2, Juni 2014
115
116
117
118
119
120
121
d) perhitungan 1/3, 1/2 atau 2/3 masa pidana adalah 1/3, 1/2, atau
2/3 kali (masa pidana dikurangi remisi) dan dihitung sejak
ditahan.
Semua pelaksanaan Asimilasi yang dilakukan atau yang
diterapkan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kabupaten
Lumajang juga mengacu kepada Permenkumham, sehingga tidak
menimbulkan permasalahan, pengertian pemberian Asimilasi
kepada Narapidana tetap diberikan dan tanpa diminta oleh
Narapidana yang bersangkutan, petugas Lapas tetap menghitung
dan melengkapi semua persyaratan yang dibutuhkan guna
pengajuan Asimilasi.
Pemberian Asimilasi kepada Narapidana sebagaimana
diatur dalam Permenkumham Nomor : M.2.PK.04-10 Tahun 2007
ada 3 (tiga) macam:
a) Asimilasi Minimum; Dalam Asimilasi ini diberikan kepada
Narapidana tetapi yang bersangkutan hanya dapat beraktivitas
hanya diseputaran sel/blok tempat Narapidana dengan disertai
pengawalan ketat dari petugas.
b) Asimilasi Medium; Asimilasi Medium pada prinsipnya hampir
sama dengan yang lain hanya saja yang membedakan bahwa
Narapidana agak lebih leluasa dalam melakukan aktivitasnya
namun hanya disekitar areal Lembaga Pemasyarakatan.dan
tanpa pengawalan dari petugas Lapas.
c) Asimilasi Maksimum; Narapidana sudah memiliki keleluasaan
untuk melakukan aktivitas hingga keluar areal Lembaga
Pemasyarakatan, dan tanpa mendapatkan pengawalan dari
Petugas Lapas sehingga Narapidana sudah bisa beradaptasi dan
bersosialisasi dengan masyarakat disekitar Lembaga
Pemasyarakatan.
Kewenangan pemberian Asimilasi kepada Narapidana
merupakan kewenangan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
seperti yang disebutkan dalam BAB III Pasal (10 ) Permenkumham
Nomor: M.2.PK.04-10 Tahun 2007, yaitu:
d. Proses Pembinaan Narapidana dalam Sistem Pemasyarakatan
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai payung
sistem pemasyarakatan Indonesia, menyelenggarakan sistem
pemasyarakatan agar Narapidana dapat memperbaiki diri dan
122
123
124
125
126
a) Tidak semua
masyarakat
memahami sistem/proses
pemasyarakatan, walaupun dalam pelaksanaannya sesuai
prosedural tetapi kasus tersebut termasuk kasus yang menarik
masyarakat, sehingga bisa menjadi hal kontroversi antara
sistem pembinaan dan pemahaman masyarakat, tanggapan
masyarakat yang negatif terhadap Narapidana sebagai
penjahat yang harus dikucilkan;
b) Lembaga-lembaga sosial atau dinas-dinas pemerintahan belum
pro aktif mempedulikan warga binaan pemasyarakatan, belum
ada kerjasama yang baik, teratur, dan berkesinambungan atau
kerjasama pembinaan dengan instansi terkait belum
terprogram maksimal;
c) Peranan petugas pemasyarakatan begitu besar sehingga tidak
diimbangi dengan keprofesionalan petugas itu sendiri sehingga
kurang pengawasan dalam pelaksanaan Asimilasi, dan belum
ada petugas pemasyarakatan yang mempunyai keahlian dan
bertugas khusus terutama dalam pembinaan;
d) Anggaran Rutan yang sangat minim sehingga pembinaan tidak
berjalan maksimal dan kurang memadainya sarana dan fasilitas
yang tesedia untuk pembinaan;
e) Adanya pengaruh keluarga dari Narapidana sendiri yang
sengaja tidak melakukan komunikasi karena hanya ingin
memberikan efek jera terhadap Narapidana karena
perbuatannya yang sudah dilakukan berulangkali, artinay
sengaja dikucilkan oleh keluarga Narapidana sendiri;
f) Kesulitan komunikasi antara Petugas dengan keluarga
Narapidana karena bertempat tinggal yang sangat jauh antara
daerah asal Narapidana dengan Lembaga Pemasyarakatan yang
ditempati oleh Narapidana.
a. Sistem Perubahan Pembinaan Terhadap Narapidana Di
Lembaga Pemasyarakatan
Dalam menyikapi tindak kejahatan yang dianggap dapat
direstorasi kembali, di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Lumajang
dikenal suatu perubahan penghukuman yang disebut sebagai
restorative justice, di mana pelaku kejahatan didorong untuk
memperbaiki kerugian yang telah ditimbulkannya kepada korban,
keluarganya dan juga masyarakat. Berkaitan dengan kejahatan
127
128
129
Perolehan
TGL
1,3,19,23,31,24
3,11,21,
9,14,16,30
1,4,6,13,23
15,19,20,22,24
12,27,29,9
1,10,11
3,12,18,19
5
6,27
14
BLN
Jan.
Feb.
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agst
Sept
Okt.
Nop..
THN
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
Realisasi
Realisasi
Realisasi
Realisasi
Realisasi
Realisasi
Realisasi
Realisasi
Realisasi
Realisasi
Realisasi
130