Limbah Sungai
Limbah Sungai
Oleh
Handy Ramadhan
1114071020
I.
PENDAHULUAN
Total solid ( TS ) terdiri dari total volatile solids ( TVS ) dan total fixed solids
( TFS). TVS merupakan karakteristik air limbah yang penting, karena TVS
mencerminkan porsi kandungan bahan organik di dalam air limbah. Porsi
TVS dapat digunakan sebagai indicator tingkat biodegradability air limbah,
dan digunakan untuk memprediksi ketebalan sedimen. Semakin tinggi
kandungan bahan organik, maka biasanya semakin tinggi juga kadar TVS
nya, dan endapannya lebih sulit memadat. TFS merupakan kadar padatan
permanen atau sering disebut kadar abu. Semakin tingggi kadar abu suatu air
limbah, tingkat pemadatan endapannya akan lebih mudah. Dengan demikian
kadar TVS dan TFS dapat digunakan sebagai petunjuk tingkat kemudahan
memadatkan endapan atau sludge.
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui besarnya total
solid, total volatile solid, dan total fixed solid yang terkandung dalam air
sungai.
2.1 Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik(rumah tangga), yang lebih dikenal sebagai sampah,
yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara
kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa
anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia,
sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya
keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan
karakteristik limbah (anonim,2014).
Zat padat terlarut adalah jumlah nilai mineral, garam, logam, kation dan anion
yang terlarut dalam air yang dinyatakan dalam mg/l. Zat padat tersuspensi bila
berlebih akan meningkatkan kekeruhan air, sehingga menghambat penetrasi
sinar matahari ke dalam air dan mengakibatkan terganggunya proses
fotosintesis. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan limbah, dalam hal
ini untuk menurunkan kadar TS dari limbah buangannya. Pada saat ini telah
dikembangkan teknologi baru dalam mengatasi air limbah yaitu Advanced
Oxidation Processes (AOP). Teknologi AOP dapat diterapkan sebagai
destruksi kontaminan organik seperti hidrokarbon terhalogenasi (trikloroetana,
trikloroetilen), aromatik (benzen, toluen, etilbenzen), pentaklorofenol,
nitrofenol, deterjen, pestisida dan lainlain. AOP dapat juga digunakan untuk
mengoksidasi kontaminan inorganik seperti sianida, sulfid, dan nitrit.
Teknologi AOP adalah satu atau kombinasi dari beberapa proses seperti
ozone, hydrogen peroxide,ultraviolet light, titanium oxide, photo catalyst,
sonolysis, electron beam, electrical discharges serta beberapa proses lainnya
untuk menghasilkan hidroksil radikal (Sugiarto, 2004).
Hari
Waktu
Adapun alat dan bahan yang dugunakan dalam praktikukm ini adalah
1. Air limbah
2. Gelas ukur
3. Cawan
4. Oven
5. Tanur
6. Desikator
7. Penjepit
8. Pipet tetes
9. Neraca digital
10. Alat tulis
3.3 Prosedur
TS =
(mg/L)
TFS =
(mg/L)
TVS =
(mg/L)
No
Varibabel pengukuran
Cawan (W1)
51,2364
51,2557
51,2524
4.2 Perhitungan
TS =
TS =
TS =
TS = 0,0006433 gram/ml
TS = 643,33 mg/ L
TFS =
TFS =
TFS =
TFS = 0,0005333 gram/ml
TFS = 533,33 mg/L
TVS =
(mg/L)
TVS =
TVS =
TVS = 0,00011 gram/ml
TVS = 110 mg/L
4.3 Pembahasan
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA