Peraturan Dan Regulasi 1 (Softskill)
Peraturan Dan Regulasi 1 (Softskill)
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kita ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Karena
hanya dengan bimbingan dan petunjuk-Nya penulisan dan penyusunan
peningkatan kualitas perpustakaan sebagai pusat sumber belajar ini dapat
diselesaikan.
Penulisan ini dimaksudkan untuk memperkaya pengetahuan kita tentang
bagaimana gambaran kejahatan yang terjadi dalam dunia maya (cybercrime) dan
sejauh mana penerapan UU dunia maya (cyber law) dalam mengatasi hal tersebut,
dan juga dimaksudkan untuk dapat menjadi bahan diskusi dan acuan bagi kita
semua.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menghaturkan ucapan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang mendukung
penyelesaian makalah ini.
Akhirnya penulis mengharapkan, sekecil apapun arti tulisan ini dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT senantiasa
memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin
Bekaksi, 2014
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
1.1.
Cyberlaw ..................................................................................................... 3
2.2.2
2.2.3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Cyberlaw
Cyber Law merupakan seperangkat aturan yang dibuat oleh suatu
negara tertentu, dan peraturan yang dibuat itu hanya berlaku kepada masyarakat
negara tersebut. Jadi,setiap negara mempunyai cyberlaw tersendiri.
Berikut ini penjelasan beberapa cyberlaw yang ada di beberapa negara lain, yaitu :
A. Cyberlaw di Indonesia
CyberLaw di Indonesia sudah mulai di rintis sebelum tahun 1999. Karena
sifatnya yang generik, diharapkan rancangan undang-undang mengenai cyberlaw
tersebut cepat diresmikan dan kita bisa maju ke yang lebih spesifik. Namun pada
kenyataannya hal ini tidak terlaksana dengan baik. Beberapa hal yang mungkin
masuk antara lain adalah hal-hal yang terkait dengan kejahatan di dunia maya
(cybercrime), penyalahgunaan penggunaan komputer, hacking, membocorkan
password, electronic banking, pemanfaatan internet untuk pemerintahan (egovernment) dan kesehatan, masalah HaKI, penyalahgunaan nama domain, dan
masalah privasi. Penambahan isi disebabkan karena belum ada undang-undang
lain yang mengatur hal ini di
3
Undang-Undang Lainnya :
Electronic Signatures in Global and National Commerce Act
Uniform Computer Information Transaction Act
Government Paperwork Elimination Act
Electronic Communication Privacy Act
Privacy Protection Act
Fair Credit Reporting Act
Right to Financial Privacy Act
Computer Fraud and Abuse Act
Anti-cyber squatting consumer protection Act
Child online protection Act
Childrens online privacy protection Act
Economic espionage Act
No Electronic Theft Act
Undang-Undang Khusus :
Computer Fraud and Abuse Act (CFAA)
Credit Card Fraud Act
Electronic Communication Privacy Act (ECPA)
Digital Perfomance Right in Sound Recording Act
Ellectronic Fund Transfer Act
Uniform Commercial Code Governance of Electronic Funds Transfer
Federal Cable Communication Policy
penyimpanan
dan
perusahaan
secara
menurut
7
elektronik
tentang
undang-undang,
dokumen
dan
untuk
dan
perdagangan
elektronik,
dan
untuk
membantu
yang
sesuai yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Singapore. Langkah yang diambil
oleh Singapore untuk membuat ETA inilah yang mungkin menjadi pendukung
majunya bisnis e-commerce di Singapore dan terlihat jelas alasan mengapa di
Indonesia bisnis e-commerce tidak berkembang karena belum adanya suatu
kekuatan hukum yang dapat meyakinkan masyarakat bahwa bisnis e-commerce di
Indonesia aman seperi di negara Singapore.
E. Cyberlaw di Malaysia
Lima cyberlaws telah berlaku pada tahun 1997 tercatat di kronologis
ketertiban. Digital Signature Act 1997 merupakan Cyberlaw pertama yang
disahkan oleh parlemen Malaysia. Tujuan Cyberlaw ini, adalah untuk
memungkinkan perusahaan dan konsumen untuk menggunakan tanda tangan
elektronik (bukan tanda tangan tulisan tangan) dalam hukum dan transaksi bisnis.
Computer Crimes Act 1997 menyediakan penegakan hukum dengan kerangka
hukum yang mencakup akses yang tidak sah dan penggunaan komputer dan
informasi dan menyatakan berbagai hukuman untuk pelanggaran yang berbeda
komitmen. Para Cyberlaw berikutnya yang akan berlaku adalah Telemedicine Act
1997. Cyberlaw ini praktisi medis untuk memberdayakan memberikan pelayanan
medis / konsultasi dari lokasi jauh melalui menggunakan fasilitas komunikasi
elektronik seperti konferensi video.
2.2.2
2.2.3
10
11
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kemajuan teknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dunia
bisnis yang revolusioner (digital revolution era) karena dirasakan lebih mudah,
murah, praktis dan dinamis berkomunikasi dan memperoleh informasi. Di sisi
lain, berkembangnya teknologi informasi menimbulkan pula sisi rawan yang
gelap sampai tahap mencemaskan dengan kekhawatiran pada perkembangan
tindak pidana di bidang teknologi informasi yang berhubungan dengan
cybercrime atau kejahatan duniamaya.
Masalah kejahatan maya dewasa ini sepatutnya mendapat perhatian semua
pihak secara seksama pada perkembangan teknologi informasi masa depan,
karena kejahatan ini termasuk salah satu extra ordinary crime(kejahatan luar
biasa) bahkan dirasakan pula sebagai serious crime (kejahatan serius) dan
transnational crime (kejahatan antar negara) yang selalu mengancam kehidupan
warga masyarakat, bangsa dan negara berdaulat.
Jadi kesimpulan dari makalah ini yaitu kita sudah sepatutnya harus
menjadi seorang yang profesional dalam bidang apapun. Profesional bukan saja
ahli dalam bidangnya, tapi juga harus tahu, mengerti dan memahami kode etik dan
undang undang yang berlaku yang ada dalam bidang tersebut. Karena kode etik
merupakan kunci dasar pada suatu bidang yang menjadi pedoman penting untuk
menjalani pekerjaan atau profesi yang dijalani. Jika kode etik dan undang undang
dilanggar maka akan terkena sangsi sesuai dengan kejahatan yang dilakukan dan
sangsi yang berlaku.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://pyia.wordpress.com/2012/05/01/peraturan-dan-regulasi-1/#more476
http://jaenalfabregas.blogspot.com/2014/04/perbandingan-cyber-lawcomputer-crime.html
13