KELOMPOK 2
Disusun Oleh :
dr. Firliyona
dr. Ida Aisyah
dr. Indirasthi Dwi Astari
dr. Intan Juniarti
dr. Komang Ayu Silvia Budi Asih
dr. Lestari Puji Ayu
dr. Lorenzo Nakita Tigana
dr. Lucky Maulana Sujiwo
dr. Muhammad Azis Zaelani
dr. Nur Fitria Hayati
I.
PENDAHULUAN
di
dalam
dengan
mampu
menemukan
faktor
penyebab
I.2 Tujuan
I.2.1
Tujuan Umum
Adapun tujuan dari walk through survey di PT. Dok dan Perkapalan
Kodja Bahari secara umum adalah untuk mengetahui dan mengamati
aspek ergonomi dan kesehatan kerja di tempat tersebut.
I.2.2
Tujuan Khusus
Adapun tujuan dari walk through survey di PT. Dok dan Perkapalan
Kodja Bahari secara khusus adalah :
1. Untuk mengetahui fasilitas kesehatan yang ada
2. Untuk mengetahui program kesehatan meliputi promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif
proses
atau
bahan
produksi
yang
dapat
Sejarah
PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) didirikan pada tahun
1990, merupakan hasil merger (pengabungan) dari 4 (empat) industri
galangan kapal yang terpadu untuk meningkatkan kinerja. 4 (empat)
industri galangan kapal tersebut adalah : PT Dok dan Perkapalan
Tanjung Priok (Persero) berdiri tahun 1891 dan PT Kodja (Persero),
PT Pelita Bahari (Persero) dan PT Dok & Galangan Kapal Nusantara
(Persero) yang ketiganya berdiri pada tahun 1964.
PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) berkantor pusat di
Jalan Sindang Laut No 101, Cilincing, Jakarta Utara memiliki 4
(empat) Galangan yang terletak di Jakarta yaitu Galangan I, II, III dan
Galangan Paliat serta 6 (enam) Cabang yang tersebar di luar Jakarta
yaitu Cabang Sabang, Cabang Batam, Cabang Palembang, Cabang
Cirebon, Cabang Semarang dan Cabang Banjarmasin serta memiliki
2 (dua) Anak Perusahaan yaitu PT. AIRIN yang bergerak dibidang
depo peti kemas dan pergudangan sedangkan PT. Kodja Terramarin
bergerak dibidang chemical product dan perdagangan umum.
I.4.2
Tujuan Perusahaan
Tujuan dari Perusahaan adalah menjalankan kegiatan usaha industri
perkapalan khususnya di bidang perencanaan, pembangunan,
perbaikan, pemeliharaan kapal, alat apung dan konstruksi bangunan
lepas pantai serta pekerjaan jasa penunjang terkait dengan
menerapkan
prinsip-prinsip
perseroan
antara
lain
mencari
I.4.3
dan
sistem
transportasi
laut
nasional
melalui
Management
Adapun 5 top management di PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari
(Persero) adalah sebagai berikut :
1. Riry Syeried Jetta
( Direktur utama )
2. Bambang Wibisono
( Direktur harkan )
3. Nyoman Sudiana
I.4.5
I.4.6
Jam Kerja
Jam kerja di PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) sesuai
dengan UU No.13 tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan pasal 77-85
yaitu 5 hari kerja, 8 jam per hari atau 40 jam per minggu. Jam kerja
dimulai Pkl.07.30-16.30 WIB dan istirahat makan pada Pkl 12.0013.00 WIB.
I.4.7
Asuransi Pegawai
Saat ini pegawai PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
dijamin oleh asuransi kesehatan BNI Life dan BPJS Ketenagakerjaan
untuk jaminan hari tua, kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, dan
pensiun.
I.4.8
Sertifikasi Perusahaan
PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) saat ini telah
tersertifikasi oleh manajemen mutu ISO 9001 : 2008 dan untuk
manajemen K3 oleh OHSAS seri 18001.
Ergonomi
dan kepuasan kerja. Adapun sasaran dari ergonomi adalah seluruh tenaga
kerja baik sektor formal, informal dan tradisional.
Pendekatan ergonomi mengacu pada konsep total manusia, mesin dan
lingkungan yang bertujuan agar pekerjaan dalam industri dapat berjalan
secara efisien, selamat dan nyaman. Dengan demikian dalam penerapannya
harus memperhatikan beberapa hal yaitu: tempat kerja, posisi kerja, proses
kerja. Adapun tujuan penerapan ergonomi adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, dengan meniadakan beban
kerja tambahan (fisik dan mental), mencegah penyakit akibat kerja, dan
meningkatkan kepuasan kerja,
2) meningkatkan kesejahteraan sosial dengan jalan meningkatkan kualitas
kerjasama sesama pekerja, pengorganisasian yang lebih baik dan
menghidupkan sistem kebersamaan dalam tempat kerja, 3) berkontribusi
di dalam keseimbangan rasional antara aspek-aspek teknik, ekonomi,
antropologi dan budaya dari sistem manusia-mesin untuk tujuan
meningkatkan efisiensi sistem manusia-mesin.
Adapun manfaat pelaksanaan ergonomi adalah
menurunnya angka
berkurang,
stress
akibat
kerja
berkurang,
produktivitas
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak
terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja.
Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat
badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2) ProsesKerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi
waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus
dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3) Tata Letak Tempat Kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja
Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak
digunakan daripada kata-kata.
4) Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala,
bahu,
tangan,
punggung,
dll.
Beban
yang
terlalu
berat
dapat
Kesehatan Kerja
kepuasan
antara pihak
pekerja
dan
perusahaan
sehingga
2. Scrubbing
a. Pembersihan terhadap binatang laut dan tumbuhan laut
b. Pembersihan terhadap sisa-sisa cat peralatan
c. Pembersihan ruang muat, pengeringan serta pembebasan terhadap
gas-gas yang mudah terbakar dari dalam tanki
3. Pengukuran ketebalan plat
a. Penggantian plat
b. Pemasangan plat
4. Painting
a. Cat dasar
b. Anti korosi
c. Anti fouling
5. Rantai dan Gangkar
6. Kemudi dan tongkat kemudi
7. Propeller dan poros propeller
II.
PELAKSANAAN
mengalami
penyakit
akibat
kerja
atau
penyakit
akibat
Makan siang sebanyak satu kali sehari yang makanannya dikirim dari
katering yang sudah ditunjuk oleh perusahaan. Dengan lauk pauk
yang mencakup nasi, lauk, sayur dan buah serta air minum
6. Penyakit Terbanyak
Pada sebagian besar pekerja lapangan terdapat klinik. Bila ada pekerja
yang sakit pihak manajemen telah menyediakan P3K. Obat yang
disediakan terbatas hanya obat umum yang dijual secara bebas. Bila
terjadi kecelakaan kerja, pegawai tersebut langsung dibawa ke Rumah
Sakit terdekat karena ditanggungkan pada Jamsostek. Untuk karyawan
tetap ada penggantian biaya perawatan untuk pegawai , istri dan 3 orang
anak.
Berikut ini daftar penyakit terbanyak yang ditemukan pada perusahaan
PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) bulan Januari 2014)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Unit Kerja
Permasalahan
Pada pemotongan besi
Cara Kerja
Penanganan
Menyedikan
Saran
Diberi kursi
dan lampu
bangku kecil
untuk
untuk
kenyamanan
memotong.
Sesuai karena
pekerja
hanya pada
Beban Kerja
Sudah sesuai
Klinik
jam perhari
Memberikan
Sebaiknya
jadwal
dokter dan
keberadaan
paramedis
dokter dan
proaktif dalam
paramedic
memantau
serta peralatan
kesehatan
dan obat-obatn
para pegawai.
serta
Obat-obatan
kebersihan
dan perlatan
klinik
serta
kebersihan
lebih
diperhatikan
denan jadwal
piket
kebersihan.
Penyuluhan
4
Gizi
gizi kerja,
terpantau
mengukur gizi
pekerja
Penyediaan
Catering
Sehat
No
Unit Kerja
Permasalahan
Penanganan
Cara Kerja
Menyedikan
alas meja dan
bangku
kecil
untuk
memotong.
Beban Kerja
Klinik
Gizi
Saran
Diberi
kursi
dan
lampu
untuk
kenyamanan
pekerja.
Berikan masker
untuk
pengelasan
Sudah sesuai
Sesuai karena hanya
pada
hari kerja dan 8
jam perhari
disediakan
klinik
di Memberikan
Sebaiknya
lokas iPT. DOK KODJA jadwal
dokter
dan
BAHARI GALANAN 1
keberadaan
paramedis
dokter
dan proaktif dalam
paramedis
memantau
serta peralatan kesehatan para
dan obat-obatn pegawai.
yang lengkap Sarankan
serta
menggunakan
kebersihan
jasa paramedik
klinik.
yang
berserifikat.
Obat-obatan
dan
perlatan
serta
kebersihan
harus selalu di
jaga.
Alat
bedah
minor
disediakan.
Gizi perorangan tidak Penyuluhan
Penyediaan
terpantau
gizi
kerja, Catering Sehat
mengukur gizi
pekerja
V.
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan mengenai aspek ergonomis dan kesehatan kerja di PT. Dok
dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) adalah:
1. Aspek ergonomi belum terpenuhi dengan baik karena para pekerja belum
mengetahui dan belum menyadari mengenai aspek ergonomi di bidang
pekerjaannya masing-masing dan belum adanya standar mengenai sikap
kerja, cara kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja.
2. Aspek kesehatan kerja belum terpenuhi karena belum dioptimalkannya
pemeriksaan kesehatan secara berkala (pemeriksaan kesehatan masih
terbatas), tidak tersedianya dokter jaga klinik yang selalu stand by di
klinik, serta klinik yang kurang layak bagi pekerja.
3. Gizi pekerja belum terkontrol dengan baik karena pihak perusahaan
menyediakan catering dari luar namun tidak dilakukan penghitungan
kalori yang dibutuhkan secara spesifik untuk setiap bagian pekerjaan.
V.2 Saran
1. Bagi pekerja yang berada di lapangan sebaiknya di berikan alat-alat
yang menunjang pekerjaan agar lebih ergonomis guna mencegah
munculnya penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja.
2. Sebaiknya dilakukan pengadaan klinik yang lebih baik dimana terdapat
dokter dan paramedis yang stand-by di klinik, dan meningkatkan status
kemampuan klinik bukan hanya P3K.
3. Perusahaan sebaiknya menyediakan tempat makan bagi para pekerja
lapangan serta penyediaan air minum yang lebih layak dan lebih sering
pendistribusiannya karena lokasi kerja yang panas agar mencegah
dehidrasi serta menyediakan tempat sampah berpenutup yang lebih
banyak.
Jakarta, Maret 2014
Yang membuat laporan pemprosesan
Kunjungan perusahaan,
Tatiek Wahmawati,SE