FAKULTAS BIOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
YOGYAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN
1. Mengerti prinsip dasar elektroforesis
2. Menggunakan teknik SDS-PAGE untuk memisahkan protein - protein darah.
B. LANDASAN TEORI
Enzim merupakan protein yang khusus disintesis oleh sel hidup untuk
mengkatalisis reaksi yang berlangsung di dalamnya. Fungsi khusus dari enzim adalah
untuk menurunkan energi aktivasi, mempercepat reaksi pada suhu dan tekanan yang
tetap tanpa mengubah besarnya tetapan keseimbangan dan sebagai pengendali
reaksinya (Martoharsono, 1994).
Enzim merupakan senyawa protein yang dapat mengkatalisis seluruh reaksi
kimia dalam sistem biologis. Semua enzim murni yang telah diamati sampa saat ini
adalah protein. Aktivitas katalitiknya bergantung kepada integritas strukturnya sebagai
protein. Enzim dapat mempercepat reaksi biologis, dari reaksi yang sederhana, sampai
ke reaksi yang sangat rumit. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan
molekul zat-zat yang bereaksi sehingga mempercepat proses reaksi. Percepatan reaksi
terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan
mempermudah terjadinya reaksi. Enzim mengikat molekul substrat membentuk
kompleks enzim substrat yang bersifat sementara dan lalu terurai membentuk enzim
bebas dan produknya (Lehninger, 1995).
Ada 2 jenis elektroforesis yaitu Elektroforesis Kertas dan Elektroforesis Gel.
Elektroforesis
Gel:
merupakan
elektroforesis
yang
menggunakan
gel
panjang
memisahkan
yang
suatu
sama. Elektroforesis
makromolekul
dengan
gel
merupakan
cara memberi
teknik
gaya pada
gel (elektroforesis
protein).
Laju
pergerakan
molekul
2006).
Elektroforesis adalah sebuah metode untuk separasi atau pemisahan sebuah
molekul besar (seperti protein, fragmen DNA, RNA dll) dari campuran molekul
yang serupa. Elektroforesis digunakan untuk memisahkan komponen atau molekul
bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik.
Sebuah arus listrik dilewatkan melalui medium yang mengandung s ampel yang
akan dipisahkan. Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik
yang ada pada makromolekul, misalnya DNA yang bermuatan negatif. Jika
molekul yang bermuatan negatif dilewatkan melalui suatu medium (misal agarosa),
maka molekul tersebut akan bergerak dari muatan negatif menuju muatan positif.
Kecepatan
gerak
molekul
tersebut tergantung
pada
rasio
muatan
terhadap
Tujuan
analisis
protein
dengan
metode
elektroforesis
yaitu
untuk
untuk memisahkan
molekul
protein
yang
kecil.
Konsentrasi
akrilamid total dalam gel dapat mempengaruhi migrasi protein. Pada proses
pembuatan gel, akrilamid akan berpolimerisasi secara spontan bila tidak ada oksigen
(Prihanto, 2011).
Stacking gel diperlukan dalam elektroforesis protein karena digunakan
untuk mencetak sumuran (well), selain itu digunakan untuk menimbun atau
memekatkan protein menjadi satu jalur yang sempit sebelum protein itu memasuki gel
pemisah. Stacking gel juga digunakan untuk menahan sementara agar sampel
bermigrasi pada waktu yang bersamaan. Pada saat elekroforesis protein, proteinakan
tertarik ke bagian bawah arus listrik. Protein yang memiliki berat molekul palingkecil
bergerak cepat sehingga tertarik sampai bagian bawah gel, sedangkan protein yang
memiliki berat molekul paling besar akan berada pada bagian atas dari gel (Utami,
2007).
Pewarnaan atau staining pada gel merupakan bagian dari metode SDSPAGE. Fungsi
pewarnaan
gel
pada
elektroforesis
yaitu
untuk
membantu
BAB II
METODE
A. ALAT dan BAHAN
2. Bahan :
1. Alat :
PBS 0,1 M pH 7,4.
Sentrifus
Separating gel 3 ml (5,4 ml larutan A ; 3,75 ml
Microsentrifuge
Kotak es
larutan B; 5,85 ml dH2O; 100 l APS 10%; 40
Sonikator
l TEMED ).
Vorteks
Stacking gel 3% sebanyak 3 ml dibuat dengan
Tabung sentrifus cap 10 ml
susunan : 0,45 ml larutan A; 0,567 ml 1 M Tris Sampel darah
Cl pH 6,8;0,045 ml SDS 10% 1,938 ml dH2O;
kondisi dingin.
100 ml buffer hemolisis (5 mM Na2PO4, 0,1
EDTA pH 8). Simpan dalam kondisi dingin.
B. CARA KERJA
Untuk mengisolasi protein darah diperlukan beberapa tahapan yaitu :
1. Pemisahan sel-sel darah dengan plasma darah
2. Isolasi protein dari sel-sel darah
3. Salting out menggunakan garam berkonsentrasi
(PM)
e. Elektroforesis SDS-PAGE
1
diambil masing-masing sampel
dengan kode PS, PSG, dan PSE
sebanyak 50 l
2
diambil masing-masing sampel
dengan kode PS, PSG, dan PSE
sebanyak 50 l
divorteks 1 & 2
Diamati hasilnya
BAB III
HASIL dan PEMBAHASAN
A. HASIL
B. PEMBAHASAN
BAB IV
KESIMPULAN
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Anam, K. 2009. SDS-PAGE dengan Silver Staining dan Zimogram. Bioteknologi
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
Boyer, R. 2004. Modern Experimental Biochemistry. California: The Benjamin
Publishing Company
Lehninger, L. A., (1993), Dasar-Dasar Biokimia, Maggy T, penerjemah. Jakarta :
Erlangga. Terjemahan dari School of Medicine.
Martin, R. 2006. Gel Electroforesis: Nucleid Acids. Oxford: Bros Scientific
Publishers Ltd.
Martoharsono, S. (1994). Biokimia jilid 1. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Prihanto, A.A. 2011. Teknik Molekuler: Elektroforesis. http://asep.lecture.ub.ac.id.
Diakses Tanggal 15 Mei 2014
Utami, E.S.W., dkk. 2007. Sintetis Protein Selama Embriogenesis Somatik Anggrek
Bulan Phalaenopsis amabilis (L.). Jurnal Biodiversitas. Vol.8, No.3, Hal.188191
Wibowo, M.S. 2010. Elektroforesis. Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung
Yuwono, T. 2008. Biologi Molekular. Jakarta: Penerbit Erlangga