FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
REFERAT
MARET 2014
REFERAT :
ANOREKSIA NERVOSA
Oleh :
M. Ridha Zulfikar MH, S. Ked.
10542 0094 09
Pembimbing :
dr. Hawaidah, Sp. KJ (K)
LEMBAR PENGESAHAN
Stambuk
: 10542 0094 09
Judul Referat
: Anoreksia Nervosa
ii
2
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya serta segala kemudahan yang diberikan dalam setiap kesulitan
hamba-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan referat ini dengan judul
Anoreksia Nervosa. Syukur Alhamdulillah ya Allah. Tugas ini ditulis sebagai
salah satu syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa.
Berbagai hambatan dialami dalam penyusunan tugas referat ini. Namun
berkat bantuan saran, kritikan, dan motivasi dari pembimbing serta teman-teman
sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
Penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih banyak kepada
dr.
Penulis
iii
3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .....................................................................................
ii
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
2.1.
Defenisi .............................................................................................
2.2.
Epidemiologi .....................................................................................
2.3.
Etiologi .............................................................................................
2.4.
2.5.
2.6.
2.7.
Terapi ................................................................................................
iv
4
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan makan merupakan penyakit kompleks yang mengenai anak dan
remaja. Berdasarkan DSM IV ada tiga bentuk gangguan makan yaitu:
anoreksia nervosa (AN), bulimia nervosa (BN) dan gangguan makan yang
tidak tergolongkan. Gangguan tersebut dapat menyebabkan morbiditas
biologik, psikologik dan sosial, serta kematian
Anoreksia nervosa adalah gangguan perilaku yang berkaitan dengan
penolakan makan. Anoreksia nervosa dapat merupakan penyerta gangguan
neurotik atau psikotik ataupun sindrom tersendiri yang disebut dengan istilah
anoreksia idiopatik atau anoreksia esensial
Seseorang dengan gangguan makan mungkin mulai dengan hanya makan
jumlah yang lebih kecil dari biasanya, tetapi pada beberapa titik, keinginan
untuk makan lebih sedikit di luar kendali. Gangguan makan sangat kompleks
dan meskipun banyak penelitian ilmiah mengenai hal tersebut, penyakit ini
tetap sulit dipahami
Penyebab gangguan makan belum diketahui dengan jelas, namun diduga
terkait dengan berbagai faktor biologik, genetik dan psikososial. Mengingat
kompleksnya aspekaspek biopsikososial kelainan ini maka diperlukan tim
yang profesional dalam penanganannya, yang melibatkan dokter, perawat,
ahli gizi dan kesehatan jiwa. BN memiliki prognosis yang lebih baik dari
pada AN
BAB II
TINJAUAN PUSAKA
2.1. Defenisi
Anoreksi adalah keluhan nafsu makan menurun dapat ditemukan pada
semua penyakit, termasuk juga penyakit saluran makanan. Selain dari pada
itu juga dapat ditemukan pada penderita dengan kelainan jiwa, atau jiwanya
yang labil dan ini disebutkan anoreksia nervosa
Anoreksia nervosa adalah contoh yang amat khas dari gangguan somatik
yang penyebabnya berasal dari faktor psikik. Anoreksia nervosa adalah
gangguan perilaku yang berkaitan dengan penolakan makan. Anoreksia
nervosa dapat merupakan penyerta gangguan neurotik atau psikotik ataupun
sindrom tersendiri yang disebut dengan istilah anoreksia idiopatik atau
anoreksia
esensial
Penyebabnya
tampaknya
multifaktorial,
dengan
2.2. Epidemiologi
Tulisan pertama mengenai anorexia nervosa dipublikasikan pada abad XVI
oleh porta, dokter dari Napoli yang berjudul Reflection of the prominent
phylosoper Simone Porta of naples on the case of the young daughter della
magna who lioved two years without eating or drinking
/ tinggi
badan telah parah atau cepat turun di bawah 75 % dari ideal, pemulihan
dengan cepat sangat penting , dan rawat inap harus dipertimbangkan
Rawat inap di rumah sakit dianjurkan pada pasien-pasien dengan
gangguan fisik berat atau pada mereka yang gagal dengan pengobatan rawat
jalan. Namun dengan rawat inap pasien sering kehilangan berat badan
kembali setelah keluar dari rumah sakit. Keputusan untuk rawat inap harus
berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut:
1. Keinginan pasien dan keluarganya.
2. Anjuran ahli.
3. Derajat beratnya penyakit
Pendekatan terapi yang dapat dilakukan untuk pasien anoreksia nervosa
dapat berupa konseling dimana konseling merupakan proses membantu
seseorang untuk belajar menyelesaikan masalah interpersonal, emosional dan
memutuskan hal tertentu. Fokusnya pada masalah klien atau pasien.
Percakapannya merupakan percakapan dua arah. Bertujuan untukmembantu
klien untuk mengenal dirinya, memahami permasalahannya, melihat peluang
dan mencari alternatif penyelesiannya
salah satu contoh konseling yang dapt dilakukan, pendekatan ini untuk
mengajarkan hal-hal praktis seperti perencanaan makanan, pendidikan dan
mengembalikan aktivitas sehari-hari pada penderita orangtua
Terapi
BAB III
KESIMPULAN
Anoreksia nervosa adalah gangguan perilaku yang berkaitan dengan
penolakan makan. Ciri khas gangguan adalah mengurangi berat badan
dengan sengaja, dipacu dan atau dipertahankan oleh penderita.
Anorexia nervosa terjadi terutama pada anak perempuan dan wanita muda.
Onset biasanya selama masa remaja.
Etiologi yang tepat tidak diketahui. Dapat berupa pengaruh genetik,
gangguan kecemasan, keluarga, depresi, obesitas, rekan sekitar, tekanan dan
budaya sekeliling terhadap penampilan.
Secara umum terapi utamanya adalah psikoterapi ditambah dengan terapi
simtomatik untuk gangguan sekunder yang timbul serta pemberian diet
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
1. S. Lisal, Johan. 2006. Gangguan Makan Pada Anak Dan Remaja.
http://med.unhas.ac.id/DataJurnal/tahun2006vol2007/ARTIKEL
%20MASUK%202006%20ok/GANGGUAN%20%20MAKAN
%20%20PADA%20%20ANAK%20%20DAN%20%20REMAJA.pdf.
2. National Institutes of Health. 2007.Eating Disorder.US: DEPARTMENT
OF HEALTH AND HUMAN SERVICES.
3. Hadi, Sujono. 2002. Gastroenterologi.Bandung: P.T. Alumni.
4. Yager, Joel., dan E. Andersen, Arnold. 2005. Anoreksia Nervosa. The New
England Journal of Medicine.
5. E. Bernstein, Bettina. 2012. Pediatric Anorexia Nervosa. California:
medscape,
Available
from
URL:
http://emedicine.medscape.com/article/912187-overview#aw2aab6b2b3aa.
6. Slamet, Suryono. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI
7. J. Stunkard, Albert., dan G. Terence, Wilson. 2008. Anorexia Nervosa.
USA:
The
Merck
Manuals.,
Available
from
URL:
http://www.merckmanuals.com/professional/psychiatric_disorders/eating_
disorders/anorexia_nervosa.html
8. Maslim, Rusdi. 2001. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ-III.
Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya.
9. Sadock, Benjamin James dan Sadock, Virginia Alcott. 2007. Kaplan &
Sadock's Synopsis of Psychiatry. New York: Lippincott Williams &
Wilkins.
10. Maramis, Willy F dan Maramis, Albert A. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran
Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press.
11. Elvira, Sylvia D dan Hadisukanto, Gitayanti. 2010. Buku Ajar Psikiatri.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.