ETIOLOGI
PK
IPD
TERAPI
THALASEMIA
kurangnya rantai globin ,
koilonikia
atrofi papil lidah
stomatitis angularis
Kekurangan besiHb
turunadanya penurunan
formabilitas dan fleksibilitas
membranmudah didestruksi
oleh limpasel pensil, ovalosit,
sel target
DENGAN RETIKULOSTIOPENIA
AN. PENY KRONIK
AN. APLASTIK
Penyakit Ginjal (uremia)
Pansitopenia
kreatin darah >3,4mg/dl atau GFR anemia berat dengan retikulositopenia
<25%
MCV normal, netrofil & trombosit rendah,
def. eritropoietin, umur eri
tdk ada sel muda/abnormal
SSTL: hiposeluler
Penyakit Hati
"thin" makrosit dan sel target
Kriteria
hitung neutrofil kurang dari 500/uL
Penyakit Endokrin
hitung trombosit kurang dari 20.000/uL
Hipotiroidism
hitung retikulosit kurang dari 10.000/uL ( 1%)
sumsum tulang yang nyata hiposeluler
dengan seri hematopoietik yang tersisa
kurang dari 20% selama lebih dari 3 minggu.
Bilirubin&urea , akibat
perdarahan internal
Tatalaksana
imunosupresi/ transplantasi sumsum tlg,
terapi suportif
sferositosis herediter:
thalasemia:
2. Coomb Test: AIHA
AIHA: akibat Ig yang tbtk. Anemia,
mikrosferositosis, ikterus, splenomegaly
PNH: def. GPI. Hemolisis intravas intermiten,
hemoglobinuria nokturnal, urin coklat
kemerahan
Def. G6PD: memicu destruksi intravaskuler
(anemia, ikterus,hburia, retikulosit
meningkat). SADT, fragmentosit, blister cell
hipersplenism: anemia, leukopenia,
trombositopenia (2 dr 3). Sstl normo/hipersel
ANEMIA MAKROSITIK
ETIOLOGI
GEJALA KLINIS
DEFISIENSI B12
Kurang intake (<hewani)
Rendah faktor instrinsik (reseptor B12): anemia pernisiosa(riwayat
peny. Keluarga), operasi gaster
fungsi faktor instrinsik abnormal
kompetisi vit. B12: pertumbuhan bakteri diusus>>, cacing pita
malabsorbsi B12 selektif (familial), atau krn obat
peny. Pankreas kronik, ileum
zollinger elison syndrom
infeksi D. latum
DEFISIENSI FOLAT
kurang intake (<sayur hijau dan buah), masak terlalu lama
kebutuhan yang meningkat (ibu hamil, bayi, an hemolitik K)
alkoholism
malabsorbsi kongenital
obat
rx usus halus yang ekstensif, rx yeyenum
Gejala anemia
Gejala anemia
ikterus
glositis "beefy red tounge", stomatitis aptosa,nyeri oral.
neuropati
asimptomatik
pada kehamilan 18 hari NTD (neural tube defect)
neuropore anterior/posterior tdk menutup
LAB
POLISITEMIA
ETIOLOGI
Gejala klinis
POLISITEMIA VERA
POLISITEMIA SEKUNDER
peningkatan kadar eritrosit karena keganasan proliferasi berlebihan eri:
dari stem sel
hipoksia (tempat tinggi, penyakit jantung,
pigmen abnormal Hb, peny. Paru)
eritropoietin (kelainan ginjal, karsinoma,
adenoma adrenal,)
keganasan lain
POLISITEMIA RELATIF
kehilangan cairan tubuh: diare, keringat
banyak, pemakaian diuretik, luka bakar
gejala hiperviskositas
LAB
Tatalaksana
supresi sstl
phlebotomy: pertahankan PCV <45% dari
sebelumnya tiap 6-10minggu
Esensial Trombositemia
a. IPD
Trombosit jumlahnya meningkat.
Manifestasi:
- Trombus (vena atau arteri)
- Perdarahan : karena gangguan fungsi trombosit
- Splenomegali atau atrofi splen lain
b. Hematologi
- SADT
3
LEUKIMIA
LEUKIMIA AKUT
INSIDENS
MORFOLOGI
MIELOID
LIMFOBLASTIK
Semua umur terutama DWS
Anak-anak, dan remaja <14th
Sering pada laki-laki
M0: LMA dengan diferensiasi
minimal
M1: LMA tanpa pematangan
M2: LMA dengan pematangan
M3: Leukimia promielositik akut
LEUKIMIA KRONIK
MIELOID
Lansia
LIMFOBLASTIK
Dewasa lanjut
lebih banyak pada laki-laki
kromosom philadelphia:
translokasi kromosom 22 ke
kromosom 9
leukostasis: gangguan
vaskularisasi akibat intravaskular
clumping dr sel blast (confusion,
paralysis otot mata, sesak nafas
anemia
trombositopenia: purpura
spleno&hepatomegali
Ig abnormal: mudah terinfeksi
bakteri, jamur, virus
leukostasis: gangguan
vaskularisasi akibat intravaskular
leukostasis: gangguan
clumping dr sel blast (confusion,
vaskularisasi akibat intravaskular paralysis otot mata, sesak nafas
clumping dr sel blast (confusion, pembesaran testis
paralysis otot mata, sesak nafas pembesaran mediatinum (LLA
nyeri tulang: infiltrasi sstl
sel T)
hipertrofi gigingiva
FASE CML:
Chronic phase: kemampuan
untuk mengurangi ukuran splen
dan mengembalikan dan
mempertahankan darah normal
sesuai dengan terapi
accelerated phase: blast 10-19%,
basophil >20%, peningkatan
splenomegali, proliferasi
megakariosit
Blastic phase: blast>20%,
proliferasi blast extrameduller,
BMP: blas besar
LAB
imatinib mesylate
kemoterapi
transplantasi sstl
etiologi
Multiple Mieloma
sel plasma terakumulasi di sstl, ditandai
dengan:
lesi sitik tulang
ada protein monoclonal (igG/IgM)
akumulas sel plasma di sstl
Mielofibrosis
kelaninan stem cell yang progresif aktif
rective fibrosis di sstl
bisa menjadi LMA
waldenstrom's macroglobulinemia
sel b neoplasma,
manifestasi
>50 tahun
onset membahayakan
sindrom hiperviskositas
fenomena Raynaud
gejala neurologis, dyspnoea, ggl ginjal
limfadenopati&hepatosplenomegali
LAB
normositik normokrom
rouleux formation, sel plasma abnormal
anemia
pertama: eri, leuko, tromb
neutropenia, trombositopenia
ESR
agregasi trombosit abnormal
sel plasma di sstl <20%
terdapat paraprotein (IgG,A,D,E)
free light chain, albumin serum
proteinuria bence jones (+)
lama-lama:
teardropcell, sel blast
SSTL tdk bisa diaspirasi
mutasi JAK-2 kinase
Serum urat & LDH
kerusakan
kolagen
terpajan
endotel
mengeluarkan
parakrin
trombosit aktif
adhesi
spasme
vaskular
agregasi
etiologi
tempat perdarahan
HEMOFILIA A
Defisiensi faktor VIII
otot, sendi, pasca trauma, pasca
operasi
HEMOFILIA B
Defisiensi Faktor IX
otot, sendi, pasca trauma, pasca
operasi
BT
trombosit
PFA-100
PT
APTT
Normal
Normal
Normal
Normal
Memanjang
Normal
Normal
Normal
Normal
Memanjang
terapi
VON WILLEBRAND
Defisiensi faktor VW
membran mukosa, sayatan
dikulit, pasca trauma, pasca
operasi
memanjang
Normal
memanjang
Normal
Normal
1. tindakan lokal dan obat
antifibrinolitik
2. infus DDAVP bagi VWD tipe 1,
menyebabkan pelepasan dari sel
endotel 3o mnt stlh infus iv
3. konsentrat VWF murni
ngeluarkan
sida, agar td
ON WILLEBRAND
mukosa, sayatan
ca trauma, pasca
HEMATINIK
VIT. B12 (SIANOKOBALAMIN)
absorbsi: terutama melalui ileum
IM dan SK: sianokobalamin (abs baik dan cepat,
Tmax 1jam setelah suntik
hidroksokobalamin (lambat, ik dengan protein
>kuat)
ASAM FOLAT
absorbsi: oral baik sekali terutama 1/3 proksimal
usus, dosis oral kecil memerlukan energi, dosis
besar absorbsi berlangsung scr difusi
gangguan usus halus, masih memenuhi kebutuhan
folat terutama sbg PmGA
DOSIS
oral:
sediaan fero sulfat, fero glukonat, fero fumarat
efektif
garam sitrat, tatrat, karbonat, pirofosfat sukar
abs
untuk mengatasi def dengan cepat 200400mg selama + 3-6 bulan
parenteral:
IM&IV jika tidak mungkin oral
Iron-dextran (imferon): 50mg setiap mL (larutan
5%) IM&IV
dosis total: hitung berdasarkan berat anemia,
250mg/gram kekurangan hb. Pada hari pertama
50mg, selanjutnya 100-250/hari atau beberapa
hari sekali
sebelum pengobatan lakukan percobaan 110g selama 10hari, anemia berat dengan
kerusakan neurologis tanpa percobaan
oral: kurang berguna utk pasien yang
kekurangan faktor instrinsik atau gangguan
ileum
sumber alami:
Kandungan Fe tinggi, lebih dari 5 mg/100 g : Hati,
jantung, kuning telur, ragi, kerang, kacang &
buah kering tertentu
sumber alami: mikroorganisme, makanan
Kandungan Fe sedang, 1-5 mg/100 g : daging,
hewani. Jumlah tinggi : jeroan (hati, ginjal,
ikan, unggas, sayur hijau, bijian
jantung) &kerang
Jumlah sedang : Kuning telur, susu kering bebas
Kandungan Fe rendah, < 1-5 mg/100 g: susu atau
lemak , makanan yang berasal dari laut (ikan
produknya, dan sayuran kurang hijau
sardin, kepiting)
EFEK SAMPING
KOBAL (CO)
merangsang pembentukan eritropoietin
ERITOPOIETIN
FARMAKOKINETIK
IV pada gagal ginjal kronik T1/2 4-13 jam.
Eritropoietin tidak dikeluarkan melalui
dialisis.
darbopoietin alfa merupakan eritropoietin
bentuk glikolisasi, masa paru 2-3x
eritropoietin
SK: lbh disenangi krn abs lbh lambat dan
jumlah yang dibutuhkan 20-40%
FARMAKODINAMIK
Berinteraksi dengan reseptor eritropoietin pada
permukaan SDM:
INDIKASI
EFEK SAMPING
Hipertensi ber-tambah berat (sekitar
20-30% pasien) akibat peningkatan
ht yang terlalu cepat.
ada tendensi pening-katan trombosis
pada pasien dialisis.
harus di monitor ketat, utk
menghindari infark miokard
DEFINISI: Zat/ obat yang dapat mencegah pembekuan darah melalui penghambatan fungsi
beberapa faktor pembekuan
HEPARIN
AK ORAL
AK BEKERJA DENGAN MENGIKAT KALSIUM
Mukopolisakarida yang mengandung sulfat. Disintesis di Derivat 4-hidroksi-kumarin : dikumarol,
Natrium sitrat
sel mast, terutama paru. Dibutuhkan utk sintesis
Warfarin
ANTIKOAGULAN
DEFINISI
MEKANISME KERJA
Pemberian antepartum
hipoprotom-binemia berat pada neonatus.
EFEK SAMPING
PERDARAHAN:
resiko rendah dgn heparin berat molekul rendah
semakin tinggi dosis, perdarahan smkn panjang
kurangi perdarahan dengan. mengatur dosis, hindari
penggunaan bersama aspirin, hindarkan KI
Selama masa tromboemboli akut resistensi atau
toleransi terhadap heparin mudah terjadi
perdarahan oki efek anti-koagulan harus dimonitor
dengan tes pem-bekuan darah (activated partial
thrombo-plastin time (aPTT))
mencegah:
Pencegahan dan pengobatan trombosis vena dan emboli 1. dan mengobati tromboemboli
paru: ak oral 2-5 hari, dilanjutkan dgn heparin (dosis
2. kambuhnya trombosis vena & emboli paru
rendah resiko tinggi, preparat: enoksaparin, dalteparin) setelah terapi heparin
3. tromboemboli vena pd pasien yg oprasi
pengobatan tromboemboli berulang meskipun telah dpt tulang/ginekologik
AK oral
4. emboli pd pasien infark miokard, katup
jantung buatan, fibrilasi atrium kronik
perdarahan.
Komplikasi perdarahan terjadi bila PT
(Prothrombin time) ratio 1,3-1,5 kali
nilai normal.
Kisaran terapeutik dinyatakan
dengan international normalized
ratio (INR) yang dihitung berdasarkan
masa protrombin.
Untuk pasien dengan katup jantung
buatan dianjurkan INR lebih tinggi
yaitu 3,0-4,0.
Pada pasien yang resisten terhadap
antikoagulan oral perlu dosis yang
lebih besar.
DOSIS
PROTAMIN SULFAT
ANTITROMBOTIK
DEFINISI: Zat/ obat yang dapat mencegah terjadinya agregasi trombosit, sehingga
pembentukan trombus terhambat, terutama di arteri
ASPIRIN
MEKANISME KERJA
DOSIS
INDIKASI
DIPIRIDAMOL
mengalami sirkulasi
Menghambat sintesis tromboksan A2 (TXA2) enterohepatik. Masa paruh
di dalam trombosit dan prostasiklin (PGl2) di variasi 1-12 jam
pembuluh darah melalui hambatan enzim
siklooksigenase secara ireversibel
TIKLOPIDIN
KLOPIDROGEL
menghambat agregasi trombosit mirip tiklopidin
yg diinduksi oleh ADP, setelah 811hr terapi
TROMBOLITIK
DEFINISI: Zat/ obat yang dapat melarutkan trombus yang sudah terbentuk, dan
penggunaannya sedini mungkin agar memberikan efek yang diharapkan.
Indikasi :
infark miokard akut,
Indikasi :
infark miokard akut,
emboli paru,
emboli paru,
tromboemboli arteri,
tromboemboli arteri,
melarutkan bekuan darah pada katup jantung buatan dan kateter intravena.
FILARIASIS
LIMFATIK
BANCROFTI
Spesies
Wuchereria Bancrofti
Periodisita Nocturna
s
Vektor
kota: Culex quinquevasiatus
desa: anopheles, aedes
Infektif
penyakit
Gejala
klinis
Brugia Malayi
Nocturna
BRUGIA
Brugia timori
Nocturna
An. Barbirostris
An. Barbirostris
An. Higerimus
Mansonia uniform
L3
L3
Filariasis Bancrofti
Filariasis Brugia
tidak mengenai genital&payudara
Dapat mengenai sistem genital dan payudara kerusakan lutut/siku saja
kerusakan seluruh tungkai/tangan
Elephantiasis sebagian ekstremitas
Chyluria: cairan warna putih susu
Hidrokel/ swelling dr skrotum
Elephantiasis pada kaki/tangan
LOA-LOA
Loa-loa (cacing mata)
Diurna
NON LIMFATIK
ONCOSHERCA VOLVULUS
Diurna
Lalat crysops
Lalat simulium
L3
Loaiasis/calabar swelling
cacing dewasa pada SK
(konjungtiva mata&pangkal
hidung), mikrofilaria pd darah
L3
onkoserkosis, river blinding
terapi
epid
DEC (mikrofilaria)
kombinasi dengan albendazol utk cacing dws
treatment untuk hidrokel (hydrocelectomy)