PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Di dalam suatu negara yang mengalami perkembangan terdapat siklus
dimana suatu keadaan yang tak berujung seperti lingkaran yaitu mengalami
penghambatan
pada
perkembangan
masyarakat
secara
keseluruhan.
mengakibatkan
ketidakamampuan
dan
ketidaktahuan
dalam
berbagai hal khususnya dalam bidang kesehatan. Bila keadaan ini dibiarkan
menyebabkan masalah kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat dan berdampak pada penurunan status kesehatan keluarga dan
masyarakat secara keseluruhan. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap
produktivitas keluarga dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Untuk itu, seorang perawat yang akan terjun di komunitas perlu melakukan
adanya tindakan agar dapat meningkatkan keadaaan masyarakat secara
keseluruhan.
Dalam masyarakat itu sendiri sebenarnya terdapat suatu dinamika
yang membuat mereka mampu bertahan dalam keadaan yang sulit dan hal itu
sebenarnya
merupakan
potensi
yang
dapat
dikembangkan
untuk
Pada
masyarakat
yang
sudah
berkembang,
maka
hal
ini
beberapa
kasus
yang
dialami
masyarakat
maka
perlu
kualitas
hidup
keluarga
dan
masyarakat
khususnya
1.2.
Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk memahami secara dalam mengenai pengorganisasian
dan pengembangan masyarakat serta menerapkan pada aplikasi ketika
akan terjun di masyarakat
1.2.2. Tujuan Khusus
Secara khususnya, tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1. Pengertian dan Pengembangan Masyarakat
2. Tujuan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat
3. Fungsi Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat
4. Prinsip dalam Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat
5. Perspektif Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat
6. Model Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat
7. Bias Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat
8. Aspek dalam Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat
9. Pendekatan dalam Pengorganisasian Masyarakat
10. Unsur-unsur Dalam Pengembangan Masyarakat
11. Bentuk Program dalam Pengembangan Masyarakat
12. Langkah dalam Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
ketika
kebutuhannya
suatu
serta
komunitas
tertentu
mengembangkan
mengidentifikasi
keyakinannya
kebutuhan-
untuk
berusaha
masyarakat,
membantu
menumbuhkan
kemampuan
untuk
berusaha
menentukan
kebutuhan-kebutuhan
atau
tujuan-
b.
c.
d.
kelemahan
mereka,
serta
menganalisis
sumber-sumber
ketertindasannya.
Perspektif
Tujuan/asumsi
Profesional
Perawatan masyarakat
(tradisional,
Pengorganisasian
netral, teknikal)
Radikal
kemandirian masyarakat
masyarakat
(transformasional)
Memperbaiki pemberian
Pembangunan
masyarakat
Aksi masyarakat
berdasarkan kelas
Aksi masyarakat
Memberdayakan masyarakat
berdasarkan gender
Aksi masyarakat
berdasarkan ras
Rothman
(1995:
27-34),
dalam
sebuah
tulisannya
yang
PML
memberikan
perubahan
dalam
masyarakat
dapat
Strategi
dasar
yang
digunakan
untuk
memecahkan
permasalahan
adalah
dengan
mengumpulkan
atau
adalah
raja
yang
memegang
hegemoni
dan
kendali
pembangunan.
f) Physical Bias : Umumnya masyarakat hanya mengenal dan mengakui
program atau proyek yang bersifat fisik, seperti pembangunan, gedung,
jembatan, dll.
g) Financial Bias : Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh suatu departemen
kerapkali dipandang sebagai bukti keberhasilan suatu progam. Financial
Bias disebabkan oleh kesalahan pemikiran yang membaurkan prinsip
efisiensi prinsip efektivitas sebagai tolak ukur keberhasilan proyek.
h) Indicator Bias : Terutama berkaitan dengan aspek uncountability pada
program yang berorientasi sosial. Dampak keberhasilan program sulit
diukur secara langsung dan kuantitatif, serta banyaknya eksternal variabel
yang terkontaminasi kedalam mainstream proyek.
upaya
penyebaran
rencana
(kampanye)
untuk
Content
Objective
Approach
Pendekatan
yang
pengembangan
kegiatan,
dimana
masyarakat
sendiri
yang
pelaksanaan
hingga
pengembangan
program
kesehatan
10
11
yang
harus
dipertimbangkan
dalam
pelaksanaan
kegiatan
peran
serta
masyarakat
secara
aktif
dalam
upaya
penanggulangan masalah
3) Kegiatan disesuaikan dengan kemampuan, waktu, dan sumber daya
yang tersedia di masyarakat,
4) Tumbuhkan rasa percaya diri masyarakat bahwa mereka mempunyai
kemampuan dalam penanggulangan masalah
3. EVALUASI
Penilaian dapat dilakukan setelah pelaksanaan dijalankan dalam
jangka waktu tertentu. Dalam melakukan penilaian ada 2 cara, yaitu :
1) Penilaian Selama Kegiatan Berlangsung
4. PERLUASAN
Perluasan merupakan pengembangan dari kegiatan yang dilakukan,
dan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu
1) Perluasan Kuantitatif : perluasan dengan menambah jumlah kegiatan
yang dilakukan, baik pada wilayah setempat maupun wilayah lainnya
sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
2) Perluasan Kualitatif : perluasan dengan dengan meningkatkan mutu
atau kualitas kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga dapat
meningkatkan kepuasan dari masyarakat yang dilayani.
12
kondisi
agar
potensi
(kemampuan)
setempat
dapat
komponen
masyarakat,
Kegiatan
yang
dilakukan
harus
13
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengorganisasian
dan
Pengembangan
Masyarakat
merupakan
prinsip,
perspektif,
model,
bias
yang
dapat
mengembangkan
mampu
mengaplikasikan
teori
pengorganisasian
dan
dan
pengembangan
masyarakat
agar
dapat
15