Anda di halaman 1dari 15

NANOTEKNOLOGI DAN ENERGI

(Laporan Tutorial Sains Dasar)

Tanggal Tutorial : 20 November 2014


Tutor : Faradilla Syani
Oleh
Dhia Hawari
141701025

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan zaman yang sangat pesat menghasilkan teknologi yang semakin tinggi pula dan
para ahli fisika, biologi, kimia dan lainnya berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi yang
semakin tinggi, tepat guna dan bebas polusi. Dengan ditemukannya teknologi nano tanpa
disadari kita sudah berada didepan revolusi iptek yang akan membawah dampak yang sangat
berpengaruh dalam segala aspek kehidupan manusia.
Nanoscience adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan
dengan materi yang berukuran 0,1 nm sampai 100 nm. Sedangkan nano teknologi merupakan
teknologi yang berusaha mengembangkan dan memanfaatkan semua yang sudah dipelajari
dalam nano science. Nano teknologi dapat mengubah suatu bahan atau material yang tidak
berguna dengan menyusun kembali susunan unsusr-unsurnya.
Mengingat dasyatnya dampak yang akan dihasilkan oleh teknologi nano pada masa mendatang
maka perlu untuk dibahas apa sebenarnya nanoteknologi, apa kelebihan dibandingkan
teknologi konvensianal, bagaimanana penerapannya dan bagaimana prospeknya untuk masa
depan. Setelah dibahas tentang nanoteknologi diharapkan dapat mengetahui apa sebenarnya
nano teknologi dan dapat mengetahui perkembangan yang ada, juga supaya mempersiapkan
diri pada revolusi iptek yang akan terjadi.

II.

HASIL DISKUSI

2.1 Pengertian
Nanoteknologi adalah ilmu dan rekayasa material, struktur fungsional maupun piranti dalam
skala nanometer (10 pangkat -9). Hasil akhir riset bidang nanomaterial adalah mengubah
teknologi yang ada sekarang yang pada umumnya berbasis material skala mikrometer menjadi
teknologi berbasis pada materia skala nanometer.

Orang berkeyakinan bahwa material berukuran nanometer memiliki sifat fisika dan kimia
yang lebih unggul dari material ukuran besar (bulk). Sifat tersebut dapat diubah melalui
pengontrolan ukuran material, pengaturan komposisi kimiawi, modifikasi permukaan, dan
pengontrolan interaksi antar partikel. Di alam sebenarnya sudah ada sejumlah wujud yang
berdimensi nanometer. Kita mengenal double helix DNA yang memiliki diameter sekitar 2 nm
dan ribosom yang memiliki diameter sekitar 25nm. Atom-atom memiliki diameter sekitar 0,1
sampai 0,4 nm sehingga material yang berukuran nanometer hanya mengandung puluhan
hingga ribuan atom. Sebagai perbandingan, rambut manusia memiliki diameter 50.000 hingga
100.000 nm, sehingga 1 nm kira-kira sama dengan sehelai rambut yang diameternya dibelah
menjadi 100 ribu bagian.

Mengapa reduksi ukuran dalam skala nm menjadi begitu penting? Sifat-sifat material baik
sifat fisika, kimia, maupun biologi berubah dengan drastis ketika dimensi material masuk ke
dalam skala nm. Yang lebih menarik lagi adalah sifat-sifat tersebut ternyata bergantung pada
ukuran, bentuk, kemurnian permukaan, maupun topologi material. Sebagai gambaran, partikel
tembaga yang memiliki diameter 6 nm memiliki sifat 5x lebih keras daripada tembaga ukuran
besar (ukuran partikel skala mikro). Keramik yang pada umumnya mudah pecah dapat dibuat
fleksibel jika ukuran bulir direduksi ke dalam ukuran nm. contoh, Cadmium Selenida (CdSe)
dapat menghasilkan warna yang berbeda dengan hanya mengontrol ukuran partikel (Anonim,
2014).

2.2 Bidang Ilmu yang Berkaitan dengan Nanoteknologi


a.

Atom dan Ion

Jika sebuah benda dibagi-bagi menjadi bagian kecil secara terus-menerus maka pada suatu
saat akan sampai pada bagian terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi yang disebut atom.
Atom adalah bagian terkecil dari suatu benda, hal ini yang diungkapkan oleh Demokritus
(460-370 SM) . Kemudian dilanjutkan oleh teori Dalton yang menunjukkan bahwa atom
sesungguhnya memiliki struktur internal , yaitu atom tersusun atas partikel-partikel yang lebih
kecil lagi, yang disebut partikel subatom yang mengarahkan kepada electron, proton, dan
neutron (Chang, 2003)
Dalam nano teknologi pijakan utamanya adalah atom yang didalamnya terdapat elektron yang
bergerak mengelilingi inti atom yang terdiri dari proton dan netron yang jumlahnya tergantung
dari nomor atom (sama dengan jumlah elektron dan proton) serta nomor massa (jumlah proton
+ netron). Beberapa atom membentuk unsur sebuah bahan. Unsur-unsur yang dikenal
sebanyak 103 dan telah disusun dalam tabel periodik. Unsur teringan adalah hidrogen, lalu
helium dan lainnya. Elektron bermuatan listrik negatif dan proton bermuatan listrik positif,
itulah sebabnya elektron selalu berada mengelilingi inti atom, karena adanya gaya tarik inti.
Jika elektron atau proton berdiri sendiri maka interaksi itu dilukiskan dengan hukum coulomb
dimana gaya tarik-menarik muatan tak sejenis atau tolak-menolak muatan sejenis berbanding
lurus dengan besarnya muatan masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
keduanya. Artinya gaya tarik makin kuat jika jarak muatan makin dekat dan semakin lemah
jika jarak muatan jauh. Atom akan bersifat netral secara keseluruhan dan semakin lemah jika
jarak muatan jauh.
Atom inilah yang merupakan dasar penyusunan berbagai benda di alam ini. Ibarat rumahrumah disebuah kota akan tampak berbeda-beda tetapi semuanya terbuat dari bahan-bahan
dasar seperti bata, batu, pasir, semen, kayu, besi dan lain-lain. Hanya cara membangun dan
jumlah bahan yang dipakai yang membedakan tiap-tiap rumah tersebut. Para ilmuwan kimia,
fisika dan terakhir nanoteknologi bekerja untuk membangun bahan yang merupakan
kombinasi dari 103 atom (Anonim, 2014).

b.

Molekul dan Bahan

Molekul adalah suatu agregat (kumpulan) yang terdiri dari sedikitnya dua atom dalam susunan
tertentu yang terikat bersama oleh gaya-gaya kimia (disebut juga ikatan kimia). Ada ikatan
molekul ionik jika ikatan terbentuk antara atom-atom yang kepentingannya berlawanan dalam
hal kepemilikkan elektron. Atom yang suka melepas elektron akan gampang berikatan dengan
atom yang suka menangkap elektron dan membentuk molekul ionik. Contohnya adalah, NaCl
dengan reaksi kimia Na + + Cl - NaCl. Ada juga molekul dengan ikatan kovalen yang
terjadi karen akepemilikan bersama elektron. Artinya atom-atom tersebut tidak terlalu suka
menerima atau melepas elektron, namun jika diberi atau elektron ada disekitarnya, elektron
tersebut dipakai bersama-sama (Chang, 2003).
Para ahli kimia mempelajari bagaimana membuat molekul-molekul baru, dengan hanya
memutuskan ikatan antara molekul yang satu dengan yang lain dan membentuk ikatan baru
untuk membentuk molekul baru. Proses inilah yang disebut reaksi kimia. Karena elektron
bertanggung jawab pada terbentuknya ikatan, dan reaksi kimia hanya merupakan proses
pemutusan dan penyambungan ikatan, maka elektronlah yang menentukan sifat kimia suatu
atom atau molekul. Keberadaan elektron (energi ikatnya) dipakai untuk menentukan jenis
ikatan dalam molekul dan sekaligus mengenal jenis senyawa kimia tertentu. Mengapa? Karena
keberadaan (energi ikat) elektron sebuah atom tergantung pada dengan atom apa dia berikatan.
Selain ikatan antara atom tadi, ada juga ikatan antara molekul dengan molekul. Molekul yang
ikatannya dengan molekul lain sangat lemah (tidak peduli satu terhadap yang lain) membentuk
gas, sedangkan bila ikatan sedikit kuat akan membentuk zat cair dan ikatan yang sangat kuat
membentuk zat padat. Bentuk kepedulian satu sama lain dari molekul-molekul ini sangat
dipengaruhi oleh temperatur. Maka terjadi perubahan wujud pada benda-benda yang tampak
sehari-hari seperti air. Pada suhu di bawah 0 oC air berwujud es, di atas 0 oC berwujud cair
dan di atas 100 oC berwujud gas (uap air). Benda dalam wujud padat merupakan kumpulan
molekul-molekul yang terikat erat satu sama lainnya seperti terdapat pada polimer. Polimer
yang banyak kita kenal adalah plastik dan terdiri dari untaian panjang molekul C dan H yang
berbelit-belit seperti benang kusut. Kadangkala, bagi polimer keras terdapat ikatan silang
(cross link) antara rantai (benang) yang satu dengan yang lain. Ikatan itu bisa berupa ikatan CH dengan C-H atau ditambahkan molekul lain atau bahan padat lain. Polimer merupakan

pengulangan rantai-rantai karbon yang lebih sederhana dan disebut monomer . Contohnya,
polystiren untuk gelas minuman dan lain-lain. Bila polimer tersusun atas monomer yang sama
disebut homopolimer dan jika dari monomer yang berbeda disebut kopolimer.
Nanoteknologi berkecimpung mulai dari penggabungan atom atau ion menjadi molekul untuk
membentuk struktur dalam orde nanometer yang berguna untuk menghasilkan barang-barang
dalam kehidupan sehari-hari. Tentu saja nanoteknologi melakukan juga proses-proses seperti
reaksi kimia untuk membentuk zat cair atau padat seperti keramik, polimer, dan logam yang
diatur (dimanipulasi) sedemikian rupa sehingga menghasilkan sifat-sifat kimia atau fisika yang
baru. Bahkan lebih jauh lagi nanoteknologi mengkombinasikan semua zat padat seperi
keramik, logam dan polimer untuk membentuk material baru yang tidak ada di alam. Material
baru ini menjadi material campuran dua atau tiga bahan dan dinamakan komposit. Bila
struktur dari bahan-bahan campuran tadi dalam orde nanometer terbentuklah nano komposit
(Anonim, 2014).
c.

Nanoteknologi Mengambil Contoh dari Alam

Alam merupakan ahli teknologi yang sesungguhnya. Ahli biologi sebenarnya telah meneliti
proses biologis yang terjadi pada alam namun sulit untuk menemukan rahasia kesempurnaan
proses itu karena berukuran sengat kecil dan susah diamati. Namun dengan dikembangkannya
nano teknologi para ahli biologi bisa menguak rahasia alam itu dengan mudah. Dibawah ini
akan dibahas contoh proses biologis secara sempurna yang dilakukan oleh alam.
1. Bakteri
Bakteri merupakan organisme kecil dengan ukuran 1000 nm yang menyimpan kehebatan yang
tidak bisa ditandingi oleh para ahli kimia. Hal ini dapat dilihat dalam dunia tumbuhan. Yang
dibutuhkan oleh tumbuhan agar dapat tumbuh besar adalah nitrogen. Jumlah gas nitrogen yang
terdapat di sekitar kita tersedia sangat melimpah bahkan jumlahnya hampir empat kali lebih
banyak dari oksigen tetapi karena atom nitrogen di udara telah memiliki pangan, maka sangat
sukar diikat oleh tumbuh-tumbuhan.
Orang yang gemar bercocok tanam biasanya memberikan pupuk yang banyak mengandung
nitrogen yang bahan dasarnya amoniak. Amoniak adalah molekul yang tersusun dari satu atom

nitrogen dan dua atom hidrogen. nitrogen dalam amoniak sangat mudah untuk dipiasahkan
sehingga tumbuhan bisa memanfaatkannya. Proses pembuatannya amoniak sangat sukar yaitu
memaksa gas nitrogen agar terlepas dangan pasangannya dengan cara menggabungkannya
dengan gas nitrogen dan metode ini disebut metode Haber-Bosh yaitu dengan mengunakan
tekanan 200 kali dari tekanan udara normal dan memberikan panas sekitar 500 0C. Hasil yang
diperoleh dalam metode ini hanya 18% dari atom nitrogen yang bisa membentuk amoniak,
sangat kurang jika dibandingkan dengan usaha yang dilakukan.
Bakteri cyanobacteria dan rhizombium melakukan metode yang lebih hebat dari metode
Haber-Bosh, yaitu dengan melakukan manipulasi atom-atom untuk mengikat nidrogen diudara
yang sangat sukar sekali untuk terlepas dengan atom nitrogen lainnya dan hal ini berlangsung
pada suasana yang biasa. Hal ini merupakan rahasia dari bakteri yang sampai sat ini belum
bisa diungkap.
2. Penyimpanan Data Nano
Salah satu aspek yang ramai dibicarakan oleh nano teknologi adalah penyimpanan data.
dimana walaupun dengan ukuran yang sangat kecil ternyata nanoteknologi memiliki ruang
penyimpanan data atau informasi yang cukup berlimpah. Teknologi yang ada saat ini tidak
bisa menghasilkan ruangan penyimpanan data sebesar nanoteknogi yaitu semua informasi
yang berkaitan dengan proses-proses biologis makhluk hidup. Salah satu tempat penyimpanan
data nano teknologi ini bernama DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) . DNA yang berbentuk rantai
panjang berpilih seperti tangga putar ini merupakan tempat menyimpan informasi mengenai
data genetik makhluk hidup. Karena rantai DNA inilah seorang anak memiliki wajah yang
mirip dengan orang tuanya, bakan tidak hanya wajah tapi sifat, karakter dan kepandaian orang
tua ikut diturunkan melalui informasi genetik yang ada dalam DNA. Tapi kekurangannya
informasi penyakit oleh orang tua juga ikut ditransfer kepada anaknya.

3. Mesin yang Mandiri


Hal yang dapat dipelajari dari alam adalah kemampuan dari sel biologi untuk mandiri. Inilah
kelebihan dari sel-sel bilogi yang belum bisa ditiru oleh teknologi modern. Contohnya adalah
sel darah merah yang bisa mengatur sendiri yaitu mengangkat oksigen dalam darah untuk
metaboisme tanpa harus disuruh dan diprogram seperti mesin buatan manusia. Jika ada
kerusakan mereka mampu memperbaiki diri sendiri, sel biologi juga mandiri dalam
memperbanyak diri. Sifat ini disebut self reproduction dan self assembly , artinya bisa
mereproduksi sel-sel sejenis.
Menurut ahli nanoteknologi jika bisa menguasai rekayasa tingkat atom/ molekul, maka kita
dapat memprodusi mesin-mesin nano yang bisa berlaku seperti mesin hidup, yaitu bisa
mengatur dirinya dalam melaksanakan tugas dan dapat pula memproduksi sendiri mesin-mesin
nano yang sama persis. Sel-sel hidup tersusun dari atom-atam, karena itu dengan
memanipulasi atom kita bisa membuat mesin nano dengan meniru struktur hidup. Alam sudah
begitu mahir dalam menerpakan nano teknologi, kini kita tinggal beberapa langkah lagi
didepan revolusi iptek yang sesungguhnya.

2.3 Perkembangan Nanoteknologi sebagai Teknologi Masa Depan


1.

Carbon Nano Chip

Nano Technology juga bisa berkembang menjadi Carbon Nano-Chip, yang merupakan bahan
sangat kuat dan ringan, yang akan membuat revolusi kekuatan material. Artinya, Nano-Chip
mampu mempengaruhi industri ruang angkasa, dan industri automotif. Tiap mobil yang
dilapisi Carbon Nano-Chip, akan membuat si pengemudi tidak usah takut lagi jika terjadi
kecelakaan. Sebab kendaraan yang ditumpanginya tidak akan penyok, karena kekuatan yang
melapisi mobil tersebut mencapai seratus kali kekuatan baja. Begitu juga halnya dengan
pesawat ruang angkasa. Bila badan pesawat dilapisi Carbon Nano-Chip, kekuatannya akan
menjadi luar biasa sekali. Akibat yang ditimbulkan, pesawat akan mampu menahan gesekan
dari benda-benda apa pun. Dan pesawat juga bisa mencapai daerah yang lebih jauh lagi.
Melalui Carbon Nano-Chip ini, suatu saat seseorang tidak perlu lagi mencuci pakaian dengan

air. Pakaian Nano, cukup dikibas-kibaskan saja, sudah bersih dan licin kembali. Jadi tidak
perlu diseterika, dicuci atau dilipat.

2.

Nano Solar Energi

Saat ini, beberapa ilmuwan sedang meneliti bagaimana proses daun menyerap matahari.
Daun tersebut ternyata bisa memanfaatkan energi sinar matahari sebesar seratus persen. Kalau
kita bisa menggunakan tenaga matahari 25 hingga 50 persen saja, maka kita tidak perlu lagi
membutuhkan minyak/solar. Bila teman-teman bisa menemukan metodenya, dampaknya luar
biasa sekali, ujar Profesor Yohanes Surya.

3.

Nano Sensor

Salah satu kegunaannya mengobati penyakit kanker. Caranya, obat kanker dimasukkan ke
dalam Nano robot kecil, lalu ditusukkan ke jari si penderita, dengan remote control, robot bisa
diarahkan untuk mencari sendiri sel-sel kanker yang menyebar di dalam tubuh. Begitu sampai
di tempat sel-sel kanker tersebut, robot akan melepaskan bom, kemudian sel kanker akan mati
dan hancur. Sel itu akan keluar melalui pembuangan kotoran manusia bersama Nano Robot.
Selain kanker, beragam penyakit juga bisa disembuhkan. Masih banyak Nano Technology
lainnya. Selain energy, ada juga Nano air yang mampu mengubah air limbah, laut menjadi air
tawar yang bersih, Nano Device dll. Menurut National Science Foundation, total market Nano
Technology mencapai satu trilyun dollar pada tahun 2015. Dan sekarang, diperkirakan sudah
mencapai lima trilyunan dollar Amerika (Anonim, 2014).

2.4 Manfaat Nanoteknologi dalam Kehidupan Manusia

1. Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, melalui nanoteknologi dapat diciptakan mesin nano yang
disuntikan ke dalam tubuh guna memperbaiki jaringan atau organ tubuh yang rusak. Penderita
hipertensi, misalnya, kini tak perlu lagi disuntik atau mengonsumsi obat, cukup hanya
disemprot saja ke bagian tubuh tertentu. Nanoteknologi mencakup pengembangan teknologi
dalam skala nanometer, biasanya 0,1 sampai 100 nm (satu nanometer sama dengan seperseribu
mikrometer atau sepersejuta milimeter). Untuk industri logam, dapat diciptakan sebuah materi

logam alternatif yang murah, ringan dan efisien, yang dapat menekan biaya produksi
kendaraan, mesin dan lainnya. Nanoteknologi telah dapat merekayasa obat hingga dapat
mencapai sasaran dengan dosis yang tepat, termasuk peluang untuk mengatasi penyakitpenyakit berat seperti tumor, kanker, HIV dan lain lain.
2. Bidang Industri
Aplikasi nanoteknologi dalam industri sangat luas yaitu orang dapat membuat pesawat ruang
angkasa dari bahan komposit yang sangat ringan tetapi memiliki kekuatan seperti baja. Orang
dapat memproduksi mobil yang beratnya hanya 50 kilogram. Mantel hangat yang sangat tipis
dan ringan bisa menjadi tren di masa mendatang dengan bantuan nanoteknologi.
Perkembangan pesat ini akan mengubah wajah teknologi pada umumnya karena
nanoteknologi merambah semua bidang ilmu. Tidak hanya bidang rekayasa material seperti
komposit, polimer, keramik, supermagnet, dan lain-lain. Bidang-bidang seperti biologi
(terutama genetika dan biologi molekul lainnya), kimia bahan dan rekayasa akan turut maju
pesat. Manusia akan mengecat mobil dengan cat nanopartikel yang mampu memantulkan
panas sehingga kendaraan tetap sejuk walau diparkir di panas terik matahari. Kawat tembaga
nantinya akan sangat jarang digunakan (terutama dalam hardware computer) karena
digantikan dengan konduktor nanokarbon yang lebih tinggi konduktivitasnya.
3. Bidang Luar Angkasa
Nanoteknologi juga sudah berhasil menyodorkan suatu material hebat yang sangat ringan,
tetapi kekuatannya 100 kali lebih kuat dari baja! Material hebat ini diberi nama Carbon NanoTube (CNT). Material ini hanya tersusun dari atom karbon (C), seperti grafit dan berlian. Kuat
tetapi sangat ringan sehingga menara dapat dibuat lebih tinggi dan kabel dapat dibuat lebih
panjang dan kuat tanpa takut jatuh/roboh karena beratnya sendiri. Hal berikut yang sangat
dibutuhkan adalah sesuatu yang cukup berat yang mengorbit mengelilingi bumi. Asteroid
dapat dimanfaatkan untuk tujuan ini! Asteroid ini berfungsi sebagai beban yang menstabilkan
kabel serta satelit geostasioner yang sedang mengorbit itu.

4. Bidang Teknologi Tahan Gempa


Nanoteknologi jadikan beton kokoh dan tahan gempa. Konstruksi bangunan menjadi dua kali
lebih kokoh, tahan gempa, kedap air laut dengan ditemukannya bahan konstruksi nanosilika,
suatu jenis mineral yang melimpah ruah di Indonesia dan diolah melalui teknologi
nano.Dengan mencampur beton dengan 10 persen bahan nano-silica, kekuatan bertambah
menjadi dua kali lipatnya.
5. Bidang Teknologi Informasi
Dunia informatika dan komputer/elektronik bisa menikmati adanya kuantum yang mampu
mengirimkan data dengan kecepatan sangat tinggi. Superkomputer di masa depan tersusun
dari chip yang sangat mungil, tetapi mampu menyimpan data jutaan kali lebih banyak dari
komputer yang kita gunakan saat ini. Begitu kecilnya superkomputer itu, kita mungkin hanya
bisa melihatnya dengan menggunakan mikroskop cahaya/elektron. Peran teknologi nano
dalam pengembangan teknologi informasi (IT,information technology), sudah tidak diragukan
lagi. Bertambahnya kecepatan komputer dari waktu ke waktu, meningkatnya kapasitas hardisk
dan memori, semakin kecil dan bertambahnya fungsi telepon genggam, adalah contoh-contoh
kongkrit produk teknologi nano di bidang IT (Anonim, 2014).

2.5 Dampak Nanoteknologi


Masalahnya adalah bahwa partikel-partikel ini dapat membahayakan tubuh manusia, dan
ilmuwan membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum mereka benar-benar dapat memahami
efek yang dihasilkan dari penggunaan nanoteknologi ini. Partikel nano sangat kecil sehingga
dapat masuk melalui sebuah membran sel tanpa diketahui namun dapat membawa cukup besar
materi asing di antara untaian DNA. Tidak ada studi kesehatan jangka panjang terhadap
masalah ini, namun para peneliti telah mengamati kanker otak pada ikan yang mencernakan
sejumlah kecil partikel karbon nano. Tikus yang menghirup karbon nanotube memiliki
masalah pada paru-parunya.
Tidak perlu risau memikirkan hal-hal ini akan membahayakan, kata John Balbus, kepala
ilmuwan kesehatan di Enviromental Defense, sebuah lembaga kebijakan umum. Namun kita

perlu berhati-hati pada kemampuan partikel nano yang dapat masuk ke dalam tubuh di mana
partikel-partikel kimia lainnya tidak memiliki kemampuan tersebut.. Administrasi Makanan
dan Obat-obatan bulan Juli lalu mengumumkan bahwa obat-obatan, kosmetik, dan produk
kemasan lain yang menggunakan nanoteknologi tidak membutuhkan peraturan atau label
khusus karena dikatakan tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan resiko keselamatan pada
penggunaan nanoteknologi. Sebagai tambahan, alat pembentuk nanopartikel dapat digunakan
pula untuk bahan mineral, logam, keramik, obat-obatan, dan sebagainya (Anonim, 2014).

ISTILAH-ISTILAH ASING
1. Photovoltaics: pendekatan nanoteknologi menghemat biaya operasi sampai 100 kali
lebih murah daripada teknologi konvensional
2. Nano tube: struktur-struktur nano yang dibedakan berdasarkan bilangan dimensinya.
Nano tube termasuk bilangan dimensi yang mempunyai diameter antara 0,1 100 nm.
3. Photovoltaics: pendekatan nanoteknologi menghemat biaya produksi hingga 100x
lebih murah.
4. Reduksi fotokatalitik : dapat mereduksi CO2 menjadi metanol.
5. Van der Waals: hubungan antara bioenergy dan energy.
6. Sel Bahan Bakar (fuel cells) : nanoteknologi dibidang fuel cell menurunkan biaya 10100 lipat teknologi konvensional
7. Batere

dan

kapasitor

super

(batteries

and

kemampuan 10-100 kali lipat teknologi konvensional.

supercapacitors)

memiliki

KESIMPULAN

1. Nanoteknologi adalah ilmu dan rekayasa material, struktur fungsional maupun piranti
dalam skala nanometer (10 pangkat -9). Hasil akhir riset bidang nanomaterial adalah
mengubah teknologi yang ada sekarang yang pada umumnya berbasis material skala
mikrometer menjadi teknologi berbasis pada materia skala nanometer.
2. Alam merupakan ahli teknologi yang sesungguhnya. Ahli biologi sebenarnya telah
meneliti proses biologis yang terjadi pada alam namun sulit untuk menemukan rahasia
kesempurnaan proses itu karena berukuran sengat kecil dan susuah diamati
3. Hingga saat ini nanoteknologi sudah diaplikasikan dalam berbagai bidang. Mulai dari
dibidang medis, automotif, kosmetik, komputer, industri pangan, militer, tekstil,
olahraga sampai serat optik. Nanoteknologi sudah terasa manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari. Nanoteknologi juga sangat berperan dalam IT (Information Technology).

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar. Jakarta: Gramedia


http://alumnisaf.blogspot.com/2008/04/nanoteknologi.html
http://alumni-ut.com/nano-technologi/
http://carilahinspirasi.blogspot.com/2011/06/nanoteknologi-dan-manfaatnya-bagi.html
https://kiyisanbbl.wordpress.com/tag/aplikasi-teknologi-berbasis-nanometer/
Google search; Nanomolekular
Google search; atom
Google search; molekul

Anda mungkin juga menyukai