I.
TUJUAN
1.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui cara pemeriksaan rapid test Anti-HCV.
1.2 Tujuan Khusus
II.
METODE
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan Anti-HCV ini adalah
Immunochromatography rapid test.
III. PRINSIP
Berdasarkan reaksi Immunologis antara antibody spesifik dalam
specimen dengan rekombinan antigen HCV capture (inti, NS3, NS4, NS5)
pada membrane test yang dilapisi protein A koloidal emas conjugate
membentuk
kompleks
antibodi-antigen.
Campuran
bermigrasi
di
DASAR TEORI
Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati yang
memberikan lemah badan, mual ,kencing, seperti air the disusul dengan
mata dan badan menjadi kuning. Tidak semua penyakit hepatitis
mempunyai bentuk yang klasik seperti ini. Ada hepatitis yang tidak nyata
(inapparent
hepatitis),
ada
yang
tanpa
ikterik,ada
bentuk
yang
hepatitis
C(VHC,non
non
B),virus
hepatitis
menjadi menahun atau serosis hati yang lebih besar bila dibandingkan
dengan hepatitis viral yang lain. Peginterferon dan ribavirin merupakan
obat-obatan standar untuk HCV. Antara 50-80% pasien yang diobati
sembuh. Pasien dengan sirosis atau kanker hati mungkin memerlukan
transplantasi hati, namun biasanya virus muncul kembali setelah
transplantasi. Tidak ada vaksin untuk hepatitis C.
Stuktur Antigen Virus Hepatitis C
Virus hepatitis C merupakan virus RNA dengan genom berantai
tunggal, dengan polaritas positif, diameter 30-60nm, dan panjang sekitar
10kb. VCH merupakan virus yang peka terhadap pelarut organic seeperti
kloroform, terbungkus oleh envelop lipid dan termasuk dalam family
antara flavivirus dan pestivirus. Genom VHC terdiri dari sekitar 9413
nukleotida dan mengkode sekitar 3010 asam amino.
Menurut beberapa peneliti terdapat enam genotip strain VHC. Di
Indonesia genotip yang sering dijumpai adalah subtype 1b, dan subtype 1
baru yang tidak didapatkan di Negara lain. Genotipe VHC yang sering
dijumpai di Surabaya adalah subtype 1b, subtype 1 baru, 2a dan subtype
baru dari tipe 3. Genom VHC terdiri dari 3 bagian utama sebagai berikut :
Region non-coding ,terdiri dari 340 nukleotida dan belum banyak
diketahui funggsinya,
Region structural, terdiri dari region nukleokapsid atau core (c),
dan region envelope(surface=s),dan
Region non structural (NS), terdiri dari NS 1-NS5 dan sebagian
fungsi NS 2-NS5 tiddak diketahui.
Imunopatogenesis
Masa inkubasi dari Hepatitis C berkisar antara 2-20 minggu dengan
puncaknya antara 6-12 minggu dan rerata sekitar 7-8 minggu. Respon
imun yang terjadi setelah masuknya VHC kedalam hepatosit, sama dengan
respons imun penyakit yang lain, yaitu respons imun terhadap jasad renik
intraseluler dalam sitosol dari sel yang terinfeksi. Antigen dari virus yang
pertama
yang
biasa
timbul
adalah
antibody
terhadap core, dan biasanya dapat dilacak sesaat sebelum atau bersamaan
dengan peningkatan ALT serum.Antibody terhadap NS 3 biasanya timbul
bersamaan atau sesaat setelah antibodi terhadap protein core, namun
kadang kala (anti-C33c) dapat juga timbul sebelum anti-core, dapat
dideteksi. Anti C 100-3 (NS4) baru timbul 10-15 minggu setelah
peninghktan ALT. Hepatitis Cdikatakan menjadi menahun bila kenaikan
kadar ALT serum dan anti-HCV positif terjadi lebih dari 6 bulan atau 1
tahun. Factor yang berperan dalam perubahan hepatitis C akut menuju
menahun yaitu tingginya kadar ALT, sifat polifaksin, usia lanjut dan
gangguan imunologis.
Tes human anti HCV lgG antibody dikembangkan untuk
mendeteksi sirkulasi anti HCV lgG antibody dinyatakan sebagai petunjuk
infeksi hepatitis C virus, tes ini berdasarkan prinsip yang menggunakan
rekombinan HCV protein sebagai viral antigen. Pada langkah pertama anti
HCV lgG dalam specimen bila ada akan terikat pada protein rekombinan
HCV yang dilabel pada permukaan sumur microtitir. Setelah inkubasi
bagian specimen yang tidak terikat akan dipisahkan melalui pencucian,
pada pencucian ke dua anti human lgG konjugat ditambahkan akan
mengikat antibody spesifik manusia anti HCV lgG pada permukaan sumur
akan membentuk sandwich complex.
V.
VI.
CARA KERJA
1. Alat uji dikeluarkan dari dalam bungkus.
2. Diteteskan 10 L sampel, plasma atau darah pada lubang sampel.
3. Ditambahkan 4 tetes diluent assay pada kolom sampel yang sama.
4. Hasil dibaca dalam 5 20 menit. Jangan membaca hasil lebih dari 20
menit karena akan memberikan hasil yang salah.
Gambar
Keterangan
1.
(a)
2.
(b)
3.
hasil
munculnya
negatif
garis
IX.
PEMBAHASAN
Pemeriksaan Anti-HCV merupakan pemeriksaan darah untuk
mendeteksi keberadaan antibodi terhadap virus Hepatitis C (HCV). Bila
hasil Anti-HCV positif (reaktif), hal tersebut tidak menunjukkan
terbentuknya imunitas tubuh melainkan sebaliknya, maka sebaiknya segera
dikonsultasikan ke dokter.
Pada praktikum kali ini dilakukan pemeriksaan Rapid Test AntiHCV (Hepatitis C Virus) pada sampel serum kode HCV9 dengan metode
rapid kromatografi immunoassay. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk
mendeteksi secara kualitatif ada tidaknya antibodi virus hepatitis C dalam
sampel serum pasien. Sampel serum yang dipergunakan sudah disiapkan
sebelumnya. Seacara visual, sampel serum yang digunakan berwarna kuning
dengan konsistensi kental. Sebelum memulai praktikum, semua perangkat
test dan sampel dikondisikan pada suhu ruang (15-30 oC). Hal ini
dikarenakan pada serum terdapat antibodi dimana
antibodi merupakan
protein dan protein dapat bereaksi optimal pada suhu ruang. Pemeriksaan
HCV ini dapat menggunakan plasma/serum/wholeblood tergantung dari
reagen dan test kit yang dipergunakan. Kebanyakan menggunakan
plasma/serum sebab sebagian besar antigen dalam bentuk glikoprotein yang
tersekresi lebih dari 48 kDa di supernatant membran plasma/serum.
Selanjutnya cassete test dikeluiarkan dari bungkusnya dan ditempatkan di
tempat yang datar dan kering. Pada praktikum ini pengujian dilakukan
dengan menggunakan perangkat uji Rapid Test Anti-HCV (ACON). Sampel
serum dihomogenkan terlebih dahulu agar semua komponen yang ada di
dalamnya bercampur merata sehingga sampel uji dapat representatif.
Sebanyak 10l sampel serum diteteskan secara vertikal pada sumur sampel
(tanda S) dari cassete test menggunakan disposible dropper yang ada dalam
test kit. Tujuan pemipetan secara vertikal adalah agar volume yang
dihasilkan tidak berkurang/tidak ada sampel yang bersisa pada pipet
(volume tepat 10l). Saat pemipetan juga sebaiknya ujung tip tidak
menyentuh cassete test/sumur sampel secara langsung untuk mencegah
X.
KESIMPULAN
Dari hasil pemeriksaaan Anti HCV pada sampel dengan kode
HCV 9 didapakan hasil negatif dengan ditandai munculnya garis warna
hanya pada daerah control C. hal ini juga menunjukan sampel HCV 9
negatif Hepatitis C.
DAFTAR PUSTAKA
Sutrimo,
Wayan.
2013.
Uji
HCV.
Online.
Available.
http://analiskesehatankendariangkatan5.blogspot.com/20
13/01/uji-hcv_14.html. diakses pada 13 Oktober 2014.
Ahmad,
Ihwan.
2012.
Hepatitis.
Online.
Available.
http://ahmadihwan.blogspot.com/2012/11/daftarisidaftarisi-imunokromatografi.html.
diakses
Oktober 2014.
LEMBAR PENGESAHAN
Denpasar, 17 Oktober 2014
Praktikan
( a. n Kelompok 4 ganjil )
Mengetahui
pada
13
Pembimbing I
Pembimbing III
Pembimbing II
Pembimbing IV
PEMERIKSAAN Anti-HCV
Oleh :
KELOMPOK 4 Ganjil
(P07134012037)
(P07134012039)
(P07134012041)
(P07134012043)
(P07134012045)
(P07134012047)
(P07134012049)