Penulis :
Asim Sulistyo, : NIP. 132 171
S.Pd. 633
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN SAMPUL
ABSTRAK
DAFTAR ISI
I. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah................................................................... 2
C. Batasan dan Rumusan Masalah.................................................. 3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Rekapitulasi Hasil Survey
Grafik Hasil Survey
Contoh Model Angket
Kepala Sekolah,
Drs. SURAMLAN
NIP. 131837891
B. Identifikasi Masalah
Kebiasaan yang di lakukan di beberapa lembaga pendidikan, guru-
guru selalu menggunakan metode ceramah, dan sumber bahan ajar tidak
pernah dikembangkan secara teratur. Bahkan sebagian besar guru
menggunakan buku LKS sebagai satu-satunya bahan ajar untuk
melaksanakan KBM. Buku LKS sebagai dewa penolong guru dalam KBM,
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah sebuah buku yang terbitkan oleh
suatu perusahaan penerbitan. Buku ini berisi ringkasan materi, latihan soal-
soal dan biasanya langsung dilampiri kunci-kunci jawaban dari soal-soal
yang ada dalam buku LKS tersebut.
1. Waktu
Pengarang harus menyelesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Biasanya menjelang tahun ajaran baru atau awal semester, karena awal
semester buku LKS sudah di edarkan ke sekolah-sekolah.
2. Materi
Dalam buku LKS harus ada ringkasan materi-materi pelajaran. Penulisan
materi pelajaran biasanya diambil dari salah satu buku pelajaran.
Banyaknya halaman untuk menulis materi telah ditentukan jumlahnya
oleh penerbit.
3. Soal-Soal
Pengarang harus mengikuti perintah penerbit untuk menulis soal-soal.
Kalimat soal-soal tidak boleh terlalu panjang dan banyaknya jumlah soal
telah ditentukan oleh penerbit.
4. Kurikulum
Penulisan buku LKS diharuskan menyesuaikan dengan kurikulum yang
sedang berlangsung, tetapi ada beberapa penerbit yang kurikulumnya
berbeda/tidak sesuai.
B. Guru
Guru adalah seseorang yang berprofesi sebagai pengajar dan
pendidik. Mempunyai latar belakang pendidikan keguruan dan menguasai
bidang keilmuan tertentu serta sehat jasmani dan rohani (Bobbi DePotrter,
dkk, 2000).
C. Kreativ
Kreativ bisa diartikan sebagai daya cipta, tetapi istilah ini mempunyai
jangkauan yang lebih luas dari sekedar daya cipta atau kemampuan untuk
mencipta, yaitu :
D. Kerangka Berpikir
Berdasarkan dari uraian kajian pustaka tersebut diatas bahwa
seorang guru sudah disiapkan sebuah buku yang dianggap lengkap dan
efektif yaitu Buku Lembar Kerja Siswa (LKS). Buku LKS adalah salah satu
buku yang paling banyak digunakan untuk membantu guru dan siswa dalam
melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Karena guru tidak perlu
membuatkan ringkasan materi untuk siswa dan tidak perlu lagi bersusah
payah untuk membuat soal-soal untuk latihan atau soal-soal untuk ulangan
harian. Yang paling dominan adalah buku LKS mempunyai peranan sangat
efektiv yaitu ; buku LKS bisa menggantikan peran guru dalam KBM ketika
guru yang bersangkutan tidak bisa datang untuk mengajar (bertatap muka).
Apabila guru tidak bisa bertatap muka (mengajar) secara otomatis siswa di
suruh mengerjakan soal-soal atau mencatat materi dalam buku LKS.
E. Hipotesa
A. Sobyek Penelitian
C. Analisis Data
Data yang telah terkumpul berupa skor dari 10 pertanyaan, kemudian
distribusi skor tersebut dianalisa dengan menggunakan analisis diskriptif.
Setiap pertanyaan akan di analisa secara diskriptif dan analisa serta
pembahasannya adalah sebagai berikut :
7. Soal nomor 7 ; “Apakah guru-guru selalu marah apabila ada siswa yang
tidak membawa buku LKS”.
Pembahasan : Siswa menjawab “Ya” sebesar 92 %, dan yang
menjawab “Tidak” 8 %.
Berdasarkan data survey bahwa guru-guru tersebut
benar-benar memanfaatkan buku LKS sebagai satu-
satunya senjata yang paling ampuh untuk KBM. Tanpa
ada buku LKS, guru-guru tersebut tidak bisa
membuat/menentukan scenario KBM.
10. Soal nomor 10 ; “Apakah guru-guru selalu menyuruh siswa untuk membeli
buku LKS setiap awal semester”
Pembahasan : Siswa menjawab “Ya” 95 %, dan yang menjawab
“Tidak” 5 %.
Survei membuktikan bahwa guru-guru tersebut kurang
percaya diri bisa melaksanakan KBM tanpa ada buku
LKS. Sehingga semua siswa harus membeli buku LKS.
Apabila semua siswa memiliki buku LKS, KBM dianggap
bisa berjalan lebih lancar dan efektiv atau buku LKS
mempunyai nilai komersial yang bisa meningkatkan
derajat ekonomi guru-guru.
82%
18%
1
2
Keterangan :
1. Jumlah responden : 39
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-Saran