Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemuan KeAlokasi Waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat
mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon;
menuliskan struktur dan nama senyawa karbon berdasarkan gugus fungsinya;
menentukan isomer-isomer senyawa karbon.
II. Uraian Materi Pembelajaran
Gugus fungsi senyawa karbon merupakan gugusan atom atau sekelompok
atom yang menentukan sifat khas senyawa karbon. Contoh gugus fungsi
adalah OH merupakan gugus alkohol, O R merupakan gugus fungsi
eter, CHO merupakan gugus fungsi aldehida, dan COOH merupakan
gugus fungsi asam karboksilat.
Secara umum, semua senyawa karbon dapat dianggap sebagai turunan
alkana karena senyawa karbon diperoleh dengan cara mengganti satu atau
lebih atom H pada alkana dengan gugus fungsi.
Senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi memiliki
struktur atau konfigurasi berbeda disebut isomer. Isomer yang disebabkan
perbedaan struktur disebut isomer struktur. Isomer struktur dapat berupa
isomer kerangka, isomer posisi, dan isomer fungsi.
Isomer yang disebabkan perbedaan konfigurasi disebut isomer ruang.
Isomer ruang dapat berupa isomer geometri dan isomer optis.
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, dan pemberian tugas
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (Apersepsi)
Guru memimpin diskusi kelas untuk mengungkap pengetahuan siswa mengenai senyawa
karbon yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Kegiatan Inti
Menuliskan gugus fungsi senyawa karbon, antara lain haloalkana,
alkohol, eter, aldehida, keton, asam karboksilat, dan ester.
Mendeskripsikan isomer struktur dan isomer ruang.
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
Guru dan siswa membuat simpulan tentang gugus fungsi dan isomer
senyawa karbon. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil
belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui ketercapaian indikator dan
kompetensi.
V. Alat dan Sumber Belajar
Buku Sains Kimia Prinsip dan Terapannya 3B halaman 38
Model molekul (molymod) dari bahan-bahan yang ada di sekitar
CD Multimedia Interaktif Kimia Kelas 3
VI. Penilaian
Siswa mengerjakan Latihan 6.1 dan Latihan 6.2.
Pengayaan
Tentukan jenis isomer yang mungkin dapat dibentuk oleh senyawa berikut.
a. CH3CH2CH2CH3
b. CH3CH2CH2OH
c. CH2=CH2
d. CH3CH=CHCl
Mengetahui,
Kepala SMA N10 B. Lampung
:
:
:
:
:
Standar Kompetensi
benzena dan
karbon.
Menuliskan reaksi senyawa karbon (reaksi oksidasi,
reaksi adisi, reaksi substitusi, reaksi eliminasi).
Mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon.
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat
menjelaskan sifat-sifat fisik senyawa karbon;
menjelaskan reaksi identifikasi gugus fungsi senyawa karbon;
menuliskan reaksi senyawa karbon (reaksi oksidasi, reaksi adisi,
reaksi
substitusi, reaksi eliminasi);
mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon.
II. Uraian Materi Pembelajaran
Haloalkana merupakan senyawa turunan alkana dengan salah satu
atom
hidrogennya diganti dengan atom halogen. Senyawa haloalkana juga
disebut alkil halida.
Rantai induk dalam senyawa haloalkana ditetapkan sebagai rantai
terpanjang yang mengandung atom halogen.
Sebagian besar senyawa haloalkana tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam
pelarut organik. Haloalkana dapat mengalami reaksi substitusi,
eliminasi,
dan reaksi persaingan.
Senyawa haloalkana dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain
halogenasi alkana dengan Cl2 atau Br2, reaksi alkohol dengan PX3
atau
PX5, adisi asam halida pada alkena, adisi halogen pada alkena, adisi
asam
halida pada alkuna.
Senyawa haloalkana yang banyak digunakan antara lain kloroform,
iodoform,
karbon tetraklorida, dan freon.
Mengetahui,
Kepala SMA N10 B. Lampung
Standar Kompetensi
benzena dan
karbon.
Menuliskan reaksi senyawa karbon (reaksi oksidasi,
reaksi adisi, reaksi substitusi, reaksi eliminasi).
Mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon.
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat
menjelaskan sifat-sifat fisik senyawa karbon;
menjelaskan reaksi identifikasi gugus fungsi senyawa karbon;
menuliskan reaksi senyawa karbon (reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi
substitusi, reaksi eliminasi);
mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon.
Mengetahui,
Kepala SMA N10 B. Lampung
:
:
:
:
:
Standar Kompetensi
benzena dan
Pengayaan
1. Jelaskan secara singkat tata nama eter.
2. Sebutkan sifat-sifat eter yang membedakannya dengan alkohol.
3. Sebutkan dua reaksi identifikasi gugus fungsi eter.
Kunci
Latihan 6.6
1. a. CH3CH2CH2OCH2CH3
b. CH3OCH2CH3
c. (CH3)3COCH2CH3
2. a. etil metil eter
b. dietil eter
c. fenil metil eter
Mengetahui,
Kepala SMA N10 B. Lampung
d. dietil eter
e. isopropil metil eter
:
:
:
:
Standar Kompetensi
benzena
alkil alkanoat)
Indikator
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat
menjelaskan sifat-sifat fisik senyawa karbon;
menjelaskan reaksi identifikasi gugus fungsi senyawa karbon;
menuliskan reaksi senyawa karbon (reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi
substitusi, reaksi
eliminasi);
mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon.
II. Uraian Materi Pembelajaran
Aldehida merupakan senyawa organik yang memiliki gugus fungsi CHO
sehingga dapat ditulis RCHO.
Nama aldehida diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan
mengganti
akhiran a pada alkana dengan al.
Isomer pada aldehida mulai ada pada atom C sebanyak empat.
Aldehida dibuat dengan mengoksidasi alkohol primer dan melewatkan
uap air pada tembaga pijar.
Aldehida termasuk senyawa organik polar dan mampu membentuk ikatan
hidrogen sehingga larut dalam air dan memiliki titik didih tinggi. Aldehida
merupakan suatu reduktor kuat sehingga dapat mereduksi pereaksi Tollens
dan pereaksi Fehling.
Aldehida yang paling banyak digunakan adalah formaldehida yang
larutannya dalam air disebut formalin.
b. Kegiatan Inti
10
b. Kegiatan Inti
11
CH3
|
CH3CH2CH2CH2CHCHCHO
|
C2H5
f.
2. a.
b.
c.
butanal d. 2-etil-4-metilpentanal
etanal e. 2,2-dimetilpropanal
2-metilpropanal
Mengetahui,
Kepala SMA N10 B. Lampung
12
:7
: 2 jam pelajaran
Standar Kompetensi
benzena dan
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat
menjelaskan sifat-sifat fisik senyawa karbon;
menjelaskan reaksi identifikasi gugus fungsi senyawa karbon;;
menuliskan reaksi senyawa karbon (reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi
substitusi, reaksi eliminasi);
mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon.
II. Uraian Materi Pembelajaran
Keton merupakan senyawa organik yang memiliki gugus fungsi CO
sehingga dapat ditulis RCOR.
Nama keton diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti
akhiran a pada alkana dengan on.
Keton berisomer dengan aldehida.
Keton bersifat polar pada suku rendah dan bersifat nonpolar pada suku
tinggi.
Keton tidak dapat mengoksidasi pereaksi Tollens dan pereaksi Fehling,
tetapi dapat direduksi menghasilkan alkohol sekunder.
Keton yang paling banyak digunakan adalah aseton yang digunakan untuk
pelarut plastik, lilin, dan selulosa dalam proses pembuatan rayon.
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, dan pemberian tugas
13
c. CH3COCH2CH2CH3
d. C2H5COC2H5
Mengetahui,
Kepala SMA N10 B. Lampung
14
:
:
:
:
Standar Kompetensi
benzena dan
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat
menjelaskan sifat-sifat fisik senyawa karbon;
menjelaskan reaksi identifikasi gugus fungsi senyawa karbon;
menuliskan reaksi senyawa karbon (reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi
substitusi, reaksi eliminasi);
mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon.
II. Uraian Materi Pembelajaran
Asam karboksilat merupakan senyawa organik yang memiliki gugus
fungsi
COOH sehingga dapat ditulis RCOOH.
Nama asam karboksilat diturunkan dari nama alkana yang sesuai
dengan
mengganti akhiran a pada alkana dengan oat, tetapi nama trivialnya
lebih
sering digunakan.
Asam karboksilat dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didih
dan titih lelehnya tinggi. Asam karboksilat suku rendah larut dalam air.
Asam karboksilat dapat bereaksi dengan alkohol membentuk ester
sehingga disebut reaksi esterifikasi.
Asam karboksilat yang penting antara lain asam format, asam asetat,
asam
oksalat, dan asam tartrat.
15
16
:
:
:
:
Standar Kompetensi
benzena dan
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat
menjelaskan sifat-sifat fisik senyawa karbon;
menjelaskan reaksi identifikasi gugus fungsi senyawa karbon;
menuliskan reaksi senyawa karbon (reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi
substitusi, reaksi eliminasi);
mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon.
II. Uraian Materi Pembelajaran
Ester merupakan senyawa organik yang memiliki gugus fungsi COOR
sehingga dapat ditulis RCOOR.
Nama ester diturunkan dari nama alkana yang diberi nama alkil
alkanoat.
17
Titik didih ester jauh lebih rendah daripada asam karboksilat, bersifat
netral,
dan berbau enak seperti buah-buahan. Ester merupakan hasil reaksi dari
asam karboksilat dan alkohol.
Ester suku rendah pada suhu kamar berwujud cair, mudah menguap,
dan
beraroma buah-buahan sehingga banyak digunakan untuk penyedap
atau esens.
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, pemberian tugas, dan praktikum
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (Apersepsi)
Guru memimpin diskusi kelas untuk mengungkap pengetahuan siswa
mengenai ester.
b. Kegiatan Inti
Mendeskripsikan pengertian senyawa ester dan rumus umum ester.
Mendeskripsikan macam-macam, tata nama, isomer, sifat, reaksi
identifikasi, dan kegunaan ester.
Merancang dan melakukan percobaan pembuatan ester dari asam
karboksilat dan alkohol.
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
Guru dan siswa membuat simpulan tentang ester. Selanjutnya, guru
melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui ketercapaian indikator dan kompetensi.
V. Alat dan Sumber Belajar
Alat dan bahan untuk percobaan pembuatan ester
Buku Sains Kimia Prinsip dan Terapannya 3B halaman 5257
VI. Penilaian
Siswa mengerjakan Latihan 6.12, Latihan 6.13, dan evaluasi.
Pengayaan
1. Tuliskanlah struktur dan nama asam karboksilat serta alkohol
pembentuk
ester berikut.
a. CH3CH2CH2COOCH2CH3
b. CH3COOCH2CH(CH3)CH3
c. CH3COOCH3
2. Sebutkan aroma dari ester-ester berikut:
a. metil butirat c. etil pentanoat
b. benzil asetat d. propil etanoat
18
Mengetahui,
Kepala SMA N10 B. Lampung
:
:
:
:
Standar Kompetensi
benzena dan
19
20
:
:
:
:
Standar Kompetensi
benzena dan
I. Tujuan Pembelajaran
21
22
Guru dan siswa membuat simpulan tentang tata nama benzena dan
turunannya. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil
belajar
dan pemberian tugas untuk mengetahui ketercapaian indikator dan
kompetensi.
NO2
Cl
CH
b.
d.
:
:
:
:
Standar Kompetensi
benzena dan
23
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat
menjelaskan reaksi substitusi atom H pada cincin benzena;
menjelaskan pengarah orto, meta, dan para pada disubstitusi benzena .
II. Uraian Materi Pembelajaran
Benzena tidak mengalami reaksi adisi seperti pada alkena, tetapi
dapat
mengalami reaksi substitusi. Karena reaksi diawali dengan serangan
elektrofil
pada elektron pi cincin benzena maka reaksi itu disebut reaksi
substitusi
elektrofilik.
Suatu benzena yang sudah tersubstitusi dapat mengalami substitusi
kedua.
Struktur substitusi pertama menentukan tempat dari substitusi kedua.
Suatu gugus yang terikat pada cincin benzena dapat digolongkan
sebagai
pengarah orto, meta, dan para.
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, dan pemberian tugas
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (Apersepsi)
Guru memimpin diskusi kelas untuk mengungkap pengetahuan
siswa
mengenai benzena dan turunannya.
b. Kegiatan Inti
Mendeskripsikan reaksi substitusi atom H pada cincin benzena.
Mendeskripsikan pengarah orto, meta, dan para pada substitusi
benzena.
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
Guru dan siswa membuat simpulan tentang reaksi substitusi pada
cincin
benzena. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil
belajar dan
pemberian tugas untuk mengetahui ketercapaian indikator dan
kompetensi.
24
25
:
:
:
:
Standar Kompetensi
benzena dan
26
27
:
:
:
:
Standar Kompetensi
benzena dan
fenol,
anilina, butil hidroksi toluena (BHT), butil hidroksi anisol
(BHA), TNT, aspirin, zat warna (azo) dan lain-lain.
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat
mendeskripsikan kegunaan dan bahaya senyawa benzena dan
turunannya dalam
kehidupan sehari-hari seperti fenol, anilina, butil hidroksi toluena (BHT),
butil
hidroksi anisol (BHA), TNT, aspirin, zat warna (azo) dan lain-lain .
II. Uraian Materi Pembelajaran
Menjelaskan kegunaan benzena dan turunannya dalam kehidupan
sehari-hari,
antara lain toluena, fenol, analina, BHC, TNT, dan aspirin.
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, dan pemberian tugas
28
VI. Penilaian
Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi.
Pengayaan
1. Sebutkan kegunaan penting dari benzena.
2. Senyawa turunan benzena yang digunakan untuk bahan aditif pada
bensin
sebagai antiletupan adalah ....
3. Fenol mudah dioksidasi oleh udara. Apa yang akan terjadi jika kristal
putih fenol diletakkan di udara terbuka?
4. Senyawa turunan benzena yang sering digunakan sebagai bahan
peledak
adalah ....
5. Senyawa turunan benzena yang digunakan untuk obat sakit kepala
adalah
.... Tuliskan rumus strukturnya.
Mengetahui,
Kepala SMA N10 B. Lampung
29
:
:
:
:
Standar Kompetensi
benzena dan
30
31
:
:
:
:
32
Standar Kompetensi
benzena dan
Kompetensi Dasar
penggolongan, sifat
protein)
Indikator
monomer
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat
menggolongkan polimer berdasarkan asal, jenis monomer
pembentuknya,
dan sifatnya;
mendeskripsikan kegunaan polimer dan mewaspadai dampaknya
terhadap
lingkungan.
II. Uraian Materi Pembelajaran
Polimer dapat digolongkan berdasarkan asal, jenis monomer
pembentuknya,
dan sifatnya.
Polimer banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh
polimer
itu adalah polietilena, polipropilena, PVC, poliakrilonitril, teflon,
polistirena, bakelit, poliester, dan nilon.
Kemajuan di bidang polimer telah menawarkan berbagai keuntungan
sekaligus bencana bagi kehidupan manusia. Berbagai upaya telah
dilakukan untuk menanggulangi dampak negatif penggunaan polimer,
khususnya plastik. Contoh upaya yang dilakukan adalah penimbunan,
daur
ulang, dan membuat plastik dapat urai.
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, dan pemberian tugas
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (Apersepsi)
Guru memimpin diskusi kelas untuk mengingatkan siswa tentang
pengertian polimer.
b. Kegiatan Inti
Mendeskripsikan penggolongan polimer berdasarkan jenis monomer
33
dan sifatnya.
Menyebutkan kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari dan
dampaknya.
Mendeskripsikan usaha untuk menanggulangi dampak penggunaan
polimer, khususnya plastik.
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
Guru dan siswa membuat simpulan tentang polimer. Selanjutnya, guru
melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui ketercapaian indikator dan kompetensi.
V. Alat dan Sumber Belajar
Buku Sains Kimia Prinsip dan Terapannya 3B halaman 8994
CD Multimedia Interaktif Kimia Kelas 3
VI. Penilaian
Siswa mengerjakan Latihan 8.3.
Pengayaan
1. Apakah yang dimaksud dengan homopolimer dan kopolimer?
2. Apakah perbedaan antara polimer termoplastik dan polimer
termoseting?
3. Tuliskan struktur PVC dan sebutkan kegunaannya.
4. Apakah kegunaan dari teflon?
5. Sebutkan dampak utama yang ditimbulkan oleh plastik dan upaya
yang
dapat dilakukan untuk menanganinya.
Mengetahui,
Kepala SMA N10 B. Lampung
34
:
:
:
:
Standar Kompetensi
benzena dan
35
36
:
:
:
:
Standar Kompetensi
benzena dan
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat
menjelaskan sifat-sifat dan kegunaan monosakarida yang penting.
II. Uraian Materi Pembelajaran
Semua monosakarida berwujud kristal putih yang mudah larut dalam
air.
Larutannya bersifat optis aktif, dapat dioksidasi, dan dapat direduksi.
Semua monosakarida memiliki minimal satu atom karbon asimetris
sehingga bersifat optis aktif.
Monosakarida yang tergolong aldosa memiliki gugus aldehida dan
gugus
alkohol yang keduanya dapat dioksidasi menjadi gugus karboksil.
37
38
:
:
:
:
Standar Kompetensi
benzena dan
39
40
41
:
:
:
:
Kompetensi Dasar
penggolongan, sifat
Indikator
polisakarida
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat
menjelaskan reaksi hidrolisis disakarida dan polisakarida dengan enzim
tertentu.
II. Uraian Materi Pembelajaran
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terdiri atas lebih dari 10 unit
monosakarida.
Contoh polisakarida adalah amilum (pati), glikogen, dan selulosa.
Jika dihidrolisis, polisakarida akan menghasilkan unit-unit
monosakarida
pembentuknya.
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, dan pemberian tugas
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (Apersepsi)
Guru memimpin diskusi kelas untuk mengingatkan kembali
pengertian
polisakarida.
b. Kegiatan Inti
Mendeskripsikan pembentukan polisakarida.
Menyebutkan polisakarida yang ada dalam kehidupan sehari-hari
dan
mendeskripsikan sifat-sifatnya.
42
43
Standar Kompetensi
reaksinya, benzena dan
Kompetensi Dasar
penggolongan, sifat
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat
menuliskan rumus struktur asam amino esensial;
mendeskripsikan sifat-sifat asam amino.
II. Uraian Materi Pembelajaran
Protein berasal dari bahasa Yunani, proteios, yang berarti pertama.
Protein
merupakan polimer dari 20 asam -amino. Massa molekul relatifnya
sekitar
6.000 hingga beberapa juta. Unsur pembentuk protein adalah C, H, O,
dan N.
Hingga sekarang, telah diketahui 20 macam asam amino yang lazim
44
terdapat dalam protein. Dari kedua puluh asam amino itu, sepuluh
asam
asam amino dapat disintesis oleh tubuh dan sepuluh lainnya harus
ditambahkan dari luar tubuh berupa makanan. Sepuluh asam amino
yang
harus ditambahkan dari luar tubuh disebut asam amino esensial,
sedangkan
asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh disebut asam amino
nonesensial.
Asam amino memiliki sebuah gugus asam dan gugus amino sehingga
dapat
mengalami reaksi asam basa untuk membentuk ion dipolar (zwitter
ion).
Berdasarkan rantai sampingnya, asam amino dibedakan menjadi asam
amino netral, asam amino asam, dan asam amino basa.
Muatan suatu asam amino bervariasi bergantung pada perubahan pH
larutan. Harga pH yang menyebabkan asam amino memiliki muatan
netral
disebut titik isolistrik.
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, dan pemberian tugas
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-24
a. Kegiatan Awal (Apersepsi)
Guru memimpin diskusi kelas untuk mengungkap pengetahuan siswa
mengenai protein.
b. Kegiatan Inti
Mendeskripsikan pengertian protein, asam amino, asam amino
esensial, dan asam amino nonesensial.
Mendeskripsikan pembentukan ikatan peptida dan ion dipolar.
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
Guru dan siswa membuat simpulan tentang protein. Selanjutnya,
guru
melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas
untuk
mengetahui ketercapaian indikator dan kompetensi.
Pertemuan Ke-25
a. Kegiatan Awal (Apersepsi)
Guru memimpin diskusi kelas untuk mengingatkan siswa mengenai
pembahasan asam amino pada pertemuan sebelumnya.
b. Kegiatan Inti
Mendeskripsikan pengertian asam amino netral, asam amino basa,
dan asam amino asam.
Mendeskripsikan pengertian titik isolistrik.
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
Guru dan siswa membuat simpulan tentang klasifikasi asam amino.
45
Standar Kompetensi
benzena dan
46
Indikator
xanthoprotein,
kertas timbal).
Menjelaskan klasifikasi protein.
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat
mengidentifikasi protein dalam makanan (uji biuret, xanthoprotein,
kertas
timbal);
menjelaskan klasifikasi protein.
II. Uraian Materi Pembelajaran
Protein terbentuk dari asam amino yang saling berikatan dengan
ikatan
peptida. Adanya ikatan peptida dapat diuji dengan tes biuret, inti
benzena
diuji dengan tes xanthoprotein, dan kandungan belerang diuji dengan
kertas
timbal(II) asetat.
Protein dapat diklasifikasi berdasarkan komposisi kimianya,
berdasarkan
bentuknya, dan berdasarkan fungsi biologisnya.
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, pemberian tugas, dan praktikum
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (Apersepsi)
Guru memimpin diskusi kelas untuk mengungkap pengetahuan siswa
mengenai sifat-sifat protein.
b. Kegiatan Inti
Mendeskripsikan sifat-sifat protein dan melakukan percobaan untuk
mengidentifikasi protein yang ada dalam makanan.
Mendeskripsikan klasifikasi protein.
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
Guru dan siswa membuat simpulan tentang sifat-sifat protein.
Selanjutnya,
guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas
untuk
mengetahui ketercapaian indikator dan kompetensi.
V. Alat dan Sumber Belajar
Alat dan bahan untuk percobaan uji protein.
Buku Sains Kimia Prinsip dan Terapannya 3B halaman 115120
CD Multimedia Interaktif Kimia Kelas 3
VI. Penilaian
47
Mengetahui,
Kepala SMA N10 B. Lampung
48
:
:
:
:
Standar Kompetensi
benzena dan
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat menuliskan
rumus struktur dan
nama lemak dan minyak .
II. Uraian Materi Pembelajaran
Lemak adalah senyawa yang tidak larut dalam air.
Lemak merupakan triester yang terbentuk dari triol gliserol dan
memiliki
asam lemak yang memiliki tiga rantai panjang yang disebut asam
lemak.
Lemak diberi nama gliseril ditambah nama asam lemak pembentuknya
yang diawali dengan kata yang menunjukkan jumlah sisa asam lemak .
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, dan pemberian tugas
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (Apersepsi)
Guru memimpin diskusi kelas untuk mengungkap pengetahuan siswa
mengenai lemak.
b. Kegiatan Inti
Mendeskripsikan pengertian lemak.
Mendeskripsikan struktur dan tata nama lemak dan minyak.
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
Guru dan siswa membuat simpulan tentang struktur dan tata nama
lemak.
Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan
pemberian
tugas untuk mengetahui ketercapaian indikator dan kompetensi.
49
Mengetahui,
Kepala SMA N10 B. Lampung
50
:
:
:
:
Standar Kompetensi
benzena dan
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat
menggolongkan lemak berdasarkan kejenuhan ikatannya.
II. Uraian Materi Pembelajaran
Berdasarkan asalnya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati dan
lemak
hewani. Lemak nabati biasa disebut minyak, sedangkan lemak hewani
biasa disebut lemak.
Lemak yang tersusun dari asam lemak yang tidak memiliki ikatan
rangkap
karbon-karbon disebut lemak jenuh.
Lemak yang tersusun dari asam lemak yang memiliki ikatan rangkap
karbon-karbon disebut lemak tak jenuh.
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, dan pemberian tugas
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
51
52
:
:
:
:
Standar Kompetensi
benzena dan
53
titik didihnya.
Lemak atau minyak dapat bereaksi dengan basa kuat (NaOH atau
KOH)
membentuk sabun sehingga reaksinya disebut reaksi penyabunan
(saponifikasi). Hasil sampingan reaksi penyabunan adalah gliserol.
Lemak dan minyak kadang-kadang dilakukan proses hidrogenasi, yaitu
direaksikan dengan hidrogen (H2) untuk memperoleh kestabilan
terhadap
oksidasi, memperbaiki warna, dan mengubah lemak cair menjadi
padat.
Oksidasi merupakan penyebab kerusakan lemak yang utama.
Kerusakan
lemak akibat oksidasi ditandai dengan timbulnya bau dan rasa tengik
sehingga disebut peristiwa ketengikan (rancidity).
Lemak dan minyak yang banyak digunakan dalam kehidupan seharihari
antara lain minyak goreng, mentega, margarin, mentega putih, dan
gajih.
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, dan pemberian tugas
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-30
a. Kegiatan Awal (Apersepsi)
Guru memimpin diskusi kelas untuk mengingatkan kembali struktur
lemak
dan minyak.
b. Kegiatan Inti
Mendeskripsikan titik didih lemak dan minyak kaitannya dengan
struktur asam lemaknya.
Mendeskripsikan bilangan iodin untuk menyatakan ketidakjenuhan
lemak.
Mendeskripsikan reaksi penyabunan pada lemak.
Mendeskripsikan proses hidrogenasi pada lemak/minyak untuk
memperoleh kestabilan.
Mendeskripsikan peristiwa oksidasi pada lemak dan akibatnya.
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
Guru dan siswa membuat simpulan tentang sifat-sifat lemak.
Selanjutnya,
guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas
untuk
mengetahui ketercapaian indikator dan kompetensi
Pertemuan Ke-31
a. Kegiatan Awal (Apersepsi)
Guru memimpin diskusi kelas untuk mengingatkan kembali sifat-sifat
lemak dan minyak.
b. Kegiatan Inti
54
55