Latar Belakang
Usaha ternak domba sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat
Indonesia. Pengusahaan ternak potong domba di Indonesia dilakukan sebagian
besar oleh peternak tradisional dan selebihnya oleh perusahaan penggemukan
(feedloter). Usaha ternak ini dipilih karena selain prospeknya yang menjanjikan,
pemeliharaan dan pemasarannya cenderung lebih mudah dibandingkan hewan
ternak lain.
Usaha ternak domba merupakan jenis usaha yang mudah untuk dilakukan
dan tidak memerlukan modal begitu besar. Di daerah pedesaan khususnya,
memelihara domba merupakan usaha sampingan dari usaha pertanian (bercocok
tanam).
Prospek pasar untuk hasil usaha ternak domba sangat besar dan
menguntungkan. Permintaan pasar terhadap dagingnya kerap kali datang dari
kota-kota besar, terutama dari para pedagang sate dan usaha kuliner lain yang
mengandalkan daging domba sebagai bahan dasarnya. Di samping permintaan
lokal, regional, dan nasional pasar ternak domba masih cukup terbuka untuk
negara di Asia Tenggara.
Ternak domba lebih dipilih karena tidak memerlukan dukungan lahan yang
luas apabila dibandingkan dengan budidaya ternak besar. Akan tetapi berternak
domba harus di sertai dengan manajemen sanitasi kandang dan handling yang
baik sehingga ternak merasa aman, nyaman, dan menghasilkan produksi yang
optimum.
Tujuan
METODE
Tempat
Alat
Metode Pelaksanaan
1. membersihkan tempat pakan dan kandang domba
2. mengukur luas kandang
kandang individu
kandang betina indukan
3. penanganan ternak domba
menenangkan dan mengarahkan ternak domba
memegang/menggendong ternak domba
mendudukan ternak domba
membaringkan ternak domba
PEMBAHASAN
CONTOH
Kandang dengan sistem baterei diisi seekor domba perkandang.
Ukuran kandang, panjang 1 m, lebar 60 cm, tinggi 60 cm.
Satu lokasi (satu atap) terdiri dari 2 baris kandang yang tidak saling
berhadapan tiap barisnya.
Agar nafsu makan domba baik, maka setiap wadah pakan sebaiknya
digunakan untuk 2 domba.
Wadah pakan itu diletakan di sisi luar dan tidak saling berhadapan dengan
barisan kandang lainnya.
Wadah pakan itu bisa dibuat dari bambu atau bahan lain yang mudah didapat
serta harganya murah.
Atapnya dibuat dari genting, atau rumbia yang telah tua, agar siang hari
kandang tidak terlalu panas dan pada malam harinya menjadi hangat.
Kandang dibuat berkemiringan 45.
Alas terbuat dari bambu, papan, semen, atau tanah saja.
Dinding kandang menggunakan bahan kayu atau bambu.
Tipe Kandang
Tipe Kandang Panggung.
Kontrusi lantainya dibuat sistem panggung. Tipe kandang ini
memiliki kolong yang berfungsi sebagai penampungan kotoran yang
terkumpul di bawah lantai. Kolong dibuat berlubang atau digali lebih
rendah dari pada permukaan tanah sehingga kotoran dan air kencing tidak
berceceran. Kandang ini banyak di pakai di indonesia.
Tipe Kandang Lemprak.
Kontruksi lantainya menggunakan tanah (kandang jenis ini hanya
beralaskan kotoran dan sisa-sisa hijauan pakan). Selain itu, kandang
dilengkapi keranjang rumput yang di letakan di atas alas. Kotoran akan
dibongkar setelah 1-6bulan. Kandang tipe lamprak ini merupakan kandang
yang umum digunakan untuk usaha ternak domba kereman. Kandang tipe
ini banyak di pakai di negara empat musim.
Tempat pakan di letakan di bagian depan kandang, dimana tempat pakan dan
kandang hanya dibatasi oleh jeruji besi/kayu yang hanya mampu memasukan
kepala ternak tersebut ke dalam tempat pakan. Sedangkan, tempat minum di
berikan di bagian belakang kandang dengan terbuat dari paralon besar atau ember.
KESIMPULAN
Budidaya domba mampu berkembang pesat saat ini karena banyak
dibutuhkan oleh masyarakat di Indonesia. diharapkan peternak mampu
menghasilkan kambing/domba berproduktifitas tinggi yang mampu memenuhi
kebutuhan tersebut. Ada pun hal-hal yang mempengaruhi hasil produk ternak
domba yaitu Sanitasi dan cara handling yang baik sehingga ternak secara
langsung akan memberikan peningkatan produksi dan mutu produk ternak yang
dihasilkan. Dimana sanitasi kandang terbuat dari bahan-bahan bangunan yang
kuat dan tahan lama yang mampu memberi perlindungan terhadap ternak, sanitasi
menggunakan tipe kandang yang sesuai iklim di dearah peternakan tersebut dan
handling domba yang baik dilakukan sesuai prosedur-prosedur yang telah di
terangkan di atas untuk proses menangkap, menggendong, membaringkan, dan
mendudukan ternak domba.
DAFTAR PUSTAKA
F.,Chris Dian. 2013. Cara Sukses Memulai dan Menjalankan Usaha Ternak
Domba. Jogjakarta: Trans Idea Publishing.
Mulyono, S. 2003. Teknik Pembibitan Kambing dan Domba. Jakarta. Penerbit
PT Penebar Swadaya.
Prihatman, Kemal. 2000. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan.
Jakarta: Bappenas.
Purnomoadi, agung. 2003. Petunjuk Praktikum Ilmu Ternak Potong dan Kerja.
Semarang: FAPET Universitas Diponegoro
LAMPIRAN
10