Anda di halaman 1dari 5

HEPATITIS

1.

IMUNOASSAY UNTUK PENYAKIT INFEKSI HEPATITIS


Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan

hati

yang

memberikan lemah badan, mual ,kencing, seperti air the disusul dengan mata dan
badan menjadi kuning. Tidak semua penyakit hepatitis mempunyai bentuk yang
klasik seperti ini. Ada hepatitis yang tidak nyata (inapparent hepatitis), ada yang
tanpa ikterik,ada bentuk yang jiank(bening)dan ada yang ganas (fulminan). Hepatitis
dapat disebabkan oleh virus (penyebab terbanyak), bakteri (salmonella typhy), obatobatan racun(hepatotoksik)dan alcohol.
Kini telah dikenal beberapa virus penyebab peradangan hati yaitu : virus
hepatitis A (VHA), Virus hepatitis B(VHB),virus hepatitis C(VHC,non A non B),virus
hepatitis D(VHD),Virus hepatitis E(VHE)dan virus hepatitis G(VHG).
Hepatitis virus yang banyak dikenal oleh para klinisi adalah hepatitis A,B,dan
C oleh karena itu akan dibahas lebih rinci dari aspek serologi.
1.
Virus hepatitis A(VHA)
Hepatitis A merupakan penyakit hepatitis akut yang sering dijumpai pada
beberapa usia muda. Penularan penyakit ini terjadi secara oral melalui makanan dan
minuman yang tercemar(oral-faecal)
Penyakit ini umumnya member gejala klinis yang akut,dan jelas namun
hamper semuanya akan sembuh tanpa bekas.

Struktur antigen Virus Hepatitis A


Virus hepatitis A merupakan virus RNA yang tergolong dalam virus picorna.
Virus hepatitis A merupakan partikel dengan diameter 27 nm, berbentuk okosahedral
dan tidak berbungkus. RNA dari virus ini diliputi oleh kapsid yang terdiri dari
polipeptida virus : VPI sampai dengan VP4.
Dibawah mikroskop electron tampak penuhatau kosong. Lipid bukan
merupakan komponen integral dari virus Hepatitis A yang stabil dengan pengelohan
eter, asam dan panas (560C selama 30 menit). Infektifitanya dapat dipertahankan
selama bertahun-tahun pada suhu 200C.
HAV mengandung 3 polipeptida utama dengan berat molekul 34.000,25.000

dan 23.000 sama seperti yang dimiliki oleh virus Entero.


Imunopatogenesis
Infeksi dari virus Hepatitis A terjadi secara oral-faecal dengan waktu inkubasi
2-6 minggu. Virus hepatitis A sudah dapat ditemukan dalam tinja penderita yang
terinfeksi sejak masa inkubasi, dan baru menghilang pada minggu ketiga setelah
sakit.
Dari mukosa usus virus tersebut masuk ke dalam sirkulasi darah ,namun
stadium viremia ini hanya berlangsung selama kurun waktu yang amat pendek.
Selanjutnya virus tersebut akan menginfeksi sel hepar,dan menyebabkan beberapa
gejala klinis dari Hepatitis A.Hampir semua penderita dengan Hepatitis A akan
sembuh sempurna tanpa komplikasi yang berarti.

Masuknya virus Hepatitis ini kedalam tubuh penderita akan merangsang


beberapa sel imunokompeten dari tubuh untuk membentuk antibody.
Antibody yang pertama dibuat ,dan amat patogmonik untuk Hepatitis A aialah
lgM anti-HAV. Titer dari lgM anti-HAV akan terus meningkat, dan mencapai
puncaknya satu minggu setelah timbulnya gejala penyakit, kemudian titer akan
turun secara perlahan-lahan dan mencapai negative setelah minggu kedelapan ,dan
diganti oleh lgG anti-HAV.
LgG anti-HAV mulai timbul setelah fase akut dari Hepatitis A lewat. Titernya
umumnya meningkat dalam 3-6 bulan setelah infeksi, dan mencapai puncaknya 1-2
bulan setelah timbulnya gejala penyakit. Antibody ini bertahan lama sampai
bertahun-tahun, bahkan sampai seumur hidup.
Dari segi diagnostic adanya lgG anti-HAV tidak memegang peranan yang
berartiuntuk menyatakan adanya penyakit yang akut, namun mempunyai arti yang
penting sebagai petunjuk timbulnya kekebalan.
2.

Virus Hepatitis B
Hepatitis virus B merupakan radang hati yang disebabkan oleh infeksi dengan
virus Hepatitis B(VHB atau HBV) , yaitu suatu virus hepadna. Marka serologic
pertama ditemukan pada penduduk asli Australia oleh Blumberg dan kawan-kawan
pada tahun 1965 dan disebut sebagai Australian antigen (Au Ag).
Pada tahun 1968, prince kemudian melaporkan adanya hepatitis B surface
antigen (HBsAg) pada penderita serum hepatitis yang akhirnya dikenal sebagai virus
hepatitis B yang identik dengan Australian antigen. Ada beberapa macam subtype
HBsAg yaitu: adw ,ayw, adr dan ayz yang amat penting untuk epidemologi penyakit.
Hepatitis B masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Perubahan serologi pada VHB di mulai dengan timbulnya HBsAg / H beAg /
HBV-DNA dalam darah/serum yang sering mendahului peningkatan aktvitas
transaminase, kemudian berturut-turut disusul dengan timbulnya lgM anti HBc dan
anti HBs. Perubahan biokimiawi maupun serologic adanya infeksi VHB, umumnya

akan kembali normal dalam 6 bulan. Dikatakan kronis bila perubahan biokimiawi dan
serologic menetap >6 bulan.
Struktur Antigen Virus Hepatitis B
Virus Hepatitis B (VHB) yang dikenal sebagai partikel Dane (diameter 42nm),
termasuk dalam family Hepadana. Virus ini hanya dapat menimbulkan infeksi pada
manusia dan Champanse saja.
Dalam darah individu yang terinfeksi dengan VHB terhadap partikel Dane dan
dua buah partikel berbentuk lain, yang satu berbentuk tubular dan yang lain
berbentuk bulat dengan diameter 22nm.
Partikel Dane terdiri beberapa

bagian

yang

amsing-masing

memiliki

antigenitas tersendiri.
Bagian paling luar yang merupakan selubung dikenal sebagai Hepatitis B
surface antigen (HBaAg). Bagian sebelah dalamnya yang merupakan inti atau core
dari virus mengandung hepatitis core antigen (HBcAg), dan Hepatitis Be antigen
(HBeAg), partially double stranded DNA, DNApolimerase (DNA-p) dan suatu aktifitas
polymerase.

Imunopatogenesis
Penularan VHB dapat terjadi melalui 2 pola,yaitu pola vertical dan pola
horizontal. Pada pola vertival infeksi terjadi dari ibi hamil dengan HBsAg positif pada
anak yang dilahirkannya pada saat persalinan (penularan perinatal).
Masuknya VHB kedalam tubuh anak biasanya terjadi melalui abrasi kulit bayi
akibat trauma kehamilan atau dapat juga melalui air ketuban yang masuk dalam
mulut anak.
Pada pola horizontal infeksi VHB dapat melalui luka dikulit atau selaput
lender, misalnya melalui suntikan, trnsfusi darah, alat operasi ,tusuk jarum,
pembuatan tattoo,tindik,luka pada selaput lender mulut, hidung, saluran pencernaan
makanan bagian bawah ,mata atau genitalia (hubungan intim).
VHB dapat ditemukan pada beberapa cairan tubuh seperti saliva, ASI, cairan
amnion, keringat,secret vagina dan air mata.
Setelah VHB masuk ke dalam tubuh penderita yang tidak memiliki kekebalan
terhadap VHB, poly-human serum albumin receptor (PAR) yang terdapat pada
permukaan HBsAg akan mengikat poly-human serum albumin (poly HSA) yang
disebut oleh hepatosit. Dalam tahap selanjutnya poly-HAS yang sudah diikat oleh
PAR dari VHB dari suatu kutubnya akan diikat oleh PAR yang terdapat dipermukaan
hepatosit pada kutubnya yang lain. Setelah itu VHB masuk ke dalam sitosol dari
hepatosit.
Didalam sitosol dari hepatositt ,protein VHB yang diproduksi oleh sel hepatosit
yang terinfeksi akan dipecah menjadi peptide yang akan diambil oleh reticulum
endoplasma, yaitu tempat molekul MHC kelas 1 dibuat, dan mengikat serta
mengangkut fragmen peptide tersebut ke permukaan hepatosit.
Bila ada limposit T CD8 yang lewat maka kompleks antigen-MHC kelas 1 akan
dianggap oleh reseptor yang ada dipermukaan limposit CD8 dan menimbulkan signal
pada sel limposit tersebut sehingga sel tersebut menjadi aktif, dan melepaskan
sitokin yang dapat menghancurkan seluruh sel yang terinfeksi beserta isinya.
Beberapa sel hepatosit yang rusak tersebut akan melepaskan enzimnya sehingga
kadar SGOT,SGPT, bilirubin dan gamma-GT dalam serum meningkat.
Waktu inkubasi VHB terentang antara 6 minggu sampai 6 bulan. Bila
seseorang individu mengalami infeksi VHB maka ada tiga kemungkinan utama yang

dapat terjadi, yaitu:


Hepatitis akut (20% dengan gejala hepataitis akut yang nyata dan 80%
berjalan subklinis)
Hepatitis menahun
Pengidap VHB sehat
HBsAg biasanya positif selama beberapa gejala klinis dari penyakit masih ada,
dan baru menghilang beberapa minggu (1-12 minggu) kemudian HBsAg yang
menetap lebih dari 6 bulan merupakan petunjuk dari infeksi HBV yang menahun atau
penderita akan menjadi VHB (carrier) yang sehat.
Pada orang dewasa sekitar 10% akan menjadi pengidap menahun,sebaiknya
pada golongan anak,85-95% akan menjadi pengidap menahun. Dari pengidap VHB

yang menahun, 67% akan berrkembang menjadi serosis hati,dan sebagian besar
menjadi kanker hati.

3.

Virus Hepatitis C(VHC)


Hepatitis C adalah hepatitis viral yang disebabkan oleh virus Hepatitis C
(vhc=hcv), dan tergolong dalam kelompok hepatitis non-A ,non-B(NANB). Hepatitis
viral inoi sering terjadi setelah transfuse darah atau pemberian komponen darah
sehingga pada masa yang lalu hepatitis C ini disebut sebagai post transfusion NANB
hepatitis.
Dibeberapa daerah didapatkan hepatitis non-A non-B yang tidak mempunyai
riwayat transfuse, dan disebut sebagai hepatitis sporadic atauu acquired community.
Dari penelitian selanjutnya ternyata 40-50% dari penderita hepatitis ini menunjukkan
antibody anti-HCV yang positif.
Pada umunya hepatitis C member gejala klinis yang relative ringan bahkan

sering tanpa gejala namun mempunyai kecenderungan untuk menjadi menahun atau
serosis hati yang lebih besar bila dibandingkan dengan hepatitis viral yang lain.
Stuktur Antigen Virus Hepatitis C
Virus hepatitis C merupakan virus RNA dengan genom berantai tunggal,
dengan polaritas positif, diameter 30-60nm, dan panjang sekitar 10kb. VCH
merupakan virus yang peka terhadap pelarut organic seeperti kloroform, terbungkus
oleh envelop lipid dan termasuk dalam family antara flavivirus dan pestivirus.
Genom VHC terdiri dari sekitar 9413 nukleotida dan mengkode sekitar 3010 asam
amino.
Menurut beberapa peneliti terdapat enam genotip strain VHC. Di Indonesia genotip
yang sering dijumpai adalah subtype 1b, dan subtype 1 baru yang tidak didapatkan
di Negara lain. Genotipe VHC yang sering dijumpai di Surabaya adalah subtype 1b,
subtype 1 baru, 2a dan subtype baru dari tipe 3.
Genom VHC terdiri dari 3 bagian utama sebagai berikut :

1.

Region non-coding ,terdiri dari 340 nukleotida dan belum banyak diketahui
funggsinya,

2.

Region structural, terdiri dari region nukleokapsid atau core (c), dan region
envelope(surface=s),dan

3.

Region non structural (NS), terdiri dari NS 1-NS5 dan sebagian fungsi NS 2NS5 tiddak diketahui.
Imunopatogenesis

Masa inkubasi dari Hepatitis C berkisar antara 2-20 minggu dengan


puncaknya antara 6-12 minggu dan rerata sekitar 7-8 minggu.
Respon imun yang terjadi setel;ah masuknya VHC kedalam hepatosit, sama
dengan respons imun penyakit yang lain, yaitu respons imun terhadap jasad renik
intraseluler dalam sitosol dari sel yang terinfeksi. Antigen dari virus yang dibuat di
dalam sitosol hepatosit akan merangsang MHC kelas 1 untuk membuat polipeptida

yang mengangkut antigen tersebut ke permukaan sel untukdiikat oleh reseptor ddari
limposit T CD8 sehingga sel ini teraktivasi.
Limposit TCD8 yang teraktivitas tersebut akan mengeluarkan sitokin yang
menghancurkan sel hepar, dan virus yang berada didepannya. Akibatnya akan
terjadi peningkatan kadar ALT dalam serum penderita yang sering kali disertai oleh
viremia. Beberapa menduga bahwa VHC dapat merusak sel hati secara lansung
(directly cytopathic) sebab ada kaitan antara beratnya kerusakan sel hati dengan
banyaknya virus.
Pola fluktuasi ALT serum pada hepatitis C khas periode peningkatan ALT di
selingi oleh periode ALT yang normal atau mendekati normal. VHC atau beberapa
bagian virus yang berada ekstraseluler dapat ditangkap oleh beberapa reseptor pada
permukaan limfosit B, dimasukan kedalam vokuol, dan diproses, lalu dipaparkan
pada permukaan limfosit B dan ditangkap oleh reseptor limfosit T CD4 Th2. Sel CD4
Th2 yang teraktivitasi akan mengalami transformasi blas menjadi sel plasma yang
mensekresi antibody spesifik terhadap antigen VHC. Serenkonversi sel plasma yang
mensekresi antibody spesifik terhadap antigen VHC. Serekonversi biasanya terjadi
11-12 minggu setelah infeksi, behkan dengan uji anti-HCV generasi II, antibody
tersebut dapat dilacak 7-8 minggu setelah infeksi. Namun pada beberapa kasus,
antibody tersebut baru timbul setelah infeksi berjalan setelah 6-12 bulan.
Antibody pertama yang biasa timbul adalah antibody terhadap core, dan
biasanya dapat dilacak sesaat sebelum atau bersamaan dengan peningkatan ALT
serum.
Antibody terhadap NS 3 biasanya timbul bersamaan atau sesaat setelah
antibodi terhadap protein core, namun kadang kala (anti-C33c) dapat juga timbul
sebelum anti-core, dapatdideteks.
Anti C 100-3 (NS4) baru timbul 10-15 minggu setelah peninghktan ALT.
Hepatitis Cdikatakan menjadi menahun bila kenaikan kadar ALT serum dan anti-HCV
positif terjadi lebih dari 6 bulan atau 1 tahun
Factor yang berperan dalam perubahan hepatitis C akut menuju menahun
yaitu tingginya kadar ALT, sifat polifaksin, usia lanjut dan gangguan imunologis.

http://ahmadihwan.blogspot.com/
Handojo, Indo. 2004. Imunoassay Terapan Pada Beberapa Penyakit Infeksi. Surabaya:
Airlangga University Press.
Hardjoeno. 2007. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diaggnostik. Cet 5. Makassar :
Hasanuddin University Press.

Anda mungkin juga menyukai