Anda di halaman 1dari 14

MANUSIA dan AGAMA

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Dosen Pembimbing:
Makhmud SyafeI, Prof. Dr. H. M.Ag., M.PdI.
Hilman Taufiq Abdillah, M.PdI.

Disusun oleh:
1. Azifa Zahidah Rahmani

(1403735)

2. Gina Melisa Maharani

(1406625)

3. Mokhamad Arif Saifullah

(1407134)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014

KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirabbilaalamiin. Puji dan syukur ke hadirat Illahi Rabb atas
berkah dan anugerah yang telah Allah berikan kepada kita semua. Salawat serta salam
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. beserta keluarganya dan para
sahabatnya.
Hubungan manusia dan agama saat kini memang memiliki latar belakang
sejarah yang sudah lama dan cukup panjang. Dalam kehidupannya, manusia sering
menggunakan pedoman agama dalam berpikir dan bertindak supaya menjadi makhluk
yang bermoral dan mempunyai citra positif baik itu di mata Tuhan maupun di
lingkungan masyarakat.
Oleh karena itu, penulis berusaha memberikan segenap kemampuan untuk
bisa menyajikan materi tentang hubungan antara manusia dan agama.
Akhir kata, penulis menyerahkan segala daya dan upaya kepada Allah sang
Pemiliknya. Segala kebenaran berasal dari-Nya dan keselahan merupakan kelemahan
dari diri penulis. Namun demikian, tulisan yang sederhana ini semoga memberikan
kontribusi positif bagi pembaca khusunya dan umumnya bagi seluruh pihak yang
concern terhadap pendidikan Islam.

Bandung, 11 November 2014

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................2
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................4
A. Latar Belakang ................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................4
C. Tujuan .............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................6
A. Hakikat Manusia .............................................................................................................6
1)

Manusia adalah Makhluk Tuhan YME .......................................................................6

2)

Manusia sebagai Kesatuan Badani-Rohani .................................................................6

3)

Manusia sebagai Makhluk Individualitas dan Sosialitas .............................................6

4)

Manusia sebagai Makhluk Dinamis dan Interaktif ......................................................6

B. Pengertian,Asal-Usul, dan Jenis-Jenis Agama ................................................................7


1) Pengertian Agama ........................................................................................................7
2) Asal-Usul Agama ..................................................... Error! Bookmark not defined.
3) Jenis Jenis
Agama..8
C. Hubungan Manusia dengan Agama ................................................................................9
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................11
A. Kesimpulan ...................................................................................................................11
B. Saran ..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia, dan Agama merupakan elemen yang sangat penting karena
mempunyai pengaruh besar dalam pembinaan generasi di masa depan yang
diharapkan senantiasa beriman kepada Allah dan tetap berpegang pada nilanilai spiritual sesuai dengan agama.
Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada pada
setiap individu dan menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. Agama akan
memelihara manusia dari penyimpangan, kesalahan, dan menjauhkannya dari
tingkah laku yang negatif. Bahkan agama akan membuat hati manusia
menjadi jernih halus dan suci. Di samping itu, agama juga merupakan benteng
pertahanan bagi generasi muda muslim dalam menghadapi berbagai aliran
sesat.
Agama juga mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah dan
akhlak serta merupakan jalan untuk membina pribadi dan masyarakat yang
individu-individunya terikat oleh rasa persaudaraan, cinta kasih , dan tolong
menolong.
Islam dengan berbagai ketentuannya dapat menjamin bagi orang yang
melaksanakan hukum-hukumnya akan mencapai tujuan yang tinggi, apabila
nilai-nilai agama telah terinternalisasi dalam diri seseorang maka dia akan
mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia yang bertaqwa, yang salah
satu karakteristiknya adalah mampu mengendalikan diri (self control) dari
hawa nafsu yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, penulis
merumuskan

beberapa

rumusan

makalah

yang

diharapkan

bisa

memudahkan dalam pemahaman dan penganalisisan materi yang dibahas.


Adapaun rumusan masalahnya adalah sebagai berkut:
1. Bagaimana hakikat seorang manusia ?
2. Bagaimana pengertian,asal-usul, dan jenis-jenis agama ?
3. Bagaimana hubungan antara manusia dengan agama ?

C. Tujuan
Adapun mengenai tujuan dari penulisan karya tulis ini, penulis penulis
memeiliki tujuan sebagai berikut:
1. Memahami hakikat seorang manusia
2. Memahami tentang pengertian,asal-usul, dan jenis jenis agama
3. Memahami hubungan hubungan antara manusia dengan agama

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Manusia
Manusia adalah makhluk yang kompleks yang bersifat multidimensi. Para
ilmuan sudah banyak yang mengkaji tentang apa itu manusia hingga tujuan kita
sebagai manusia di muka bumi ini. Berikut terdapat hakikat manusia berdasarkan
multidimensinya :
1) Manusia adalah Makhluk Tuhan YME
Dalam aliran filsafat asal-usul manusia terdapat pandangan mengenai
asal-usul manusia Kreasionisme. Filsafat Kreasionisme menyatakan bahwa asalusul manusia adalah ciptaan suatu Creative Cause , yaitu Tuhan Yang Maha Esa
(Butler, 1968).
Hal ini menunjukkan bahwa manusia merupakan salah satu ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa.
2) Manusia sebagai Kesatuan Badani - Rohani
Manusia adalah kesatuan dari yang badani dan rohani yang secara
principal berbeda daripada tumbuhan, hewan, maupun Tuhan (Schumacher,
1980).
Sebagai kesatuan badan-rohani, manusia hidup dalam ruang dan waktu,
memilik kesadaran (consciousness), dan penyadaran diri (self-awareness),
mempunyai berbagai kebutuhan, insting, nafsu, serta mempunyai tujuan.
3) Manusia sebagai Makhluk Individualitas dan Sosialitas
Manusia sebagai makhluk individualitas artinya manusia adalah satu
kesatuan yang tak dapat dibagi, memiliki perbedaan dengan yang lainnya
sehingga bersifat unik, dan bersifat subjek yang otonom.
Manusia sebagai makhluk Sosialitas artinya manusia memerlukan
manusia sesamanya untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan hidupnya ketika
hidup bermasyarakat.

Maka dari itu, hendaknya terdapat keseimbangan antara individualitas


dan sosialitas pada setiap manusia (Maurice S. Friedman ,1954)
4) Manusia sebagai Makhluk Dinamis dan Interaktif
Manusia sebagai makhluk yang dinamis artinya manusia tidak pernah
berhenti, selalu dalam keaktifan, baik dalam aspek fisiologik maupun
spiritualnya. (Drijarkara, 1986)
Dinamika yang dilakukan manusia pada umumnya dilakukan untuk
penyempurnaan diri baik dalam hubungannya dengan sesama, dunia, dan Tuhan.
Manusia sebagai makhluk yang interaktif artinya manusia berkomunikasi
atau berinteraksi baik secara vertikal (yaitu dengan Allah SWT) maupun secara
horizontal (yakni dengan alam semesta dan sesama manusia serta dirinya sendiri)
dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.

B. Konsep, Asal-Usul, dan Jenis-Jenis Agama


1) Pengertian Agama
Secara etimologi, kata agama dapat ditafsirkan melalui bahasa sansekerta.
Akar kata a gam a ialah Gam yang berarti berjalan atau pergi. Dengan
ditambah awalan dan akhiran a, gam menjadi agama, yang berarti jalan.
Secara harfiah, agama adalah system ajaran tentang Tuhanm di mana
penganut-penganutnya melakukan tindakan-tindakan ritual,moral, atau sosial atas
dasar aturan-aturan-Nya.
Oleh karena itu, umumnya suatu agama mencakup aspek-aspek sebagai
berikut :
a. Aspek kredial, yaitu ajaran tentang doktrin-doktrin ketuhanan yang
harus diyakini.
b. Aspek ritual, yaitu ajaran tentang tata cara berhubungan dengan
Tuhan untuk meminta perlindungan dan pertolongan-Nya atau untuk
menunjukkan kesetiaan dan penghambaan.
c. Aspek moral, yaitu ajaran tentang aturan berperilaku dan bertindak
yang baik dan benar dalam kehidupan.

d. Aspek sosial, yaitu ajaran tentang aturan hidup bermasyarakat.


2) Asal Usul Agama
Agama banyak dipandang sebagai wahyu yang turun dari langit. Dunia
ilmu pengetahuan berupaya untuk memahami agama dengan cara ilmiah.
Hal inilah yang mendorong para ilmuan sosial untuk memberikan
penjelasan secara ilmiah mengenai asal-usul agama.
Ada 6 teori yang menjelaskan tentang asal-usul agama (Kahmad,
2000), yaitu :
a. Teori Jiwa
Pada

mulanya

manusia

dengan

melihat

hal-hal

yang

disekitarnya meyakini bahwa alam ini dihuni oleh materi seperti


yang mereka lihat dan rasakan. Mereka beranggapan bahwa roh
dan jiwa itu kekal dan mempunyai kekuatan yang bisa menjaga
kehidupan ataupun menghancurkannya. Akhirnya mereka pun
menganggapnya tuhan dan menyembahnya.
b. Teori Batas Akal
Teori ini menyatakan bahwa permulaan terjadinya agama
dikarenakan manusia mengalami gejala yang tidak dapat
diterangkan oleh akalnya, lalu manusia mencari hal hal yang
berbau mistis atau magic dan menganggapnya sebagai religion.
c. Teori Krisis dalam Hidup
Teori ini menyatakan bahwa permunculan agama di muka
bumi ini diawali ketika manusia mengalami momen momen krisis
dalam hidupnya dan berusaha menggunakan agama sebagai solusi
pemecahan masalahnya.
d. Teori Sentimen Masyarakat
Menurut teori ini agama muncul sebagai akibat getaran dari
rasa emosi jiwa manusia sebagai makhluk yang bermasyarakat.
Agama bukan lahir dari anggapan tentang wujud supranatural tapi
sebagai kesatuan masyarakat.

e. Teori Kekuatan Luar Biasa


Pada teori ini manusia mempercayai bahwa fenomenafenomena yang muncul di alam seperti hujan, angin adalah tuhan
yang layak disembah.
f. Teori wahyu
Teori ini berpendapat bahwa agama berasal dari perintah
Tuhan yang Ia wahyukan melalui utusannya, lalu oleh utusannya
tersebut akan disebarluaskan kepada seluruh umat manusia.
3) Jenis Jenis Agama
Melihat asal-usul terbentuk dan berkembangnya suatu agama sebagai
sebuah lembaga kepercayaan, agama digolongkan ke dalam tiga jenis , yaitu :
a. Agama Budaya atau Agama Bumi
Agama budaya merupakan agama yang muncul dan
berkembangan dari perkembangan budaya dan masyarakat.
Contohnya seperti Hindu,Shinto, atau agama-agam primitf dan
tradisional

b. Agama Langit atau Agama Wahyu


Agama langit merupakan agama yang disampaikan oleh orangorang yang mengaku mendapat wahyu dari Tuhan. Contohnya
seperti Yahudi, Nasrani, dan Islam.
c. Agama Filsafat
Agama filsafat merupakan agama yang berkembang dari
pemikiran seorang filsuf besar. Contohnya seperti Koghucu ,
Taoisme, Zoroaster atau Buddha.

C. Hubungan Manusia dengan Agama


A. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir
akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga

dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan


pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam
jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat
mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan
manusia dilandasi kepercayaan beragama.
B. Fungsi Agama Dalam Kehidupan Manusia
Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah
disebabkan oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi
untuk menjaga kebahagiaan hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama
mempunyai dimensi yang lain sebagai berikut :

1. Memberi pandangan dunia pada budaya dunia.


2. Menjawab pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh akal manusia.
3. Memberi rasa memiliki sesame manusia.
4. Sebagai fungsi peranan sosial antar manusia.

C. Pentingnya Agama Dalam Kehidupan Manusia


Berikut ini adalah sebagian dari bukti-bukti mengapa agama itu sangat
penting dalam kehidupan manusia.
1. Karena agama sumber moral
2. Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.
3. Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
4. Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala
suka maupun dikala duka.

10

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologi, kata agama dapat ditafsirkan melalui bahasa
sansekerta. Akar kata a gam a ialah Gam yang berarti berjalan atau pergi.
Dengan ditambah awalan dan akhiran a , gam menjadi agama, yang berarti
jalan. Sedangkan secara harfiah, agama adalah system ajaran tentang Tuhan di
mana penganut-penganutnya melakukan tindakan-tindakan ritual,moral, atau
sosial atas dasar aturan-aturan-Nya. Terdapat beberapa teori dalam asal usul
agama, yaitu teori jiwa, teori akal, teori krisis dalam hidup, teori setimen
masyarakat, teori kekuatan luar biasa, dan kekuatan wahyu.
Dalam agama terdapat jenis-jenisnya, yaitu agama budaya, agama
langit atau wahyu, dan agama filsafat.
Agama merupakan elemen penting bagi manusia. Manusia memiliki
bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan
manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia
lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut
agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang
mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon
pertolongan.

Sehingga

keseimbangan

manusia

dilandasi

kepercayaan

beragama. Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia karena


Agama merupakan sumber moral, petunjuk kebenaran, sumber informasi dan
jawaban akan masalah dan pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh akal, dan
memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala suka maupun dikala
duka.

11

B. Saran
Demikian Penyusunan Makalah ini semoga bermanfaat bagi pembaca pada
umumnyadan pada kami pada khususnya. Dan tentunya makalah ini tidak lepas dari
kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat kami
butuhkan, guna memperbaiki makalah selanjutnya.

12

DAFTAR PUSTAKA

Schumacher, E.F., (1980). A Guide for The Perflexed. Sphere Books Ltd., London .
Tim Penyusun Buku Ajar Mata Kuliah Landasan Pendidikan. (2014). Landasan
Pendidikan. Bandung: Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan Jurusan
Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
Tafsir, A. (2012). Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Rosda.
Butler, J. D., (1957). Four Philosophies and Their Practice in Education and
Religion, Harper & Brother Publishers, New York.
Kahmad, D. (2000). Sosiologi Agama. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Ihsan, F. (2010). Filsafat Ilmu. Jakarta: Rineka Cipta.
Friedman, S. M., (1954). Martin Buber, The Life of Dialogue, Routledge and Began
Paul Ltd., London.
Tim Dosen Pendidikan Agama Islam Universitas Pendidikan Indonesia. (2012).
Pendidikan Agama Islam . Bandung: Jurusan Mata Kuliah Dasar Umum Fakultas
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Islam.
http://abdulrais12415.blogspot.com/2013/02/hubungan-manusia-dengan-agama.html

13

14

Anda mungkin juga menyukai