2. Generalisasi
Generalisasi merupakan salah satu bentuk penalaran induktif, yakni proses
penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan satu
simpulan (inferensi) yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tadi. Kata
sejumlah fenomena harus mendapatkan tekanan. Berdasarkan fakta-fakta khusus
tersebut ditariklah simpulan umum, yang tidak hanya berlaku bagi fakta-fakta atau
fenomena-fenomena yang telah disebutkan, tetapi simpulan itu juga berlaku bagi
fenomena-fenomena lain yang sejenis. Jadi, paragraf generalisasi juga berbentuk
khusus umum sebagaimana paragraf induksi.
Contoh :
Manusia sebagai makhluk hidup memerlukan air. Ikan adalah hewan yang
hidup dengan mengandalkan air. Padi adalah tanaman sawah yang tidak
dapat hidup tanpa air. Jadi semua makhluk hidup memerlukan air.
Dari contoh d iatas jelas bahwa generalisasi merupakan salah satu bentuk
penalaran induksi. Manusia merupakan fakta yang mewakili spesies makhluk hidup
tertentu, ikan salah satu data yang mewakili kelompok hewan, dan padi merupakan
fenomena individual sebagai sampel tumbuh-tumbuhan. Berangkat dari sinilah
simpulan diambil yang berlaku bagi semua jenis makhluk hidup di luar data yang
disebutkan.
Sebagai variasi, kadang-kadang penulis menempatkan gagasan umum pada awal
paragraf diikuti dengan rinciannya, dan pada akhir paragraf simpulan itu diulang,
walaupun tidak selalu persis. Bentuk inilah yang dikenal dengan istilah paragraf
deduksi-induksi atau paragraf campuran.
3. Analogi
Penalaran analogi dibedakan menjadi dua, yakni analogi induktif dan analogi
deduktif. Analogi induktif adalah penalaran yang bertolak dari suatu kesamaan aktual
antara dua hal, untuk diturunkan sebuah simpulan. Dengan kata lain, analogi induktif
adalah pengambilan simpulan berdasarkan pengalaman. Karena kedua hal tersebut
mempunyai kemiripan dalam hal-hal yang penting, mereka disimpulkan akan sama
pula dalam aspek-aspek lain yang kurang penting.
Contoh : Ramadhan adalah alumni fakultas teknik ITB. Ia memiliki reputasi dan
prestasi yang luar biasa di perusahaan Fikri Company. Ia mampu mengatasi kesulitan
yang diderita oleh perusahaan itu. Gagasan-gagasannya sangat cemerlang. Pada
saat penerimaan karyawan baru, perusahaan menerima Saskia dengan mudah karena
ia juga alumni fakultas teknik ITB. Perusahaan menganggap Saskia tentu akan
menjadi karyawan yang berprestasi sebagus Ramadhan.
Analogi deklaratif sering disebut juga analogi penjelas, yakni metode untuk
menjelaskan sesuatu yang baru, belum dikenal, sulit, dan abstrak dengan
mempergunakan atau membandingkannya dengan sesuatu yang lama, sudah dikenal,
mudah, dan konkret. Jadi analogi deklaratif lebih dekat kepada perbandingan daripada
dengan induksi.
Contoh :
4. Kausal
Hubungan kausal seringkali diterjemahkan dengan istilah hubungan sebab-akibat,
tanpa membedakan apakah sebab mendahului akibat atau sebaliknya. Tetapi kadangkadang dalam berbagai soal ujian dibedakan menjadi beberapa pola, yakni sebab ke
akibat, akibat ke sebab, akibat ke akibat.
Sebab akibat merupakan penalaran yang dimulai dengan sebab yang bergerak
menuju akibat sebagai simpulannya. Ada sebab tunggal dengan akibat tunggal, sebab
tunggal dengan akibat ganda, ada sebab ganda dengan akibat tunggal, dan sebab ganda
dengan akibat ganda pula, bahkan ada pula sebab akibat berantai.
Contoh : Pemerintah berketetapan menaikkan harga BBM. Kenaikan ini
membuat biaya angkutan meningkat karena pengusaha angkutan tentu tidak ingin
rugi. Tidak pelak lagi semua harga kebutuhan pokok merangkak naik. Akibatnya
rakyat kecillah yang paling menderita.
Paragraf di atas merupakan contoh hubungan sebab akibat berantai. Jika dibuat
skema akan menjadi sebabakibat 1 (sebab 2)akibat 2 (sebab 3)akibat.
Akibat-sebab adalah pola penalaran yang menempatkan akibat pada awal
kemudian bergerak ke sebab yang menimbulkan akibat dalam pernyataan awal tadi.
Sebagaimana hubungan sebab akibat, terdapat hubungan akibat tunggal dengan sebab
tunggal, akibat tunggal dengan sebab ganda, akibat ganda dengan sebab tunggal, akibat
ganda dengan sebab ganda, dan ada pula akibat sebab berantai,
Contoh :
Paragraf di atas merupakan contoh penalaran dengan akibat tunggal dan sebab
ganda.
Akibat-akibat adalah pola penalaran yang mengambil simpulan berdasarkan fakta
yang sudah merupakan akibat tanpa melihat apa penyebabnya.
Contoh :
Sepulang dari pasar di kota, ibu terkejut melihat jalan menuju ke rumah
becek dan berlumpur. Saluran di tepi gang itu penuh dan meluap. Waduh
gawat, kalau begitu jemuranku pasti basah semua, pikir ibu.
5. Deduksi
Penalaran deduksi merupakan kebalikan dari penalaran induksi. Dalam deduksi
orang menempatkan simpulan umum pada awal paragraf kemudian diikuti dengan
proposisi baru terhadap fenomena khusus berdasarkan kesamaan sifat atau keadaan
seperti yang terjadi pada simpulan umum tadi. Acapkali paragraf deduksi juga disebut
paragraf spesialisasi sebagai lawan dari istilah generalisasi.
Contoh :
6. Urutan
Pola urutan biasanya terjadi karena hubungan alamiah. Objek yang ingin
disajikan penulis secara alamiah menuntut penyajian dalam bentuk urutan. Di samping
itu, pola urutan juga bisa disebabkan oleh tuntutan logis antarobjeknya. Kita mengenal
ada paragraf kronologis, sudut pandangan, klimaks dan antiklimaks, dan proses.
a. Kronologis
Paragraf kronologis dikembangkan berdasarkan urutan waktu terjadinya
peristiwa. Pengembangan paragraf ini cocok untuk jenis narasi atau deskripsi.
Contoh :
Pukul lima pagi terdengar ledakan keras dari arah kota. Kurang lebih
sepuluh menit kemudian terdengar ledakan yang kedua. Kali ini
suaranya lebih dahsyat. Mungkin tempatnya lebih dekat dengan
kampungku. Tidak lama kemudian disusul rentetan tembakan dan
ledakan dari berbagai arah. Sebelum matahari terbit orang-orang
sudah berlarian menyelamatkan diri dengan jerit dan teriakan yang
memilukan di sela-sela desingan peluru dan dentuman meriam. Aku
sudah tidak ingat lagi persisnya pukul berapa karena aku turut larut
dalam hiruk pikuk itu.
b. Sudut pandangan
Istilah sudut pandangan ini sebenarnya agak membingungkan. Dalam unsur
intrinsik sastra kita mengenal istilah ini bersinonim dengan point of view atau cara
bercerita. Di sini sudut pandangan diartikan sebagai tempat atau posisi yang dipilih
penulis untuk menggambarkan objek dalam paragrafnya. Istilah ini lebih tepat
disebut sebagai urutan ruang atau urutan tempat.
Contoh : Halaman depannya ditanami rumput halus yang terpangkas rapi.
Beberapa sudut ditanami bunga-bunga yang dominan warna merah
dan kuning. Persis di kanan kiri tangga teras terdapat pot bonsai besar
kalimat pertama tetapi mungkin mengambil bentuk variasi dengan inti gagasan yang
tetap sama.
Contoh : Perkembangan di bidang teknologi dan komunikasi membawa dampak
luas dalam kehidupan manusia. Dengan kemajuan teknologi, manusia
bisa memperoleh kemudahan yang sebelumnya tak pernah terpikirkan.
Kemajuan komunikasi mengakibatkan dunia ini seolah-olah menjadi
semakin sempit. Di berbagai belahan dunia manusia bisa melakukan
komunikasi langsung tanpa hambatan jarak. Jadi, revolusi kehidupan
telah terjadi karena pencapaian kemajuanm teknologi dan komunikasi
tersebut.
4. Paragraf ineratif secara teoretis diartikan paragraf yang mempunyai kalimat topik
pada bagian tengah. Kalimat pertama seolah-olah merupakan pengantar untuk menuju
pada puncak. Kemudian, sesudah bagian puncak ini penulis masih menambahkan
kalimat-kalimat penjelas lagi. Jenis paragraf ini jarang ditemukan dan kurang lazim
digunakan.
Contoh : Awalnya terjadi pertentangan terhadap kebijakan pemakaian seragam itu.
Sebagian menilai keseragaman merupakan simbol pembelengguan
terhadap kebebasan. Mereka mengira kebebasan adalah segalanya. Tetapi
akhirnya mereka sadar, ternyata berseragam lebih nyaman daripada
berpakaian bebas yang mengakibatkan persaingan negatif. Dengan
berpakaian seragam tidak tampak perbedaan mencolok antara si kaya dan
si miskin. Dengan pakaian seragam dapat tereliminasi kecemburuan sosial
di antara sesama teman.
5. Paragraf naratif/deskriptif adalah bentuk paragraf yang tidak memiliki kalimat topik
atau kalimat utama. Akan tetapi tidak berarti paragraf deskriptif/naratif tidak
mempunyai gagasan utama. Penulis menempatkan gagasan utamanya tersebar dalam
seluruh kalimat. Untuk menemukan gagasan utamanya, pembaca harus mengambil
simpulan dari seluruh kalimat yang ada.
Contoh : Cahaya matahari pagi menerobos lewat celah dedaunan dan rantingranting pohon. Embun pagi yang jernih memantulkan cahaya kemilau bak
mutiara bergelayutan di leher gadis ayu yang gemulai. Kicau burung
bersahutan mengabarkan desir hari yang mulai merambat. Sejuknya angin
pagi menyapa bumi dengan keramahan yang alami.
Pada contoh di atas tidak ada kaliman yang dipentingkan. Seluruhan kalimat bersamasama mendukung gagasan utama paragraf, yakni pagi hari yang indah.
C. Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat dan Tujuannya.
Ada lima macam jenis paragraf berdasarkan sifat dantujuannya, yakni deskripsi,
narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
1. Deskripsi
Kata deskripsi berasal dari verba to describe (Ing.) yang artinya menguraikan,
merinci, memerikan, melukiskan. Paragraf deskripsi adalah paragraf yang bertujuan
memberikan kesan/impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat,
peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis. Dengan deskripsi yang
baik pembaca dapat dibuat seolah-oleh melihat, mendengar, merasakan, atau terlibat
dalam peristiwa yang diuraikan penulis baik secara inderawi, logika, maupun emosi.
Hampir semua jenis wacana secara utuh melibatkan paragraf deskripsi untuk
memberikan penjelasan dan ilustrasi atas gagasan-gagasan dalam wacana tersebut.
Berdasarkan kesan atau impresi yang dialami pembaca paragraf deskripsi
dibedakan dua, yakni deskripsi ekspositoris dan deskripsi impresionostis. Deskripsi
ekspositoris lebih banyak melibatkan kesan berdasarkan logika dan pikiran pembaca.
Objek yang memerlukan rincian angka dan ukuran-ukuran detail lebih cocok untuk
disampaikan dengan deskripsi ekspositoris. Karena sifatnya yang demikian jenis
deskripsi ini sering rancu dengan paragraf eksposisi.
Contoh :
Pertempuran di Atlantik Selatan antara Argentina dan Inggris selama dua bulan lebih
itu menelan banyak korban. Inggris kehilangan 228 orang. Termasuk 19 prajurit
pilihannya, tiga penerbang, dan dua awak helikopter. Pesawat yang hilang adalah
delapan Harrier (lima ditembak jatuh, tiga mengalami kecelakaan) dan sebelas
helikopter. Kapal yang menjadi korban tidak kurang dari 17 buah, meliputi kapal
perusak, frigat, pendarat, dan kapal peti kemas. Di pihak Argentina paling tidak
tercatat 82 tentara tewas, 342 hilang, dan 106 cidera. Korban kendaraan perang
Argentina meliputi 19 pesawat dan sebuah helikopter hilang, 5 buah kapal tenggelam
termasuk sebuah kapal selam dan perahu nelayan.
Deskripsi impresionistis adalah paragraf yang menguraikan objek dengan tujuan
agar memperoleh tanggapan emosional dari pembaca. Biasanya penulis memulainya
dengan mengacu kesan indera kemudian merambah kepada keterlibatan emosi
pembacanya. Namun, tidak jarang deskripsi impresionistis melibatkan kesan logika
terlebih dahulu, kemudian bergerak menimbulkan rasa haru dan melibatkan emosi
pembaca.
Contoh :
Ia terlentang seharian di atas trotoar panas itu. Tubuhnya yang tinggal tulang terbalut
kulit itu tertutup oleh pakaian kotor dan dekil yang telah robek di sana sini sehingga
perutnya yang kempis itu menyeringai dari sela-sela baju. Bau anyir menyeruak dari
borok di kedua kakinya yang melebar dengan warna merah kecoklatan bercampur
dengan nanah yang meleleh dikerumuni lalat yang berjejal seperti cendol. Setiap
arang yang lewat di dekatnya menutup hidung dan menghindar dari bau yang
menyengat itu. Sebentar-sebentar ia menggaruk-garuk bagian tubuhnya yang dipenuhi
kudis dengan kukunya yang panjang dan hitam itu meninggalkan baluran-baluran
merah memanjang.
2. Narasi.
Narasi (naration) secara harfiah bermakna kisah atau cerita. Paragraf narasi
bertujuan mengisahkan atau bercerita. Paragraf narasi acapkali mirip dengan paragraf
deskripsi. Bedanya, narasi mementingkan urutan (biasanya kronologis), memiliki
tokoh, dan terdapat konflik di dalamnya. Walaupun tidak tampak tajam, konflik ini
merupakan bagian penting dari sebuah narasi.
Paragraf narasi bukan hanya terdapat pada karya fiksi (cerpen dan novel) tetapi
narasi juga dikenal dalam tulisan ilmiah, misalnya biografi atau autobiografi dan
analisis proses.
Contoh :
Tahun 1977 Dr. Asvarez dan rekan-rekannya dari universitas California , Berkeley
mendapati saesuatu yang aneh. Ketika sedang meneliti lapisan lumpur di Italiasebagaimana yang mereka lakukan di Denmark sebalumnya-mereka menemukan
kandungan iridium berkadar tinggi di antara pembatas dua lapisan lumpur itu. Pada
tahun berikutnya kapal peneliti AS Glomar Challenger Two juga menemukan iridium
berkadar tinggi di perairan New Mexico bagian utara. Bahan yang hanya bisa
ditemukan dalam jumlah sedikit di muka bumi ini diyakini dari pecahan meteorit
angkasa luar yang secara perlahan mengumpul sejak jutaan tahun yang lalu.
3. Eksposisi
Paragraf eksposisi bertujuan memaparkan, menjelaskan, menyampaikan
penyuluhan/informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan
atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya. Paragraf eksposisi tepat
untuk menyajikan pengetahuan/ilmu baru, definisi, pengertian, langkah-langkah,
metode, cara dan proses. Sebagian besar buku teks dan pelajaran berbentuk eksposisi.
Contoh : Rokok, alkohol, dan narkotika adalah tiga jenis bahan yang sama-sama
dapat mengakibatkan ketergantungan fisik dan psikhis para pemakainya,
walaupun dengan kadar yang berbeda-beda. Penggunaan salah satu dari
ketiganya dalam waktu yang lama, sering, dan terus menerus dapat
baik, maka muncullah koherensi paragraf. Dengan kata lain koherensi adalah keserasian
dan kekompakan yang tercipta oleh adanya kohesi dalam paragraf.
Ada beberapa penanda kohesi yang sering digunakan dalam paragraf.
1. Pengulangan Unsur yang Sama
Untuk menandai pertalian antarkalimat dalam satu paragraf sering kita temukan
kata atau frase yang ditulis berulang dalam kalimat-kalimat berikutnya. Pengulangan
ini menandai hubungan yang kohesif antarunsur-unsur tersebut. Istilah lain dari
pengulangan unsur adalah paralelisme.
Contoh : Terumbu karang di beberapa wilayah mengalami kerusakan. Padahal
terumbu karang merupakan tempat kehidupan biota laut yang penting.
Karena ulah beberapa nelayan yang menangkap ikan dengan bahan
peledak kelangsungan hidup terumbu karang tersebut terancam. Bahkan
di beberapa wilayah perairan di Indonesia, kerusakan terumbu karang
tersebut sudah mencapai titik kritis.
2. Penggunaan Kata Ganti atau Ponomina
Kata ganti sangat efektif untuk menandai pertalian antarkalimat dalam paragraf
atau wacana. Termasuk di dalamnya kata ganti orang/pronomina dan kata ganti tunjuk.
Jika kata yang digantikan mendahui kata ganti disebut hubungan anaforis, dan jika kata
ganti mendahului kata yang digantikan disebut hubungan kataforis.
Contoh :
a. Titik membeli mobil baru. Ia mengendarainya untuk berwisata ke Bali.
b. Dengan mobil barunya itu Titik berwisata ke Bali.
c. Boyke akan menjemput Tria. Ia sudah berpakaian rapi.
Pemakaian ia pada kalimat pertama merupakan penanda kohesi anaforis karena
mengacu pada kata Titik sebagai anteseden yang mendahuluinya. Sedangkan nya
pada contoh kedua merupakan penanda kohesi kataforis. Contoh ketiga tidak hohesif
karena kata ganti ia membingungkan pembaca, siapa yang sudah berpakaian rapi.
Boyke atau Tria?
3. Penggunaan Penanda Koreferensi
Penanda kohesi sering menggunakan kata yang maknanya berbeda dengan kata
yang diacunya. Akan tetapi, kedua kata itu mengacu pare referen yang sama atau
menunjuk pada sesuatu yang sama.
Contoh : Pagi-pagi Pak Hamid telah berangkat ke sawah. Petani yang rajin itu
memikul bajak seraya menggiring dua ekor lembu.
Kedua kalimat itu koheren dan kohesif karena Pak Hamid dan petani mengacu kepada
referen yang sama.
4. Persesuaian Alami
Kadang-kadang dalam sebuah paragraf kita temukan kata yang memiliki
hubungan persesuaian alami. Walaupun kedua kata berbeda maknanya, mereka
merujuk pada satu kumpulan yang sama.
Contoh : Ayah mempunyai kuda sumbawa yang bagus. Paman memiliki dua ekor.
5. Hubungan Metafora
Hubungan metafora mirip dengan hubungan koreferensi. Kedua kata atau frasa
dalam paragraf mempunyai bentuk dan arti yang berbeda tetapi ada semacam pertalian
makna kias dan makna lugas.
Contoh : Tidak mengherankan jika Erna sekarang tumbuh menjadi gadis cantik.
Dulu ibunya memang bunga desa yang menjadi incaran para pemuda.
5. Penggunaan konjungsi.
Konjungsi merupakan penanda kohesi yang paling produktif digunakan penulis
untuk menjalin hubungan antarklausa dalam kalimat majemuk, antarkalimat dalam
10
BAB II
APLIKASI PEMAHAMAN PARAGRAF
DALAM SOAL PILIHAN GANDA
A. MENENTUKAN GAGASAN UTAMA PARAGRAF
1. Paragraf Deduktif
Kalimat utama terletak pada awal paragraf.
Contoh
Pendidikan merupakan alat strategis untuk merebut masa depan. Artinya,
pendidikan merupakan usaha sadar generasi masa kini untuk mempersiapkan generasi
muda menghadapi masa depannya. Kita sadar bahwa zaman selalu berubah. Apa yang
dihadapi generasi masa kini berbeda dengan yang dihadapi generasi masa depan. Dari
fakta di seluruh dunia, bangsa-bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu
mempersiapkan SDM-nya melalui pendidikan yang berkualitas seperti Jepang, Korea,
Singapura, dll. Padahal negara-negara itu termasuk miskin dalam SDA.
Gagasan pokok paragraf di atas terletak pada awal paragraf. Perhatikan dengan
saksama, bahwa kalimat-kalimat yang lain berfungsi sebagai penjelas, semua
memperkuat argumen bahwa pendidikan merupakan alat strategis untuk merebut
masa depan.
Contoh soal
Rakyat menunggu pemerintah menurunkan harga BBM. Ketika harga minyak
dunia melonjak hingga lebih dari USD $ 120 per barel, harga premium dalam negeri
ditetapkan Rp 6.000,00 per liter. Itu pun sudah dengan subsidi. Kini harga minyak
dunia turun drastis hingga mencapai level USD $58 per barel. Padahal kondisi
ekonomi rakyat akibat kenaikan BBM sduah memprihatinkan. Mestinya, minyak
dalam negeri bisa kembali ke level Rp 4.500,00 hingga Rp 5.000,00.
Gagasan pokok paragraf di atas adalah
a. rakyat menunggu penurunan harga BBM
b. lonjakan harga minyak dunia hinga lebih dari USD $120 per barel
c. subsidi harga BBM dalam negri
11
12
Gagasan pokok paragraf di atas terdapat pada kalimat pertama dan terakhir.
Kalimat terakhir pada dasarnya merupakan pengulangan kalimat pertama dengan
sedikit perubahan redaksional.
Contoh soal
Perkelahian pelajar harus dihindari. Kerakter remaja yang reaksioner dan
mudah tersinggung merupakan pemicu terjadinya perkelahian. Bermula dari masalahmasalah sepele, seperti saling memandang dengan melotot atau mencibir, berebut
pacar, tersempet di jalan
tidak sengaja, dll kemudian berubah menjadi
perkelahian antarsekolah. Ini merupakan pebuatan yang sangat tercela dan
membahayakan.
Gagasan utama paragraf di atas adalah .
a. Perkelahian pelajar harus dihindari.
b. Karakter remaja yang reaksioner mengakibatkan terjadinya perkelahian pelajar.
c. Pelajar yang berkelahi disebabkan oleh masalah-masalah yangsepele.
d. Perkelahian pelajar harus dihindari karena tercela dan membahayakan.
e. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perkelahian pelajar.
Kunci jawabannya adalah D karena kalimat pertama dan terakhir merupakan simpulan
dari gagasan pokok paragraf.
4. Paragraf Deskriptif (Naratif)
Paragraf ini tidak memiliki kalimat utama. Gagasan pokoknya tersebar pada seluruh
kalimat. Untuk menentukannya harus menyimpulkan seluruh isi paragraf. Umumnya
paragraf ini merupakan sebuah deskripsi (lukisan/rincian) atau narasi (kisahan).
Contoh
Matahari pagi belum sepenggalah. Sinarnya menghangatkan alam. Embun yang
menempel di dedaunan memantulkan cahaya berbinar-binar dan berseri. Angin gunung
berhembus sepoi, sejuk dan nyaman menyapa setiap insan. Burung burung
berlompatan pada ranting-ranting sambil bercereceh riang.
Gagasan pokok paragraf di atas adalah Pagi yang indah di di lereng gungung.
Simpulan ini berdasarkan semua fenomena kalimat yang mendukung suasana nyaman
dan indah. Ungkapan angin gunung menandakan bahwa peristiwa itu terjadi di
lereng gunung bukan di perkotaan atau di pantai.
Contoh soal
Ketika kecil kehidupan Paidi sangat sederhana, bahkan bisa dikatakan
menderita.Ayahnya telah meninggal saat ia masih dalam kandungan. Ia anak bungsu
dari lima bersaudara. Ibunya bekerja sebagai pedagang jamu racikan di pasar-pasar
desa. Setelah remaja ia menumpang di rumah salah satu saudaranya yang menjadi
blantik, pedagang sapi. Ia disekolahkan tetapi harus bekerja keras memelihara puluhan
ekor sapi sepulang sekolah. Kondisi ini membuatnya menjadi manusia yang ulet,
tekun, tabah, dan pantang menyerah. Setelah dewasa ia menjadi pengusaha yang
sukses. Namun sayAing, ibunya belum sempat menikmati kesuksesannya karena telah
meninggal saat ia 12 tahun.
Gagasan pokok paragraf di atas adalah .
a. Penderitaan Paidi ketika masih kecil.
b. Paidi hidup sukses sebagai pengusaha
c. Riwayat hidup kesuksesan Paidi
d. Keuletan, ketekunan, ketabahan Paidi pantang menyerah
e. Ibunya tidak turut menikmati kesuksesan Paidi
Kunci jawabanya adalah C, paragraf di atas merupakan narasi dan kisah perjalanan dan
riwayat hidup Paidi dari kecil hingga mencapai sukses.
5. Paragraf Ineratif
13
Gagasan utamanya terletak di tengah paragraf. Secara teoretik memang ada, tetapi
dalam praktiknya amat jarang kita temukan paragraf ineratif.
Contoh
Peserta pemilu kali ini lebih dari 140. Partai-partai baru bermunculan dengan
adanya kebebasan berorganisasi dan berserikat. Partai lama yang tidak memenuhi
persyaratan perolehan suara pada pemilu yang lalu dipoles dan berganti nama baru.
Fenomena ini sesunggunya hanya akan membingungkan rakyat. Betapa tidak,
sebegitu banyak partai yang harus dipilih. Rakyat pun tidak banyak tahu apa, siapa,
dan bagaimana mereka. Yang diketahui hanya bertebarannya gambar-gambar, poster,
dan slogan para pengurus partai yang berebut simpati rakyat agar dipilih menjadi
anggota dewan.
Gagasan pokok paragraf di atas adalah Banyaknya partai politik membingungkan
rakyat. Kalimat 1 3 merupakan pengantar, kalimat 5 6 merupakan penjelasan
tambahan mengapa rakyat bingung.
Contoh soal
Jumlah penduduk di Indonesai berkembang sangat cepat. Ketika program
keluarga berencana ditinggalkan oleh penggagasnya, Suharto, KB menjadi sesuatu
yang patut ditinggalkan pula. Berbagai argumen yang sering dibumbui kepercayaan
dan agama memperkuat gejala itu. Akibatnya, tuntutan akan kebutuhan perumahan
menjadi tidak terkendali. Jumlah penduduk yang banyak tentu memerlukan perumahan
yang banyak pula. Sawah dan ladang produktif pun berubah menjadi beton dan
tembok.
Gagasan pokok paragraf di atas adalah .
a. Cepatnya perkembangan penduduk di Indonesia saat ini.
b. Kebutuhan perumahan tidak terkendali akibat cepatnya perkembangan penduduk
c. Kegagalan program KB setelah ditinggalkan Suharto.
d. Agama dijadikan argumen untuk meninggalkan program KB
e. Berubahnya sawah dan ladang produktif perumahan
Kunci jawabanya adalah B. Kalimat 1 3 merupakan pengantar. Kalimat 5 6
merupakan penjelasan tambahan bagaimana tuntutan perumahan tidak
terkendali.Konjungsi akibatnya juga merupakan indikator bahwa paragraf itu ingin
menegaskan akibat pertumbuhan penduduklah yang ingin disampaikan penulis kepada
pembaca.
B. LATIHAN SOAL PILIHAN GANDA: MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF
Pilihlah sebuah jawaban yang tepat!
1. Kebudayaan merupakan manifestasi dari sudut pandang masyarakat terhadap dunia dan
lingkungan di sekitarnya. Masyarakat yang hidup di lingkungan agraris memiliki
kebudayaan yang berbeda dengan masyarakat yang hidup di tepi pantai. Alat-alat dan
bangunan yang dibuat masyarakat agraris berbeda pula dengan yang dibuat masyarakat
nelayan. Demikian juga, karya seni yang tercipta akan diilhami oleh alam di sekitarnya.
Alam akan memperkaya keragaman budaya masyarakat yang tinggal di situ.
Kalimat utama pargraf di atas adalah
a. Kebudayaan merupakan manifestasi dari sudut pandang masyarakat terhadap dunia
dan lingkungan di sekitarnya.
b. Masyarakat yang hidup di lingkungan agraris memiliki kebudayaan yang berbeda
dengan masyarakat yang hidup di tepi pantai.
c. Alat-alat dan bangunan yang dibut masyarakat agraris berbeda dengan yang dibuat
masyarakat nelayan
d. Demikian juga karya seni yang tercipta, akan diilhami oleh alam di sekitar masyarakat
tersebut.
e. Alam akan memperkaya keragaman budaya masyarakat tersebut.
14
15
kelas, ia menganggapnya biasa-biasa saja. Ah, itu kan Cuma nilai rapor. Apa sih artinya
angka-angka itu, kecuali sebagai bentuk penghargaan guru kepada murid yang mau belajar
dengan baik. Semua orang juga bias seperti itu kalau dia mau.
Gagasan pokok paragraf di atas adalah .
a. Rafa mengikuti alur hidup seperti air mengalir.
b. Semenjak kecil Rafa tidak suka neko-neko.
c. Rafa menghadapi masalah dengan sederhana
d. Sikap hidup Rafa yang sederhana dan apa adanya dalam menjalani hidup
e. Nilai rapor yang baik menurut Rafa dapat dicapai siapa pun jika mau
7. Pagar besi yang runcing itu mengelilingi bangunan dua lantai yang berdiri kokoh di selasela rimbunnya tanaman. Pintu gerbangnya mengesankan kokoh dan angkuh. Besi bakar
berwarna coklat kemerahan memancarkan kegarangan raut muka penghuninya. Namun,
manakala orang menginjakkan kakinya di halaman yang luas itu, kesan tersebut akan
berbalik 180 derajat. Kesejukan rumput hijau yang rapi dengan bunga bunga bermekaran,
menyapa dengan senyum ramah kepada setiap orang yang datang. Master piece taman
berupa bonsai yang indah meliuk melenyapkan kesan angkuh dan garang itu.
Inti paragraf di atas adalah .
a. Rumah berpagar besi yang berdiri kokoh
b. Halaman rumah yang dihiasi rumput hijau dan bunga indah
c. Suasana rumah dari luar tampak angkuh tetapi di dalam ramah
d. Setiap tamu akan disambut dengan keramahan tanaman
e. Bonsai merupakan master piece taman di rumah itu
8. Bahasa merupakan cermin kepribadian seseorang. Dari berbagai penelitian terungkap
bahwa sistematika orang bertutur menggambarkan sistematika cara padang dan pola pikir
penuturnya. Demikian pula, pilihan kata dan istilah yang digunakan seseorang merupakan
gambaran hati orang tersebut. Jika orang berpikiran negatif, ia akan selalu memilih kata
dan kalimat negatif dalam menaggapi fenomena di sekitarnya. Orang lain selalu tampak
salah di mata orang yang memiliki kepribadian negatif. Sudut pandang ini akan tercermin
dalam sebagian besar pembicaraan orang tersebut. Demikian pula sebaliknya, jika
seseorang berkepribadian positif ia akan memilih kata dan kalimat yang positif pula dalam
mengomentari fenomena di sekitarnya.
Ide utama paragraf di atas adalah .
a. Bahasa merupakan cermin kepribadian seseorang
b. Hasil penelitian mengungkapkan sitematika berpikir tampak pada bahasa seseorang
c. Pilihan kosa kata dan kalimat merupakan cermin pribadi penuturnya
d. Orang yang berpikir negative akan menuturkan sesuatu dengan negative
e. Orang yang berpikir positif akan menanggapi fenomena dengan bahasa positif.
9. Sementara itu, kebutuhan manusia terhadap energi semakin meningkat. Makin
berkembang teknologi manusia, semakin besar pula kebutuhan energinya. Sebagian besar
kebutuhan tersebut baru dipenuhi oleh minyak bumi. Di dunia ini tidak semua Negara
mampu menghasilkan minyak bumi. Negara-negara maju, produsen teknologi modern
sebagain besar sebagai konsumen minyak bumi dari Negara-negara berkembang.
Gagasan utama paragraf di atas adalah .
a. kebutuahn akan energi terus meningkat
b. pemenuhan kebutuhan energi Negara maju
c. perkembangan kebutuhan energi
d. kebutuhan energi seiring dengan kemajuan teknologi
e. negara produsen dan konsumen minyak bumi
10. Sumber daya terdiri atas sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). SDA
meliputi kekayaan bumi, air, udara, flora, dan fauna. SDM menyangkut kekayaan budaya,
kecerdasan bangsa, etika, semangat, serta berbagai kemampuan kreativitas anak bangsa.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa SDM merupakan adalah potensi manusia yang
dapat dikembangkan untuk pproses produksi.
Pokok pikiran paragraf di atas adalah .
16
a. Jenis-jenis SDA
b. Bentuk-bentuk SDM
c. Sumber daya terdiri atas SDA dan SDM.
d. SDM potensi manusia yang dapat dikembangan
e. SDM lebih beguna dalam pengembangan proses produksi
11. Dari uji praklinik maupun klinik dapat disimpulkan bahwa pare sangat berpeluang
dijadikan sumber fitofarmaka antidiabetes. Penelitian pare sebagai antidiabetes diawali
dengan pembuktian secara ilmiah mengenai kemampuannya menurunkan kadar glukosa
darah pada hewan uji dalam kondisi normal maupun diabetes. Dilaporkan ekstrak air buah
pare menunjukkan efek hipoglikemik (menurunkan kadar glukosa darah) pada orang
normal maupun diabetes yang diinduksi streptozotosin.
Pikiran utama paragraf di atas adalah .
a.
b.
c.
d.
e.
2.
17
3.
4.
Kalimat tanya yang jawabnya sesuai dengan isi bacaan di atas adalah .
a. Siapakah yang membuat tamsil mengenai wanita yang memelihara alam?
b. Mengapa Mak Eroh memiliki kesadaran memelihara lingkungan?
c. Mengapa alam tidak dapat dimanfaatkan sekenanya?
d. Bagaimana alam bekerja untuk kehidupan generasi mendatang?
e. Apa yang dilakukan Mak Eroh dalam menggarap alam?
Pesan penting yang diungkapkan dalam paragraf di atas adalah .
a. Mak eroh adalah tamsil dalam kehidupan wanita di Indonesia.
b. Alam selalu dapat dimanfaatkan manusia untuk kehidupan yang akan datang.
c. Alam hendaknya dimanfaatkan dengan bijaksana agar manusia memiliki generasi
penerus.
d. Pemanfaatan alam boleh dilakukan oleh semua wanita yang menjadi tamsil
kehidupan.
e. Pemanfaatan alam harus dilakukan dengan bijaksana agar alam dapat bermanfaat
bagi kita dan generasi mendatang.
6.
7.
18
Asap tebal menyelimuti Kota Pekan Baru selama tiga hari. Jarak pandang kurang dari
lima meter. Kendaraan pun berjalan lambat. Kemacetan tampak terjadi di beberapa ruas
jalan yang lebih tebal asapnya. Hal ini tentu mengganggu aktivitas sehari-hari. Bukan
hanya sektor transportasi yang terganggu, tetapi otomatis sektor perdagangan dan
perkantoran pun turut menanggung akibat asap ini. Orang-orang pun sangat terganggu
pernapasannya. Penerbangan ke Pekan Baru dialihkan ke Bandara di kota lain.
Gagasan utama paragraf di atas adalah .
a.
b.
c.
d.
e.
9.
(1)Pemanasan global merupakan akibat ulah manusia. (2)Alam diciptakan oleh Yang
Maha Kuasa penuh keserasian dan keseimbangan. (3)Manusialah yang merusak
keseimbangan itu karena kerakusan untuk mengeksploitasi alam secara berlebihan.
(4)Penggundulan hutan, pemakaian bahan bakar fosil yang tidak terkendali, penggunaan
gas freon untuk pendingin, pembuangan limbah industri dengan kadar zat kimia yang
berbahaya, dan lain-lainmerupakan bentuk-bentuk keserakahan itu. (5)Hal itu
menyebabkan kebocoran lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi kita dari radiasi
matahari.
Kalimat penjelas pada paragraf di atas adalah nomor .
a. 1 2 3
b. 1 2 4
c. 1 3 5
10.
d. 2 3 4 - 5
e. 1 2 3 4 5
11.
12.
d. (4)
19
e. (5)
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
e. (6)
20
b.
c.
d.
e.
20.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. Et al. 2000. Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia. Jakarta :
Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Harrison, Frank R. 1999. Deducative Logic and Deskriptive Language.
Englewood Cliffs New Jersey : Prentice -- Hall Inc.
Keraf, Gorys. 2000. Komposisi. Ende : Nusa Indah dan Kanisius.
Keraf, Gorys, 1980. Tatabahasa Indonesia untuk Sekolah Lanjutan Atas.
Ende : Nusa Indah.
Keraf, Gorys, 1998. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia untuk Tingkat
Pendidikan Menengah Atas. Jakarta : Grasindo
Keraf, Gorys, 2001. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia.
Ms, Marwoto. Et. Al. 1999. Komposisi Praktis. Yogyakarta : PT. Hanindita.
Mueliono, Anton M. (ed). 2004. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :
Balai Pustaka.
21
22