PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemerintah daerah menyusun dan melaksanakan anggaran daerah
untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada publik. Kualitas
pelayanan tersebut sangat tergantung pada kelancaran pendanaan untuk
membiayai semua aktivitas yang dilakukan. Dalam hal ini pemerintah
daerah harus dapat mengelola sumberdaya yang dimilikinya dengan
sebaik
mungkin.
Dengan
demikian,
unit
kerja
yang
memberikan
kas
merupakan
fungsi
yang
dilaksanakan
oleh
unit
daerah
kemudian
membentuk
suatu
unit
kerja
yang
C. TUJUAN PENULISAN
Setiap penulisan yang dilakukan pasti mempunyai tujuan tertentu.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka
tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah untuk
mengetahui ruang lingkup manajemen kas keuangan daerah yang
terdapat dalam rumusan masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MANAJEMEN KAS DALAM PERSPEKTIF LITERATUR ILMIAH
Di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia, manajemen kas
tidak menjadi perhatian utama dalam manajemen keuangan daerah
seperti halnya penganggaran.Hal ini mungkin karena penganggaran
bersinggungan langsung dengan politik di pemerintahan, sementara
manajemen kas merupakan pekerjaan administratif belaka yang dilakukan
oleh pemerintah daerah (eksekutif). Selain itu ada anggapan bahwa
manajemen
kas
dapat
dilakukan
apabila
proses
penyusunan
dan
teknik
yang
dirancang
untuk
mempercepat
dan
mengontrol
kas
daerah
dalam
manajemen
keuangan
pemerintah.
keamanan kas,
melindungi
kas
dan
kehilangan
yang
diakibatkan
oleh
keputusan
mencukupi
membayankan
untuk
kembali
memenuhi
utang
kewajiban
jangka
pendek
finansial,
yang
jatuh
seperti
tempo,
antara
investasi
tujuan
bersifat
menjaga
likuiditas
kontradiktif.
dan
Likuiditas
memperoleh
yang
tinggi
membutuhkan
ketersediaan
kas
yang
lebih
besar.
Namun
kondisi
yang
pengumpulan pendapatan,
pengeluaran belanja,
penerimaan pembiayaan,
pengeluaran pembiayaan.
Pengumpulan Pendapatan
Pengumpulan pendapatan
Salah
pengumpulan
satu
tugas
pendapatan.
pemerintah
Pemerintah
daerah
adalah
mengumpulkan
melakukan
pendapatan
daerah dan berbagai sumber, yaitu dan Pendapatan Asli Daerah, dana
perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah. Pada prinsipnya
pendapatan harus diperoleh sesegera mungkin dan setelah diperoleh
segera disetor ke rekening kas umum daerah. Dalam hal perolehan
pendapatan, pemerintah daerah harus berprinsip bahwa lebih baik
diterima sekarang daripada diterima kemudian hari. Prinsip menerima
uang sekarang lebih baik daripada menerima besok adalah sesuai dengan
konsep nilai waktu uang (tune value of money), yang berarti nilai uang
akan menurun karena faktor waktu, misalnya inflasi. Berdasarkan konsep
nilai waktu uang maka uang Rp. l.000.000 hari ini lebih tinggi nilainya
daripada Rp. l.000.000 esok hari.
Pada saat ini, pengelolaan keuangan daerah menggunakan konsep
UYHD
(Uang
yang
harus
dipertanggungjawabkan)
sebelumnya
misalnya
untuk
memberikan
dana
talangan,
membiayai
koleksi
mempercepat
pendapatan
perolehan
daerah
dana,
harus
memberikan
didesain
agar
keamanan
mampu
kas
dan
dan
desentralisasi
fiskal
banyak
pemerintah
daerah
yang
baik
yang
diterima
melalui
bendahara
penerimaan,
Agar
penerimaan
pendapatan
lebih
mudah
dipantau
dan
dikendalikan, maka pemerintah daerah hams menertibkan rekeningrekening liar yang ada. Rekening liar dimaksud adalah rekening yang
sumber dananya berasal dan pemerintah atau milik pemerintah tetapi
disimpan dalam rekening yang bukan resmi rekening pemerintah,
misalnya rekening atas nama pribadi, rekening atas nama lembaga di luar
pemerintah, dan sebagainya. Untuk penertiban rekening liar atau rekening
ilegal ini pemerintah dapat bekerjasama dengan pihak bank dan
memperkuat pengawasan dan pengendalian internal organisasi.
Kerjasama Bank
Perlu diingat bahwa bank merupakan bagian integral dan aktivitas
manajemen kas pemerintah daerah. Oleh karena itu, komunikasi dan
kerjasama yang baik dengan pihak bank penting dilakukan dalam rangka
optimalisasi manajemen kas. Setiap hari bendahara umum daerah perlu
memantau keadaan keuangan daerah, baik penerimaan, pengeluaran,
maupun saldo yang ada di bank. Dengan dukungan teknologi informasi,
pemerintah daerah dapat membangun sistem informasi kas bank yang
terhubung dengan sistem informasi yang dimiliki oleh bank tempat pemda
menyimpan uang sehingga setiap saat dapat dipantau keadaan kas di
bank. Dalam memilih bank tempat menyimpan kas daerah, pemerintah
daerah harus mempertimbangkan:
Kesehatan bank
tidak cukup dananya, atau bisa jadi cek tersebut hilang atau dicuri orang.
Oleh karena itu cek yang diterima sebaiknya tidak disimpan terlalu lama
namun segera dicairkan untuk memastikan diperolehnya dana. Selama
belum dicairkan, cek harus disimpan di tempat yang aman, seperti
brankas atau lockbox. Kerjasama dengan pihak bank penting untuk
mengetahui validitas cek yang diterima terutama untuk menghindari
diterimanya cek kosong.
Pengeluaran Belanja
Untuk keperluan manajemen kas, bendahara umum daerah perlu
menyusun skedul pengeluaran yang akan dilakukan dalam satu periode
anggaran. Pengeluaran belanja tersebut meliputi belanja operasi. belanja
modal,
dan
belanja
transfer.
Pengeluaran
belanja
juga
dapat
10
11
dan
SPM
kemudian
akan
diverifikasi
oleh
Pejabat
belum
diajukan
pencairannya,
pemerintah
daerah
dapat
12
D. ANGGARAN KAS
Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan
untuk membiayai kegiatan umum perusahaan/pemerintah. Anggaran
merupakan rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan
program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai
kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan
umumnya dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu.
Anggaran kas (Cash Budget) ialah anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahan
dari waktu kewaktu selama periode yang akan datang, baik perubahan
yang berupa permintaan kas, maupun perubahan yang berupa
pengeluaran kas. Anggaran kas merupakan alat penting dalam proses
perencanaan dan pengendalian keuangan perusahaan/pemerintah, karena
di dalamnya terdapat estimasi penerimaan dan pengeluaran kas untuk
periode tertentu dimasa datang sehingga akan bisa diketahui kapan
perusahaan/pemerintah dalam keadaan defisit kas atau surplus kas.
Anggaran kas pada dasamya meliputi dua bagian, yaitu: anggaran
pendapatan dan penerimaan pembiayaan serta anggaran belanja dan
pengeluaran
pembiayaan.
Anggaran
pendapatan
dan
penerimaan
atau
kelebihan
kas
13
SKPD
berdasarkan
rancangan
DPA-SKPD
berkewajiban
dilaksanakan
bersamaan
dengan
pembahasan
DPA-SKPD.
14
anggaran
kas
dan
masing-masing
Satuan
Kerja
Pemerintah
Daerah,
yaitu
pada
Bendahara
Umum
Daerah,
daerah
perlu
melakukan
harmonisasi
antara
sesuai
dengan
rencana
penarikan
dana
yang
pemasukan
pendapatan
daerah
dalam
pelaksanaan
15
SiLPA
tahun
anggaran
sebelumnya
merupakan
komponen
16
kas dihitung dengan cara menambahkan saldo awal kas dengan jumlah
penerimaan kemudian dikurangi dengan perkiraan pengeluaran yang akan
dilakukan. Saldo akhir kas bulan bersangkutan merupakan saldo awal kas
bulan berikutnya.
Cara Membuat Anggaran Kas
Terdapat empat langkah dasar dalam membuat anggaran kas, yaitu:
a) Mengenali
pola
belanja
atau
pengeluaran
(pattern
of
cukup
hanya
mengetahui
jumlah
kas
yang
harus
belanja
setiap
bulannya,
pemerintah
daerah
bisa
dikategorikan
menjadi
dua
pola
umum,
yaitu:
1)
belanja
pendapatan/
atau
pengeluaran
penerimaan
tidak
dalam
hanya
mengenali
pola
mempertimbangkan
17
pola
belanja/pengeluaran
dan
pola
melalui
rekening
kasda
melalui
bendahara
umum
daerah.
18
[3] adalah jumlah total, yaitu saldo awal [1] ditambah total
penerimaan [2];
[4]
adalah
pengeluaran
bruto
untuk
semua
jenis
belanja/pengeluaran;
[5] adalah saldo akhir, yaitu selisih antara [3] dan [4]. Saldo Akhir
[5] bulan tertentu akan menjadi Saldo Awal [1] bulan berikutnya.
BAB III
PENUTUP
Setelah tim penyusun mempelajari manajemen kas keuangan
daerah dapat didefinisikan sebagai strategi dan proses terkait untuk kas
secara efektif, baik secara internal maupun dalam hubungan daerah
dengan pihak-pihak yang bersangkutan. Manajemen kas adalah praktik
dan
teknik
yang
dirancang
untuk
mempercepat
dan
mengontrol
pemerintah,
termasuk
pemerintah
daerah,
semestinya
19
DAFTAR PUSTAKA
MAHMUDI (2009) , Manajemen keuangan daerah ,Yogyakarta, 17 oktober
2009.
Mahmudi (2007) Analisis laporan keuangan pemerintah daerah: Panduan
Eksekutif dan masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi, social
dan politik, Yogyakarta.
Peraturan
Pemerintah
No
24/2006
tentang
Standar
Akuntansi
Pemerintahan.
Permendagri No. 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
Undang-Undang No. 1/2003 tentang Perbendaharaan negara.
Undang-Undang No. 17/2004 tentang Keuangan Negara.
Republik
Indonesia.
2004.
Peraturan
Pemerintah
No.
15
tentang
20