PENDAHULUAN
berkesinambungan
kedua
metode
tersebut
dapat
BAB II
PEMBAHASAN
II .1 Geologi Regional
Secara fisiografis, Cekungan Kutai berbatasan di sebelah utara
dengan Tinggian Mangkalihat, Zona Sesar Bengalon, dan Sangkulirang.
Di sebelah selatan berbatasan dengan Zona Sesar Adang yang
bertindak sebagai zona sumbu cekungan sejak akhir Paleogen hingga
sekarang (Moss dan Chamber, 1999). Di sebelah barat berbatasan
dengan Central Kalimantan Range yang dikenal sebagai Kompleks
Orogenesa Kuching, berupa metasedimen kapur yang telah terangkat
dan telah terdeformasi.
Di
bagian
timur
berbatasan
dengan
Selat
Makassar.
yang
cukup
banyak
(Hadipandoyo,
et
al.,
2007).
perangkap
didominasi
oleh
perangkap
struktur
diidentifikasi
keberadaannya
bila
dibandingkan
dengan
BAB III
DATA SEISMIK CEKUNGAN KUTAI
Dalam penelitian kali ini kami ingin melakukan interpretasi cekungan
Kutai dengan menentukan potansi sumber hidrokarbon dengan analisa
penampang seismik 2-D dan korelasi kondisi geologi dengan cekungan
daerah Kalimantan lainnya.
ini
menggunakan
data
horizon
seismik
formasi
vitrinit
kandhngannya
rendah.
Indek
petrografi
tinggi.
Berdasarkan
komposisi
batubara
diduga
pelapukan,
transportasi
dan
pembentukan
lingkungan
reservoir
bervolume
besar
mengandung
zirkon.
dalam
penampang
Anticlinoium
Samarinda.
Di
dalam
Bahwa
Lapisan
Ini
Masih
Mengandung
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan interpretasi dan pengolahan data dari lokasi penelitian
formasi Balikpapan, Cekungan Kutai dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Struktur geologi yang terdapat pada daerah penelitian adalah lipatan
antiklin, sesar geser dan sesar turun.
2. Terbentuknya sesar turun dengan orientasi arah barat laut-tenggara
dapat dianalisis yang bermula pada proses tektonik akhir Early
Miosene.
3. Perangkap hidrokarbon yang terbentuk pada formasi Balikpapan
berupa gabungan antiklin besar dengan sesar geser yang berarah
barat laut Tenggara. Jenis lipatan antiklin yang menjadi perangkap
hidrokarbon adalah jenis lipatan 4 arah simetris.
4. Dengan lapisan batuan penyusun formasi ini berupa batupasir,
perselingan batulempung-batulumpur, konglomerat dan sisipan
batubara, serta memiliki kisaran umur Miosen Awal - Akhir.
5. Formasi ini merupakan sumber hidrokarbon yang potensial untuk di
eksplorsi adalah gas, minyak dan Batubara.