Anda di halaman 1dari 4

CASE SUMMARY

William smith adalah seorang pria tua berumur 62 thn, datang ke UGD pada minggu
malam mengeluhkan rasa sakit yang berulang pada bagian epigastrik, rasa sakitnya
bertambah buruk dengan adanya makanan, dia juga sering bersendawa serta sering mual dan
mengalami melena. William smith memiliki riwayat penyakit PPOK selama 10 thn, DM tipe
2 selama 10 thn dan osteoartritis selama 15 thn pada bahu kanan. Pria ini juga seorang
perokok dan gemar minum alkohol. William smith juga alergi terhadap antibiotik golongan
beta laktam.
Dari data seluruh kasus yang pertama dilakukan endoskopi berupa biopsi pada mukosa
gastrik dan diindikasikan adanya inflamasi dan organisme seperti H.phylori.
Pertanyaan :
1. Apakah tanda yang signifikan dari ditemukannya H. Phylori pada biopsi gastrik ?
Jawab :
Tanda yang ditemukan antara lain :
-

Pada pemeriksaan endoskopi menggunakan radiography ditemukan adanya H. Phylori


pada permukaan sel epitel gastrik

Jika dilakukan tes nafas, terdapat urea dalam nafas, maka diindikasikan terdapat
banyak H. Phylori dalam tubuh.

Dilakukan tes serum darah dan feses, jika terdapat banyak IgG maka diindikasikan
terdapat H. Phylori, karena Antibodi IgG merupakan zat yang dikeluarkan oleh tubuh
sebagai mekanisme pertahanan diri jika terdapat infeksi bakteri.

Terjadi melena atau kehitaman pada feses, yang diakibatkan oleh pendarahan yang
disebabkan tukak.

Terjadi inflamasi pada lambung akibat adanya tukak pada usus

2. Berdasarkan informasi tersebut tuliskan modifikasi tujuan pengobatan PUD pada pasien !
Jawab :
-

Mengeradikasi atau memusnahkan bakteri H. Phylori

Menurunkan asam lambung agar tukaknya tidak semakin parah.

Mengobati ulkus atau tukak pada lambung

Mencegah kekambuhan

Mengurangi resiko terjadinya komplikasi atau penyakit lain yang mungkin timbul
akibat tukak

Memberikan pengobatan sesuai dengan keadaan ekonomi dari pasien

3. Alternatif farmakoterapi apa yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut ?
Jawab :
a. alternatif pengobatan pertama yaitu dengan dual terapi meliputi kombinasi PPI dan
klaritromisin, tetapi kombinasi ini memiliki tingkat resistensi tinggi.
b. Alternatif kedua yaitu dengan menggunakan 3 regimen obat, yakni dengan 1 PPI dan
dua AB, misalnya dengan metronidazol 400mg + klaritromisin 500mg + omeprazole
20mg, 2 kali sehari. Pengobatan ini memiliki efek terapi yang hampir sama dengan
menggunakan 4 regimen obat, pengobatan tiga regimen obat umumnya dilakukan
selama 14 hari.
c. Alternatif pengobatan lain yang dapat diberikan kepada pasien PUD akibat H. Phylori
jika pengobatan yang kita berikan pertama tidak efektif atau jika terapi awal dengan 3
regimen obat tidak dapat membasmi H. phylori, maka kita dapat memberikan BSS 525
mg 4 kali sehari + metronidazole 250 mg 4 kali sehari+ furazolidone 100 mg 4 kali
sehari + lanzoprazole 30 mg 2 kali sehari. Karena kombinasi dari regimen obat ini
lebih efektif dalam mengobati PUD dan relatif lebih singkat pengobatannya
dibandingkan dengan penggunaan regimen obat lain. Karena kombinasi dari
metronidazole dan furazolidone sangat efektif untuk menghilangkan H. phylori,
dimana metronidazole merupakan bakterisid kuat terutama untuk bakteri anaerob
dengan efek samping yang tidak begitu berat, begitupun halnya dengan furazolidon.
Sementara untuk obat BSS (Bismutsubsitrat) juga berkhasiat sebagai bakteriostatik dan
juga dapat membentuk lapisan pelindung yang menutupi tukak dan lanzoprazole
berperan untuk mengurangi sekresi asam lambung yang berlebihan. Tetapi selama
pengobatan ini, pasien dilarang mengkonsumsi minuman beralkohol.
d. Terapi pengobatan diatas dapat didukung dengan menghindari merokok, alcohol, stress
dan juga makanan serta minuman yang dapat meningkatkan sekresi asam lambung
yang dapat memperparah tukak lambung.

4. Desain regimen farmakoterapi untuk pasien tersebut berdasarkan tujuan treatment yang
terbaru !
Jawab :
Untuk pengobatan PUD akibat H. Phylori, kita menggunakan 3 regimen obat yaitu
Clarithromycin 500 mg, 2 kali sehari + Metronidazole 500 mg, 2 kali sehari +
lansoprazole 30 mg, 2 kali sehari. Pada umumnya lanzoprazole dipasangkan dengan
clarithromycin dan amoxilin, tetapi dari rekam medis pasien dikatakan bahwa pasien
alergi terhadap antibiotic golongan beta laktam, sehingga diganti dengan metronidazole.
Clarithromycin merupakan antibiotic yang mekanisme kerjanya hampir mirip dengan
amoxilin dengan efek samping yang cukup ringan, jika dikombinasikan dengan
metronidazole yang mempunyai efek bakterisid kuat terutama untuk bakteri anaerob serta
resorpsi yang cepat dan juga efek samping yang ringan maka sangat efektif untuk
membasmi bakteri H. Phylori, ditambah dengan aktivitas lanzoprazole yang efeknya
hampir sama dengan omeprazole yaitu mengurangi sekresi asam lambung berlebih yang
dapat memperparah tukak, tetapi efek samping dari lanzoprazole lebih rendah dari pada
omeprazole. Lanzoprazole juga merupakan obat pilihan pertama untuk mengobati tukak.

5. Bagaimana rekomendasi terapi PUD anda dalam monitoring efikasi dan efek samping ?
Jawab :
Untuk rekomendasi pengobatan PUD, kita dapat merekomendasikan kepada dokter
untuk menggunakan terapi 3 regimen obat seperti yang telah dijelaskan pada nomor 4,
karena jika kita menggunakan terapi 2 regimen obat dengan 1 AB dan 1 PPI, kemungkinan
terjadi resisten lebih besar dan juga kurang efektif untuk membasmi bakteri H. Phylori.
Sementara jika menggunakan terapi 4 regimen obat dengan 2 AB dan 2 PPI, efek
terapinya tidak berbeda jauh dengan 3 regimen obat, sementara efek sampingnya lebih
besar karena banyaknya jumlah obat yang diminum dan juga harus diminum 4 kali sehari
yang dapat menurunkan kepatuhan pasien untuk mengkonsumsi obat, sehingga lebih baik
digunakan 3 regimen obat.
Kepada pasien harus diberitahukan untuk mengkonsumsi obat tersebut selama 14
hari agar efek terapi yang diinginkan dapat tercapai, setelah 14 hari pasien dianjurkan
untuk pemeriksaan endoskopi kembali untuk melihat apakah masih ditemukan adanya H.
Phylori. Setelah itu, untuk pemeliharaannya, pasien diberikan obat PPI dengan dosis
rendah.

6. Informasi apa yang bisa diberikan kepada pasien mengenai terapi tersebut ?
Jawab :
-

Pasien harus diberitahukan untuk tidak mengkonsumsi alcohol selama pengobatan ini,
karena kontraindiikasi dengan metronidazole.

Antibiotic yang diberikan harus diminum sampai habis, untuk mengurangi resiko
resistensi

Pasien dianjurkan untuk tidak memakan makanan yang lunak dan pedas, Karena dapat
memicu sekresi asam lambung yang berlebih dan dapat memperparah tukak.

Pasien dilarang mengkonsumsi minuman bersoda atau yang mengandung CO2, karena
H. Phylori merupakan bakteri anaerob, yaitu bakteri yang membutuhkan CO2 untuk
bertahan hidup.

Pasien dianjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak zat besi, seperti
sayuran hijau dan protein hewani seperti telur dan daging-dagingan. Untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya anemia akibat tukak.

Hindari merokok dan stress.

Anda mungkin juga menyukai