acak, pasien
setelah dilakukan pembukaan internal dilakukan sayatan dari abses. Hebjorn et al.
dilakukan sayatan dari abscess dan kemudian pasien diacak pada hari 1 pasca
operasi dan
untuk operasi fistula pada hari ke-3 pasca operasi. pada tiga
penelitian lain secara acak sebelum operasi didaptkan angka yang besar (83-88%)
'ditemukan' memiliki fistula anal. Settelah itu fistula di follow-up setelah drainase
abses perianal berkisar dari 26% menjadi 37% ini menimbulkan pertanyaan
tentang mayoritas fistula ditemukan dalam studi ini, yaitu, Mayoritas pasien
dialokasikan untuk operasi fistula tidak ditakdirkan untuk memiliki fistula dan
dengan demikian memiliki divisi sfingter yang tidak perlu.
Tidak ada perbedaan yang signifikan pada skor nyeri, kualitas hidup yang
ditemukan, 9/10 pasien mengalami penyembuhan pada masing-masing grup yang
di lakukakan pengamatan selama 4 bulan. Peneliti memasukkan penutupan
dermal dalam penatalaksanaan fistula letk tinggi. Pada penelitian yang dilakukan
perez[6] pada 60 pasien dengan fistula yang komplek pada penutupan fistula rectal
secara berkelanjutan (AF=30) atau fistulotomi dengan rekontruksi dari
spingter(FSR=30). Pada kedua kelompok rerata usia seimbang, laki-laki
dibanding permpuan dan anatomy dari fistula sendiri hampir sama. 44 pasien
diaporkan dengan fistula letak tinggi (22/27 AF dan 22/28 FSR) dan 11 memiliki
fistula supra singter (5/27 AF dan 6/28 FSR). Kedua grup tidak ada perbedaan
yangsignifikan pada angka kekambuhan 2/30 pada masing-masing grup. Dan
tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal inkotinensia yang telah diamati
selama 36 bulan.
untuk
Gamb. foto pra operasi (a); pemetaan saluran fistulo (b); penyisipan jahitan
sutra (c); posisi dari seton hybrid dengan bantuan jahitan sutra dan sayatan
kulit dan lapisan anoderm saluran fistulous (d). Hibrida seton diikat pada
fistula untuk stabil dan lambat pemotongan (e), dan ujung yang berlebih
kemudian dipangkas (f)
Gamb. Tehnik seton hybrid pada pasien wanita dengan anterior fistula
transsphincteric (a). Penyembuhan pada 3 bulan dengan penyembuhan
sempurna kontur anus (b)
Gamb. USG dubur pasca operasi dan pencitraan dengan resonansi magnetik
panggul pasien yang diobati dengan seton hybrid (a, b). Perhatikan jaringan
parut yang terbatas dan pemotongan dari mekanisme sfingter ketika yang
digunakan seton hybrid, berbeda dengan cacat lebar disebabkan oleh
fistulotomy (c), (cacat sfingter yang disorot dengan garis-garis merah atau
panah).