Anda di halaman 1dari 11

BAB I

ISI
2.1 Kunjungan Industri
1. Waktu dan tempat pelaksanaan
Kami sampai dilokasi PT SIDO MUNCUL pada hari Selasa tanggal 20
Mei 2014 pukul 09.00
2. Profil Usaha PT SIDO MUNCUL
a. Nama Perusahaan

: PT SIDOMUNCUL

b. Nama Pemilik

: Ibu Rakhmat Sulistio

c. Jenis Usaha

: Industri Jamu dan Farmasi

d. Alamat

: Jl. Soekarno hatta KM 28 Kec. Bergas-

Klepu Semarang, Indonesia


e. Tel : (62-24) 6580-559, (62-298) 523-515
f.

Fax : (62-24) 6580-332, (62-298) 523-509

g. E-mail : simuncul@indosat.net.id
h. Visi perusahaan

Menjadi Industri Jamu yang dapat

memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan.


i.

Misi Perusahaan

a. Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional


b. Mengenbangkan research/penelitian yang berhubungan dengan
pengemabangan pengobatan dan bahan-bahan alami
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina
kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan
alami dan pengobatan secara tradisional.
d.

Ikut mendorong pemerintah/instansi resmi agar berperan dalam


pengembangan pengobatan tradisional

2.2 Sejarah PT SIDO MUNCUL


PT. SidoMuncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada
tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu
oleh tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu
yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk

yang praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang ,


maka pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama
SidoMuncul yang berarti "Impian yang terwujud" dengan lokasi di Jl. Mlaten
Trenggulun.

Dengan produk pertama dan andalan, Jamu Tolak Angin, produk


jamu buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat tempat di hati masyarakat
sekitar dan permintaannyapun selalu meningkat. Dalam perkembangannya,
pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi
memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang
terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan
Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang.
Guna mengakomodir demand pasar yang terus bertambah, maka
pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern, demikian pula jumlah
karyawannya ditambah sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan ( kini
jumlahnya mencapai lebih dari 2000 orang ). Untuk mengantisipasi
kemajuan dimasa datang, dirasa perlu untuk membangun unit pabrik yang
lebih besar dan modern, maka di tahun 1997 diadakan peletakan batu
pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono ke-10 dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan
Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim.Saat peresmian pabrik,
SidoMuncul sekaligus menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat
Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT.
SidoMuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi
pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata
,1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.
Secara pasti PT. SidoMuncul bertekad untuk mengembangkan usaha di
bidang jamu yang benar dan baik. Tekad ini membuat perusahaan menjadi
lebih berkonsentrasi dan inovatif. Disamping itu diikuti dengan pemilihan
serta penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah
maupun

kualitasnya

akan

menghasilkan

jamu

yang

baik.

Untuk

mewujudkan tekad tersebut, semua rencana pengeluaran produk baru


selalu didahului oleh studi literatur maupun penelitian yang intensif,

menyangkut

keamanan,

khasiat

maupun

sampling

pasar.

Untuk

memberikan jaminan kualitas, setiap langkah produksi mulai dari barang


datang , hingga produk sampai ke pasaran, dilakukan dibawah pengawasan
mutu yang ketat.(http://sidomuncul.com/).

Pada acara kujungan industri ini saya dan teman-teman


mengunjungi pabrik baru PT. Sido Muncul yang beralamat di Jalan
Soekarno Hatta Km. 28, Klepu, Kecamatan Bregas, Ungaran, Kabupaten
Semarang. Dalam kunjungan industri ini kami menggunakan dua armada
bus yaitu bus Karya Jasa. Setelah sampai di PT. Sido Muncul kami
disambut oleh tiga staff dari PT. Sido Muncul yaitu Bapak Bambang
Supartoko, Ibu Mia Maharani, dan Ibu Wahyu karena pemilik perusahaan
sekaligus presiden direktur PT. Sido Muncul, Bapak Irwan Hidayat tidak
dapat hadir dikarenakan kesibukan beliau. Ketiga staff

itulah yang

mendampingi kami mengelilingi pabrik jamu herbal ini dan menerangkan


kepada kami mengenai proses produksi, distribusi, maupun pengelolaan
SDM di PT. Sido Muncul ini. Dari keterangan Bapak Bambang Supartoko
bahwa bahan baku pembuatan produk jamu di PT. Sido Muncul ini 80 %
masih dieksplorasi dari alam (misal dari hutan) dan 20 % dari hasil budidaya
(ditanam). Bahan baku yang diterima adalah dalam bentuk kering (siklisia)
keculai untuk produk minuman seperti jahe. Karena 80 % masih
dieksplorasi dari alam dan standarisasinya kurang maka setiap bahan baku
yang masuk ke PT. Sido Muncul harus dicek kualitasnya (Quality Control)
terlebih dahulu yang meliputi kebenaran bahan, kebersihan bahan dari
bakteri patogen, dan keadaan bahan dalam bentuk kering dengan kadar air
minimal 10 %.
Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah
penerimaan bahan baku, bahan baku yang datang segera dicek QC
(Quality Control), setelah terbukti memenuhi standar penerimaan dan
standar penggunaan kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam gudang
penyimpanan bahan baku.
Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan
bahan baku kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku

dicuci, dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing). Dalam


proses pencampuran bahan ini kami tidak diperkenankan untuk melihatnya
karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses pencampuran
selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk dilakukan
proses pengemasan primer (packaging primer) menggunakan mesin dua
line dan delapan line. Kemudian masuk ke proses pengemasan sekunder
(packaging sekunder), disini produk yang sudah jadi dicek kembali dengan
cara uji sampel. Setelah selesai proses pengemasan sekunder kemudian
produk siap untuk didistribusikan.
Yang unik dari perencanaan dan pengelolaan bisnis pada PT.
Sido Muncul ini dilakukan sendiri oleh Bapak Irwan Hidayat sebagai
seorang CEO (Central Executive Owner). Dalam pengelolaanya, pemilik
perusahaan sekaligus presiden direktur PT. Sido Muncul, Bapak Irwan
Hidayat merangkap menjadi direktur pemasaran, penjualan, PR(Public
Relations), keuangan, SDM, dan R&D. Hal inilah menjadi ciri dari PT. Sido
Muncul dalam usahanya membina hubungan keluarga serta dalam rangka
meminimalkan biaya pengeluaran perusahaan. Namun PT. Sido Muncul
juga masih menjalankan kerjasama dengan perusahaan periklanan ,
distributor dan percetakan yang sudah ikut berjasa membesarkan PT. Sido
Muncul meskipun perusahaan ini sudah memiliki perusahaan distributor
maupun percetakan sendiri. PT. Sido Muncul juga bekerjasama dengan
petani di daerah penghasil bahan baku untuk mendapatkan suplai bahan
baku.
Hingga kini market share Tolak Angin di kelas obat cair
mendominasi hingga 70%. Penjualan Tolak Angin mencapai 3 juta sachet
per bulan, lebih tinggi dibanding rata-rata penjualan pada tahun 2008
sekitar 2,5 juta sachet per bualan. Variasi Produk dari Tolak Angin sendiri
antara lain adalah Tolak Angin Flu dan Permen Tolak Angin. Diharapkan
dari adanya variasi produk ini akan meningkatkan penjualan produk
unggulan dari PT. Sido Muncul ini, Produk paling unggulan dari PT. Sido
Muncul saat ini adalah Kuku Bima Ener-G. Penjualan Kuku Bima Ener-G
mencapai 25 juta sachetper bulan, naik hingga 50% dibanding rata-arata
per bulan tahun 2008.

2.3. SISTEM KERJA


Saat ini PT. SidoMuncul didukung lebih dari 2000 karyawan
dengan tingkat pendidikan bervariasi dan ditempatkan sesuai dengan
keahlian, kemampuan dan kapasitasnya masing-masing.
Sebagai Pedukung, Sido Muncul juga memiliki tenaga ahli dari berbagai
disiplin ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi, pertanian, hukum, teknologi
pangan, teknik kimia, teknik elektro dan lain-lain. Untuk mengembangkan
kemampuan, pada waktu-waktu tertentu kepada karyawan diberikan
kesempatan

mengikuti

pelatihan,

kursus,

maupun

seminar.

Untuk

mendukung pengembangan, PT. SidoMuncul juga merekrut konsultan yang


ahli di bidangnya, misalnya : apoteker, dokter umum, dokter gigi dan
spesialis. Dengan standar pabrik CPOB ( Standard pabrik Farmasi ), maka
fasilitas yang ada di PT. SidoMuncul antara lain :
1.

Laboratorium

Laboratorium Instrumentasi

Laboratorium Farmakologi

Lanoratorium Formulasi

Laboratorium farmakognosi

Laboratorium Stabilitas

Laboratorium Kimia

Laboratorium Kultur Jaringan

2. Kebun percobaan dan budi daya tanaman obat


3. Extraction center
4. Pengolahan air bersih
5. Pengolahan air Limbah
6. Perpustakaan
7. Klinik Holistik
2.4 Sistematika Produksi

Produksi merupakan kegiatan mengolah bahan baku menjadi


produk jadi. Proses produksi akan menambah nilai guna suatu produk.
Dalam kegiatan produksi, hal terpenting yang harus diperhatikan oleh PT
SidoMuncul adalah mengenai persediaan bahan baku. Persediaan bahan
baku akan menunjang kelancaran kegiatan produksi di PT Sido Muncul.
Sebelum melakukan proses pengolahan, persediaan bahan baku
disimpan di gudang bahan baku. Di gudang bahan baku terdapat berbagai
macam bahan yang akan digunakan, diantaranya yaitu: laos, jahe, kunyit,
lempuyang, kayu pasak bumi dan lain-lain. Bahan-bahan baku tersebut di
datangkan dari berbagai daerah antara lain daerah Jawa Tengah (Boyolali,
Tawangmangu, Wonosobo), Kalimantan dan daerah di seluruh wilayah
Indonesia. Bahan baku diambil dari daerah atau wilayah sekitar pabrik. Dan
bahan baku yang diambil adalah bahan baku yang dalam kondisi kering
guna penyimpanan yang lebih baik. Bahan bakupun didapat dalam rantai
pasar yang panjang sehingga harus dalam kondisi kering.
Penerimaan bahan baku juga dilakukan dalam gudang bahan
baku. Setiap ada bahan baku yang baru datang, harus dicek terlebih dahulu
sebelum disimpan dalam gudang bahan baku. Pengecekan bahan baku
dilakukan oleh tim QC (TQC). Tim Usi ini mempunyai tiga tugas utama,
adapun tugas utama dari tim TQC adalah:
1. Mengecek Bahan Baku

Dalam hal ini tim TQC mengecek, apakah bahan baku yang datang
sudah sesuai pesanan.

2. Mengecek tentang kebersihan bahan baku

Bersih disini bukan hanya bersih dari kotoran-kotaran yang terlihat


oleh mata (tanah, lumpur, kerikil, plastik), tetapi yang terpenting
adalah bersih dari bakteri-bakteri yang sifatnya merugikan.

3. Mengecek kadar air bahan baku

Bahan baku tersebut kadar airnya tidak boleh lebih dari 10%.
Apabila lebih dari 10%, maka kandungan zat aktif dalam bahan
baku akan sedikit. Misalnya kunyit: jika banyak kandungan air,
maka warna kuning pada olahan sedikit berkurang.

4. Bahan-bahan baku tersebut akan diatur di rak sesuai dengan jenisnya.


Setiap rak diberi tabel bahan baku pada papan. Proses penyimpanan
dilakukan di gudang penyimpanan. Persediaan bahan baku dengan
sistem MPKP (Masuk Pertama Keluar Pertama). Hal ini dilakukan guna
tidak adanya bahan baku yang menumpuk atau tersimpan terlalu lama
yang berakibat pada rusaknya bahan baku. Dalam ruang penyimpanan
bahan baku harus memenuhi syarat :
a) Bahan masuk benar
b) Bahan baku harus bersih
c) Bahan baku harus disimpan dalam bentuk kering
5. Dalam pengendalian kualitas bahan baku yang dilakukan ialah :
a) Pemisahan kotoran (penyortiran)
b) Pemotongan, guna mempermudah proses penghalusan
c) Pencucian kembali untuk memastikan bahan benar-benar bersih
d) Dikeringkan menggunakan oven
e) Penyortiran bahan kering, bahan yang berkualitaslah yang dipilih
f) Masuk dalam tim Pengendali mutu

Dalam proses yang dilakukan diatas sebagian besar masih


menggunakan jasa sumberdaya manusia karena dalam proses penyortiran
akan lebih dapat dijamin kualitasnya jika dilakukan langsung oleh
sumberdaya manusia. Namun dalam proses pemotongan dan pengeringan
juga menggunakan alat-alat yang masih tradisional. Selain menjaga kualitas
digunakannya sumber daya manusia juga bertujuan untuk mendayagunakan
warga sekitar agar kualitas hidupnya lebih terjamin dengan adanya lapangan
pekerjaan.
Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah
penerimaan bahan baku, bahan baku yang datang segera dicek QC (Quality
Control), setelah terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar
penggunaan kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam gudang
penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang akan dipakai diambil dari
gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi, setelah disortasi
kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur
(mixing).

Dalam proses pencampuran bahan ini kami tidak diperkenankan


untuk melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses
pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk
dilakukan proses pengemasan primer (packaging primer) menggunakan
mesin dua line dan delapan line. Kemudian masuk ke proses pengemasan
sekunder (packaging sekunder), disini produk yang sudah jadi dicek kembali
dengan

cara

uji

sampel.

Setelah

selesai

proses

pengemasan

sekunder kemudian produk siap untuk didistribusikan.

2.4. Hasil Produksi


Produk PT Sido Muncul :
1.

Tipe serbuk

: Kuku Bima, Kuku Bima Ginseng, Kuku


Bima TL, Kuku Bima Plus Ttribulus.

2.

Tipe saset

: Tolak Angin, Tolak Angin Ekstra Hangat

3.

Tipe saset hisap

: Tolak angin Permen

4.

Tipe Fls

: Tolak angin Anak, Tolak Angin Flu

5.

Tipe Botol

: Kuku Bima Ener-G

2.5. Pengolahan Limbah


Sebagai

perusahaan

yang

bahan

bakunya

tanaman,

PT.

SidoMuncul tidak ingin kehadirannya menghasilkan limbah yang dapat


merusak alam, sehingga berupaya untuk melestarikan aneka tanaman obat
yang ada di Indonesia. Untuk menangani limbah cair, di lokasi pabrik
dipasang instalasi pengolahan air limbah sehingga air limbah dapat diolah
menjadi

air

yang

bisa

digunakan

untuk

menyirami

tanaman.
Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan dilolah
menjadi pupuk organik , yang bisa digunakan untuk memupuk tanaman.
Dengan upaya penanganan limbah tersebut, diharapkan PT. SidoMuncul
menjadi perusahaan yang ramah lingkungan, dan lokasi seputar pabrik
menjadi asri karena tanam Dengan upaya penanganan limbah tersebut,
diharapkan PT. SidoMuncul menjadi perusahaan yang ramah lingkungan,
dan lokasi seputar pabrik menjadi asri karena tanaman tumbuh subur.

2.6. Pengolahan Limbah


PENGHARGAAN-PENGHARGAAN YANG PERNAH DICAPAI PT SIDO
MUNCUL
1. " Best Encouragement Product 2003" , tingkat ASEAN, untuk produk
minuman Turmeric Natural Drinks/ Kunyit Asam.
Penghargaan " Best Product Encouragement Prize ", diperoleh pada
event International The 8th ASEAN FOOD CONFERENCE, di Vietnam
pada 6 - 7 dan 8 - 11 Oktober 2003 lalu. Pada acara tersebut, produk
Kunyit Asam bersaing dengan ratusan produk pangan dari berbagai
industri pangan, dari 10 negara ASEAN, dengan komposisi dewan juri
yang terdiri dari para pakar ilmu pangan se-ASEAN serta dari Australia,
Korea, USA dan China.

2.

Anugerah" Solo Customer Satisfaction Index ( SCSI ) 2003 " ,


sebagai merek Jamu terpopuler.
PT. SidoMuncul meraih Penghargaan SCSI 2003 ( Solo Customer
Satisfaction Index ) untuk kategori Jamu, serta produk Kunyit Asam
Fiber ( salah satu varian Kunyit Asam ) meraih peringkat ke-3 untuk
kategori minuman berserat. Event ini diadakan Fakultas Ekonomi
Univesitas Sebelas Maret, Solo dengan Harian Umum Solo Pos. Survei
untuk mendukung SCSI melingkupi daerah eks-karesidenan Surakarta,
antara lain : Kota Surakarta, Kab. Sukoharjo, Kab Karanganyar,
Kab.Klaten, Kab, Wonogiri, Kab. Sragen dan Kab. Boyolali , dengan
jumlah sample 2.059 KK,
dan jangka waktu pelaksanaan survei sekitar 3 bulan. Malam
penganugerahan Penghargaan SCSI diadakan pada 16 Oktober 2003 di
Solo. SCSI menggambarkan loyalitas pelanggan terhadap suatu produk
( brand awareness, market share, customer satisfaction

3. Merek Dagang Unggulan Indonesia 2003


Penghargaan

Merek

Dagang

Unggulan

Indonesia

merupakanpenghargaan pemerintah yang digagas oleh Departemen

Perdagangan dan Perindustrian. Nominator penerima penghargaan ini


berjumlah 36, dan SidoMuncul terpilih untuk menerima penghargaan
kategori Merek Unggulan Indonesia. Penghargaan diserahkan langsung
oleh Presiden Megawati Soekarnoputeri pada penutupan Pameran
Produksi Indonesia.

4. Perusahaan Teladan " Cara baik Bung Hatta " , tahun 2002.
Bertepatan dengan peringatan 100 tahun kelahiran tokoh Proklamator
Indonesia , Muhammad Hatta, atau lebih dikenal dengan Bung Hatta,
yang tepatnya jatuh pada 12 Agustus 2002, Maka keluarga besar Bung
Hatta, bekerjasama dengan harian Republika, mengadakan pemilihan
perusahaan yang dinilai telah menerapkan teladan dan cara Bung Hatta
dalam

melaksanakan

aktifitas

bisnis,

maupun

menggerakkan

perekonomian rakyat.
2.3 Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor Pendukung

Respon masyarakat yang semakin meningkat terhadap kondisi


kesehatan masing-masing individu.

Harga jamu relative terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

Adanya masyarakat yang memang gemar mengkonsumsi


jamu,membuka kesempatan bagi masyarakat lainnya untuk
mengikutsertakan dan mau mencoba khasiat jamu itu sendiri.

2. Faktor Penghambat

Kurangnya parengetahuan masyarakat khususnya para anak muda


tentang jamu dan ruang lingkupnya.

Kurang kesadaran dan perhatian pada sebagian masyarakat


terhadap gaya hidup yang sehat serta lebih menggunakan obat
berbahan kimia

Lambatnya pertumbuhan cinta obat alam pada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai