Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELOMPOK X
Nama Anggota :
- Fakhri Sukma A
- Syifa Choerun Nisa
- Tiara Yunita Ekawati
- Titia Ningsih
SMAN 1 SUMEDANG
Jalan Prabu Geusan Ulun No. 39 Sumedang 45312, Jawa Barat
Telp. (0261) 201850
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Soda Api
Bahan ini berguna sebagai penetralisir sifat keasaman yang di akibatkan dalam pemakaian
DDBS. Bahan ini berbentuk batangan atau flake. Sebelum dilakukan pencampuran, bahan ini
harus dilarutkan dengan air dengan perbandingan 4:6 (misalnya : 40gr Kaustik Soda dengan
60cc air campuran) atau bisa juga dengan skala perbandingan lain sesuai dengan formula
masing masing, tetapi umumnya 4:6. Cara melarutkan kaustik soda harus dilakukan dengan
hati hati karena bahan ini bersifat keras terhadap kulit manusia.
3. Soda Abu
Soda abu atau SODA ASH berbentuk bubuk, dan warnanya putih. Fungsinya untuk
meningkatkan daya bersih, penambahan soda abu tidak boleh terlalu banyak, karena dapat
menimbulkan rasa panas di tangan saat sabun colek digunakan. Penggunaan soda abu yang
dianjurkan dalam formula pembuatan sabun colek adalah sekitar 7 % dari komposisi total
bahan sabun colek.
4. Air
Air merupakan bahan utama dalam pembuatan sabun colek, berfungsi untuk
menyempurnakan reaksi dari formula sabun colek, air juga berfungsi untuk mengatur
kekentalan sabun colek yang akan dihasilkan dari proses formula sabun colek.
7. STPP
Untuk mencegah redeposisi atau mencegah kotoran kembali ke baju (kain). Jadi tidak
tepat kalau ditambahkan pada sabun cair cuci piring. Jika ingin sabun cairnya punya kelebihan
dibanding sabun cair lain beri bahan kimia semacam anti jamur/bakteri. Jadi tidak sekedar
bersih tapi membunuh jamur/bakteri yg merugikan dari barang-barang yang di cuci sehingga
tampak higienis.
1. Surfaktan
Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung
berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi
menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel
pada permukaan bahan. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yaitu:
a. Anionik :
-Alkyl Benzene Sulfonate (ABS)
-Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)
-Alpha Olein Sulfonate (AOS)
b. Kationik : Garam Ammonium
c. Non ionik : Nonyl phenol polyethoxyle
d. Amphoterik : Acyl Ethylenediamines
2. Builder
Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan
cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.
a. Fosfat : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)
b. Asetat :
- Nitril Tri Acetate (NTA)
- Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)
c. Silikat : Zeolit
d. Sitrat : Asam Sitrat
3. Filler
Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan
meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium sulfat.
4. Aditif
Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik,
misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya
cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk. Contoh :
Enzim, Boraks, Sodium klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).
(non-ion)
dapat
menyebabkan
pembentukan
alkylphenols
(terutama
nonylphenols) yang bertindak sebagai endokrin pengganggu jika limbah detergent bercampur
dengan air limbah lain di saluran air.
Awalnya deterjen mesin cuci dikenal sebagai produk cuci pembersih pakaian, namun kini
meluas dalam bentuk produk-produk sabun cuci seperti:
1)
Personal cleaning product, sebagai produk pembersih diri seperti sampo, sabun cuci
tangan, dll.
2)
Laundry, sebagai sabun deterjen pencuci pakaian, merupakan produk deterjen yang paling
populer di masyarakat.
3)
Dishwashing product, sebagai sabun cuci piring alat-alat rumah tangga baik untuk
penggunaan cuci piring manual maupun produk sabun mesin pencuci piring.
4)
Household cleaner, sebagai produk cuci rumah seperti produk sabun cuci pembersih
lantai, pembersih bahan-bahan porselen, plastik, metal, gelas, dll.
BAB III
PEMBAHASAN
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
(2,5gelas)
9. Ember
ABS
CMC
B. Soda api, STTP, Soda ash dilarutkan dalam air, kemudian diaduk secepatnya sehingga
merata, dan dalam pengadukannya memerlukan waktu kira-kira 5 menit. Pertama
masukkan dahulu air dan soda api dimasukkan secara perlahan. Hati hati jika
terlalu cepat, dapat meledak. Kemudian masukkan STTP dan Soda ASH.
A
B
C. Kemudian diaduk sehingga busanya naik, kalau sudah halus, diaduk-aduk supaya tidak
ada tepung yang kristal.
D. Yang terakhir, Bibit minyak wangi dilarutkan pada percampuran B dan diaduk sekali
lagi supaya betul-betul merata.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
Simpulan yang didapat dari makalah tentang proses pembuatan deterjen
ini adalah sebagai berikut :
krim
berdasarkan
ion
dan
detergen
y a n g dikandungnya,
bubuk.
digolongkan
Sedangkan
menjadi
Cationic
Surfaktannya,
memiliki
kemampuan
yang
unik
untuk
mengangkat
kotoran, baik yang larut dalam air maupun yang tak larut dalam air.
4.2. Saran
Selaku konsumen dan pemakai produk-produk yang terbuat dari bahan kimia. Kita harus
lebih jeli dalam memilih produk yang akan kita pakai supaya dampak yang ditimbulkan dari
bahan kimia tersebut dapat diminimalisir. Upayakan pemakaian bahan kimia tersebut sehemat
mungkin untuk menghindari dampak pencemaran lingkungan yang dapat mempengaruhi
kehidupan mahluk hidup.
Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
Kadar air sebaiknya tidak lebih dari 33.% , bila lebih mungkin akan terjadi keenceran.
ABS sebaiknya jangan kurang dari 9%. bila lebih akan menyebabkan sabun colek jadi
kasar dan busanya sedikit.
Garam sebaiknya jangan lebih dari 7%. kelebihan garam juga bisa meyebabkan sabun
colek jadi kasar.
Soda ASH sebaiknya tidak lebih dari 7% karena akan menimbulkan rasa panas di tangan
saat sabun colek digunakan untuk mencuci.
Gunakanlah bahan kimia sebijaksana mungkin, jangan buang air cucian ke perairan yang
banyak organisme yang hidup di dalamnya. Gunakanlah ilmu pengetahuan kita untuk
menciptakan solusi masalah ini, misalnya bahan yang ramah lingkungan. Dan yang paling
penting, mari kita memohon ampun pada Allah Swt., karena selama ini kita telah meracuni
alam-Nya, alam sekitar kita.
LAMPIRAN