Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Nama Sekolah dan Alamat Sekolah


Nama Sekolah

: SMK Negeri 1 Kediri

Alamat Sekolah

: Jl. Veteran No. 9 Kecamatan Mojoroto Kediri Telp. 0354-

772271 Fax. 0354-773276 Kode Pos 64112

B. Profil Sekolah
A. Identitas Sekolah
1. KODE REGISTRASI
Nomor Statistik Sekolah (NSS)

: 104105630101

Nomor Induk Sekolah (NIS)

: 400001

Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)

: 20534398

2. NAMA SEKOLAH

: SMK NEGERI 1 KEDIRI

3. SK PENDIRIAN
a. Nomor SK

b. Tanggal SK / Tahun

: 1962

SK PENETAPAN SMK BESAR


a. Nomor SK

: 2646/C5.3/MN/2005

b. Tanggal SK

: 24 Agustus 2005

SK PENETAPAN SBI
a. Nomor SK

: 3425.b/C5.3/Kep/Ku/2007

b. Tanggal SK

: 23 Juli 2007

4. AKREDITASI PROGRAM
a. Status Akreditas

: NEGERI (A)

b. Nomor SK

: 058/BAP-SM/XI/2008

c. Tanggal SK

: 28 Nopember 2008

5. PROGRAM KEAHLIAN

:1. Teknik Konstruksi Kayu (KKY)


2. Teknik Batu Beton

(BBT)

3. Teknik Gambar Bangunan (GB)


4. Teknik Audio Video

(AV)

5. Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL)


1

6. Teknik Pemesinan

(TPm)

7. Teknik Kendaraan Ringan (TKR)


8. Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
9. Teknik Otomasi Industri

(TOI)

6. ALAMAT LENGKAP SEKOLAH


Jalan

: Veteran No.9

Kelurahan

: Mojoroto

RT.18 RW.06

Kecamatan

: Mojoroto

Kode Pos : 64112

Kota

: Kediri

Propinsi

: Jawa Timur

Nomor Telepon

: (0354) 772271

Email

: smkn1kediri@gmail.com

Website

: http://smkn1kediri.sch.id

Fax. (0354) 773276

7. IDENTITAS KEPALA SEKOLAH


a. Nama Lengkap

: Drs. Gatot Sukarno, M.M.

b. Tempat & Tanggal Lahir

: Kediri, 08 Januari 1961

c. Alamat Lengkap

: Tosaren Gg. II No.12 Kota Kediri

d. Telepon Rumah / HP

: 081335154264

e. SK Pengangkatan Terakhir

: 24 September 2012,
Nomor 821.2/2259/419.62/2012

8. KOMITE SEKOLAH
a. Jumlah Anggota/Pengurus

: 12 Orang

b. Nomor SK Komite

: 425/253.a/419.42.11/2010

c. Tanggal SK Komite

: 10 Pebruari 2010

B. VISI DAN MISI


1. V I S I
Sebagai pusat pendidikan kejuruan terpadu, bertaqwa, dan professional
2. M I S I
a. Menyelenggarakan diklat sesuai dengan kebutuhan masyarakat
b. Meningkatkan kultur sekolah dengan penerapan 7 K (kebersihan,
keindahan,

kenyamanan,

ketertiban,

kerindangan,

kesehatan,

dan

keamanan) dan Trias UKS (penyelenggaraan pendidikan kesehatan,


2

penyelenggaraan pelayanan kesehatan, pembinaan lingkungan sekolah


sehat)
c. Menghasilkan tamatan yang bertaqwa dan profesional
C. KEBIJAKAN MUTU SMART
S pecific
Sebagai lembaga pusat pendidikan kejuruan berbasis teknologi yang
berlandaskan ketaqwaan dan kepedulian terhadap lingkungan
M easureable
Mengutamakan keunggulan dalam pendidikan dan pelatihan, mengacu pada
kurikulum berstandar internasional dengan sistem manajemen yang akuntabel
A chieveable
Adaptif, fleksibel, dan berwawasan global sesuai dengan harapan pelanggan
R eality
Realistis dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis data-data dan
informasi
T imely
Terarah dan terencana dengan peningkatan berkesinambungan untuk
menghasilkan tamatan bertaqwa dan profesional sesuai dengan waktu yang
ditentukan

D. SASARAN MUTU
1. Rata-rata nilai Ujian Nasional Inti (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan
Matematika) 7,00
2. Penerapan sistem online untuk seluruh kelas dalam Ujian Semester
3. Pembelajaran kewirausahaan dengan menggunakan website untuk kelas XI
4. Minimal 2 kompetensi keahlian meraih juara 1 LKS tingkat Provinsi
5. Jumlah keluhan pelanggan maksimal sebesar 50 keluhan.
6. Minimal 35 % lulusan dapat terserap di DU/DI yang berstandar nasional
7. Minimal 5 % lulusan diterima di PT/PTS

E. PROFIL SISWA DAN LULUSAN


1. PSB Tahun 2012/2013
a. Pendaftar : 2046
b. Diterima

: 639

2. PSB Tahun 2013/2014


a. Pendaftar : 1641
b. Diterima

: 610

3. PSB Tahun 2014/2015


a. Pendaftar : 1846
b. Diterima

: 623

F. PROFIL TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN


1. PENDIDIK (GURU)
a. Jumlah Tenaga Pendidik

: 144 orang

b. Jumlah Guru Tetap

: 127 orang

c. Jumlah Guru Tidak Tetap

: 17 orang

d. Jumlah Guru Tersertifikasi

: 105 orang

e. Jumlah Guru D3

: 2 orang (Proses Pensiun)

f. Jumlah Guru S1

: 121 orang

g. Jumlah Guru S2

: 21 orang

2. TENAGA KEPENDIDIKAN
No.
1
2

Tenaga
Kependidikan

Total
Pegawai

Status Kepegawaian
PT
1
1

PNS
PTT

Non PNS
PT PTT

Pendidikan
SL
TA
1

Kepala tata usaha


1
Tenaga
teknis
1
keuangan
3
Tenaga
2
2
1
perpustakaan
4
Tenaga
laboratorium
5
Tenaga
teknis
11
11
11
praktek kejuruan
6
Pesuruh/ Penjaga
9
1
8
9
sekolah
7
Tenaga
17
4
13
14
administrasi
lainnya
TOTAL
41
9
32
36
Keterangan : PT = Pegawai Tetap; PTT = Pegawai Tidak Tetap

Di
p

S1/
D4

S
2

Jenis
Kelamin
L
P
1

1
1

1
1

11
9
1

10

32

9
4

G. KONDISI GEDUNG DAN FASILITAS SEKOLAH


1. Luas dan Status Areal Lingkungan Sekolah
No.

Jenis Lahan

M2

1
2
3

Luas lahan seluruhnya


Luas bangunan
Luas lahan tanpa bangunan
Jumlah

42.160
11.088
31.072
42.160

Status Kepemilikan Lahan


Pemerintah/
Lainnya
Yayasan
(sebutkan)
Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah

2. Ruangan Gedung Sekolah


Kondisi Saat Ini
No

A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

B
1

C
1
2
3
4
5
6
7

Nama Ruang/ Area


Kerja

Ruang Pembelajaran
Umum
Ruang Kelas
Ruang Lab. Fisika
Ruang Lab. Kimia
Ruang Lab. Biologi
Ruang Lab. Bahasa
Ruang Lab. Komputer
Ruang Lab. Multimedia
Ruang Praktek Gambar
Teknik
Ruang Perpustakaan
Konvensional
Ruang Perpustakaan
Multimedia
Ruang Khusus
(Praktik)
Ruang Praktek/
Bengkel/ Workshop
R. Praktek Kky/ BBt
R. Praktek GB
R. Praktek AV
R. Praktek TITL/ TOI
R. Praktek TPm
R. Praktek MO
R. Praktek TKJ
Ruang Penunjang
Ruang Kepala Sekolah
dan Wakil
Ruang Guru
Ruang Pelayanan
Administrasi (TU)
BP/ BK
Ruang OSIS
Ruang Pramuka
Koperasi

Jumlah
Ruang

Luas
Ratarata
(m2)

38
1
1
1
2
1

6.350
63
70
83
140
81

38
1
1
1
2
1

192

81

81

1
1
1
1
1
1
1

684,2
684,2
684,2
684,2
684,2
684,2
684,2

1
1
1
1
1
1
1

Total
Luas
(m2)

Jumlah
Baik

31,5/
15
120

176

1
1
1
1

54
12
12
120

1
1
1
1

1/ 2

Jumlah
Rusak
Sedang

Jumlah
Rusak
Berat

1/ 2
1

8
9
10
11
12
13
14
15

UKS
Ruang Ibadah
Ruang Bersama (Aula)
Ruang Kantin Sekolah
Ruang Toilet
Ruang Gudang
Ruang Penjaga Sekolah
Ruang Unit Produksi

1
1

12
56,25

1
1

1
39
1
2

76
302
176
18

1
39
1
2

H. PRESTASI SISWA

TAHUN 2013-2014
1. JUARA I MECHANICAL SKILL COMPETITION OTOMOTIF PRTM
2013 Se JATIM-BALI, Jurusan Teknik Mesin
2. JUARA I WALL AND FLOOR TILING, Olympiade Skill SMK Tingkat
Provinsi Jawa Timur, Tahun 2013
3. JUARA I NETWORKING SUPPORT, Olympiade Skill SMK Tingkat
Provinsi Jawa Timur, Tahun 2013
4. JUARA III FUTSAL, Olympiade Skill SMK Tingkat Provinsi Jawa
Timur, Tahun 2013 DIRAIH OLEH Tim Olahraga Futsal SMKN 1 Kediri
5. JUARA III BOLA BASKET PUTRA LKS TINGKAT PROPINSI JAWA
TIMUR, TAHUN 2013
6. JUARA I PENDIDIKAN SEBAYA TINGKAT PROPINSI JAWA
TIMUR, TAHUN 2013
7. JUARA II PERTOLONGAN PERTAMA TINGKAT PROPINSI JAWA
TIMUR, TAHUN 2013
8. JUARA II DESAIN PIN DAN POSTER TINGKAT PROPINSI JAWA
TIMUR, TAHUN 2013
9. JUARA II KEPALANGMERAHAN TINGKAT PROPINSI JAWA
TIMUR, TAHUN 2013

TAHUN 2014-2015
1. JUARA HARAPAN I WALL AND FLOOR TILING, LKS SMK Tingkat
Nasional di Palembang Tahun 2014
2. JUARA II NETWORKING SUPPORT, LKS SMK Tingkat Nasional di
Palembang Tahun 2014

I. PRESTASI SISWA

No

3
4
5
6
7

Data Penelusuran Tamatan Tahun 2013-2014

Kompetensi

Jml.

Keahlian

Tamatan

T. Konstruksi
Kayu
T. Konstruksi
Batu
T. Gambar
Bangunan
T. Audio Video
T. Instalasi
Tenaga Listrik
T. Pemesinan
T. Kendaraan
Ringan
T. Komputer
Jaringan
TOTAL

Swasta

Swasta

Ke

Relevan

Lain

Perti

27

13

15

16

58

10

10

48

62

11

13

49

91

29

36

55

119

68

77

42

125

73

11

84

41

92

26

25

51

41

609

234

55

290

319

PNS

Mandiri

31

31

Jumlah

Belum
Terdeteksi

J. PRODUK DAN JASA

Servis elektronika

Pemotong rumput

Perencanaan bangunan dan

Mebelair

estimasi

Solar cell

Servis kendaraan bermotor

Mobil Esemka

Pencacah sampah
Kediri, 1 Oktober 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah

Drs. Gatot Sukarno, M.M


NIP. 19610108 198710 1 001
7

BAB II
KEGIATAN AKADEMIK

A. Proses Pembekalan dan Pembimbingan


Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) merupakan matakuliah wajib bagi
mahasiswa program studi kependidikan untuk melatih dan mendalami kompetensi
sebagai calon pendidik secara langsung di lembaga pendidikan. Matakuliah ini menjadi
sarana menerjunkan para mahasiswa calon tenaga pendidik untuk menerapkan setiap ilmu
yang telah diperoleh selama di kampus. Berbagai ilmu tentang dunia pendidikan dan
kompetensi sesuai bidang studi masing-masing akan diaplikasikan secara langsung di
lembaga pendidikan dengan sasaran para siswa-siswi di sekolah penempatan tersebut.
Dalam matakuliah inilah, setiap mahasiswa program studi kependidikan dituntut mampu
mengolah dan menerapkan semua kompetensi dan teori yang dimiliki ke dalam lembaga
yang nyata. Selain itu melalui matakuliah ini mahasiswa diharapkan mampu membentuk
pengalaman dan kepribadian sebagai seorang guru.
Kegiatan pembekalan dan pembimbingan merupakan tahapan awal dari
matakuliah Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) yang dilaksanakan di lingkungan
kampus oleh masing-masing program studi sebagai persiapan serta pengenalan
mahasiswa terhadap matakuliah Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) dan tahaptahap pelaksanaannya. Proses pembekalan itu sendiri merupakan kegiatan pengenalan
dari dosen pengampuh matakuliah terhadap lingkungan sekolah yang sebenarnya dengan
berbagai komponen dan kegiatan didalamnya. Proses ini dimaksudkan untuk membekali
mahasiswa untuk mengenal keadaan riil yang ada di lembaga pendidikan. Pembekalan ini
juga mengenalkan setiap proses yang harus dilakukan bagi seorang guru atau tenaga
pendidik saat di sekolah.
Dimana tujuan umum dari penyelenggaraan PPL PPG adalah agar peserta PPG
menjadi pendidik profesional yang memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional secara utuh. Sifat
PPL PPG adalah pemantapan kemampuan profesional guru, selain juga untuk
mendemonstrasikan kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai hasil
pembelajaran.PPL PPG juga bertujuan membentuk pendidik profesional dengan
melaksanakan praktik mengajar terbimbing, praktik mengajar mandiri, dan ujian praktik
mengajar (Panduan PPL PPG Unesa, 2013).
8

Proses pembimbingan yang dilakukan di kampus ini lebih bertujuan melatih


mahasiswa untuk mampu menghadapi para siswa serta cara mengelola pembelajaran yang
benar. Proses ini berkaitan dengan kegiatan latihan masing-masing mahasiswa
menjadi guru di hadapan mahasiswa yang lain. Pembimbingan ini lebih dikenal dengan
kegiatan simulasi dan microteaching yaitu kegiatan latihan mempersiapkan berbagai
perangkat pembelajaran serta mengolah proses pembelajaran dalam kelompok kecil. Pada
proses ini mahasiswa dituntut merancang, mengelola, dan menerapkan sebuah proses
pembelajaran berdasarkan dengan kurikulum yang ada hingga mencapai tahap evaluasi
pembelajaran. Simulasi dan microteaching merupakan kegiatan untuk melatih keberanian
dan kepribadian mahasiswa menjadi seorang guru yang baik. Proses ini dilakukan
setidaknya selama satu bulan dengan tiga kali penampilan sebagai guru untuk setiap
mahasiswa pada bulan Juni. Sehingga diharapkan mahasiswa mampu berhadapan dengan
siswa saat proses pembelajaran.

B. Proses Pengamatan Kultur Sekolah


Proses pengamatan kultur sekolah merupakan salah satu tahap kegiatan dari
matakuliah Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) dengan tujuan untuk mengenal
lembaga sekolah yang menjadi lokasi penempatan praktik mahasiswa. Pengamatan kultur
disini terdiri dari berbagai aspek seperti profil sekolah, hasil belajar sekolah, pelaksanaan
kurikulum, pengelolaan perangkat pembelajaran, serta ketersediaan sarana prasarana.
Dengan adanya pengamatan kultur sekolah ini, diharapkan mahasiswa mengetahui
kondisi baik secara kelebihan maupun kekurangan sekolah yang akan ditempati. Sehingga
mahasiswa

program

studi

kependidikan

mampu

merancang,

mengelola,

dan

mengaplikasikan perangkat pembelajaran secara langsung di sekolah.


Dengan

mengamati

kultur

sekolah,

diharapkan

mahasiswa

mampu

memaksimalkan setiap kelebihan sekolah dan meminimalkan kekurangan yang dimiliki


oleh sekolah dalam aspek pembelajaran. Disinilah peran mahasiswa program studi
kependidikan untuk menerapkan setiap ilmu teori yang telah diperoleh selama di kampus.
Proses pengamatan kultur sekolah ini dilaksanakan pada minggu pertama
mahasiswa memasuki lingkungan sekolah penempatan. Proses ini dilaksanakan pada
tanggal 8-12 September 2014 dengan meninjau setiap jurusan dan bidang studi yang ada
di SMK Negeri 1 Kediri. Peninjauan ini berkaitan dengan penyesuaian penempatan
praktik mahasiswa dan jadwal mengajar di sekolah tersebut. SMK Negeri 1 Kediri
merupakan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dalam kelompok Teknologi dan Industri
9

yang memiliki 8 jurusan. Dengan banyaknya jurusan yang ada di SMK Negeri 1 Kediri,
maka dibutuhkan penyesuaian penempatan dan jadwal mengajar bagi mahasiswa Program
Studi Teknik Mesin.
Mahasiswa program studi Teknik Mesin merupakan mahasiswa yang lebih
mempelajari tentang aplikasi tentang permesinan yang sering dijumpai di tempat-tempat
industri seperti mesin bubut, mesin frais dll. Namun saat memasuki lingkungan SMK
Negeri 1 Kediri, muncul kendala mengenai keterlambatan jurusan dalam penyampaian
materi. Berdasarkan proses pengamatan kultur sekolah, lingkup yang berkaitan dengan
teknik mesin di SMK Negeri 1 Kediri untuk semua jurusan belum siap dilaksanakan.

C. Hasil Penelaahan Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran


Dari hasil observasi yang saya lakukan di SMK Negeri 1 Kediri bahwa kurikulum
yang sedang diterapkan yaitu kurikulum KTSP dan kurikulum 2013. Dimana untuk kelas
X dan XI menerapkan kurikulum 2013 sedangkan untuk kelas XII menerapkan kurikulum
KTSP. Untuk kurikulum 2013 mengapa belum sepenuhnya karena SMK N 1 Kediri
masih dalam proses penerapan kurikulum 2013 yang berusaha sebaik mungkin dalam
menjalankan prosesnya agar dapat memberikan contoh untuk sekolah-sekolah lain baik
sekolah negeri atau swasta.
Dari hasil penerapan kurikulum yang dilakukan disesuaikan dengan perangkat
pembelajaran yang musti diterapkan dimana di dalam perangkat pembelajaran terdapat
diantarannya silabus, RPP, dan perangkat-perangkat lainnya.
Sesuai dengan jurusan yang saya ambil yaitu teknik mesin disini saya mengajar teknik
permesinan kelas XI yang dalam perakteknya lebih banyak praktek nya dibandingkan
teori.
D. Perangkat Pembelajaran yang dikembangkan
Dilapangan saya menggunakan kurikulum 2013 dalam melaksakanan proses
pembelajaran, dimana kurikulum 2013 yaitu pembelajaran yang berbasis ilmiah.
Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titik emas perkembangan dan pengembangan sikap,
ketrampilan, dan pengetahian peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang
memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuwan lebih mengedepankan pelararan induktif
(inductive reasoning) ketimbang penalaran deduktif (deductive reasoning). Penalaran
deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik.
Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk
kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran induktif
10

menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah
umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk
kemudian merumuskan simpulan umum.
Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini:
1. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan,
legenda, atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik
terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang
menyimpang dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan
substansi atau materi pembelajaran.
4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat
perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi
pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi
atau materi pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya.

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam


pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.

Pendekatan ilmiah (scientific

appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya,


mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata
pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan
ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural.
Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan
nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah.
Pendekatan ilmiah pembelajaran disajikan berikut ini. Seorang guru sebalum mengajar
dituntut untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dimana guru juga
didtuntut untuk memahami langkah demi langkah yang sudah disusun dalam RPP.
11

Dalam RPP bisanya mengacu pada silabus yang sudah disesuaikan dengan
kurikulum 2013 yang mana biasanya terdapat: kompetetsi inti, kompetensi dasar,
indikator, tujuan, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media, alat, dan sumber
belajar, langkah kegiatan pembelajaran, penilaian dan daftar pustaka.
Dalam penerapannya saya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
JIGSAW dengan metode ceramah, demonstrasi, penugasan, diskusi, pendampingan dan
pendampingan siswa bekerja. Prosedur pebelajaran kooperatif tipe jigsaw yaitu dengan
cara peserta didik sebagai anggota suatu kelompok diberi tugas yang berbeda-beda
mengenai suatu pokok bahasan. Agar masing-masing peserta didik anggota dapat
memahami keseluruhan pokok bahasan, tes diberikan dengan materi yang menyeluruh.
Penilaian didasari

pada rata-rata skor tes kelompok. Sehingga dalam penyampaian

materi untuk pelajaran permesinan siswa dapat memahami dengan baik.

12

BAB III
KEGIATAN PENDAMPINGAN TUGAS EKSTRAKURIKULER

Ekstrakulikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh para siswa sekolah diluar
jam belajar kurikulum standar. Kegiatan ekstrakulikuler ditujukan agar siswa dapat
mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya diberbagai bidang diluar
bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun
siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan diluar jam pelajaran sekolah. Kegiatan
dari ekstrakulikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni , olah raga ,
pengembangan kepribadian , dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan
dari siswa-siswi itu sendiri. Secara khusus kegiatan ekstrakulikuler bertujuan untuk :
a. Menyediakan

lingkungan

yang

memungkinkan

siswa

didik

untuk

mengembangkan potensi, bakat, dan kemampuannya secara optimal, sehingga


mereka mampu mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan
kebutuhan pribadinya maupun kebutuhan masyarakat.
b. Memandu (artinya mengidentifikasi dan membina) dan memupuk (artinya
mengembangkan dan meningkatkan) potensi-potensi siswa secara utuh.
c. Pengembangan aspek afektif (nilai moral dan social) dan psikomotor
(ketrampilan) untuk menyeimbangkan aspek kognitif siswa.
d. Membantu siswa dalam pengembangan minatnya, juga membantu siswa agar
mempunyai semangat baru untuk lebih giat belajar serta menanamkan rasa
tanggung jawabnya sebagai seorang manusia yang mandiri (karena dilakukan
diluar jam pelajaran).
Kegiatan ko/ekstrakulikuler merupakan kegiatan yang terkoordinasi , terarah
dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan
kurikulum. Dengan demikian, kegiatan ekstrakulikuler disekolah ikut andil dalam
menciptakan tingkat kecerdasan siswa. Kegiatan ini bukan termasuk materi pelajaran
yang terpisah dari materi pelajaran lainnya. Bahwa dapat dilaksanakan di sela-sela
penyampaian materi pelajaran, mengingat kegiatan tersebut merupakan bagian
penting dari kurikulum sekolah.

13

SMK Negeri 1 Kediri merupakan sekolah yang memiliki tujuh kegiatan


ekstrakurikuler yaitu OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), Takmir, Pramuka Amb.
Gajah Mada, English Study Club, PMR (Palang Merah Remaja), KOPASUSWA, dan
DJOUR. Berikut ulasan singkat tentang kegiatan ekstrakurikuler di SMK Negeri 1
Kediri :
a. OSIS adalah suatu wadah aspirasi siswa dan merupakan organisasi sah yang
berada di lingkungan sekolah. OSIS juga merupakan organisasi yang dibentuk
untuk membantu sekolah dalam pencapaian visi dan misi sekolah itu
sendiri. Selain itu juga OSIS merupakan organisasi yang menaungi dan berkerja
sama dengan ekstrakulikuler yang ada di sekolah dengan tujuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan minat dan bakat para siswa agar mampu
berprestasi di sekolahnya. Dan sudah pasti suatu organisasi itu memiliki susunan
organigram tersendiri atau biasa disebut sebagai kepengurusan. Dengan
kepengurusan OSIS ini para siswa dapat menyalurkan aspirasi-aspirasinya untuk
dapat ditampilkan di kegiatankegiatan yang dilaksanakan oleh OSIS dengan
persetujuan sekolah tentunya. Di OSIS itu sendiri juga kita dapat belajar sambil
bermain sehingga mendapatkan ilmu yang lebih dari yang siswa siswi yang ada
di sekolah karena melalui organisasi kita dapat belajar banyak hal, kita juga dapat
mengenal banyak orang dan juga dapat melatih mental kita. Banyak pengalamanpengalaman seru yang di dapatkan melalui organisasi ini
b. Tamir. Pembina tamir tidak asal-asalan dalam mencari anggota. Karena semua
anggota tamir dipilih tanpa coblosan seperti student council, tetapi dipilih sesuai
dengan akhlaqnya, tapi belum tentu semua anggota tamir itu akhlaqnya mulia dan
bagus. Dan tugas tamir itu berat dan harus bisa menjadi contoh teladan karena
tamir berhubungan dengan tim agama.
c. Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal
yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia.
Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki
arti Rakyat Muda yang Suka Berkarya.Pramuka merupakan sebutan bagi
anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka
Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega
(21-25 tahun).

14

d. English Study Club diadakan dengan tujuan untuk Pengembangan Karier. Dunia
kerja akan tergiur oleh orang-orang yang pandai Berbahasa Inggris. Sehingga
calon Slakae Holder bakal ngantri mencari mereka. Jadi dengan Bahasa Inggris,
pekerjaanlah yang mencari pelamar.
e. PMR adalah suatu Organisasi Remaja yang berada dibawah naungan PMI yang
bertugas menolong sesama manusia dan dipersiapkan untuk menjadi kader PMI
dalam melaksanakan tugas dan mencapai tujuannya.
f. Kopasuswa

merupakan

organisasi

yang

dibentuk

untuk

meningkatkan

kedisiplinan dan Kopasuswa SMKN 1 Kediri merupakan revolusi dari PA(Pecinta


Alam), hal ini dikarenakan PA kegiatanya harus diluar sekolah dan mempersulit
kegiatan jadi agar lebih mudah di ganti KOPASUSWA (Komando Pasukan
Khusus Siswa) yang sekarang membantu setiap jalannya Upacara di SMKN 1
Kediri.
g. DJOUR atau yang lebih sering dikenal ekskul jurnalistik yaitu kegiatan
ekstrakurikuler yang bergerak di bidang media sekolah dan sumber informasi dari
pihak sekolah kepada siswa ataupun sebaliknya.
Mahasiswa PPP dituntut untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakulikuler
di sekolah. Untuk itu , dari beberapa Ekstrakulikuler itu saya memilih untuk
berpartisipasi untuk ikut dalam kegiatan OSIS. Alasan saya berpartisipasi dalam OSIS
yaitu dikarenakan ingin mengembangkan kegiatan sekolah. Pihak OSIS merasa sangat
terbantu dengan adanya bantuan dari mahasiswa PPP untuk memeriahkan acara DIES
NATALIS SMK Negeri 1 Kediri. Sehubungan dengan adanya acara DIES NATALIS
yang akan diselenggarakan pihak sekolah , saya ikut berpartisipasi untuk membantu
OSIS dalam proses penyelenggaraan acara tersebut. Saya ikut membantu
mendampingi acara jalan kreasi , membantu lomba-lomba untuk para siswa ,
mengikuti lomba antar guru , dan sampai ke acara puncak yaitu membantu di sie
keamanan pada saat konser berlangsung dengan menjaga batas antara siswa dari SMK
Negeri 1 Kediri sendiri dan pihak dari luar sekolah agar siswa dari SMK Negeri 1
Kediri tidak bergabung di tempat para tamu umum dari luar sekolah. Karena jika
bergabung menjadi satu wilayah di khawatirkan selama acara konser akan
berlangsung ricuh.

15

BAB IV
KENDALA DAN UPAYA PEMECAHANNYA

A. Kendala yang Dihadapi


Program

Pengelolaan

Pembelajaran

(PPP)

merupakan

matakuliah

yang

tersistematis mulai dari pembelajaran teori di kampus hingga pada aplikasi nyata di
lapangan. Suatu sistem tentunya akan mengalami kendala selama proses pelaksanaannya.
Kendala merupakan suatu keadaan yang tidak akan dapat dihindari, namun kendala dapat
menjadi suatu pendorong untuk menemukan solusi pemecahannya. Berbagai kendala
muncul mengiringi pelaksanaan matakuliah ini mulai dari persiapan hingga aplikasi di
lapangan.
Dalam tahap pembelajaran teori di kampus, muncul berbagai masalah berkaitan
dengan jadwal pasti pelaksanaan matakuliah Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP)
ini sendiri. Kendala ini terdiri dari berbagai hal yaitu, penempatan lokasi sekolah yang
berubah-ubah dan tidak pasti. Tahap persiapan pun tidak lepas dari munculnya kendala
yaitu jadwal Simulasi dan Microteaching yang mendadak di akhir semester perkuliahan.
Pada tahap pelaksanaan praktek lapangan Program Pengelolaan Pembelajaran
(PPP) di sekolah terpilih, ternyata muncul kendala yaitu tidak adanya surat pemberitahuan
dari pihak Universitas kepada pihak Sekolah mengenai adanya Mahasiswa yang akan
melaksanakan praktek lapangan di SMK Negeri 1 Kediri. Sehingga pihak SMK Negeri 1
Kediri hanya menerima surat ijin secara mendadak dari mahasiswa.
Pada proses praktek lapangan di SMK Negeri 1 Kediri selama satu bulan, muncul
berbagai kendala berkaitan dengan jenis kelompok SMK Negeri 1 Kediri dan program
studi saya sebagai mahasiswa Teknik Mesin. Hal ini dikarenakan, SMK Negeri 1 Kediri
merupakan sekolah menengah kejuruan unggulan yang ada di Kediri. Jurusan yang ada di
SMK Negeri 1 Kediri ini terdiri dari 9 jurusan yaitu:
1. Teknik Konstruksi Kayu

(KKY)

2. Teknik Batu Beton

(BBT)

3. Teknik Gambar Bangunan

(GB)

4. Teknik Audio Video

(AV)

5. Teknik Instalasi Tenaga Listrik

(TITL)

6. Teknik Pemesinan

(TPM)

7. Teknik Kendaraan Ringan

(TKR)

8. Teknik Komputer dan Jaringan

(TKJ)
16

9. Teknik Otomasi Industri

(TOI)

Dari ke 9 jurusan tersebut saya berada di jurusan teknik permesinan dimana


jurusan tersebut terdiri dari tiap-tiap kelas yang jumlah murid nya cukup banyak akan
tetapi tidak sebanding dengan jumlah kelas yang dimiliki sehingga pada saat mengajar
teori di saat mata pelajaran sedang berlangsung. Jadi ruang yang digunakan adalah ruang
bengkel sedangkan di bengkel terdapat beberapa mesin yang sedang berkerja jadi saya
sebagai perempuan tidak memiliki suara sekeras laki-laki.

B. Upaya yang Telah Dilakukan dan Hasil


Dari kendala yang saya hadapi saya berupaya bagaimana saya bisa menyampaikan
materi dengan baik sehingga mereka dapat mengerti apa yang saya sampaikan pada saat
pembelajaran berlangsung. Saya berusaha mengatasi kendala tersebut dengan menyuruh
mereka untuk lebih fokus pada saat belajar sehingga mereka dapat mendengar suara saya,
saya juga berusaha melantangkan suara agar siswa bisa mengerti apa yang saya
sampaikan.
Dari upaya yang saya lakukan akhirnya membuahkan hasil meskipun saya
mengalami kendala karena kekurangan kelas pada saat memberikan teori pada mata
pelajaran teknik permesinan, para siswa mampu menyerap informasi yang saya berikan
dengan baik dan antusias.

C. Kesan, Saran dan Rekomendasi Untuk Sekolah dan Pengelola (Unesa)


1. Kesan
a. Kesan Bagi Sekolah SMK N 1 Kediri
Saya sebagai warga baru yang hanya numpang 1 bulan untuk menggali
ilmu di SMK N 1 Kediri karena tugas yang saya peroleh dari kampus yaitu
UNESA untuk melakukan praktek pengajaran. Saya merasa sangat senang karena
penyambutan dari guru-guru yag sangat ramah dan kekeluargaan nya yang sangat
kental. Meskipun teman-teman mahasiswa terutama saya yang hanya manusia
biasa yang juga sering melakukan kesalahan, saya merasa senang karena ada
banyak guru yang memperhatikan dan memberikan nasihatnya yang bermanfaat
bagi teman-teman dan juga bagi saya untuk kedepannya.

17

b. Kesan Bagi UNESA


Saya juga berterima kasih untuk UNESA yang telah memberikan mata
kuliah PPP yang mana mahasiswa tidak hanya menerima materi di bangku
perkuliahan saja tetapi juga diterjunkan langsung di lapangan yang dimana kada
ilmu yang disampaikan kadang berbeda dengan yang ada di lapangan sehingga
saya merasakan pengalaman baru yang luar biasa untuk saya dan teman-teman
saya.

2. Saran
a. Saran Bagi SMK N 1 Kediri
Secara keseluruhan SMK N 1 Kediri sudah luar biasa, akan tetapi ada
satu hal yang menyita perhatian saya di SMK N 1 Kediri yaitu tempat kantin.
Sedikit saran mengenai kantin tersebut yaitu agar kedepanya kentin tersebut bisa
diperlebar agar para siswa merasa nyaman untuk makan atau sekedar beristirahan
melepas kejenuhan saat mengikuti pelajaran.

b. Saran Bagi UNESA


Untuk kedepanya program mata kuliah PPP harus dipersiapkan secara
matang baik itu dari segi teknis dan administrasi nya. Agar tidak terjadi kesalah
pahaman baik itu dari pihak sekolah, mahasiswa, dan pihak-pihak lainnya yang
bersangkutan dalam menunjang terlaksananya program mata kuliah PPP.

3.

Rekomendasi bagi UNESA

a. Rekomendasi Bagi SMK N 1 Kediri


Rekomendasi untuk Sekolah yaitu ruangan kelas yang terlihat tidak nyaman untuk
siswa segera dibenahi. Misalnya seperti kelas teori yang tidak ada LCD maka
diberi LCD dan untuk kelas yang udaranya panas diberi AC atau Kipas Angin.

18

b. Rekomendasi Bagi UNESA


Rekomendasi untuk Pengelola yaitu penyelenggaraan PPP belum maksimal
karena penyelenggaraan sangat mepet dengan KKN, sehingga banyak mahasiswa
yang keteteran dalam mempersiapkan program PPP ini. Akan lebih baik jika pihak
P3G memberi jeda waktu sedikit lebih banyak untuk para mahasiswa setelah
program KKN berakhir. Masalah durasi pelaksanaan PPP yang menjadi 1 bulan,
saya rasa juga kurang lama, karena pentingnya program ini bagi mahasiswa dalam
belajar untuk mengajar.

19

Anda mungkin juga menyukai