berenergi, terkandung taurine sebanyak 1000 mg. Menurut Maurice (2001) bahwa taurin
dalam minuman akan merangsang sistem syaraf pusat untuk memicu reaksi katabolisme
otot. Mekanismenya melalui pengaktifan kerja syaraf yang menghasilkan percepatan nadi
untuk memompa darah dan oksigen. Taurin juga dapat meregulasi denyut jantung tubuh.
Komposisi Taurin dalam Energy Drink juga berpotensi menimbulkan pengaruh
negatif bagi tubuh. Secara alami asam-asam amino seperti taurin yang banyak terdapat
pada empedu sapi. Namun demikian secara komersial, asam amino tersebut saat ini jarang
yang diekstrak dari organ hewan. Di samping harganya yang lebih mahal, proses ekstraksi
ini juga tidak praktis, serta kontinyuitas bahan baku yang susah dipertahankan. Para
produsen asam amino saat ini lebih melirik pada proses fermentasi dan reaksi kimiawi dari
bahan-bahan sintetis. Kalaupun harus diperoleh dari ekstraksi, biasanya diambil dari
bahan-bahan yang tidak sulit didapatkan, seperti bulu unggas, rambut manusia dan juga
biji jagung.
Dari segi kehalalan, asam amino yang dihasilkan dari reaksi kimia sintetis sebenarnya
lebih aman, karena tidak melibatkan bahan yang kritis. Namun reaksi asam kuat dan
bahan-bahan kimia tersebut diduga memiliki pengaruh yang kurang baik bagi kesehatan,
terutama jika digunakan dalam dosis yang berlebihan. Sedangkan proses fermentasi untuk
menghasilkan asam amino tersebut memiliki kekritisan dalam penggunaan media
fermentasi.
2. Kafein
Kafein ialah alkaloid yang tergolong dalam keluarga methylxanthine bersama sama
senyawa tefilin dan teobromin, berlaku sebagai perangsang sistem saraf pusat. Pada
keadaan asal, kafein ialah serbuk putih yang pahit (Phytomedical Technologies, 2006)
dengan rumus kimianya C6 H10 O2, dan struktur kimianya 1,3,7- trimetilxantin.
Kafein dalam minuman berenergi berfungsi untuk menstimulasi system saraf pusat,
meningkatkan denyut jantung, dan tekanan darah. Efek dari konsumsi kafein secara teratur
dapat mengurangi resiko menderita penyakit Parkinson sebanyak 80%. Kafein juga
berkontribusi dalam mengatasi nyeri kepala, merangsang mood, mencegah lubang pada
gigi, serta membantu mengurangi derita penyakit asma. Dalam satu botol (150 ml)
minuman berenergi + 50 mg kafein. Salah satu sumber alami kafein adalah kopi, oleh
karena itu ketika mengkonsumsi kopi akan mencegah seseorang dari rasa kantuk dengan
cara membangkitkan energi, yang dikarenakan kafein memiliki fungsi untuk menstimulasi
sistem saraf pusat.
Di
dalam
dunia
suplemen/nutrisi
olahraga,
kafein
dikategorikan
sebagai
pharmacological sports ergogenic yang dapat memiliki fungsi kerja seperti hormon atau
zat neurotransmitter alami tubuh sehingga membuat kafein dapat meningkatkan performa
fisik dengan berperan dalam berbagai proses metabolik tubuh (Irawan, 2009). Hal yang
perlu diwaspadai pada beberapa minuman berenergi adalah kandungan kafeinnya.
Menurut beberapa hasil penelitian, dosis 100-150 mg kafein merupakan batas amam
konsumsi manusia, dan efek yang diberikan pada takaran ini adalah dapat meningkatkan
aktivitas mental yang membuat orang selalu terjaga, sehingga dosis anjuran konsumsi dari
produsen minuman berenergi adalah 2-3 kali atau setara dengan 100-150 mg kafein
seharinya. Pada minuman berenergi yang diujikan rata-rata kandungan kafein untuk setiap
150 ml botol adalah sebanyak 50 mg, atau masih dalam batas aman.
Kafein merupakan suatu stimulant (memicu terbentuknya) sistem saraf pusat dan
metabolit, yang keduanya dikeluarkan dan secara medis dapat mengurangi rasa capek dan
mengembalikan mental saat lemah. Kafein untuk stimulant pada sistem saraf pusat terjadi
pada saat konsentrasi tinggi, sehingga meningkatkan kewaspadaan/kesiapan dan
kemampuan jelajah, kecepatan, fokus serta koordinasi terhadap tubuh yang baik. Oleh
karena itu setelah praktikan meminum minuman berenergi, tingkat kewaspadaan atau
gerak reflek menjadi meningkat, yang ditandai semakin cepatnya daya tangkap tangan saat
penggaris dijatuhkan.
3. Inositol
Inositol adalah sejenis campuran kimiawi (carbocyclic polyol) yang dapat ditemukan
dalam sereal, kacang-kacangan, buncis, dan buah khususnya blewah dan jeruk. Inositol
buatan biasa dikenal sebagai alkohol gula yang ditambahkan dalam minuman penambah
tenaga karena kalorinya lebih rendah daripada gula dan tidak dimetabolisme dalam mulut
sehingga tidak menyebabkan kerusakan gigi.
Kegunaan utama inositol adalah untuk transduksi sinyal insulin, penggabungan
cytoskeleton, pengendalian syaraf, pengendalian konsentrasi kalsium dalam sel,
pemeliharaan membran sel, modulasi aktivitas serotonin, penghancur lemak, mengurangi
kadar kolesterol dalam darah, penanda plasma sifat keturunan, pencegah bulimia,
kepanikan dan depresi serta perawatan kanker jika digabung dengan asam phytic. Karena
manfaat penghancur lemak dan penurun kolesterol darah tersebut, inositol menjadi bagian
penting dalam diet. Inositol juga berfungsi untuk mengkontraksikan otot dengan lebih
efisien serta mengefektifkan penggunaan lemak tubuh sebagai bahan bakar latihan.
4. Air berkarbonasi
Air berkarbonasi yang juga dikenal sebagai air soda, merupakan komponen utama
dalam pembuatan minuman ringan sprite, fanta, dan cola yang merupakan minuman yang
diujikan pada praktikum tersebut. Proses melarutkan gas CO2 disebut karbonasi, yang
dapat membentuk asam karbonat (memiliki rumus kimia H2CO3) (Afandi, 2009). Asam
karbonat tersebutlah yang menyebabkan timbulnya sentuhan khas soda di mulut
(mouthfeel) dan perasaan yang mengigit (bite) pada saat diminum.
Karbonasi terjadi ketika gas CO2 terlarut secara sempurna dalam air. Proses ini akan
menghasilkan sensasi karbonasi "Fizz" pada air berkarbonasi. Hal tersebut diikuti dengan
raeksi keluarnya buih (foaming) pada minuman soda yang tidak lain adalah proses
pelepasan kandungan CO2 terlarut di dalam air.
Berdasarkan beberapa acuan refrensi menunjukkan bahwa air berkarbonasi tidak
berpengaruh dalam meningkatkan kecepatan tanggap saraf, oleh karena itu minuman
ringan seperti sprite, cola, dan fanta tidak berpengaruh terhadap kinerja saraf kita, namun
berpengaruh
terhadap
fungsi
sistem
maupun
organ
yang
lain,
sehingga