Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MEMBRAN PLASMA
Kompetensi dasar
Mendeskripsikan struktur dan fungsi selaput plasma.
Deskripsi
PENDAHULUAN
MEMBRAN SEL.
Protein
Bergantung pada tipe sel dan organel tertentu dalam sel,
membran memiliki 12 sampai lebih dari 50 macam protein berbeda.
Protein ini tidak disusun secara acak tetapi setiap lokasi dan
orientasinya disusun pada posisi relatif tertentu pada lipid bilayer.
Protein pada membran tidak simetris yakni bagian luar membran
dan bagian dalam membran tersusun berbeda. Posisi seperti ini
memungkinkan membran sebelah luar beriteraksi dengan dengan
ligan sektraseluer seperti hormon dan faktor pertumbuhan
sedangkan bagian dalam dapat berinteraksi dengan molekul
sitoplasma seperti protein G atau protein kinase.
Protein membran dapat diklasifikasi menjadi tiga kelas
berdasarkan hubungan (posisi) pada lipid bilayer, yaitu:
1. Protein integral
Protein integral adalah protein yang berpenetrasi kedalam lipid
bilayer. Protein ini dapat menembus membran sehingga memiliki
domain pada sisi ekstra seluler dan sitoplasmik dari membran.
2. Protein perifer
Seluruhnya berlokasi dibagian luar dari lipid bilayer, baik itu di
permukaan sebelah ekstraseluler maupun sitoplasmik dan
berhubungan dengan membran malalui ikatan non kovalen.
3. Lipid anchor protein
Terdapat disebelah luar lipid bilayer tetapi berikatan secara
kovalen dengan molekul lemak yang terdapat pada lipid bilayer.
Protein membran plasma memiliki fungsi yang sangat luas
antara lain sebagai protein pembawa (carrier) senyawa melalui
membran sel, penerima isyarat (signal) hormaonal dan meneruskan
isyarat tersebut ke bagian sel sendiri atau sel lainnya. Protein
selaput plasma juga berfungsi sebagai pengikat komponen
sitoskeleton dengan senyawa-senyawa ekstraseluler. Protein-
protein permukaan luar memberikan cirri individual sel dan macam
protein dapat berubah sesuia dengan diferensiasi sel. Protein-
protein pada membran sel banyak juga yang berfungsi sebagai
enzim terutama yang terdapat pada selaput mitokondria, retikulum
endoplasma dan kloroplas. Sebagai contoh, senyawa-senyawa
fosfolipid membran plasma disintesis oleh enzim-enzim yang
terdapat pada membran retikulum endoplasma.
Protein penyusun membran plasma dapat diekstrak dengan
menggunakan SDA, Triton-X100, urea, N-butanol atau EDTA sebagai
pelarut. Setelah larut protein-protein membran plasma dapat
dipisahkan satu sama lain dengan menggunakan teknik
eletroforesis atau kromatografi.
Protein membran sel memiliki kemampuan bergerak,
sehingga dapat berpidah tempat. Perpindahan berlangsung ke arah
lateral dengan jalan difusi. Namun tidak semu protein mampu
berpindah tempat. Beberapa jenis protein integral tertahan dalam
selaput oleh anyaman molekul-molekul protein yang berada tepat
di bawah permukaan dalam selaput plasma. Anyaman ini
berhubungan dengan sitoskelet atau rangka sel.
Struktur fisiko-kima protein selaput sel kurang diketahui,
mengingat bahwa bentuknya sangat bervariasi. Berdasarkan kajian
mikroskopis dan teknik freeze fracture diketahui bahwa protein
dalam selaput sel berbentuk globular.
PERKEMBANGAN MODEL MEMBRAN PLASMA
Penrnyataan tentang adanya lapisan yang mengelilingi suatu
sel pertama kali dikemukakan oleh Overton (1899). Overton
menyatakan bahwa sifat osmosis hkash dari protoplasma yang
berlandaskan pada mekanisme kelrutan selektif. Senyawa
hidrofobik dapat masuk ke dalam sel lebih cepat dari pada senyya
hidrofilik. Hal ini menurutnya disebabkan adanya lapisan lipida yang
menyebabkan zat-zat hidrofobik lebih mudah larut. Overton
menduga bahwa lapisan itu mengandung kolesterol, lesitin dan
minyak lemak.
Penelitian yang dilakukan oleh Gorter dan Grendel (1925)
tentang organisasi lipid di selaput eritrosit menyimpulkan bahwa
selaput eritrosit terdiri dari dua lapisan molekul lipid di mana satu
bagian polar mengarah ke sitoplasma dan yang lainnya mengarah
ke lingkungan tempat sel.
Difusi dipermudah
Difusi dari sutau senyawa atau molekul melewati membran
selalu terjadi dari daerah dengan konsentasi tinggi ke daerah
dengan konsentrasi rendah, akan tetapi difusi tidak selalu terjadi
melalui lipid bilayer atau suatu saluran terbuka. Sejumlah substansi
diketahui berdifusi dengan terlebih dahulu berikatan dengan suatu
protein mebran yang disebut dengan fasilitatif transporter yang
memfasilitasi proses difusi. Pengikatan molekul atau senyawa pada
fasilitastif transporter pada satu sisi akan memicu perubahan
komformasi pada protein dan menyebabkan zat terlarut dapat
berdifusi ke daerah yang berkonsentrasi rendah.
Senyawa yang melewati membran plasma dengan jalan difusi
dipermudah juga tidak memerlukan keterlibatan ATP, seperti halnya
difusi sederhana. Namun gerakan senyawa dari luar ke dalam atau
sebaliknya lebih cepat dari pada difusi sederhana. Hal ini
disebabkan oleh adanya protein pembawa yang mempercepat
pengangkutan. Molekul protein pembawa setelah mengikat
senyawa atau molekul yang akan di bawa, segera memindahkan
senyawa/molekul dari luar ke dalam atau sebaliknya.
Contoh difusi dipermudah dapat dilihat pada pe ngangkutan
glukosa. Glukosa dalam tubuh berperan sebagai sumber energi
utama dan kebanyak sel memiliki protein membran yang
memfasilitasi difusi glukosa dari aliran darah ke dalam sel. Gradien
konsetrasi glukosa agar dapat terus menerus melakukan difusi
dijaga oleh fosforilasi glukosa setelah mesuk ke dalam sitoplasma,
Fosforilasi ini menyebabkan konsentrasi glukosa di dalam sel terus
menerus rendah. Manusia dan mammali lainnya memiliki 5 macam
protein yang telah diidentifikasi yang berperan dalam transport
glukosa. Kelima cama protein tersebut adalah GLUT1 sampai
GLUT5.
LATIHAN
1. Gambarkan struktur membran sel
2. Sebutkan macam-macam kelompok protein penyusun
membran sel
3. Apa fungsi karbohidrat pada membran sel
4. Jelaskan fungsi membran sel.
SENARAI
Membran sel : merupakan barier semipermeabel yang
memungkinkan molekul yang berukuran kecil
dapat keluar masuk ke dalam sel.