Pembimbing :
Moh. Saifudin S.Kep., Ns., S.Psi., M.Kes
Nama Kelompok I :
III C-Keperawatan
1. Anisah Mualifah
(13.02.01.1280)
2. Ayu Widyawati
(13.02.01.1284)
3. Emilda Khulyatin
(13.02.01.1291)
(13.02.01.1297)
5. Miftakhul Khoiriyah
(13.02.01.1307)
6. M. Febri Irawan
(13.02.01.1309)
7. Nurul Fitriyah
(13.02.01.1313)
(13.02.01.1319)
9. Suprapto
(13.02.01.1320)
S1-KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
MUHAMMADIYAH LAMONGAN
TAHUN 2014-2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmatNya kepada kita
semua, terutama kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Perubahan psikologis akibat sakit dan dirawat di rumah sakit dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
telah membimbing semua umatnya dari zaman kebodohan menuju zaman yang dipenuhi ilmu
yang bermanfaat seperti sekarang ini.
Dengan selesainya makalah ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bpk. Drs. H. Budi Utomo, Amd.Kep., M.Kes, selaku ketua STIKES Muhammadiyah
Lamongan.
2. Bpk. Arifal Aris, S. Kep. Ns, M.Kes selaku ketua prodi S1 Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Lamongan
3. Bpk. Moh. Saifudin S.Kep., Ns., S.Psi., M.Kes, selaku pembimbing dan dosen mata
kuliah Psikologi.
4. Serta pihak yang telah memberikan masukan kepada kelompok I.
Penulis sangat bersyukur akan terselesaianya makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua, terutama bagi penulis sendiri. Amin
Wassalamu,alaikum Wr. Wb
Penyusun
Kelompok I
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 2
BAB 2 KONSEP TEORI
2.1 Definisi ...................................................................................................... 3
2.2 Faktor-faktor penunjang ............................................................................ 3
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
2.2.5
Obat-obatan .................................................................................. 4
4.1.2
4.1.3
iii
DAFTAR ISI
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 15
5.2 Saran ......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 16
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit adalah salah satu organisasi kesehatan yang dengan segala fasilitas
kesehatannya diharapkan dapat membantu pasien dalam meningkatkan kesehatan dan
mencapai kesembuhan baik fisik, psikis, maupun sosial. Berkaitan dengan tujuan untuk
memperoleh kesehatan tidak hanya memulihkan kesehatan pasien secara fisik saja tetapi
sedapat mungkin diupayakan menjaga kondisi emosi dan jasmani pasien menjadi
nyaman. Upaya tersebut dapat terlaksana tidak hanya dari kemajuan yang pesat dalam
teknologi medis saja namun perlu diiringi dengan kemajuan yang sama pada aspek-aspek
kemanusiaan dari perawatan pasien (Gunarsa & Gunarsa, 1999).
Proses perawatan di rumah sakit seringkali mengabaikan aspek-aspek psikologis
sehingga menimbulkan berbagai permasalahan pisikologis bagi pasien yang salah satunya
adalah kecemasan. Kecemasan merupakan perasaan yang paling umum dialami oleh
pasien yang dirawat di rumah sakit, kecemasan yang sering terjadi adalah apabila pasien
yang dirawat di rumah sakit harus mengalami proses pembedahan. Pembahasan tentang
reaksi-reaksi pasien terhadap pembedahan sebagian besar berfokus pada persiapan
pembedahan dan proses penyembuhan. Hal ini menunjukkan bahwa peran perawat sangat
penting, karena perawat adalah tim medis yang paling lama dengan pasien (Kusnanto,
2004).
Ada salah satu penelitian yang mengatakan 80 % orang sakit itu akibat tekanan
psikologis. Bermula dari hal tersebut mahasiswa keperawatan harus mempelajari ilmu
psikologi walaupun materi yang didapat tidak sedalam mahasiswa psikologi, bahkan
hanya sebagian kecil saja. Dalam praktiknya mahasiswa keperawatan selalu berinteraksi
dengan pasien baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya pasien yang
harus dihadapi dengan kondisi psikologis yang berbeda-beda membuat materi psikologi
wajib dikuasai agar dapat memberikan rasa nyaman terhadap pasien dalam membantu
penyembuhan pasien.
1.2.3 Pendekatan apa yang digunakan dalam mengurangi perubahan perubahan akibat
sakit dan dirawat dirumah sakit ?
1.2.4 Apa dampak dari sakit dan dirawat dirumah sakit ?
1.2.5 Bagaimana perubahan perubahan akibat sakit dan dirawat diirumah sakit ?
1.4 ManfaatPenulisan
1.4.1 BagiPenulis
Setelah menyelesaikan makalah ini diharapkan kami bagi mahasiswa dapat
meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam perubahan psikologi saat
seseorang mengalami sakit dan dirawat di rumah sakit.
1.4.2 Bagi Pembaca
Diharapkan bagi pembaca dapat mengetahui perubahan psikologi saat
seseorang mengalami sakit dan dirawat di rumah sakit.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana
atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan
perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah. Selama proses tersebut, anak dan
orang tua dapat mengalami berbagai kejadian yang menurut beberapa penelitian di
tunjukkan dengan pengalaman yang sangat traumatik dan penuh dengan stress (Supartini,
2004).
Berbagai perasaan yang sering muncul pada anak , yaitu cemas, marah, sedih,
takut, dan rasa bersalah (Wong, 2000).
Menurut Potter & Perry (2005) hospitalisasi adalah pengalaman yang penuh
tekanan, utamanya karena perpisahan dengan lingkungan normal dimana orang lain
berarti, seleksi perilaku koping terbatas, dan perubahan status kesehatan.Hospitalisasi
adalah kebutuhan klien untuk dirawat karena adanya perubahan atau gangguan fisik,
psikis, sosial dan adaptasi terhadap lingkungan (Parini, 1999).
Perasaan tersebut dapat timbul karena menghadapi sesuatu yang baru dan belum
pernah di alami sebelumnya , rasa tidak aman dan tidak nyaman, perasaan kehilangan
sesuatu yang bisa di alaminya, dan sesuatu yang di rasakan menyakitkan. Tidak hanya
anak, orang tua juga mengalami hal yang sama.
Cara
manuasia
bergaul,
dapat
mempengaruhi
sikap
pasien.
permainan
merupakan
cara
alamiah
bagi
anak
untuk
f. Perubahan persepsi
Terjadinya perubahan persepsi selama sakit ini dapat di tunjukkan
dengan persepsi bahwa dokter dan perawat adalah orang yang dapat membantu
untuk menyembuhkannya sehingga menaruh harapan sangat besar pada dokter
dan perawat.
g. Berkurangnya minat
Perubahan perilaku yang di tunjukkan pada seseorang yang mngalami
sakit ini adalah berkurangnnya minat karena terjadi stres (ketegangan) yang
diakibatkan penyakit yang dirasakan serta menurunnya kemampuan dalam
melakukan aktivitas sehari-hari.
2.5.2 Perubahan akibat dirawat dirumah sakit
Menurut Asmadi, 2008 hospitalisasi merupakan pengalaman yang
mengancam bagi setiap orang. Penyakit yang diderita akan menyebabkan perubahan
perilaku normal sehingga klien perlu menjalani perawatan (hospitalisasi). Secara
umum, hospitalisasi menimbulkan dampak pada beberapa aspek, yaitu:
a. Privasi
Privasi dapat diartikan sebagai refleksi perasaan nyaman pada diri
seseorang dan bersifat pribadi. Bisa dikatakan, privasi adalah suatu hal yang
sifatnya pribadi. Sewaktu dirawat di rumah sakit, klien kehilangan sebagai
privasinya. Kondisi ini disebabkan oleh beberpa hal :
1. Selama dirawat di rumah sakit, klien berulang kali diperiksa oleh petugas
kesehatan (dalam hal ini perawat dan dokter). Bagian tubuh yang biasanya
dijaga agar tidak dilihat, tiba-tiba dilihat dan disentuh oleh orang lain. Hal
ini tentu akan membuat klien merasa tidak nyaman.
2. Klien adalah orang yang berada dalam keadaan lemah dan bergantung pada
orang lain. Kondisi ini cenderung membuat klien pasrah dan menerima
apapun tindakan petugas kesehatan kepada dirinya asal ia cepat sembuh.
Menyikapi hal tersebut, perawat harus selalu memperhatikan dan menjaga
privasi klien ketika berinteraksi dengan mereka. Beberapa hal yang dapat
perawat lakukan guna menjaga privasi klien adalah sebagai berikut :
a) Setiap akan melakukan tindakan keperawatan, perawat harus selalu
memberitahu dan menjelaskan perihal tindakan tersebut kepada klien.
b) Memperhatikan
lingkungan
sebelum
melaksanakan
tindakan
yang dijalani seseorang adalah sesuai dengan status kesehatannya. Peran yang
dijalani sewaktu sehat tentu berbeda dengan peran yang dijalani saat sakit.Tidak
mengherankan jika klien yang dirawat di rumah sakit mengalami perubahan
peran. Perubahan yang terjadi tidak hanya pada diri pasien, tetapi juga pada
keluarga. Perubahan tersebut antara lain:
1. Perubahan peran.
Jika salah seorang anggota keluarga sakit, akan terjadi perubahan
pera dalam keluarga. Sebagai contoh, jika ayah sakit maka peran kepala
keluarga akan digantikan oleh ibu. Tentunya perubahan peran ini
mengharuskan dilaksanakannya tugas tertentu sesuai dengan peran tersebut.
2. Masalah keuangan.
Keuangan keluarga akan terpengaruh oleh hospitalisasi. Keuangan
yang sedianya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga
akhirnya digunakan untukj keperluan klien yang dirawat. Akibatnya,
keuangan ini sangat riskan, terutama pada keluarga yang miskin. Dengan
semakin mahalnya biaya kesehatan, beban keuangan keluarga semakin
bertambah.
3. Kesepian.
Suasana rumah akan berubah jika ada seorang anggota keluarga yang
dirawat. Keseharian keluarga yang biasanya dihiasi kegembiraan, keceriaan,
dan senda-gurau anggotaanya tiba-iba diliputi oleh kesedihan. Suasana
keluarga pun menjadi sepi karena perhatian keluarga terpusat pada
penanganan anggota keluarganya yang sedang dirawat.
4. Perubahan kebiasan sosial.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat. Karenanya,
keluarga pun mempunyai kebiasaan dalam lingkungan sosialnya. Sewaktu
seha, keluarga mampu berperan serta dalam kegiata sosial. Akan tetapi, saat
salah seorang anggota keluarga sakit, keterlibatan keluarga dalam aktivitas
sosial di masyarakatpun mengalami perubahan.
10
BAB 3
KASUS
3.1 ContohKasus
7 Kali operasi face off selama 7 Tahun, Lisa dilepas rumah sakit
Merdeka.com - Masih ingat kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada tahun
2006 silam di Malang, Jawa Timur? Atau mungkin masih ingat dengan pasien operasi
face off di RSUD dr Soetomo Surabaya?
Ya, pasien itu bernama Siti Nur Jazila alias Lisa (29), asal Turen, Malang. Lisa adalah
korban KDRT. Dia disiram dengan air keras oleh suaminya sendiri. Akibatnya, wajah
Lisa mengalami kerusakan cukup parah, dan harus menjalani operasi face off di RSUD dr
Soetomo.
Setelah menjalani perawatan selama tujuh tahun di rumah sakit milik Pemprov Jawa
Timur itu, hari ini, Rabu (5/2), Lisa dilepas oleh tim dokter yang menanganinya.
"Sejak dirawat hingga Lisa sudah bisa kami lepas untuk bersosialisasi kembali dengan
masyarakat, dia telah menjalani operasi selama 17 kali. Selama ini, Lisa tinggal di ruang
khusus di RSUD dr Soetomo selama tujuh sampai delapan tahun ini," terang Ketua Tim
Bedah Plastik Face Off, Prof dr Sjaifuddin Noer SpBP-K di rumah sakit.
Sebelum dilepas kembali ke masyarakat, Lisa juga diberi tali asih oleh pihak RSUD dr
Soetomo untuk bekal hidup selama satu tahun. "Operasi yang dilakukan selama ini,
merupakan bantuan dari DPRD, Pemprov Jawa Timur dan pihak rumah sakit. Selain itu,
setelah dilepas kami juga memberikan tali asih berupa santunan terhadap Lisa untuk bekal
hidup selama satu tahun," lanjut dia.
11
Sementara dalam upacara pelepasan, selain mendapat tali asih dan buku berjudul Hidup
Ini, yang ditulis oleh salah satu dokter RSUD dr Soetomo, Lisa juga berkesempatan untuk
berfoto bersama dengan tim dokter yang menangani operasinya.
"Melepas Lisa, bukan berarti kita melepas begitu saja. Tapi tim dokter juga cukup care
(peduli) dengan Lisa. Dalam setiap seminggu sekali, Lisa diperkenankan datang untuk
melakukan kontrol," kata dia lagi.
12
BAB 4
ANALISIS KASUS
4.1 Dampak dari sakit dan dirawat dirumah sakit
Dampak dari sakit yang diderita oleh Lisa menyebabkan terjadi perubahan peran
pada keluarga, terjadinya gangguan psikologis, masalah keuangan, kesepian akibat
perpisahan, terjadiya perubahan kebiasaan sosial.
Terjadinya perubahan peran pada keluarga yang selama ini dia sebagai istri dan
ibu kini digantikan oleh ibunya. Adanya gangguan psikologis pada dirinya
mengakibatkan terjadinya stress akan kecemasan terhadap kondisi wajahnya (dapat pulih
atau tidak) dan rasa takut akankah dirinya dapat diterima kembali dalam masyarakat atau
tidak. Dalam konteks masalah keuangan Lisa tidak mengalami kesulitan karena operasi
yang dijalani tidak mengeluarkan biaya. Perubahan kebiasaan sosial jelas terjadi
mengingat selama di rumah interaksi dengan lingkungan masyarakat luas selalu terjadi
akan tetapi ketika sakit seluruh aktivitas sosialnya mengalami perubahan karena hanya
sebatas dengan orang-orang yang bekerja di Rumah Sakit.
4.2 Perubahan perubahan akibat sakit dan dirawat dirumah sakit
Pada saat sakit, banyak sekali perubahan-perubahan pada diri seseorang baik itu
adanya perasaan ketakutan, menarik diri, egosentris, snsitif terhadap persoalan-persoalan
kecil, reaksi emosionalnya tinggi, perubahan persepsi, dan berkurangnya minat.
Bentuk dari adanya perasaan takut pada saat sakit terjadi pada semua orang,
namun dalam kasus ini perasaan takut sangat terlihat jelas akan dampak-dampak dari
penyakit yang dideritanya berupa kecemasan kelak akan kembali seperti sedia kala
ataukah tidak. Terlihat pula sikap menarik diri dari masyarakat disekitarnya untuk
mengurangi kecemasannya dengan cara mengurangi berinteraksi dengan orang lain.
Perilaku egosentris terlihat dengan tidak memperhatikan orang lain dan mempersepsikan
bahwa semua orang enggan melihatnya kembali karena perubahan fisiknya.
Setiap orang tentu mengalami perubahan akibat dirawat dirumah sakit baik itu
dari segi privasi, gaya hidup, otonomi, maupun peran. Masalah privasi tentu berkurang
akibat dirawat di Rumah Sakit dikarenakan klien mengalami pemeriksaan pada bagianbagian tubuh yang dalam kesehariannya dijaga agar tidak terlihat namun selama di
Rumah Sakit dikarenakan adanya pemeriksaan oleh tenaga kesehatan privasinya
berkurang. Dalam koneks gaya hidup tentu berubah, yang semula di Rumah sehat dapat
melakukan semuanya sendiri namun ketika di Rumah Sakit melakukan segala sesuatu
13
dengan bantuan orang lain secara tidak langsung, otonomi pasien pun berubah begitu pula
dalam hal peran.
aktualisasi dirinya. Dalam teori kebutuhan dasar manusia menurut Maslow, tingkatan
paling dasar yang harus dipenuhi adalah kebutuhan fisiologis kemudian rasa aman dan
nyaman, kasih sayang mencintai dan di cintai, harga diri dan aktualisasi diri. Dalam kasus
Lisa rasa aman nyaman teraganggu karena rasa traumanya terhadap kekerasan yang dia
alami, mencintai dan di cintainya pun terganggu karena rasa cinta terhadap suaminya
menimbulkan sebuah tindakan kekerasan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya,
kemudian harga dirinya pun terganggu karena dia merasa tidak di hargai dengan wajah
yang kurang sempurna, sehingga dalam aktualisasi dirinya pun terganggu.
14
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ilmu psikologi merupakan Sebuah bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari
mengenai perilaku dan kognisi manusia. Sedangkan perawat merupakan seseorang yang
telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang memiliki peran sebagai
pemberi asuhan keperawatan serta memiliki fungsi salah satunya fungsi independen.
Adapun peran perawat dalam pemberian asuhan keperawatan akibat sakit ditinjau dari
segi psikologi yaitu terlihat jelas pada kasus Lisa, dimana bila kondisi pasien terganggu,
keadaan psikologis pun akan terganggu. Peran perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatanlah yang sangat berpengaruh besar terhadap keadaan klien.
5.2 Saran
Adapun peran perawat bukan hanya melakukan asuhan keperawatan akibat sakit
namun dari segi psikologisnya juga, dimana apabila kondisi pasien terganggu, keadaan
psikologis pun akan terganggu. Dalam hal ini peran perawatlah yang berpengaruh penting
terhadap keadaan pasien selama saat sakit dan di rawat di rumah sakit.
15
DAFTAR PUSTAKA
16