pasien yang tidak memiliki penyebab khusus terjadinya hipertensi dapat disebut dengan
hipertensi esensial. Pada sebagian besar kasus peningkatan tekanan darah diasosiasikan
dengan peningkatan keseluruhan tekanan darah arteriole, sedang curah jantung
biasanya normal, investigasi seksama pada fungsi sistem saraf otonom, refleks-refleks
baroreseptor, sistem renin angiotensin-aldosteron, dan ginjal tidak dapat mengidentifikasi
kelainan primer penyebab terjadinya peningkatan tahanan vascular perifer pada
hipertensi esensial. Peningkatan tekanan darah biasanya disebabkan oleh kombinasi
beberapa kelainan (multifactor). Bukti epidemiologi menunjukkan pada faktor genetik,
stress, psikologis, serta faktor lingkungan dan diet yang diduga sebagai penyebab
terjadinya hipertensi tekanan darah bersamaan dengan umur tidak terjadi pada populasi
dengan asupan natrium harian rendah. Pasien yang memiliki hipertensi labil cenderung
tekanan darahnya naik setelah mengkonsumsi makanan dengan garam yang berlebihan
dibandingkan dengan orang normal (Katzung. 2001).
Pada praktikum kali ini, mencit pertama diberikan NaCl fisiologis sebanyak 1 mL
secara intraperitoneal, mencit ini sebagai parameter uji diuretik kontrol. Mencit ini
menghasilkan bobot volume urine yang meningkat pada setiap menitnya, dan dapat
diamati bahwa jumlah relatif urine yang dihasilkan selama 60 menit pengamatan adalah
sebanyak 0,5160 gram. Berbeda dengan berat volume urin yang dihasilkan pada mencit
yang diberikan obat diuretik. Seperti pada mencit ke dua yang diberikan manitol
sebanyak 0.2301 mL, ternyata bobot urin relatifnya lebih besar dari yang kontrol yaitu
sebesar 0.7893 gram urin selama 60 menit pengamatan. Manitol ini diberikan secara
intraperitoneal karena obat ini termasuk diuretik osmotik yang abdorpsinya jelek, yang
berarti bahwa obat ini harus diberikan dalam rute parenteral. Manitol diekskresikan
melalui filtrasi glomerulus dalam waktu 30-60 menit. Namun, pada pengamatan ternyata
diuresis mencit sudah terjadi pada menit ke 15 dan hasil diuresisnya lebih berat jika
dibandingkan dengan menit-menit selanjutnya, ini mungkin dikarenakan karena dalam
rute intraperitoneal ini manitol akan lebih cepat terabsorpsi dan masuk ke saluran tubulus
proksimal ginjal akibatnya efeknya akan lebih cepat terjadi diuresis. Manitol merupakan
obat golongan diuretik osmotik, dengan mekanisme kerja mengikat ekskresi air. Pada
tubulus proksimal dan ansa henle yang sangat permeabel terhadap air, diuretik osmotik
ini tidak ditransportasi atau tidak direabsorpsi, sehingga dapat mencegah absorpsi air
Spironolakton
Manitol
menyebabkan redistribusi aliran darah dalam korteks ginjal. Furosemid juga dapat
mengurangi kongesti paru dan menurunkan
Furosemid tekanan ventrikel kiri pada gagal jantung
kongestif sebelum peningkatan keluaran urin dapat diukur, dan pada penderita anefrik.