Buku Sigadis Minang.
Buku Sigadis Minang.
SIGADIS MINANG
SIGADIS MINANG
SISTIM INDIKATOR GARDU DISTRIBUSI DAN MANAJEMEN INFORMASI
BEBAN SEIMBANG
Knowledge Management
PT. PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Barat
c 2014
SIGADIS MINANG
Sigadis Minang
Knowledge Capturing 2014
SIGADIS MINANG
SAMBUTAN MANAGER AREA PADANG
Kami dari pihak manajemen PT PLN Area Padang sangat mendukung inisiatif dari temanteman rayon belanti untuk membuat buku rekaman implementasi OPI khususnya
penerapan salah satu program unggulan PT PLN Wilayah Sumatra Barat SIGADIS
MINANG
Tetap fight dan teruskan semangat OPI
Wassalam
SUPRAPTO
SIGADIS MINANG
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah, buku kedua jejak rekam implementasi OPI telah berhasil diluncurkan oleh
teman-teman PT PLN (Persero) Rayon Belanti. Buku ini merupakan lanjutan dari buku
sebelumnya yang telah kami luncurkan sebelumnya. Buku ini adalah lanjutan dari BUKU
TRILOGI JEJAK OPI DI RAYON BELANTI. Harapan kami dengan adanya bisa memberikan
sharing knowledge bagi teman-teman lain untuk membiasakan diri bekerja secara jiwa
OPI.
BRAVO teman-teman OPI Rayon Belanti. Man jadda wa jada
Wassalam
Eddi Saputra
SIGADIS MINANG
KATA PENGANTAR
Di seluruh Negara Energi Listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok
bagi kehidupan umat manusia, termasuk di Indonesia tercinta ini. Banyak manfaat
yang didapat dari energi listrik terutama bagi kalangan Industri, Bisnis,
Pemerintahan dan Masyarakat Umum.
Mengingat banyaknya masyarakat yang menggunakan energi listrik, bahkan
bisa dikatakan ketergantungan pada energi listrik, maka perkembangan
ketenagalistrikan setiap tahunnya selalu menarik perhatian masyarakat pengguna
energi listrik khususnya di perkotaan.
Dampak dari semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan energi
listrik, maka PT PLN (Persero) satu-satunya perusahan milik Negara yang di
tugaskan untuk mengelola dituntut untuk meningkatkan profesionalismenya.
Dengan segala keterbatasannya PT PLN (Persero) berupaya memenuhi
kebutuhan energi listrik masyarakat melalui :
1.
2.
SIGADIS MINANG
Salah satu upaya yang berkaitan point. (a) dan sesuai KPI General Manager
PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat melalui Bidang Distribusi membuat
produk unggulan yang berjudul SIGADIS MINANG (Sitim Indikator Gardu
Distribusi dan Manajemen Informasi Beban Seimbang) yang dilandasi SE 040.E152-DIR-99 tanggal 12 Maret 1999 perihal Manajemen Pemeliharaan Distribusi.
Padang,
September 2014
SIGADIS MINANG
Daftar isi
BAB I
BAB II
Lampiran
Dokumentasi
SIGADIS MINANG
BAB I
TENTANG SIGADIS MINANG
BAGIAN 1
LATAR BELAKANG
Penggunaan energi listrik memegang peranan penting dalam kehidupan
modern, baik dikawasan Industri, Bisnis, Pemerintahan maupun Masyarakat
Umum.
Energi listrik di abad ini sangat penting dan merupakan salah satu
kebutuhan perekonomian yang berdasar atas tantangan yang dihadapi oleh umat
manusia dalam meningkatkan taraf derajat hidupnya.
Distribusi Sistim Tenaga Listrik adalah bagian dari sistim tenaga listrik
yang mendistribusikan tenaga listrik dari penyedia ke pelanggan. Mutu,
kontinuitas dan ketersediaan pelayanan tenaga listrik pada pelanggan adalah
persoalan yang cukup mendasar didalam distribusi sistim tenaga. Dengan semakin
berkembangnya tingkat kebutuhan akan energi listrik baik Industri, Bisnis,
Pemerintahan maupun Masyarakat, maka tuntutan akan mutu dan kontinuitas
distribusi tenaga listrik yang tinggi.
Dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik, terjadi pembagian yang
awalnya merata, tetapi karena ketidaksamaan dalam waktu penyalaan beban dan
beragamnya
peralatan
ketidakseimbangan
beban
listrik
pada
yang
digunakan,
penyediaan
tenaga
maka
listrik
menimbulkan
oleh
PLN.
SIGADIS MINANG
hal ini mungkin juga terjadi dengan pengaturan beban tiga phasa yang tidak
seimbang. Untuk itu sangat perlu sekali dilakukan pemantauan beban di Trafo
Distribusi dengan cara melaksanakan pengukuran beban trafo secara berkala,
sehingga dengan adanya data-data serta analisa data yang benar bisa diambil
tindakan penyeimbangan beban trafo distribusi dengan cara pemindahan beban
pada salah satu phasa tertinggi pada trafo distribusi ke salah satu phasa yang
masih rendah. Tindakan ini akan meminimalisir tingkat ketidakseimbangan beban
pada trafo distribusi yang dapat menekan susut pada trafo distribusi.
Berdasarkan
kondisi
tersebut
melalui
Operational
Performance
10
SIGADIS MINANG
bebas subsidi, dan menguntungkan dengan mencapai operational excellence
mlalui kinerja world class, melembagakan PLN Way, serta kemampuan dan
pimpinan operasi yang baik.
11
SIGADIS MINANG
BAGIAN 2
SEKILAS SIGADIS MINANG
Pada bulan Januari tahun 2014 melalui COC Manager Bidang Distribusi
PT. PLN (Persero) Wilayah Sumbar menyampaikan beberapa KPI General
Manager PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat salah satunya Produk
unggulan yang berjudul SIGADIS MINANG (Sistim Indikator Gardu Distribusi
dan Manajemen Informasi Beban Seimbang) yang sasarannya adalah penekan
Susut dan Mutu tegangan pada Gardu Distribusi serta penurunan gangguan trafo.
Dalam COC ini Manager Bidang Distribusi menunjuk Duty Manajer Effisiensi
Pengukuran dan Mutu Sistim Distribusi untuk membentuk tim Sigadis Minang.
Dari sinilah awal mulanya lahirnya Program Unggulan Sigadis Minang.
Selanjutnya terbitlah Surat General Manager, Nomor : 0015/152/WSB/2014
Bulan Januari Perihal Program Unggulan Sigadis Minang.
Dalam
program
unggulan
Sigadis
Minang
dilakukan
pemecahan
12
SIGADIS MINANG
Sigadis Minang telah dikaji sebelumnya dan juga sudah mempunyai inisiatif
perbaikan yang bertujuan untuk menurunkan susut teknis, susut non teknis dan
perbaikan mutu tegangan pelayanan yang sudah ditetapkan dalam Tingkat Mutu
Pelayanan (TMP) pada Jaringan Tegangan
disamping itu pula bukan hanya penurunan losses yang didapat tetapi juga
Saidi/Saifi terhadap penurunan gangguan trafo distribusi akibat overload satu
phasa, serta gangguan pada pelayanan tegangan tegangan rendah dan juga
peningkatan pendapatan PLN terhadap nilai jual transaksi pemakaian kWh
pelanggan.
Inisiatif yang dilaksanakan adalah penyeimbangan beban trafo distribusi,
pemasangan CCO untuk penjumperan titik sambung Jaringan Tegangan Rendah
dan Sambungan Rumah, Penggantian APP tua, macet dan buram, Pemindahan
letak posisi APP dari didalam bangunan menjadi diluar bangunan, serta
penggantian PHB TR yang sudah rusak.
Selanjutnya dari hasil inisiatif program Sigadis Minang, ada terlahirnya
proses penyebab (Diagnostic), ide perbaikan dan pengembangan ide perbaikan
(Design). Sedang untuk tahap implementasi ide perbaikan (Deliver) akan dibahas
selanjutnya.
13
SIGADIS MINANG
BAGIAN 3
TUJUAN SIGADIS MINANG
14
SIGADIS MINANG
sambungan
Opstyg
Cable
Trafo
dan
juga
berdampak
pada
penurunan
gangguan
15
SIGADIS MINANG
Semua item-item pekerjaan tersebut sudah mengakomodir seluruh tahapan
diagnostic penyebab tingginya susut yang terjadi pada Jaringan Tegangan Rendah
dan kesemuanya sudah menjadi salah satu program unggulan PT. PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Barat yaitu Sistim Indikator Gardu Distribusi dan Manajemen
Beban Seimbang (SIGADIS MINANG).
16
SIGADIS MINANG
BAB II
WORKSTREAM SIGADIS MINANG
BAGIAN 1
TAHAPAN DIAGNOSTIC
Agar dapat dengan tepat menemukan faktor penyebab susut akibat
ketidakseimbangan beban pada trafo, dibuatlah suatu
Solving (RCPS). RCPS merupakan alat analisa penting yang digunakan dalam
implementasi OPI. Filosofi RCPS, menyelesaikan masalah satu demi satu secara
sederhana.
RCPS digunakan untuk mengurai dan mengelompokkan masalah-masalah
menjadi
komponen-komponen
yang
lebih
sederhana,
hingga
akar
17
SIGADIS MINANG
Katagori pertama, pertanyaan-pertanyaan untuk dipecahkan. Pertanyaanpertanyaan di sini merujuk pada tujuan-tujuan spesifik yang dapat memecahkan
masalah. Katagori kedua, pengambil keputusan, menunjukkan siapa yang menjadi
audiens, dan siapa yang perlu membuat keputusan dan menindaklanjutinya.
Katagori ketiga, kriteria dan ukuran kesuksesan, menggambarkan bagaimana para
pengambil keputusan menilai kesuksesan dari sebuah problem solving.
Gambar 2.1. Visual Root Cause Problem Solving (RCPS) Sigadis Minang
18
SIGADIS MINANG
Katagori keempat, faktor-faktor utama yang mempengaruhi pengambilan
keputusan, menampung kekhawatiran dan masalah di sisi pengambil keputusan
terhadap keputusan yang diambil, dan bagaimana tindakan yang akan diambil saat
menghadapi agenda-agenda yang saling bertentangan.
Katagori kelima, kerangka kerja untuk resolusi, terkait seberapa cepat
jawaban dari pengambil keputusan dibutuhkan. Katagori keenam, batasan dan
kendala, menunjukkan hal-hal apa saja yang tidak akan dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan atau off-limits. Katagori ketujuh, akurasi, menentukan
seberapa jauh tingkat verifikasi yang dibutuhkan terhadap kriteria kesuksesan.
Setelah definisi masalah ditemukan, berikutnya masalah tersebut disusun ke
dalam struktur yang jelas untuk membantu memahaminya. Caranya dengan
memecah (breakdown) masalah ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil,
memberikan hipotesa awal, dan tentukan bagian-bagian mendasar dari masalah.
Strukturisasi masalah membantu proses pemecahan masalah. Dengan strukturisasi
pekerjaan dapat dibagi-bagi ke dalam langkah-langkah yang lebih kecil, serta
tanggung jawab kerja dapat dialokasikan (distribusikan) sesuai uraian kerja
masing-masing pihak.
Strukturisasi masalah juga memudahkan untuk menetapkan masalah mana
yang menjadi prioritas. Selain itu jika kita melakukan strukturisasi masalah
integritas problem solving tetap dipertahankan, karena menyelesaikan bagian demi
bagian akan benar-benar menyelesaikan masalah dan dapat menghindari tumpah
tindih serta gap kerja. Manfaat lain yang didapatkan dengan strukturisasi masalah
yaitu dapat tercipta pemahaman yang sama dalam tim mengenai masalah
sesungguhnya. Berpegang pada pertanyaan mendasar untuk dipecahkan, dari
Lembar Kerja Definisi Masalah, strukturisasi masalah memecah masalah-masalah
lebih terperinci dengan konsisten. Makna konsisten di sini adalah setiap elemen
masalah harus berada di tingkat yang sama dan sejenis. Misalnya pada masalah
penyebab susut akibat ketidakseimbangan beban trafo, maka dirumuskanlah akar
masalah penyebabnya dengan cara penyeimbangan beban trafo tetapi dengan
metoda yang lebih tepat seperti Simulasi Beban Seimbang (SBS)
Di samping prinsip konsisten, strukturisasi masalah juga berpegang pada
prinsip relevan. Penjelasannya, elemen-elemen tidak boleh saling tumpang tindih,
19
SIGADIS MINANG
namun harus mencakup seluruh kemungkinan yang relevan. Untuk itu digunakan
panduan MECE (Mutually, Exclusive, Collectively, dan Exhaustive).
Causal tree, atau Kerangka kerja 5Why, yang baik harus memenuhi tiga
syarat. Pertama dimulai dengan masalah spesifik yang dapat dikuantifikasi dalam
hal waktu, frekuensi, produksi atau uang. Syarat kedua, menembus hingga akar
permasalahan dengan berulangkali menanyakan mengapa masalah tersebut ada.
Syarat yang ketiga antara satu pertanyaan dengan yang lain tidak overlap dan
sudah mencakup semuanya menggunakan panduan Mutually, Exclusive,
Collectively, Exhaustive (MECE).
Ada tiga prinsip yang harus dipegang dalam melakukan pendekatan 5Why
yaitu;
Gunakan
fakta
untuk
verifikasi
hipotesa,
Seimbangkan
antara
20
SIGADIS MINANG
diimplementasi untuk maju ke depan?. Alat yang digunakan dalam prioritasi yaitu
Analisa Pareto, Matriks Prioritasi, dan hasil jawaban dari 5Why.
21
SIGADIS MINANG
Sebuah rencana tindakan (action plan) harus memetakan dengan jelas
kegiatan-kegiatan, tenggat waktu dan sumber daya yang dibutuhkan. Sedangkan
hal-hal yang harus diperhatikan perencanaan tindakan adalah; Jadwalkan major
milestones dan PIC, serta deliverables untuk masing-masing PIC; Review
kemajuan dengan para pengambil keputusan untuk mendapatkan konsensus;
Lakukan komunikasi dan dan berikan update kepada pihak-pihak terkait; dan
Lakukan status monitoring secara terus menerus. Terakhir, agar hasil analisa
RCPS digunakan dengan konsisten juga tumbuh rasa kepemilikan dari tim, maka
perlu dibuat visualisasi sederhana yang dapat diakses setiap anggota (pegawai)
dengan mudah.
Sigadis Minang sebagai replikasi dari inisiatif OPI, maka dalam
implementasinya juga menggunakan mekanisme Stage-Gate sebagai manajemen
proyek. Mekanisme stage-gate memungkinkan agar inisiatif terkelola dengan
disiplin, dan untuk mengevaluasi ideide secara tepat sebelum sumber daya
perusahaan dialokasikan.
Mekanisme stage-gate juga digunakan untuk menjalankan fungsi
pengawasan, memastikan alokasi sumber daya tersalur pada inisiatif potensial,
dengan demikian dapat menjaga efisiensi dan efektifitas perusahaan. Selain
mekanisme stage-gate, alat manajemen inisiatif dalam program Sigadis Minang
juga menggunakan Initiative Charter. Initiative Charter yang baik memuat empat
jawaban dari pertanyaan utama terkait inisiatif. Pertama, Definisi inisiatif.
Pertanyaan yang harus dijawab adalah; Apa yg dilakukan? Apa targetnya? Dan
Apa masalah yang diselesaikan?. Kedua, Kasus bisnis: Mengapa melakukannya?
dan Apa manfaatnya?. Ketiga, Staf dan organisasi: Siapa yg perlu melakukannya?
dan Siapa yang berkepentingan dalam kesuksesan inisiatif?. Keempat, Penilaian
resiko: Apa yang dapat menyimpang, dan apa yang harus dilakukan untuk
menanganinya?.
Definisi
inisiatif
berfungsi
untuk
menjelaskan
tujuan
inisiatif,
22
SIGADIS MINANG
muncul nantinya akan menggambarkan (definisi) inisiatif macam apa yang akan
dijalankan.
23
SIGADIS MINANG
kuning untuk status inisiatif yang implementasinya berjalan lambat. Dan warna
hijau diberikan kepada inisiatif yang berjalan sesuai dengan jadwal
perencanaan.
Laporan inspeksi berisi hasil inspeksi lapangan yang telah dilakukan,
sesuai inisiatif. Dalam lembar laporan memuat rincian kegiatan inspeksi, unit
yang terlibat, pelaksana inspeksi, dan waktu dilakukannya inspeksi. Terakhir,
untuk memantau keseluruhan inisiatif digunakan Recap Initiatives. Form ini
memuat seluruh inisiatif yang sedang dijalankan. Status setiap inisiatif
diindikasikan dengan sinyal warna. Tidak hanya itu, untuk melihat proses
implementasi inisiatif, Recap Initiatives juga mencantumkan langkah kerja yang
sedang dilakukan, langkah yang akan dilakukan selanjutnya, dan kordinator (PIC)
atau orang yang bertanggung jawab untuk masing-masing inisiatif.
24
SIGADIS MINANG
BAGIAN 2
TAHAPAN DESIGN
Pelaksanaan program unggulan Sigadis Minang dilakukan dalam beberapa
tahapan awal yaitu, pelaksanaan workshop yang dilakukan oleh PLN Wilayah
Sumatera Barat selama enam hari. Waktu pelaksanaan workshop dibagi dalam
tiga region, masing-masing Area Padang, Area Bukittinggi, Area Payakumbuh
(Bukittinggi dan Payakumbuh menjadi satu region pelaksanaan workshop) dan
Area Solok yang telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014.
25
SIGADIS MINANG
(Beban malam) dan Pukul 10.00-12.00 (Beban Siang). Sehingga hasil
penyeimbangan yang telah dilaksanakan hanya seimbang pada proses satu kali
perioda pengukuran saja dan dampaknya pun terhadap penurunan susut yang
diinginkan tidak tepat sasaran.
Dengan menggunakan alat ukur Mutly Feeder Analyzer (MFA) hasil data
pengukuran beban trafo distribusi bisa didapatkan selama satu hari atau bisa lebih,
tergantung dari user yang menginginkan lama waktu pengukuran beban. Data
hasil pengukuran selanjutnya dievaluasi dan dianalisa dengan penerapan Simulasi
Seimbang Beban Sehari (SBS)
26
SIGADIS MINANG
Simulasi beban seimbang sehari (SBS) adalah perangkat (tool) yang dibuat
untuk memudahkan tim inisiatif saat implementasi Sigadis Minang. Perangkat ini
digunakan untuk proses data pelaksanaan penyeimbangan beban. Dengan simulasi
beban seimbang sehari (SBS) ini sangat memudahkan dalam proses pemantauan
pekerjaan dan juga pelaksanaan pekerjaan penyeimbangan beban, agar pekerjaan
tidak terjadi berulang-ulang sehingga lebih efisien dan handal.
Perangkat ini didesain dengan platform berbasis Microsoft Excel, sehingga
simulasi beban seimbang sehari (SBS) ini mudah dilaksanakan bagi pegawai
ditingkat Rayon-Rayon dan sudah sangat familiar.
27
SIGADIS MINANG
Berdasarkan Surat General Manager Nomor : 0015/152/WSB/2014 Bulan
Januari Perihal Program Unggulan Sigadis Minang. Jumlah Trafo yang masuk
dalam Sigadis Minang adalah sebanyak 200 Unit. Dalam hal ini, hanya diambil
satu unit contoh trafo yang telah dilaksanakan penyeimbangan beban dengan
simulasi seimbang beban sehari (SBS).
28
SIGADIS MINANG
Disamping hal tersebut melihat kondisi Jaringan Tegangan Rendah dan
Gardu Distribusi dengan kondisi peralatan yang sudah tua menjadikan kawasan
daerah pusat perdagangan tersebut sangat perlu untuk dibenahi dan dilakukan
pemeliharaan. Melalui Sigadis Minang sangat besar dampaknya terhadap
penekanan susut, mutu tegangan dan penurunan gangguan trafo.
Salah satu sampling Trafo Distribusi yang diterapkan Sigadis Minang
adalah Gardu Distribusi G. 136.T RB, Lokasi Jl. Belakang Olo Pasar Raya,
dengan Daya Trafo 250 kVA. (Kartu Trafo Distribusi Terlampir)
Tahapan pelaksanaan survey dan observasi lapangan adalah pengambilan
data-data yang diperlukan mengenai data peralatan material distribusi seperti, data
trafo distribusi, kondisi gardu distribusi, diameter penampang jaringan tegangan
rendah, panjang jaringan tegangan rendah, data pelanggan pada gardu tersebut,
kondisi sambungan masuk pelayanan, kondisi alat pengukur dan pembatas (APP)
pelanggan.
29
SIGADIS MINANG
B6
B5
B4
B3
B2
B1
A1
A2
B7
A3
JL. BANDAR DAMAR
JL. M. YAMIN
B8
JL. PERMINDO
B9
JL. PERMINDO
KETERANGAN :
PHASA MERAH
PHASA KUNING
PHASA BIRU
TIANG BESIEXISTING
SR PELANGGAN
Gambar 2.10 Peta Jaringan Gardu Distribusi G. 136.T RB Jl. Belakang Olo
30
SIGADIS MINANG
31
SIGADIS MINANG
Dalam pelaksanaan pekerjaan penyeimbangan beban trafo distribusi pada
Program Sigadis Minang, untuk mendapatkan data hasil pengukuran yang lebih
akurat dan akuntabel adalah dengan menggunakan alat ukur Multy Feeder
Analyzer (MFA). Dengan tujuan pada proses pekerjaan penyeimbangan trafo
distribusi lebih tepat sasaran dan dampaknya terhadap penekanan susut sangat
signifikan. (SOP Cara Menggunakan MFA Terlampir)
Phasa - T
1
2
3
5
A
9
B
13
C
Phasa - S
Auto Breaker
6
A
10
B
14
C
Phasa - T
7
A
11
B
15
C
Netral
8
A
12
B
16
C
32
SIGADIS MINANG
CT nomor 1 dipasang : Pada phasa R Route (merah) Induk
CT nomor 2 dipasang : Pada phasa S Route (kuning) Induk
CT nomor 3 dipasang : Pada phasa T Route ( biru ) Induk
CT nomor 4 dipasang : Pada phasa N Route (hitam ) Induk
CT nomor 5 dipasang : Pada phasa R Route (merah)
-A
-A
-A
-A
-B
-B
-B
-B
-C
-C
-C
-C
Pengertian dari Simulasi Beban Seimbang (SBS) adalah proses tabulasi data
serta evaluasi dan analisa data dari hasil pengukuran beban trafo dengan
menggunakan alat ukur Multy Feeder Analyzer (MFA) selama dalam waktu satu
hari dengan jarak range interval waktu yang telah disetting terlebih dahulu,
33
SIGADIS MINANG
dengan maksud dan tujuan dapat menentukan data akurat dan akuntable selisih
besaran beda phasa pada penyebab ketidakseimbangan beban trafo.
Dengan metoda SBS yang telah dibuat dengan platform berbasis Microsoft
Excel, dapat membuat semua User (Pegawai) dengan mudah menganalisa dan
mengevaluasi data untuk proses pekerjaan penyeimbangan beban trafo. (Simulasi
Beban Seimbang Terlampir).
34
SIGADIS MINANG
BAB III
IMPLEMENTASI SIGADIS MINANG
BAGIAN I
TAHAPAN DELIVER
Salah satu upaya untuk penurunan susut dan peningkatan mutu tegangan
pelayanan serta penurunan gangguan trafo. Sesuai KPI General Manager PT. PLN
(Persero) Wilayah Sumatera Barat melalui Bidang Distribusi membuat produk
unggulan yang berjudul SIGADIS MINANG (Sitim Indikator Gardu Distribusi
dan Manajemen Informasi Beban Seimbang) yang dilandasi SE 040.E-152-DIR99 tanggal 12 Maret 1999 perihal Manajemen Pemeliharaan Distribusi.
Implementasi Sigadis Minang telah dilaksanakan proses pekerjaannya dengan
tetap mengikuti acuan hasil analisa dan evaluasi data hasil pengukuran dengan alat
Multy Feeder Analyzer (MFA) dengan menggunakan metoda Simulasi Beban
Seimbang (SBS).
Berikut dokumentasi hasil pekerjaan Sigadis Minang dengan pengawasan dan
prosedur SOP Pekerjaan Penyeimbangan Beban Trafo, serta sesuai dengan
persyaratan pekerjaan K2 dan K3.
Kondisi Sebelum
Kondisi Sesudah
35
SIGADIS MINANG
Kondisi Sebelum
Kondisi Sesudah
36
SIGADIS MINANG
Kondisi Sebelum
Kondisi Sesudah
37
SIGADIS MINANG
38
SIGADIS MINANG
BAGIAN 2
DAMPAK SIGADIS MINANG
cukup
dengan
satu
bulan
mengambil
setelah
selesainya
sampling
salah
item-item
satu
gardu
pekerjaan
distribusi
G. 136.T RB, Jl. Belakang Olo Pasar Raya. Hasil analisa dan evaluasi data
melalui sampling pengambilan data transaksi pemakaian kWh pelanggan dan
berdasarkan data hasil pengukuran beban trafo setelah dilaksanakannya
penyeimbangan beban trafo, arus netral trafo yang sebelumnya sangat tinggi dan
setelah penyeimbangan terlihat turun secara signifikan.
39
SIGADIS MINANG
40
SIGADIS MINANG
41
SIGADIS MINANG
42
SIGADIS MINANG
Gambar 3.7 Grafik Beban Jurusan 2 Sebelum dan Sesudah Penyeimbangan
43