent
- obat luar : - serbuk tabur
- serbuk gigi

1.5. FORMULA UMUM SEDIAAN SERBUK


R/ Bahan Obat
Bahan Pembantu
1.5.1. Bahan Obat :
1. Padat
: asetosal, parasetamol
2. Setengah padat : ekstrak kental, adeps lanae
3. Cair
: tingtur, ekstrak cair
1.5.2. Bahan Pembantu --> Ditambahkan untuk :
- menambah bobot/volume sediaan
- untuk memperbaiki rasa
Misal : talk, saccharum lactis, glukosa, sakarin

1.6. CARA PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK


TAHAPAN pembuatan serbuk terbagi:
A. Memperkecil ukuran partikel :
- penggerusan
- penggilingan
- pulverization by intervention
B. Pencampuran : - cara spatulasi
- cara penggerusan
- pengayakan
- penggulingan
C. Membagi serbuk :
- penimbangan
- blocking and dividing
- visual
- pengukuran
D. Membungkus

A. Memperkecil Ukuran Partikel B.O. --> 3 cara:


A.1. Penggerusan /trituration
--> dg. menggerus bhn. dlm. mortir dg. stamper
- penekanan --> pengecilan ukuran partikel
- pengadukan --> pencampuran agar homogen
* Mortir & stamper bisa terbuat dr. kaca, porselin, dan besi.
A.2. Penggilingan / levigation
--> dg. pertolongan bhn. kedua (cairan yg. tdk.
mudah menguap & tdk. melarutkan bhn. tsb)
--> digiling dlm. mortir ad konsistensi kental
--> jarang digunakan dlm. pembuatan serbuk
Mis. : ZnO + gliserin aa --> gerus kuat

A.3. Pulverization by intervention


--> proses memperkecil uk. part. dg. pertolongan bhn. kedua/pelarut yg. mudah dipisahkan
setelah proses berakhir.
--> pelarut : pelarut organik yg. mdh. menguap
- alkohol, eter, aseton.
--> bahan obat : kamfer, mentol, as. salisilat,
naftol, as. benzoat.
--> cara penghalusan :
bhn. obat + pelarut ad tepat larut --> + bhn.
padat inert --> aduk ad kering & homogen
(b.o. dlm. kead. terlarut --> ia berada dlm uk.
koloid --> bila di+ bhn. pdt. lain --> digerus -->

--> setelah pelarut menguap --> b.o. tetap dlm.


ukuran halus).
B. Pencampuran Bahan-bahan
B.1. Spatulasi
--> Utk. bhn. jumlah kecil dan halus
--> Cara : dicampur di atas kertas/papan pil dg.
pertolongan sudip/spatel
--> Kerugian :
- Homogenitas kurang terjamin --> tdk. cocok utk. : - serbuk jumlah >
- b.o. yg. poten

B.2. Penggerusan
--> Bhn. digerus dlm. mortir --> utk. mendptkan:
- ukuran partikel yg. kecil
- campuran yg. homogen
--> Cara : mencampur b.o. satu per satu, sedikit
demi sedikit --> dimulai dr. b.o. yg. jumlahnya
sedikit.
--> Geometric dilution method :
- b.o. (a) + bhn. pengisi (a) --> gerus homogen
(2a)
- (2a) + bhn. pengisi (2a) --> gerus homogen
(4a) --> dst.
--> Utk. melihat homogenitas :
dpt. ditambah zat warna (< 0,1%)

B.3. Pengayakan
--> utk. bhn. yg. ringan & mudah mengalir
--> Cara : bhn. ditaruh di ayakan --> diayak/ditekan dg. spatel

B.4. Penggulingan/tumbling
--> utk. bahan yg. ringan, tdk. boleh ditekan, &
memp. perbedaan BJ besar
--> Cara : serbuk diguling-gulingkan dlm. wadah
tertutup rapat
--> pencampuran serbuk dg. tekanan minimum
--> tdk. terjadi pengecilan ukuran partikel

C. Membagi Serbuk
C.1. Penimbangan
C.2. Blocking and dividing
C.3. Visual
C.4. Pengukuran
--> umum digunakan : cara visual
Kecuali : Dosis > 80% TM --> harus ditimbang
satu per satu
# Cara Visual :
- Sekali membagi maks. 10-20 bagian
- Mis. 10 bagian --> dibagi 2 sama banyak dg.
timbangan --> masing2 dibagi 5 scr. visual

D. Membungkus serbuk
--> umumnya : dg. kertas perkamen
--> bisa juga : kertas berlilin, kertas perak, dll.
--> bungkus hrs. mudah dilipat & tidak menghisap air.
1.7. WADAH
--> tertutup baik
--> melind. dr. cahaya, udara (lembab, O2, CO2)
--> mencegah menguapnya bhn. dlm. Serbuk
--> mudah mengambil sediaan dr. wadahnya
--> bisa pakai dos serbuk, pot, botol mulut
lebar

1.8. PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK DG.


BAHAN BERSIFAT KHUSUS
1. Bahan Obat Padat
a. B.O. berkhasiat keras/jumlah <<
b. Serbuk menjadi basah
1. Bhn. Higroskopis dan delikuesen
2. Bhn. Eflorescen
3. Campuran eutektik
c. Tablet dlm. serbuk
d. Kapsul dlm. sed. serbuk
2. B.O. semi padat
3. B.O. cair
a. Tingtura
c. Sari kental
b. Sari cair
d. Cairan non alkoholis

1.8.1. Bahan Obat Padat


a. Berkhasiat Keras/jumlah <<
- Homogenitas --> dg. me+ zat warna
- Berat < 50 mg --> pengenceran
10 bungkus:
Mis. : R/ Atropin SO4 0,75 mg -> 7,5mg < 50mg
S.L.
q.s.
m.f. pulv. d.t.d. No. X
Cara: 1. Timb. Atr. SO4 50mg
2. Timb. SL & z. warna q.s. ad 1000 mg
3. (1) + (2) (geometric dilution) --> gerus
ad homogen
4. (3) timbang yg. diperlukan (=150 mg)

B. Serbuk menjadi basah


B.1. B.O. Higroskopis dan Delikuesen
- serbuk menjadi lengket / pasta
- mis. NH4Br, NH4Cl, NH4I, NaBr, NaI,
ephedrin, dll.
- Mengatasi :
# digerus dlm. mortir kering & hangat
# ditambah absorben : MgO, MgCO3
# bungkus yg. baik & rapat
- Bhn. delikuesen sebaiknya tdk dibuat sed.
serbuk

B.2. B.O. bersifat efloresen


--> bila diserbuk --> melepaskan air kristal -->
serbuk lembab
Mis. asam sitrat, FeSO4
--> Mengatasi :
1. Diganti bentuk anhidrus --> dg. jumlah
sesuai
2. Panaskan pada temperatur tertentu ad
berat konstan
B.3. Campuran eutektik
--> serbuk menjadi basah
Mis. kamfer dg. mentol (53-74% mentol)

-Mengatasi :
1. Ditambah absorben : amilum, MgCO3, MgO
--> msg2 bahan dicampur dulu dg. absorben
2. Diberikan terpisah
3. Campuran eutektik yg. mencair --> khasiat
tdk. berubah --> biarkan mencair kmd. di +
absorben
C. Tablet dlm. Sediaan Serbuk
1. Tablet digerus --> campur dg. bahan lain
2. Jumlah tablet dlm. pecahan (mis. 4,5 tabl.)
--> ditimbang 5 tabl. --> digerus halus --> ditimbang lagi seberat 4,5/5 X berat 5 tablet.

Contoh :
R/ Pehachlor tab. 3/4
Panadol tab. 1/2
m.f. pulv. d.t.d. no. X

10 bungkus :
7,5 tablet
5 tablet

E. Kapsul dlm. Sediaan Serbuk


1. Juml. kapsul bulat --> keluarkan isinya -->
digerus halus --> dicampur dg. b.o. lainnya
2. Juml. kapsul pecahan (mis. 5,8 kapsul) -->
ambil 6 kapsul --> timbang seluruh isinya -->
gerus homogen --> timbang 5,8/6 X berat
isi 6 kapsul

Contoh :
R/ Amoxycillin mg 200
S.L.
q.s.
m.f. pulv. d.t.d. No. XII

12 bungkus
2400 mg

2. B.O. Setengah Padat dlm. Sediaan Serbuk


- Ekstrak kental :
--> larutkan dlm. pelarut organik yg. sesuai
di mortir hangat --> + bahan pengering
yg. inert
--> Ekstr. Belladon & Ekstr. Hyosciami +
alkohol 70 %
--> Ekstr. Cannabis indicae + alkohol 90 %

- Adeps lanae & vaselin :


* Jumlah < --> larutkan dlm. pelarut organik
yg. sesuai --> + bahan pengering yg. inert
* Jumlah > --> dilumerkan di atas penangas
air --> + bahan pengering yg. inert
3. B.O. Cair dlm. Sediaan Serbuk
a. Tingtura
1. Bhn. berkhasiat tahan pemanasan :
mis. Tingtura Opii
- Juml. < --> langsung ditambahkan di mortir hangat --> + bhn. pengering
- Juml. > --> diuapkan di m.h. ad 1/3 bagian
--> + bhn. pengering

2. Bhn. berkhasiat tdk. tahan pemanasan :


- Dpt. diganti dg. komponennya (mis. TOB)
--> ambil komponennya tanpa bhn. cairnya
- Tdk. dpt. diganti (mis. TOC) --> uapkan
pd. suhu rendah ad 1/3 bag. --> + bhn. pengering
B. Ekstrak Cair
--> sama dg. pengerjaan tingtura
--> bila diketahui sisa keringnya --> ganti dg.
ekstrak keringnya.

C. Ekstrak Kental
--> B.O. dlm. mortir hangat + pelarut yg. sesuai ad larut --> + bhn. pengering yg. inert
- Pelarut : tgt. yg. digunakan dlm. pembuatan
ekstrak tsb. (mis. alkohol 70% utk. Ekstr.
Belladon & Ekstr. Hyosciami, Alkohol 90%
utk. Ekstr. Cannabis indicae)
- Bhn. Pengering : S.L., Amylum, Radix Liq.
D. Cairan Non Alkoholis dlm. Sediaan Serbuk
Mis. Liquor Arsenicalis Fowleri --> 1% As2O3
- Juml. < --> langsung ditambahkan
- Juml. > --> diuapkan di atas p.a. ad 1/3 -->
+ bhn. pengering

E. Miny. Atsiri dlm Elaeosacchara (gula-minyak)


- Campuran dari : 2 g Saccharum album +
1 tetes Minyak atsiri
- Mis. : Elaeosacchara Foeniculi
Elaeosacchara Citri
- Jika dlm. serbuk ada b.o. lain --> m. atsirinya
di+kan terakhir
- Jika jumlah Elaeosacchara tidak genap (mis.
3 g) --> dibuat dulu sejumlah 4 g Elaeosacchara (4 g gula + 2 tts. Miny. Atsiri) --> ditimbang sejumlah 3 g.

1.9. MACAM SEDIAAN PULVIS


1. Serbuk Tabur/Pulvis adspersorius
- F.I. Edisi IV :
Serbuk tabur adalah serbuk ringan untuk
penggunaan topikal
- Syarat khusus :
(Selain homogen, kering, derajat kehalusan
ttt.)
a. Bebas dr. sifat fisis yg. dpt. menyebabkan
iritasi
b. Mudah mengalir, dpt. tersebar merata, dpt
melekat pd. kulit
c. Bila perlu mampu menyerap cairan
- Pemakaian : tdk. boleh digun. pd. luka terbuka

- Bahan Penyusun
* Berdasarkan sifat/fungsi :
1. Sbg. absorbent :
- kaolin, amilum, talk
2. Sbg. pelincir & pendispersi :
- Zn Stearat, amilum, talk
3. Sbg. pelekat :
- Zn Stearat, Al Stearat, Mg Stearat, Lanolin dlm. Juml. <
4. Sbg. bahan obat :
- antimikroba : Sulfa, Antibiotik, Sulfur
- adstringen : As. Tanin, AlCl3, ZnO
- pendingin & antigatal : kamfer, mentol

# Pengayakan :
- Serbuk tanpa lemak : ayakan No. 60 / B 40
- Serbuk mgd. lemak : ayakan No. 44 / B 30
# Cara Pembuatan :
- Sama spt. sediaan serbuk pada umumnya
- Penambahan miny. atsiri --> sbg. corrigen
--> ditambahkan setelah serbuk diayak
- Pengayakan : setelah bahan-bahan dicampur
semua --> serbuk tabur harus diayak
# Contoh serbuk tabur :
- Pulvis Acidi Salicylici cum Talco
- Bedak Purol

2. Serbuk Effervescent
- Sediaan padat untuk pemakaian dalam yg.
t.d. campuran asam dan basa yg. akan melepaskan gas CO2 bila dilarutkan dlm. air sebelum diminum.
- Tujuan :
1. Menutup rasa tidak enak (pahit)
2. Mempercepat penyerapan
3. Relatif lebih stabil dp. Potio effervescent
4. Efek psikologik
- Formula Umum :
R/ Asam
Basa

* Asam : - organik : asam sitrat, asam tartrat


- anorganik : Na. Bifosfat
* Basa : - Na. Bikarbonat
* - Serbuk dibuat granul --> uk. part. > --> kec.
reaksi < --> sed. lebih stabil
- Jumlah asam - basa harus ekivalen
- Agar rasa enak --> jumlah asam dilebihkan
- Hasil yg. baik :
R/ Asam sitrat
19 %
Asam tartrat 28 %
Na bikarbonat 63 %
- Sebagai pemanis : gula, sakarin

* Penentuan jumlah asam-basa :


1. Berdasarkan persamaan reaksi
2. Berdasarkan berat ekivalensi
* Cara pembuatan :
a. Cara kering :
Serbuk dikeringkan & dihaluskan (kec. asam
sitrat) --> + as. sitrat, panaskan dlm oven -->
keluar air kristal --> serbuk lembab --> digranulasi dg. ayakan no. 6 --> keringkan 50 C.
B. Cara basah :
Semua serbuk dicampur + alkohol 95% ad
massa granul --> digranulasi dg. ayakan no. 6
--> keringkan pd. 50 C.

3. Serbuk Gigi
* Mengandung : - bahan penggosok
- deterjen / sabun
- flavor
* Macam bahan
- Penggosok/abrasive : CaCO3
- Penyabun : Sapo medicatus, Na-lauril SO4
- Pemanis : Saccharin Na
- Flavor
: Ol. Menthae Piperitae
- Pewarna : Karmin
- Obat
: NaF, ZnSO4, NaCl

1.10. WADAH SEDIAAN SERBUK


* Kuat
* Dapat melindungi serbuk dr. :
- cahaya
- udara
- lembab
* Rapat --> dapat mencegah menguapnya bahan
* Sediaan mudah terambil
* Wadah bervariasi --> tergantung kebutuhan
* Contoh : doos serbuk, pot, botol mulut lebar

Anda mungkin juga menyukai