Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
13 November 2010
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA
SOLOK
DI SUSUN OLEH :
Nama
: Turmudi
NPM
: 091000461201028
KATA PENGANTAR
Penulis
Turmudi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Magang ................................................................. 1
1.2 Ruang Lingkup Magang ................................................................. 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Magang .......................................................... 3
BAB II DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Solok.............. 6
2.2 Pelaksanaan Magang ...................................................................... 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................... 33
3.2 Saran-saran .................................................................................... 34
LAMPIRAN LAMPIRAN :
1. Daftar Pustaka
2. Foto Dokumentasi
3. Catatan Harian Pelaksanaan Magang
4. Daftar Hadir Magang
5. Surat Keterangan Selesai Magang dari Instansi Tempat Magang
BAB I
PENDAHULUAN
pengetahuan
dan teknologi
selalu
berkembang
dan
Magang
mahasiswa
ini
dilaksanakan
bertujuan
untuk
Pelayanan
Pajak (KPP),
Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), kantor pemeriksaan dan
Penyidikan Pajak (KARIKPA). Dengan demikian, dengan beroperasinya KPP
Pratama, wajib pajak dapat melaksanankan semua kewajibannya dalam satu
kantor. Ruang lingkup ini dapat terlihat dari adanya hubungan kerja sama
dengan berbagai instansi terkait, seperti hal pemungutan PBB maka kantor
pelayanan
3. Kabupaten Solok
4. Kabupaten Sijunjung
5. Kabupaten Solok Selatan
6. Kabupaten Dharmasraya
Dalam hal tanggung jawab dan kegiatan, mahasiswa peserta
magang di tugaskan membantu bagian di mana peserta magang di tempatkan. Di
sini penulis di tempatkan pada Kasi Pelayanan, yaitu khusus pelayanan
PBB. Semua kepengurusan masalah PBB diproses malalui bagian tersebut,
seperti ; permohonan pendaftaran objek pajak baru, mutasi PBB, permohonan
keberatan PBB, dan permohonan pengurangan PBB.
d. Untuk
meningkatkan,
memperluas
dan
menetapkan
pemahaman
Mengembangkan
kemampuan
mahasiswa
untuk berbaur
dalam
salah
satu
usaha
untuk mempersiapkan
SDM
yang
meningkatkan
keterampilan praktek.
pengalaman
kerja
bagi
mahasiswa
dalam
penyelenggaraan
keahlian profesional
pendidikan
secara
terarah dalam
langsung
pencapaian
dalam
tingkat
sendiri
Kurikulum
1994.
sebagaimana
yang
diharapkan
oleh
Program
BAB II
DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
Bangunan
(PBB),
kantor
pemeriksaan
dan
Penyidikan
Pajak
KPP
WP
Besar
dan
KPP
Madya
yang
hanya
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB). Pembentukan KPP Pratama sendiri tidak dimaksudkan
semata hanya untuk meningkatkan penerimaan melalui pengawasan yang
intensif, pembentukan KPP Pratama lebih dari itu, pembentukan KPP lebih
diarahkan kepada perlunasan jangkauan pelayanan perpajakan, ekstensifikasi
WP Orang Pribadi atau Badan, serta peningkatan citra DJP di mata
masyarakat luas.
KPP Pratama menerapkan system administrasi perpajakan modern
dengan karakteristik-karakteristik antara lain: organisasiyang berdasarkan
fungsi,
system
kompeten,
informasi
yang
terintegrasi,
sumber
daya
yang
sarana kantor yang memadai dan tata kerja yang transparan. Diharapkan,
dengan penggabungan kedua system tersebut akan tercipta suatu system
informasi yang akan membawa dampak pada peningkatan pelayanan,
mempermudah pengawasan, dan optimilisasi pemanfaatan jasa data. Di sisi
lain, sumber daya manusia dalam kantor ini telah menerapkan kode etik yang
ketat yang diimbangi dengan pemberian remunerisasi yang lebih baik. Setiap
pegawai yang akan ditempatkan
administrasi
modern
wajib
di kantor yang
menandatangani
telah
pernyataan
menerapkan
kesanggupan
dengan
peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
dan Lampung, Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah, dan Kanwil DJP
Kalimantan Barat, serta KPP Pratama dan KP2KP di Lingkungan Kanwil DJP
NAD, Kanwil DJP Sumatera Utara II, Kanwil DJP Sumbar Jmabi, Kanwil
DJP Sumsel dan Kep Babel, dan Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung, maka
mulai 9 September 2008 diterapkan sebagai Saat Mulai Beroperasi (SMO)
KPP Pratama Solok.
Sesuai
132/PMK.01/2006
DJP
dengan
peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
Kantor yaitu :
1) KPP Pratama Padang
2) KPP Pratama Bukittinggi
3) KPP Pratama Solok
4) KP2KP
Pembentukan KPP wajib pajak besar dan KPP Madya telah
diselesaikan pada akhir tahun 2006, sedangkan KPP Pratama yang ada
saat
ini baru berjumlah 91 KPP Pratama, yaitu KPP Pratama dilingkungan Kanwil
DJP di Wilayah Jakarta, Wilayah Jawa Barat dan Banten. Dan pembentukan
KPP Pratama untuk seluruh Indonesia direncanakan akan diselesaikan pada
akhir tahun 2008.
KPP Pratama memiliki karakteristik-karakteristik antara lain
:
1) Organisasi yang berdasarkan fungsi
2) Sistem informasi yang terintegrasi
3) Sumber daya manusia yang kompeten
4) Sarana kantor yang memadai dan
5) Tata kerja yang transparan
Fungsi pemeriksaan yang sebelumnya dilaksanakan oleh KPP,
Karikpa dan Kanwil, dilaksanakan KPP Pratama oleh pejabat fungsional
pemeriksa,
sedangkan
fungsi pemeriksaan
bukti permulaan
dan
Visi :
Menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem
dan menajemen perpajakan kelas dunia yang dipercaya dan dibanggakan
masyarakat.
Misi :
Menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor perpajakan yang
mampu menunjang kemandirian pembiayan pemerintah berdasarkan UU
perpajakan dengan tingkat Efektifitas dan Efisiensi yang Tinggi.
3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara
tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu
dengan
dibatasi.
yang
lain
dan
bagaimana
hubungan
aktivitas
dan
fungsi
Kepala KPP
Pratama Solok
Kasubag
Umum
Kasi
Pemeriks
aan
Waskon
II
Waskon
I
Kasi
Pelayana
n
Fungsional
Pemeriksaan
Kasi
PDI
Ka si
Penagiha
n
Kasi
Ekstensi
PEMBINA
1
Fauzi Ismail
IV/a
PENATA TK. 1
2
Wahyu Widodo
III/d
Wismar
III/d
PENATA
4
Evawani Alisa
III/c
Niswarti
III/c
Delianis
III/c
Jon Hendri
III/c
Suseno
III/c
Normin Fauzi
III/c
10
Ahmad Subandi
III/c
11
Adriyanto
III/c
Unas
III/b
Pelaksana
13
Ermiwati
III/b
Pelaksana
14
Yurli
III/b
Pelaksana
15
Khairil Burhany
III/b
Pelaksana
16
Hermawan Rudianto
III/b
Account Representative
17
Rismaidonal
III/b
Pelaksana
18
Kurniawan Riadi
III/a
Pelaksana
III/a
PENATA MUDA
19
M. Usman
PENGATUR TK. I
20
Heri Maewanto
II/d
21
Muchtarroji
II/d
Account Representative
PENGATUR
22
Arsil Wahidi
II/d
Pelaksana
23
Zulhedi
II/d
Account Representative
24
Rokhman Maruf
II/c
Pelaksana
25
Syukri Gusti
II/d
Pelaksana
26
Tota Pakpahan
II/c
Pelaksana
27
Reza Sidharta
II/c
28
M. Ridwan Mahfud
II/c
29
Lidawati AS
II/c
Pelaksana
30
Joko Susilo
II/c
AR
31
II/c
AR
32
Wisnu Umbaran
II/c
AR
33
Trianto
II/c
34
Taufiq
Ansori II/c
Batubara
II/b
Pelaksana
36
Suratman
II/b
Pelaksana
PENGATUR MUDA
36
II/a
Pelaksana
37
Djarib
II/a
Pelaksana
38
Norman Ramadhan
II/a
Pelaksana
39
II/a
Pelaksana
40
Apriyadi Akbar
II/a
Pelaksana
41
Sumafadli Katjendu
II/a
Pelaksana
42
Septria Anjeli
II/a
Pelaksana
46
Wildan Bahariddin A
II/a
Pelaksana
47
Rhiga Angkasa A
II/a
Pelaksana
48
Mandra
II/a
Pelaksana
49
Ali Ahmadi
II/a
Pelaksana
kebendaan
dalam
arti besarnya
pajak
terutang
ditentukan
Mempelajari
dan
melaksanakan
apa
yang
menjadi
tugas
permohonan
pendaftaran dan
penelitian PBB.
4) Membuat lembar pemeriksaan atas permohonan yang di ajukan Wajib
Pajak.
5) Mengirimkan berkas permohonan yang telah diperiksa Kasi Pelayanan
untuk selanjutnya di periksa oleh bagian Ekstensi, yaitu bagian yang
menentukan dan menggambarkan kedalam peta di mana posisi dan
letak suatu objek pajak.
6) Membantu dalam pencetakan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
(SPPT) dan Surat Tanda Terima Setoran (STTS).
7) Mengarsip semua permohonan yang telah siap diproses.
8) Meregister lembar harian SPT masa, pasal 21, dan pasal 25 PPH.
2. Prosedur Kerja
Di dalam penyelesaian semua permohonan Wajib Pajak atas PBB
(Objek dan Subjek pajak) prosedur kerja yang harus di lalui adalah sebagai
berikut :
a. Permohonan Pendataan / Pendaftaran Objek Pajak Baru
Pendataan / pendaftaran objek pajak baru di lakukan bagi objek
pajak yang belum terdaftar untuk di kenakan pajak. Pendataan
dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan PBB atau Kantor Pelayanan
Pajak Pratama dengan menggunakan
sekurang- kurangnya
untuk
wilayah
administrasi
b) Surat kuasa dalam hal SPOP diisi dan di tandatangani oleh kuasa
wajib pajak
c) Bukti pendukung berupa ; fotocopy KTP yang masih berlaku,
SPPT dan tanda bukti pembayaran PBB tahun terakhir, fotocopy
sertifikat tanah/ surat ukur/ surat keterangan, salah satu surat
bangunan jika ada bangunan, dan NPWP apabila punya.
2) Petugas TPT menerima permohonan Pendaftaran Objek Pajak Baru
kemudian meneliti kelengkapan persyaratannya. Dalam hal berkas
permohonan pendaftaran
pendaftaran
belum
dikembalikan
dilengkapi. Dalam
hal berkas
lengkap,
kepada
berkas
Wajib
permohonan
permohonan
Pajak
pendaftaran
untuk
sudah
Arus Dokumen
(LPAD).
BPS akan
Seksi
Ekstensifikasi
meneruskan
berkas
permohonan
konsep
Berita Acara
data
grafis
dan
proses
penatausahaan
berkas
selanjutnya.
8) Pelaksana Seksi Ekstensifikasi melakukan pemutakhiran data grafis,
kemudian meneruskan berkas permohonan pendaftaran kepada Kepala
Seksi Pengolahan Data dan Informasi untuk dilakukan perekaman
data.
9) Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi menerima berkas
permohonan
pendaftaran
dan
menugaskan
Pelaksana
Seksi
Pengolahan
Data
dan Informasi
melakukan
Seksi
Pelayanan
menerima
berkas
permohonan
hukum,
Seksi
Pelayanan
meneliti,
menyetujui
dan memaraf
Account
Representative untuk
meneliti dan
Seksi
Pengolahan
Data
dan
Informasi
merekam
perorangan
untuk
f)
Tempat
Pelayanan
Terpadu
menerima
permohonan
Terpadu
merekam
permohonan
dan
atau
wewenang
Kepala
Kantor
Wilayah
sesuai
Kepala
Seksi
Pengawasan
dan
Konsultasi
dan memaraf
meneliti,
konsep
surat
Representative
membuat
konsep
surat pemberitahuan
dikirim
ke Wajib
hal
keputusan
atas
permohonan
Kantor
pengurangan
PBB
Wilayah, Account
surat
Dalam
hal dilakukan
Fungsional Penilai
PSL,
melakukan
Penelaah Keberatan
bersama
menolak
Lapangan.
Lapangan.
menandatangani
Dalam
hal
Wajib
Pajak
menolak
Acara
mengajukan
keberatan
b) Kepala Dinas Pendapatan Daerah yang bersangkutan
c) Lurah/Kepala Desa yang bersangkutan
8) Kepala Seksi Pengurangan, Keberatan, dan Banding IV meneliti dan
memaraf
konsep
Surat
Keputusan
Keberatan
kemudian
konsep
Surat
Keputusan
Keberatan
kemudian
11) Pelaksana
Seksi
Pengurangan,
Keberatan,
dan
Banding
IV
terkait
Tata
melalui
Bagian Umum
pelayanan
PBB
ada beberapa
2) Jika wajib pajak tidak memiliki sertifikat atas objek pajak tertentu, maka
wajib pajak harus membawa surat keterangan dari Wali Nagari yang
menyatakan kepemilikan objek pajak atas nama wajib pajak tersebut, atau
wajib pajak harus membawa dan memberikan Bukti Surat Ukur atas objek
pajak yang di maksud dan di lampirkan dalam permohonannya.
3) Adanya ketidak sesuaian antara luas tanah yang tertulis di sertifikat tanah
dengan SPPT, maka objek pajak tersebut harus di betulkan dengan cara
Wajib Pajak mengajukan permohonan Pembetulan atau keberatan PBB
yang di ajukan kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Magang adalah merupakan
salah
Dengan
demikian
antara
perguruan
tinggi
dan
instansi/
perusahaan pengguna lulusan perguruan tinggi akan terjadi jalinan dan matcth
yang berarti terciptanya keterkaitan dan kesepadanan antara pendidikan dengan
pembangunan pada umumnya dengan dunia kerja, dunia usaha sera aktifitas
pembangunan lainnya. Dalam melaksanakan magang mahasiswa juga harus
berperan aktif dalam berbagai kegiatan pada instansi di mana di tempatkan.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Pajak Negara yang
dikenakan terhadap bumi dan atau bangunan berdasarkan Undang-undang
nomor
12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang nomor 12 Tahun 1994. PBB adalah pajak yang bersifat
kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan
objek yaitu bumi/tanah dan atau bangunan dan Keadaan subyek (siapa
yang membayar).
3.2 Saran-saran
Sebagaimana harapan bersama, melalui magang di harapkan
mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang di dapat, mampu beradaptasi serta
bersaing dengan dunia kerja yang sebenarnya.
Dalam hal ini semua pihak yang terkait harus dapat memberikan
sarana dan kontribusi demi tercapainya
tujuan mahasiswa
di dalam
melakukan praktek kerja / magang yang akhirnya mewujudkan SDM yang handal,
siap kerja dan bersaing dalam menghadapi era pasar bebas saat ini.
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan kedepannya oleh pihak
terkait agar proses magang lebih baik, sesuai dengan tujuan dan sasaran yang di
harapkan, yaitu :
1. Pihak Kampus / Universitas :
a)
Sebelum
magang
di
laksanakan,
hendaknya
mahasiswa
di
di
tempatkan.
Sehingga mahasiswa
mudah
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 1.2 :
Mencetak
tanda
terima
untuk Wajib Pajak
Gambar 1.2 :
Menerima
pengajuan
permohonan
Wajib Pajak,
permohonan
pendaftaran
objek pajak
baru,
mutasi PBB,
Keberatan
PBB,
dan
permohonan
pengurangan PBB.
Gambar 1.3 :
Memberikan
penjelasan ke
pada Wajib Pajak
tentang prosedur
pengajuan
permohonan
pendaftaran
objek
pajak baru.