Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

KOMUNIKASI DATA
Nama

: SUPRIYANDI

NIM

: DBC 113 170

Kelas

:B

Modul

:V

Topik

: Simulasi Jaringan Virtual LAN (VLAN)

Tujuan :
1. Mahasiswa dapat memahami aplikasi VLAN.
2. Mahasiswa dapat mengkonfigurasi VLAN pada switch CISCO.
OMPOSISI
BAB I Tujuan & Landasan Teori
BAB II Langkah Kerja
BAB III Pembahasan
BAB IV Kesimpulan
BAB V Daftar Pustaka
BAB VI Lampiran
Jumlah

MAX
20
10
40
15
5
10
100

NILAI

Penilai
Asisten Praktikum

M.Fajar Rivai

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2014

BAB I
TUJUAN DAN LANDASAN TEORI

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami aplikasi VLAN.
2. Mahasiswa dapat mengkonfigurasi VLAN pada switch CISCO.
B. LANDASAN TEORI
Kinerja sebuah jaringan sangat dibutuhkan oleh organisasi terutama dalam hal
kecepatan dalam pengiriman data. Salah satu kontribusi teknologi untuk
meningkatkan kinerja jaringan adalah dengan kemampuan untuk membagi sebuah
broadcast domain yang besar menjadi beberapa broadcast domain yang lebih
kecildengan menggunakan VLAN. Broadcast domain yang lebih kecil akan
membatasi device yang terlibat dalam aktivitas broadcast dan membagi device ke
dalam beberapa grup berdasar fungsinya, seperti layanan databasse untuk unit
akuntansi, dan data transfer yang cepat untuk unit teknik.
1. Pengertian VLAN
Teknologi VLAN (Virtual Local Area Network) bekerja dengan cara
melakukan pembagian network secara logika ke dalam beberapa subnet. VLAN
adalah kelompok device dalam sebuah LAN yang dikonfigurasi (menggunakan
software manajemen) sehingga mereka dapat saling berkomunikasi asalkan
dihubungkan dengan jaringan yang sama walaupun secara fisikal mereka berada
pada segmen LAN yang berbeda. Jadi VLAN dibuat bukan berdasarkan koneksi
fisikal namun lebih pada koneksi logikal, yang tentunya lebih fleksibel. Secara
logika, VLAN membagi jaringan ke dalam beberapa subnetwork. VLAN
mengijinkan banyak subnet dalam jaringan yang menggunakan switch yang
sama. Konfigurasi VLAN itu sendiri dilakukan melalui perangkat lunak
(software), sehingga walaupun computer tersebut berpindah tempat, tetapi ia
tetap berada pada jaringan Dengan menggunakan VLAN, kita dapat melakukan
segmentasi jaringan switch berbasis pada fungsi, departemen atau pun tim
proyek. Kita dapat juga mengelola jaringan kita sejalan dengan kebutuhan
pertumbuhan perusahaan sehingga para pekerja dapat mengakses segmen

jaringan yang sama walaupun berada dalam lokasi yang berbeda. Contoh
penerapan teknologi VLAN diberikan dalam Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Contoh Penerapan Jaringan VLAN pada Perusahaan.

2. Perbedaan LAN dan VLAN


Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local Area Network (LAN)
dengan Virtual Local Area Network (VLAN) adalah bahwa bentuk jaringan dengan
model Local Area Network sangat bergantung pada letak/fisik dari workstation,
serta penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan yang memiliki
beberapa kelemahan.
Sedangkan yang menjadi salah satu kelebihan dari model jaringan dengan
VLAN adalah bahwa tiap-tiap workstation/user yang tergabung dalam satu
VLAN/bagian (organisasi, kelompok dsb) dapat tetap saling berhubungan walaupun
terpisah secara fisik.

3. Kelebihan VLAN
Kelebihan penggunaan VLAN antara lain:

1) Security
Keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya bisa
dipisah secara logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya.

2) Cost reduction
Penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan
network yang bisa jadi mahal.
3) Higher performance
Pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang
lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet yang tidak
dibutuhkan dalam jaringan.
4) Broadcast storm mitigation
Pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan mengurangi banyaknya
device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadinya
karena adanya pembatasan broadcast domain.
5) Improved IT staff efficiency
VLAN memudahkan manajemen jaringan karena pengguna yang membutuhkan
sumber daya yang dibutuhkan berbagi dalam segmen yang sama.
6) Simpler project or application management
VLAN menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan untuk
mendukung perusahaan dan menangani permasalahan kondisi geografis.

4. Terminologi di dalam VLAN


a. VLAN Data
VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data
yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun
manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN.

b. VLAN Default
Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN
Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama
dan tidak dapat dihapus.

c. Native VLAN
Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking 802.1Q
mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic)
sama baiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN (untagged traffic). Port
trunking 802.1Q menempatkan untagged traffic pada Native VLAN.

d. VLAN Manajemen
VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen
switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak

mendefinisikan VLAN khusus sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi


IP address dan subnet mask pada VLAN Manajemen, sehingga switch dapat
dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP.

e. VLAN Voice
VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhususkan
untuk komunikasi data suara.

5. Konfigurasi VLAN
Terdapat 3 tipe VLAN dalam konfigurasi, yaitu :
a. Static VLAN port switch dikonfigurasi secara manual.
SwUtama#config Terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CTRL/Z.
SwUtama(config)#VLAN 10
SwUtama(config-vlan)#name VLAN_Mahasiswa
SwUtama(config-vlan)#exit
SwUtama(config)#Interface fastEthernet 0/2
SwUtama(config-if)#switchport mode access
SwUtama(config-if)#switchport access VLAN 10

b. Dynamic VLAN
Mode ini digunakan secara luas di jaringan skala besar. Keanggotaan port
Dynamic VLAN dibuat dengan menggunakan server khusus yang disebut
VLAN Membership Policy Server (VMPS). Dengan menggunakan VMPS, kita
dapat menandai port switch dengan VLAN. Secara dinamis berdasar pada
MAC Address sumber yang terhubung dengan port.
c. Voice VLAN - port dikonfigurasi dalam mode voice sehingga dapat mendukung
IP phone yang terhubung.
SwUtama(config)#VLAN 120
SwUtama(config-vlan)#name VLAN_Voice
SwUtama(config-vlan)#exit
SwUtama(config)#Interface fastEthernet 0/3
SwUtama(config-if)#switchport voice VLAN 120

6. Jenis VLAN
Berdasarkan perbedaan pemberian membership, maka VLAN bisa dibagi menjadi
lima:

1) Port based
Dengan melakukan konfigurasi pada port dan memasukkannya pada kelompok
VLAN sendiri. Apabila port tersebut akan dihubungkan dengan beberapa VLAN
maka port tersebut harus berubah fungsi menjadi port trunk (VTP).

2) MAC based
Membership atau pengelompokan pada jenis ini didasarkan pada MAC Address.
Tiap switch memiliki tabel MAC Address tiap komputer beserta kelompok
VLAN tempat komputer itu berada.

3) Protocol based
Karena VLAN bekerja pada layer 2 (OSI) maka penggunaan protokol (IP dan IP
Extended) sebagai dasar VLAN dapat dilakukan.

4) IP Subnet Address based


Selain bekerja pada layer 2, VLAN dapat bekerja pada layer 3, sehingga alamat
subnet dapat digunakan sebagai dasar VLAN.

5) Authentication based
Device atau komputer bisa diletakkan secara otomatis di dalam jaringan VLAN
yang didasarkan pada autentifikasi user atau komputer menggunakan protokol
802.1x.

7. Koneksi VLAN
Tipe koneksi dari VLAN dapat di bagi atas 3 yaitu :

1) Trunk Link
2) Access Link
3) Hibrid Link (Gabungan Trunk dengan Access)

8. Prinsip Kerja VLAN


Prinsip Kerja VLAN Terbagi atas :

1) Filtering Database
Berisi informasi tentang pengelompokan VLAN. Terdiri dari :
a. Static Entries

Static Filtering Entries


Mespesifisifikasikan apakah suatu data itu akan dikirim atau dibuang atau
juga di masukkan ke dalam dinamic entries.

Static Registration Entries


Mespesifisifikasikan apakah suatu data itu akan dikirim ke suatu jaringan
VLAN dan port yang bertanggung jawab untuk jaringan VLAN tersebut.
b. Dynamic Entries

Dynamic Filtering Entries


Mespesifisifikasikan apakah suatu data itu akan dikirim atau dibuang.

Group Registration Entries


Mespesifisifikasikan apakah suatu data yang dikirim ke suatu group atau
VLAN tertentu akan dikirim/diteruskan atau tidak.

Dynamic Registration Entries


Menspesifikasikan port yang bertanggung jawab untuk suatu jaringan
VLAN.

2) Tagging
Saat sebuah data dikirimkan maka harus ada yang menyatakan Tujuan data
tersebut (VLAN tujuan). Informasi ini diberikan dalam bentuk tag header,
sehingga:
a. Informasi dapat dikirimkan ke user tertentu saja (user tujuan).
b. Didalam nya berisi format MAC Address.

3) Jenis dari tag header


a. Ethernet Frame Tag Header.
b. Token Ring and Fiber Distributed Data Interface (FDDI) tag headeruan),
didalamnya berisi format MAC Address.

BAB II
LANGKAH KERJA

ALAT DAN BAHAN


1. PC (Personal Computer)
2. Perangkat Lunak Cisco Packet Tracer
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Bukalah jendela program cisco packet tracer.
2. Bualah desain seperti pada gambar dengan ketentuan berikut.
Laptop terkoneksi melalui consule pada switch dan RS 232 pada laptop.

Gambar 5.1 Jaringan VLAN


3. Berikan IP address pada masing-masing PC seperti ditunjukkan pada gambar
default gateway 192.168.1.1.
4. Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING dan catat
hasilnya.
a. PC0 -> PC1
b. PC0 -> PC7
5. Double clik pada laptop 0, desktop>>terminal.
a. Beri nama Vlan
Switch>en
Switch#configure terminal

Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name LabA
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#
b. Pengaturan pada masing-masing interface
Switch(config)#interface fastEthernet 0/1
Switch(config)#switchport mode access
Switch(config)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface fastEthernet 1/1


Switch(config)#switchport mode access
Switch(config)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface fastEthernet 2/1


Switch(config)#switchport mode access
Switch(config)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface fastEthernet 3/1


Switch(config)#switchport mode access
Switch(config)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
6. Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING dan catat
hasilnya.
a. PC0 -> PC1
b. PC0 -> PC7
7. Double click pada laptop 1, desktop>>terminal.
a. Beri penamaan Vlan
Switch>en
Switch#configure terminal

Switch(config)#vlan10
Switch(config-vlan)#name LabA
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config-if)#vlan 20
Switch(config-vlan)#name LabB
Switch(config-vlan)#exit

Switch(config)#
b. Pengaturan pada masing-masing interface
Switch(config)#interface fastEthernet 0/1
Switch(config)#switchport mode access
Switch(config)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface fastEthernet 1/1


Switch(config)#switchport mode access
Switch(config)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface fastEthernet 2/1


Switch(config)#switchport mode access
Switch(config)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface fastEthernet 3/1


Switch(config)#switchport mode access
Switch(config)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit
8. Selanjutnya mengatur konfigurasi switch. Double Click pada Switch,
config>>ethernet 6/1. Ubah mode Trunk.

Gambar 5.2 Konfigurasi Switch


9. Selanjutnya pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING dan catat
hasilnya.
a. PC0 -> PC4
b. PC0 -> PC6
10. Berilah kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan.

BAB III
PEMBAHASAN

Tugas I :
Bukalah jendela program Cisco Packet Tracer.

Setelah double klik pada icon Cisco packet tracer, maka akan muncul tampilan
seperti di bawah ini :

Tunggulah beberapa detik, setelah loading selesai nantinya akan muncul


tampilan aplikasinya.

Pertama kita akan membuat desain rangkaian jaringan pada Cisco Packet Tracer
sesuai dengan gambar 5.1.

Pilih End Device, Setelah di klik akan muncul icon di sebelah kanan yang berisi
berbagai macam perangkat komunikasi, pilih Generic (PC-PT).
Seret icon Generic (PC-PT) ke dalam rangkaian simulasi, buat 8 buah (PC-PT)
seperti pada gambar dibawah ini.

Tambahkan 2 buah Switch-PT, sehingga nantinya akan terbagi menjadi 2


ruangan. Letakkan icon PC-PT dan Switch-PT pada desain rangkaian simulasi.

Sebelumnya kita harus mengetahui apa itu Switch. Jaringan switch atau hub
switching adalah perangkat jaringan komputer yang menghubungkan segmen
jaringan atau perangkat jaringan. Switch juga bekerja pada lapisan data link, cara
kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port
sehingga sering dinamakan multi-port bridge. Switch adalah perangkat
telekomunikasi yang menerima pesan dari perangkat yang terhubung dengannya
dan kemudian mengirimkan pesan hanya untuk perangkat yang pesan dimaksud
atau sebagai sentral/konsentrator pada sebuah network. Hal ini membuat switch
adalah perangkat yang lebih cerdas dari pada hub (yang menerima pesan dan
kemudian mengirimkan ke semua perangkat lain pada jaringan.) karena dapat
mengecek frame yang error dan langsung membloknya.
Switch pada dasarnya mempunyai fungsi seperti Hub yaitu sebagai pembagi
sinyal dan penguat sinyal pada jaringan Komputer, akan tetapi switch lebih
cerdas dari pada Hub karena Switch dapat mengenali alamat data yang harus
ditransmisikan dan mampu mengatur lalu lintas data dalam jaringan secara lebih
baik dibandingkan dengan Hub.
Switch merupakan titik percabangan dari proses transfer data sehingga jika
switch mengalami masalah maka seluruh koneksi jaringan dan proses transfer
data akan terganggu. Switch biasanya memiliki banyak port yang akan
menghubungkan ke jaringan komputer dan port - port tersebut akan berhubungan
dengan konektor RJ 45.

Sambungkan Switch0 pada PC0, PC1, PC2 dan PC3 dengan menggunakan kabel
Copper Straight-Through

juga pada Switch1 sambungkan pada PC4, PC5,

PC6 dan PC7 dengan kabel yang sama. Kabel ini diperuntukkan untuk koneksi
perangkat berbeda jenis, seperti pada rangkaian diatas penyambungan antara
Switch dan PC.
Pada saat penyambungan kabel PC dan switch pilih FastEthernet0 pada PC dan
sambungkan dengan Switch dan pilih FastEthernet sesuai urutan, seperti
ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Setelah selesai menyambungkan dengan kabel, maka tampilannya menjadi


seperti ini (warna hijau berarti kabel sudah tersambung).
Setelah tersambung semuanya, selanjutnya tambahkan Laptop-PT pada
rangkaian di atas.

Pilih End Device, Setelah di klik akan muncul icon di sebelah kanan yang berisi
berbagai macam perangkat komunikasi, pilih Generic (Laptop-PT).
Seret icon Generic (Laptop-PT) ke dalam rangkaian simulasi, tambahkan 2 buah
(PC-PT) seperti pada rangkaian di atas.
Langkah selanjutnya yaitu menyambungkan 2 buah laptop ini masing-masing 1
buah laptop untuk 1 switch.
Untuk penyambungan gunakan kabel Console

. Kabel ini berfungsi sebagai

gerbang akses komunikasi langsung ke dalam Switch. Setelah Switch terhubung


dengan Laptop, Switch dapat dikonfigurasi dengan menjalankan aplikasi
HyperTerminal dari Laptop.

Cara penyambungannya pilih Console pada masing-masing switch dan pilih RS


232 pada laptop.
RS 232 merupakan sebuah port standard komunikasi serial yang digunakan
untuk koneksi periperal ke periperal. Biasa juga disebut dengan jalur I/O
(input/output ).
Saatnya menghubungkan antar ruang pada rangkaian di atas, yaitu dengan
menyambungkan Switch0 dan Switch1 dengan menggunakan kabel Copper
Cross-Over

. Kabel dengan kombinasi ini adalah diperuntukkan antara

perangkat yang sejenis, seperti pada rangkaian diatas digunakan untuk


penyambungan 2 buah switch.
Penyambungan antar switch ini masih belum bisa dilakukan karena jumlah port
FastEthernet pada Switch-PT hanya ada 4 port, sehingga kita perlu
menambahkan 1 buah port FastEthernet pada masing-masing Switch-PT.
Caranya klik Switch0
Matikan dahulu Switchnya.

Pilih PT-SWITCH-NM-1CFE, seret icon FastEthernet pada port.

Setelah selesai hidupkan kembali Switchnya.


Begitu juga pada Switch1, ulangi seperti cara di atas.
Setelah selesai, sambungkan dengan menggunakan kabel Copper Cross-Over
Sambungkan Switch0 dan Switch1 dengan memilih FastEthernet6/0.

Selanjutnya kita akan memasukkan IP address pada tiap-tiap PC.


Pertama konfigurasi IP address PC0, PC1, PC2, dan PC3 pada Switch0.
Caranya klik icon PC0, maka akan muncul menu baru yang berisi Physical,
Config, Desktop, dan Software/Service. Pilihlah menu Desktop.

Setelah klik pada menu Desktop, muncul beberapa submenu-submenu, pilih


submenu IP Configuration.

Nantinya akan muncul tampilan seperti atas. Isi IP address PC0 dengan
menggunakan kelas C (192.168.1.2). Dimana 192.168.1 merupakan Network
ID, dan 2 adalah Host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan
komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host (komputer, router,
switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta

alamat jaringan di mana host itu berada. Jadi IP di atas mempunyai host dengan
nomor 2 pada jaringan 192.168.1.
Isi subnet Masknya dengan 255.255.255.0 dan juga default gateway isi dengan
192.168.1.1

Pada PC1 caranya sama, IP address di isi dengan 192.168.1.3. Network ID nya
192.168.1 dengan Host ID 3.
Isi subnet Masknya dengan 255.255.255.0 dan juga default gateway isi dengan
192.168.1.1

Untuk PC2 masukkan IP address 192.168.1.4 dengan Subnet Mask


255.255.255.0 dan default gateway 192.168.1.1.

Untuk PC3 masukkan IP address 192.168.1.5 dengan Subnet Mask


255.255.255.0 dan default gateway 192.168.1.1.
Selanjutnya kita akan mengonfigurasi IP address PC4, PC5, PC6, dan PC7 pada
Switch1.

Untuk PC4 masukkan IP address 192.168.1.6 dengan Subnet Mask


255.255.255.0 dan default gateway 192.168.1.1.

Untuk PC5 masukkan IP address 192.168.1.7 dengan Subnet Mask


255.255.255.0 dan default gateway 192.168.1.1.

Untuk PC6 masukkan IP address 192.168.1.8 dengan Subnet Mask


255.255.255.0 dan default gateway 192.168.1.1.

Terakhir untuk PC7 masukkan IP address 192.168.1.9 dengan Subnet Mask


255.255.255.0 dan default gateway 192.168.1.1.
Buatkan keterangan IP address dengan menggunakan Place Note (N). Biasanya
keterangan bertujuan agar lebih mudah mengetahui Nomor IP Address tanpa
membuka IP Configuration. Berikan keterangan pada masing masing PC.

Lalu kita akan melakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara
PING
a. PC0 ->PC1, maka hasilnya sbb:

b. PC0 ->PC7, maka hasilnya sbb:

Pada percobaan di atas semua hasil PING berhasil tersambung, hal ini terjadi
karena kita belum mengonfigurasi fungsi VLAN pada Switch.
Tugas II :
Pada tugas kedua ini, kita disuruh untuk menambahkan fungsi VLAN pada
Rangkaian Tugas I.
Pada percobaan ini, kita hanya melakukan penyetingan VLAN pada Laptop0
yang terhubung dengan Switch0.

Pertama kita akan melakukan penyetingan VLAN dengan CLI (Command Line
Interface). CLI adalah tipe antarmuka dimana pengguna berinteraksi dengan
sistem operasi melalui text-terminal. Pengguna menjalankan perintah dan
program di sistem operasi tersebut dengan cara mengetikkan baris-baris tertentu.
Caranya Double klik pada Laptop0 -> Desktop -> terminal

Setelah di klik akan muncul terminal configuration.

Terminal Configuration berfungsi untuk mengatur kecepatan transfer data pada


jaringan.
Namun disini kita menggunakan konfigurasi default saja, jadi tinggal klik OK
saja.

Maka tampilan Text-Terminalnya seperti ini :

Langkah selanjutnya adalah mengetikkan text-terminal di bawah ini :


a. Beri nama Vlan
Switch>en
Switch#configure terminal
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name LabA
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#
b. Pengaturan pada masing-masing interface
Switch(config)#interface fastEthernet 0/1
Switch(config)#switchport mode access
Switch(config)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface fastEthernet 1/1


Switch(config)#switchport mode access
Switch(config)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface fastEthernet 2/1


Switch(config)#switchport mode access

Switch(config)#switchport access vlan 10


Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface fastEthernet 3/1


Switch(config)#switchport mode access
Switch(config)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Berikutnya saya akan menjelaskan fungsi dari Text-Terminal di atas :

Semua perintah di atas merupakan bagian dari penamaan VLAN.

Dua perintah di atas berfungsi untuk memulai konfigurasi pada switch0.

Konfigurasi pada switch cisco dapat dilakukan ketika masuk ke global


configuration yang di tandai dengan Switch(config)#

Perintah di atas berfungsi untuk membuat VLAN dengan ID nomor 10


Perintah di atas berfungsi untuk pemberian nama marketing/nama VLAN.
Perintah di atas berfungsi untuk naik satu tingkat ke global configuration.
Selanjutnya kita akan mengatur masing-masing interfacenya.

Perintah di atas berfungsi untuk membuat VLAN/memasukkan Port FastEhernet


0/1 (PC0) menjadi anggota VLAN 10.

Perintah exit berfungsi untuk naik satu tingkat ke global configuration.

Perintah di atas berfungsi untuk membuat VLAN/memasukkan Port FastEhernet


1/1 (PC1) menjadi anggota VLAN 10.
Perintah exit berfungsi untuk naik satu tingkat ke global configuration.

Perintah di atas berfungsi untuk membuat VLAN/memasukkan Port FastEhernet


2/1 (PC2) menjadi anggota VLAN 10.
Perintah exit berfungsi untuk naik satu tingkat ke global configuration.

Perintah di atas berfungsi untuk membuat VLAN/memasukkan Port FastEhernet


3/1 (PC3) menjadi anggota VLAN 10.
Perintah exit berfungsi untuk naik satu tingkat ke global configuration.
Setelah selesai memasukkan perintah-perintah di atas, maka kita akan
melakukan percobaan PING.
a. PC0 -> PC1, maka hasilnya sbb :

b. PC0 -> PC7, maka hasilnya sbb :

Pada saat PC0 melakukan PING kepada PC1, terlihat jaringan tersambung.
Sedangkan pada saat PC0 melakukan PING kepada PC7 yang terjadi adalah
RTO (Request Time Out)/jaringan tidak dapat tersambung.

Tugas III :
Pada tugas ketiga ini, kita disuruh untuk menambahkan fungsi VLAN pada
Rangkaian Tugas I.
Pada percobaan kedua tadi kita sudah melakukan penyetingan VLAN pada
Switch0, selanjutnya kita akan melakukan penyetingan VLAN dengan Switch1
dengan bantuan Laptop1.

Pertama kita akan melakukan penyetingan VLAN dengan CLI (Command Line
Interface). CLI adalah tipe antarmuka dimana pengguna berinteraksi dengan
sistem operasi melalui text-terminal. Pengguna menjalankan perintah dan
program di sistem operasi tersebut dengan cara mengetikkan baris-baris tertentu.
Caranya Double klik pada Laptop0 -> Desktop -> terminal

Setelah di klik akan muncul terminal configuration.

Terminal Configuration berfungsi untuk mengatur kecepatan transfer data pada


jaringan.
Namun disini kita menggunakan konfigurasi default saja, jadi tinggal klik OK
saja.
Maka tampilan Text-Terminalnya seperti ini :

Langkah selanjutnya adalah mengetikkan text-terminal di bawah ini :


a. Beri penamaan Vlan
Switch>en
Switch#configure terminal
Switch(config)#vlan10
Switch(config-vlan)#name LabA
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config-if)#vlan 20
Switch(config-vlan)#name LabB

Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#

b. Pengaturan pada masing-masing interface


Switch(config)#interface fastEthernet 0/1
Switch(config)#switchport mode access
Switch(config)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface fastEthernet 1/1


Switch(config)#switchport mode access
Switch(config)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface fastEthernet 2/1


Switch(config)#switchport mode access
Switch(config)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface fastEthernet 3/1


Switch(config)#switchport mode access
Switch(config)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit
Berikutnya saya akan menjelaskan fungsi dari Text-Terminal di atas :

Semua perintah di atas merupakan bagian dari penamaan VLAN.

Dua perintah di atas berfungsi untuk memulai konfigurasi pada switch1.

Konfigurasi pada switch cisco dapat dilakukan ketika masuk ke global


configuration yang di tandai dengan Switch(config)#

Perintah di atas berfungsi untuk membuat VLAN dengan ID nomor 10.


Perintah di atas berfungsi untuk pemberian nama marketing/nama VLAN.
Perintah di atas berfungsi untuk naik satu tingkat ke global configuration.
Perintah di atas berfungsi untuk membuat VLAN dengan ID nomor 20.
Perintah di atas berfungsi untuk pemberian nama marketing/nama VLAN.
Perintah di atas berfungsi untuk naik satu tingkat ke global configuration.
Jadi pada tugas kedua ini VLAN akan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu Lab A
dan LabB.
Selanjutnya kita akan mengatur masing-masing interfacenya.

Perintah di atas berfungsi untuk membuat VLAN/memasukkan Port FastEhernet


0/1 (PC4) menjadi anggota VLAN 10.
Perintah exit berfungsi untuk naik satu tingkat ke global configuration.

Perintah di atas berfungsi untuk membuat VLAN/memasukkan Port FastEhernet


1/1 (PC5) menjadi anggota VLAN 10.

Perintah exit berfungsi untuk naik satu tingkat ke global configuration.

Perintah di atas berfungsi untuk membuat VLAN/memasukkan Port FastEhernet


2/1 (PC6) menjadi anggota VLAN 20.
Perintah exit berfungsi untuk naik satu tingkat ke global configuration.

Perintah di atas berfungsi untuk membuat VLAN/memasukkan Port FastEhernet


3/1 (PC7) menjadi anggota VLAN 20.
Perintah exit berfungsi untuk naik satu tingkat ke global configuration.
Setelah selesai memasukkan perintah-perintah di atas, maka kita akan
melakukan percobaan PING.
a. PC0 -> PC4, maka hasilnya sbb :

b. PC0 -> PC6, maka hasilnya sbb :

Pada saat PC0 melakukan PING kepada PC4, terlihat jaringan tersambung.
Sedangkan ketika PC0 melakukan PING kepada PC6 yang terjadi adalah RTO
(Request Time Out)/jaringan tidak dapat tersambung.

BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Praktikum di atas yaitu :


Tugas I, Pada saat kita melakukan PING dari PC0 kepada PC1 (dalam satu
ruangan) jaringan terhubung. Pada saat kita melakukan PING kepada PC7
(berbeda ruangan) juga terlihat antara PC0 dan PC7 terhubung. Jadi percobaan
ini dapat diambil kesimpulan, jika rangkaian belum dilakukan konfigurasi
VLAN pada masing-masing Switch maka semua rangkaian dapat tersambung.
Tugas II, Pada saat kita melakukan PING dari PC0 kepada PC1 (dalam satu
ruangan) jaringan terhubung. Sedangkan pada saat kita melakukan PING kepada
PC7 (berbeda ruangan) jaringan tidak tersambung (RTO). Hal ini dikarenakan
PC0, PC1, PC2, dan PC3 sudah dilakukan konfigurasi switch dan masuk pada
anggota LabA/VLAN 10, sedangkan pada PC4, PC5, PC6, dan PC7 belum
dilakukan konfigurasi VLAN. Jadi pada percobaan ini dapat diambil kesimpulan
jika PC yang sudah terdaftar menjadi anggota/jaringan VLAN maka antara
VLAN yang terdaftar dengan PC yang belum terdaftar tidak akan bisa
tersambung, demikian juga sebaliknya.
Tugas III, Pada saat kita melakukan PING dari PC0 kepada PC4 (berbeda
ruangan) jaringan tetap terhubung. Sedangkan pada saat kita melakukan PING
kepada PC6 (berbeda ruangan) jaringan tidak tersambung (RTO). Hal ini
dikarenakan PC0, PC1, PC2, PC3, PC4, dan PC5 terdaftar pada anggota/jaringan
LabA/VLAN10. Sedangkan pada PC6 dan PC7 terdaftar pada anggota/jaringan
LabB/VLAN20. Jadi pada percobaan ini dapat diambil kesimpulan jika PC yang
berbeda VLAN maka jaringan dapat tersambung. Sedangkan jika berada pada
satu VLAN yang sama maka jaringan bisa terhubung satu dengan yang lainnya.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Ein'z Ardi. (2012). Jaringan VLAN. From : http://arenz007.blogspot.com/2012/07/


jaringan-vlan.html, 30 November 2014
Sugeng. (2013). Pengertian VLAN (Virtual LAN). From : http://santekno.blogspot.
com/2013/08/pengertian-vlan-virtual-lan.html, 30 November 2014
Basri Baso.(2011). Dasar-Dasar Router Cisco. From : https://basobasri.wordpress.
com/tag/kabel-jaringan/, 30 November 2014
Nugraha Putra Chahya. (2013). PORT SERIAL RS232. From : http://chahyaputra.
blogspot.com/2013/06/port-serial-rs232.html, 30 November 2014

BAB VI
LAMPIRAN

Tugas I :
Gambar Rangkaian Jaringan :

Hasil Ping ke PC0 -> PC1 :

Hasil Ping ke PC0 -> PC7:

Tugas II :
Hasil Ping ke PC0 -> PC1 :

Hasil Ping ke PC1 -> PC7 :

Tugas III :
Hasil Ping ke PC0 -> PC4 :

Hasil Ping ke PC1 -> PC6 :

Anda mungkin juga menyukai