PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini perkembangan teknologi modern semakin
berjalan demikian pesat,Banyak teknologi- teknologi baru
bermunculan yang saling bersaing di dunia.Banyak perusahaan dan
industry Saling membuat produk-produk baru yang semakin
berkualita,khususnya di bidang elektronika. Kini peragkat
elektronika terus maju dan berkembang sangat pesat,dalam berbagai
sektor kehidupan,perangkat keras selalu hadir.
Sebagai pengenalan produk elektronika ini,salah satunya
adalah”variasi lampu berjalan”Produk ini sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari.Seperti yang sering kita jumpai seperti lampu-
lampu jalan,lampu taman dan juga sebagai lampu peghias gedung
dll.
Rangkaian ini bisa dibilang sederhana namun mempunyai
fitur unik yang mampu menghasilkan keanekaragaman berbentuk
lampu-lampu bervariasi yang mengagumkan.Rangkaian ini tersusun
dari komponen-komponen elektronik seperti
IC,transistor,diode,resistor,lampu.Variasi lampu berjalan ini dapat
di aplikasikan kedalam bentuk gambar,tulisan dan sering digunakan
sebagai penataan dekorasi seperti penataan cahaya atau lampu.
1
Kemudian dengan banyaknya pemakai dari lampu berjalan
ini maka kami mencoba merakit dan mengaplikasikan rangkaian ini
agar lebih bermanfaat.Semoga dengan terbuatnya rangkaian lampu
berjalan ini diharapkan dapat mendukung keberhasilan dalam
pembuatan job training 1.”AMIN
1.2.1 MANFAAT
2.1.1 Sebagai Lampu Penghias
1. Sebagai penghias taman- taman kota.
2. Sebagai penghias jalan.
3. Sebagai penghias gedung mewah dll.
2.1.2 Sebagai pendukung pembuatan huruf dan gambar yang
unik.
1.2.2 TUJUAN
2.2.1 Memenuhi tugas semester I pada mata kuliah Job
Training I dimana berorientasi untuk mengembangkan
kreativitas mahasiswa Teknologi Informasi.
2.2.2 Lebih dapat mengenal lebih jauh lagi tentang Dunia
Elektronik.
2.2.3 Meningkatkan kemampuan dalam perakitan rangkaian
elektronika.
2.2.4 Menghasilkan sebuah produk yang lebih bermutu.
2
1.1.3 PERMASALAHAN
Dalam pembuatan alat ini, penulis mempunyai beberapa
kendala, antara lain:
1.3.1 Pencarian alat dan bahan sangat sulit.
1.3.2 Mengatur tata letak komponen.
1.3.3 Kurangnya pemahaman dari komponen.
1.3.4 Kurangnya penguasaan struktur kerja dari rangkaian.
3
5.1.2 Manfaat dan Tujuan
5 .1.3 Permasalahan
5 .1.4 Batasan Masalah
5.1.5 Sistematika Penulisan
1.5.2 BAB II DASAR TEORI
2.1 Pengertian-pengertian:
2.2 Teori Komponen – komponen:
2.2.1 Resistor
2.2.2 Transistor
2.2.3. Dioda
2.2.4 Kapasitor
2.2.5 Led (Light Emiting Dioda )
2.2.5 IC (Intergrated Circuit)
1.5.3 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
5.3.1 Gambaran umum
5 .3.2 Gambar Rangkaian
5.3.3 Konsep sistim perancangan
5.3.4 Pengujian
5.3.5 Pembahasan
1.5.4 BAB IV PENUTUP
5.4.1 Kesimpulan
5.4.2 Saran
4
BAB II
DASAR TEORI
2.1 PENGERTIAN
Rangkaian lampu berjalan Adalah merupakan rangkaian
elektronika <hardware> perangkat keras yang dapat di lihat.Dengan
kata lain merupakan rangkaian elektronika yang tersusun dari
bermacam –macam komponen-komponen elektronik yang
menghasilkan nyala lampu yang beragam, bervariasi dan berkejar-
kejaran.Dengan pengaplikasian dari komponen-komponen seperti:
Resistor,Capasitor,Dioda,IC, Pontensiometer,dan Led.
Untuk memper mudah dan mengingat komponen-komponen
tersebut dapat di singkat sebagai berikut :
1. R : Resistor
2. C : Capasistor
3. D: Dioda
4. TR :Transistor
5. IC : Intergated Circuit
6. P : Pontensio meter
7. LED: Light Emiting Dioda.
5
2.2 RESISTOR
Resistor merupakan jenis tahanan listrik yang dilambangakan
dengan huruf R yang berasal dari bahasa inggris. Resistor termasuk
komponen elektronika yang paling murah harganya. Besar tahanan
diukur dengan satuan ohm ( Ω ) diambil dari nama yang pertama
kali yang menemukan yaitu George Simon Ohm. Fungsi dari
tahanan antara lain untuk :
1. Mengatur kuat arus listrik
2. Membagi tegangan
3. Sebagai unsur pemanas pada alat-alat listrik
Cara menghitung besar tahanan pada resistor adalah dengan
mencocokkan warna (gelang warna)yang ada pada badan
resistornya, barulah kita dapat menghitung besar tahanan pada
resistor tersebut. Oleh karena itu kita harus menghafal sandi-sandi
warna pada resistor.
Gbr.1
Gambar diatas adalah gambar Resistor
Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga resistensi
atau hambatan listrik. Besarnya diekspresikan dalam satuan Ohm.
Suatu resistor dikatakan memiliki hambatan 1 Ohm apabila resistor
tersebut menjembatani beda tegangan sebesar 1 Volt dan arus listrik
6
yang timbul akibat tegangan tersebut adalah sebesar 1 ampere, atau
sama dengan sebanyak 6.241506 × 1018 elektron per detik mengalir
menghadap arah yang berlawanan dari arus.
Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan
melalui hukum berikut ini, yang terkenal sebagai hukum Ohm:
R =V/I
di mana V adalah beda potensial antara kedua ujung benda
penghambat, I adalah besar arus yang melalui benda penghambat,
dan R adalah besarnya hambatan benda penghambat tersebut.
Kode Warna Resistor :
7
selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau
karbon.
Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya
dapat berubah- ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle
pada alat tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai
dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua,
Potensiometer, rheostat dan Trimpot (Trimmer Potensiometer)
yang
biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit Board,
PCB).
Resistor NTC dan PTS, NTC (Negative Temperature
Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila
terkena suhu panas. Sedangkan PTS (Positife Temperature
Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah besar bila
temperaturnya menjadi dingin.
2.1.1 Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Symbol Resistor dan gambar resistor.
simbol
Gambar
8
Contoh cara menghitung nilai resistor
Gelang I : Jingga = 3
Gelang II : Kuning = 4
Gelang III : Hijau =105
Gelang IV : Perak = 10%
Maka nilainya = 3.400.000 Ohm dengan toleransi 10%
9
adalah : NTC (Negatife Temperatur Cooficient) dan LDR (Light
Dependence Resistor). NTC jika mendapat panas maka nilai
hambatannya mengecil sedangkan LDR peka terhadap cah
Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor
pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar wattnya.
Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi
disipasi daya berupa panas sebesar W = I . R watt. Semakin besar
ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semalin besar
kemampuan disipasi daya resistor tersebut.Umumnya dipasar
tersedia ukuran 1/8,1/4,1,2,5,10 dan 20 watt.
Resistor yang memiliki 5,10,20 watt. Dan umumnya berbentuk
kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga
yang berbentuk silinderTetapi resistor ukuran jumbo ini nilai
resistansinya dicetak langsung dibadannya, misalnya 100W, 5W.
2.2 CAPASITOR
Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat
menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.
Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh
Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal
sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai
hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang
ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore),
berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan
10
listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan
bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih
mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", seperti
bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator
atau Spanyol Condensador.
Kelompok Kapasistor:
. Kapasitor elektrostatik adalah Kelompok kapasitor yang
dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, mika dan film.
Komponen ini di pasar tersedia dari besaran pf sampai beberapa mf,
yang umumnya untuk aplikasi proyek yang berkaitan dengan
frekuensi tinggi. Temasuk kelompok bahan dielektrik film adalh
bahan-bahan material seperti polyester(mylar), polystyrene,
polyprophylene, plycarbonat, metalized paper dan lainnya.
Kapasitor elektrolitik adalah kapasitor yang bahan
dielektrinya adalah lapisan metal-oksida. Biasanya kapasitor ini
adalah kapasitor polar denagan tanda (-) dan (+) di
badannya.dikatakan kapasitor polaritas karena dalam proses
pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutub
positif (anoda) dan kutub negatif (katoda). Bahan-bahan yang di
gunakan dalam kapasitor ini sepeti tantalum, aluminium, magnesim,
titanium, niobium, zirconium, dan zinc (seng) yang permukaanya
dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal oksida (oksida
film).
11
Kondensator di identikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu
positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya
berbentuk tabung.
Gbr.1
12
Gbr.2
Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema
elektronika.
Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap
negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering
menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya
menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau
lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut
kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu
elektronika disingkat dengan huruf (C).Satuan dalam kondensator
disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm² yang artinya luas
permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 10 6
mikroFarad (µF), jadi 1 µF = 9 x 105 cm².Satuan-satuan sentimeter
persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan
yang banyak digunakan adalah:
1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)
1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
13
1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)
Adapun cara memperluas kapasitor atau kondensator dengan jalan:
1. Menyusunnya berlapis-lapis.
2. Memperluas permukaan variabel.
3. Memakai bahan dengan daya tembus besar
2.3 TRANSISTOR
Transistor adalah komponen elektronik yang mempunyai tiga
buah kaki. Sebelum kita memasang transistor pada rangkaian,
sebaiknya kita terlebih dahulu mengenal nama kaki dan transistor
jenis apa dia, karena jika terjadi kekeliruan dalam pemasangan kaki
itu maka akan berakibat pada rangkaian yang kita miliki.
Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan
(junction). Sambungan itu membentuk transistor PNP maupun NPN.
Ujung –ujung terminalnya berturut-turut disebut emitor, basis, dan
colector. Basisi selalu ada ditengah, diantara emitor dan colector.
Transistor ini disebut transistor bipolar, karena struktur dan prinsip
kerjanya tergantung dari perpindahan elektron dikutubnegatif
mengisi kekurangan elektron (hole) di kutub positif. Yang mana arti
bipolar adalah : bi=2 dan polar=kutub. Sedangkan yang menemukan
transistor bipolar pertama kali adalahWiliam Schockley pada tahun
1951.
14
Gbr.1
Gambar Transistor
Oleh karena transistor merupakan penggabungan dua dioda
sehiingga transistor terbagi atas dua jenis:
a. Transistor jenis PNP (positive negative positive)
b. Transistor jenis NPN (negative posistive negative)
Transistor pada umumnya memilki 3 buah kaki yaitu:
1.Basis (B)
2.Emitor (E)
3.Colektor (C)
Pada pemasangan kaki transistor tidak boleh bertukar tempat.
Pada umumnya kaki C sudah diberi tanda yaitu dengan lingkaran ,
bintang ,segitiga, titik atau bujur sangkar pada badan transistor.
2.3.1 Transistor PNP :
Pada gambar rangkaian memiliki symbol anak panah menuju
ke dalam.
Rangkaian PNP bermassa positif.
Rangkaian PNP memiliki symbol anak panah menuju ke dalam.
15
Arus pada Emitor bergabung dengan arus pada basis keluar pada
Collector, Jadi Ic =Ie + I
C
B
E
Lambang Trasistor PNP
16
TUP berarti anda tidak harus menggunakan transistor bertipe sama,
jika nantinya anda mencoba mereparasi suatu perangakat
elektronika , maupun pada rangkaian praktek.
Beberapa TUN diantaranya : golongan BC107,BC108, dan BC109;
2N3856A, 2N3859, 2N3860, 2N3904, 2N3947, 2N4124. Dan
beberapa TUP diantaranya golongan BC177 dan BC178. sebagai
contoh untuk golongan BC107 terdiri dari BC207, BC317, BC547,
BC347, BC147, BC237 dan sebagainya. Begitu pula untuk
golongan transistor lainnya.
Salah satu Prinsip kerja dari transistor adalah sebagai saklar.
Sebagai contoh adalah pada transitor jenis PNP BC108 Jika kaki
basis mendapat tegangan maka kaki kolektor akan terhubung ke
kaki basis, dan sebaliknya jika kaki basis tidak mendapat tegangan
maka kaki kolektor tidak akan terhubung dengan kaki emitor
2.4 POTENSIOMETER
Potensiometer yang dibuat dari kawat adalah jenis
potensiometer lama yang lahir pada generasi pertama pada waktu
rangkaian elektronika masih mengunakan tabunghampa (Vacuum
Tube). Potensiometer jenis ini pada umumnya memiliki kendalan
yang tinggi. Namun demikian potensiometer seperti ini sudah jarang
dipergunakan lagi karena fisiknya yang besar akan memakan tempat
yang luas.Potensiometer yang terbuat dari kawat ini perubahan nilai
tahanannya adalah bersifat liner dan biasanya diberi tanda dengan
huruf B,sedangkan bentuk potensiometer yang terbuat dari bahan
17
carbon perubahan nilai tahanannya bersifat logaritmis dan diberi
tanda dengqan huruf A.Yang dimaksud dengan Potensiometer
Liner adalah Potensiometer yang perubahan nilai tahananannya
sebanding dengan nilai pengaturnya sedangkan Potensiometer
Logaritmis perubahan nilai tahanannya berdasarkan perhitungan
logaritma
Bentuk Fisik dari Potensiometer adalah seperti gambar
dibawah ini:
18
berfungsi sebagai sakelar (sakelar ON – OFF) pada pesawat radio
transistor.
Potensiometer ganda (bertingkat), potensiometer ini terdiri dari 2
buah potensiometer yang dihubungkan menjadi satu dalam satu
poros dan biasanya dipergunakan dalam rangakaian – rangkaian
setereo.
Bentuk fisik potensiometer yang dilengkapi sakelar seperti pada
gambar dibawah ini:
19
pada dioda, maka dioda tersebut akan melakukan arus sehingga
tidak mempunyai tahanan, atau kalaupun bisa melakukan tahanan
pada arus yang mengalir sangat kecil. Sebaliknya, bila kutub positif
pada baterai dihubungkan ke katoda dioda dan kutub negatif pada
baterai dihubungkan pada anoda, maka dioda tersebut justru tidak
dapat melakukan arus, hal ini karena tahanan dari dioda tersebut
tidak terhingga. Untuk menentukan diantara dua kutub yang berbeda
pada dioda sehingga diketahui anoda dan katodanya, biasanya pada
badan dioda tersebut sudah diberi tanda, baik berupa lingkaran
maupun tanda lain, adanya gelang pada salah satu ujung komponen,
hal ini menandakan bahwa kutub yang paling dekat dengan gelang
berwarna tersebut adalah katoda.
Karena dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja,
maka komponen ini biasanya dipakai untuk aplikasi rangkaian
penyearah. Struktur dioda tidak lain adalah sambngan
semikonduktor tipe P dan tipe N. dengan struktur demikian arus
hanya dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.
A K
Gbr 1.1 Symbol diode
20
2.6 LED
21
ini warna cahaya LED yang banyak dijumpai dipasaran ialah merah,
kuning, dan hijau. Dan LED
Emisi cahaya
Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan
oleh karena itu warnanya, tergantung dari energi “bandgap”
dari bahan yang membentuk pn junction. Sebuah dioda
normal, biasanya terbuat dari silikon atau germanium,
memancarkan cahaya tampak dekat-inframerah, tetapi bahan
yang digunakan untuk sebuah LED memiliki energi bandgap
antara cahaya dekat-inframerah, tampak, dan dekat-ultraungu.
22
chip ini di masukkan dalam suatu kapsul yang dilapisi plastik hitam
atau logam. Biasanya dikenal bentuk kapsul IC yaitu:
Berupa kaleng dengan kaki sekelilingnya.
Berupa balok tipis ( flat pack) dengan kakinya IC dalam berisan satu
garis atau dua garis ( dual in line) IC mempunyai kegunaan yang
bermacam- macam,sesuai dengan kebutuhan.IC mempunyai fungsi
yang beragam sesuai settingan dan kegunaan dari IC tersebut.
Berikut wujud IC yang terdiri dari 4 buah transistor NAND pada
satu chip.Berikut susunan dalam IC 4011.
23
Berikut gambar Simbol IC 555
24
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
25
3.1.1 Jumlah bahan- bahan yang dibutuhkan:
Potensiometer megaΩ
Transformator 12 volt
26
3.2 GAMBAR RANGKAIAN
27
Gbr.1
Skema rangkaian
3.3 CARA KERJA
1.Rangkaian akan bekerja pada saat dihubungkan pada
tegangan 12 volt, pada IC,555, adalah sebagai pembangkit
pulsa,pengatur waktu dan frekuensi. Dimana kaki vcc adalah
kaki 8,Kemudian IC555 memberikan perintah kepada
IC4015,Disaat itu juga IC4011 memberikan perintah secara
bersamaan pada IC 4015,kemudian IC4015 menjalankan
perintah tersebut.melalui transisistor kemudian
mengoperasikan led. Dimana kaki 3 dari IC 555 mengirim
perintah oclok.kemudian perintah ,N2 N1 ,N3 dan keluar
pada N4,IC4011 ke kaki 7, IC4015 kemudian output dari
28
IC4015 membawa arus melewati resistor ke transistor.
Transistor disini sebagai saklar .Apa bila arus masuk maka
sakelar akan terbuka sedangkan apabila arus kosong maka
saklar transistor akan tertutup sebagai mana telah di ketahui
cara kerja gerbang NAND.Pada saat saklar tertutup maka
lampu akan menyala sedangkan pada saat saklar terbuka maka
lampu akan mati bergantiaan antarara LED 1 sampai LED ke
7 seteusnya.
.2.Kemudian ada Potensiometer yaitu sebagai Pengatur
tegangan ,pengatur frekuensi,dan juga sebagai driver.
Dimana:digunakan sebagai gerak lampu saat cepat dan saat
lambat.
Kemudian,
N1 sampai dengan N4 adalah bentuk IC 4011 yang berfungsi
mengoperasikan lampu pertama dan kedua. Rangkaian ini
dikatakan berhasil apabila lampu pertama menyala kemudian
mati dan digantikan dengan lampu kedua seterusnya saampai
lampu ketujuh. Jika lampu tidak menyala maka periksa
R2kembali C3, C8, R18, dan R19 atau periksa kembali dalam
pemasangan kaki-kaki transistor yang mungkin terbalik.
1.4PERANCANGAN
29
1.4.1 Proses pembuatan
1.Menyiapkan komponen dan bahan yang digunakan seperti
pada gambar:
Seperti pcb,dan komponen-komponen lainya.
Gbr.1
2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti :
kabel,solder,timah,tang potong dan lain- lain
Gbr.2
Peralatan kerja yang di perlukan
30
Gbr.3
Multimeter
3. Memanaskan solder
Gbr.4
Nyala lampu pada solder menandakan sebagai penunjuk
indikator.
4 .Penyolderan
Gbr.4
Penyolderan harus rapi agar tidak terjadi konsleting
5.Memasang lampu led pada pcb sebanyak 7 buah
Dengan menyolderkan timah pada kaki komponen. Yang
disusun dengan sejajar kemudian potong kakinya agar rapi,dan
jangan lupa kaki positif dan negatif
31
Gbr.5
Gbr.6
7.Memasang transistor bc 107 sebanyak 7buah
Pasang ke 3 kaki transistor dengan benar dan tidak lupa antara
kaki colektor ,emitor dan basis.Kaki emitor dihubungkan pada
gronw,sedangkan kaki kolektor dihubungkan pada 1 kaki
resistor. Dan sambungkan seanyak tuju sambungan.
32
Gbr.7
8. Memasang lagi resistor sebanyak 7buah
Menghubungkan 1 kaki resistor pada kaki basis transistor,yaitu
R1 pada TR1 dnan R2 pada TR2 dan seterusnya sampai kaki
yang ketuju.
Gbr.8
9.Memasang 3 buah IC sekaligus yaitu IC 555,4025,4011..Pada
pemasangan IC ini diperlukan kecermatan dan pengamatan
yang benar karena kondisinya yang rumit dan terdiri atas
banyak kaki.Antara IC555,IC4015 dan IC4011.
33
Gbr.9
10. Memasang kapasitor sebanyak 3 buah dan resistor, .Kaki
kapasitor C1,C2 dihubungkan pada IC555 kaki 2
dan5,sedangkan satu kakinya dihubungkan pada IC 4015 kaki
14 dan 6.kemudian C3 dihubungkan pada kaki katoda
dioda,dan R19.kaki anoda dari diode dihubungkan pada N3
danN1 pada IC 4011.
Gbr.10
11. Memasang Potensiometer 3 Kaki- kakinya di hubungkan pada
kaki IC555 kaki 4,dan 6.dan kaki satunya dihubungkan dengan
kaki R1
34
Gbr.11
12. Komponen telah semua terpasamg tinggal kita test dengan
multimeter apakah rangkaian telah terhubungkan dengan
benar.
Gbr.12
Hasil pemasangan komponen
35
1.4.2 Pengujian
1 Menyiapkan Power supply yang digunakan sebesar 12V.
Gbr.1
2 .Menyambung kutub Positif dan Negatif pada Rangkaian.
Gbr.2
3 Mengecek kembali mulai dari pemasangan,penyolderan apakah
masih baik.
Gbr.3
36
4..Potensiometer dapat dikatakan bekerja apabila dapat mengatur
nyala led mulai dari merubah-ubah kondisi menyala
bergantian dari led.
5.IC4011 akan berfungsi apabila lampu led dapat menyala,dan
berpindah bergantian,kemudian itu tidak lepas dari IC 555
memberikan pewaktu mengunakan trafo yang diatur
taganganyan 12 volt.masing lama nyala led menyala
bergantian.kemudian IC4015 meneruskan kerja dari keduanya.
6.Trasistor dapat fungsi dimana led dapat menyala bergantian
secara berurutan..apabila salah satu lampu mati maka ada
transistor yang tidak berfungsi..atau rusak
7.Pengujian
Gbr.7
Hasil pengujian
37
3.6 PEMBAHASAN
3.6.1. Pembahasan Komponen
1. IC 4011 sebagai pengatur pengoperasian lampu 1 dan 2 dimana:
N1 sampai dengan N4 adalah bentuk IC 4011 yang berfungsi
mengoperasikan lampu pertama dan kedua. Rangkaian ini
dikatakan berhasil apabila lampu pertama menyala kemudian
mati dan digantikan dengan lampu kedua seterusnya saampai
lampu ketujuh. Jika lampu tidak menyala maka periksa
R2kembali C3, C8, R18, dan R19 atau periksa kembali dalam
pemasangan kaki-kaki transistor yang mungkin terbalik.
2 Resistor sebagai pemberi hambatan pada rangkaian.
3 Dioda sebagai sekering atau pengaman rangkaian..4 IC 555
sebagai oclok,dan pembangkit pulsa
4. IC4015 sebagai driver terdiri dari 4 input dan 8 output aktif
sebagai pegendali tegangan ke led.
5. IC 4011 sebagai penatur nilai masukan ke led dimana IC ini
terdiri dari 4 gerbang NAND yang telah diatur nilai nya.
6. Terpasang 19 buah resistor yaitu sebagai penghambat arus pada
rangkaian.
7. Terpasang 7 buah transistor type TUN BC 107 di gunakan
sebagai saklar
8. Terpasang dioda digunakan sebagai sekering.
9. Terpasang kapasistor dan resistor serta potensiometer, digunakan
sebagai pengatur frekuensi
38
3.6.2 Pemaksimalan alat
Adanya kurang pahaman mengenai pengetahuan tentang alat-
alat yang dipakai serta pemasangan komponen-komponen terutama
dalam pemasangan IC.
3.6.3 Masalah dalam proses perancangan
Masalah yang terjadi dalam proses perancangan meliputi
1. Penyolderan dikarenakan penulis baru pertama kali ini menyolder
karena selama ini tidak pernah menyolder dan merakit rangkaian
elektronika.komponen-komponen yang tersedia dan tercantum
dalam perangkaian alat tersebut
2. Apakah benar rangkaian itu sesuai dengan yang hasil yang
diharapkan, kekhawatiran ini terjadi dikarenakan kurangnya
pengetahuan tentang karakteristik dari
3 Susahnya mendapatkan IC karena merupakan komponen
terpenting dari dalam rangkaian, IC sebagai alat driver
pengoperasian saklar transistor yang mengoperasikan led.
3.6.4. Penyebab terjadinya masalah
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa terjadinya masalah
tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman serta pengetahuan
penulis terhadap komponen-komponen yang ada, bagaimana
karakteristiknya, daya tahan komponen, serta penggunaannya, hal
itulah yang menjadi penyebab terjadinya berbagai masalah tersebut
39
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Pembuatan variasi lampu berjalan memang agak rumit, tapi
dengan adanya dorongan,niat dan kemauan,untuk dapat
menyelesaiakan job training ini maka ahirnya terselesaikan juga.
Meski timbul berbagai masalah ketika akan membuat alat ini. Dari
pencarian komponen sampai dalam perancangannya yang pada
awalnya cukup membingungkan. Hal ini justru memotivasi diri agar
dapat memahami karakteristik-karakteristik dari komponen-
komponen yang ada.
Pertama ketika mencoba mencari komponen-komponen yang
diperlukan dalam perangkaian alat ini ada beberapa komponen yang
belum ada. Hal ini justru menimbulkan kekawatiran tersendiri
apakah komponen tersebut masih dijual dipasaran atau telah
dihentikan produksinya karena dari informasi yang diterima dari
pihak distributor(penjual) bahwa banyak komponen-komponen yang
telah dihentikan pembuatannya. Dan akhirnya dari informasi
seorang teman, komponen tersebut akhirnya dapat ditemukan.
Ketika perangkaian pertama kali terjadi suatu hal yang
membingungkan dikarenakan hasilnya tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Bahkan salah satu komponen mengalami kerusakan.
Ternyata setelah diselidiki, ada beberapa komponen dari alat
tersebut yang salah dalam peletakkan atau penghubungannya
40
dengan komponen-komponen yang lain. Setelah memperbaiki letak
dan hubungannya, alat tersebut akhirnya dapat bekerja.
Perancangan alat ini mengalami sedikit perubahan
dikarenakan kurang maksimalnya kerja alat tersebut bagi para
pemakainya.
Alat ini sepenuhnya akan berfungsi secara maksimal jika
digunakkan secara maksimal pula serta menggunakkan alat-alat
pendukung lainnya yang membuat alat ini bekerja secara maksimal
pula. Maksudnya digunakkan secara maksimal adalah apabila alat
ini ditempatkan
2.SARAN
Sebagai bahan perbaikan dan pengembangan, berikut ini
beberapa saran yang dapat dijadikan pedoman :
1.Sebelum melakukan perancan perlu mempertimbangkan
komponen komponen yang tersedia dipasaran;
2. Sebelum dirangkai di papan PCB maka lebih baik dibuat dahulu
di circuit maker dan wish board sebagai alat bantu perancangan
agar tidak terjadi kesalahan pada pembuatan;
3. Memerlukan alat bantu perancangan yang menunjang agar hasil
rancangan lebih baik;
4.Pelajari dengan lebih mendalam pada Komponen – komponen
elektronika;
5. Kembangkan alat ini agar dapat menjadi suatu alat yang lebih
bermanfaa
41
DAFTAR PUSTAKA
1 Ketrampilan Elektronika,S.Wibowo Eska
2. Panduan praktis belajar elektronika,Efvy ZamidraZam.
3. Pintar servis alat-alat elektronika,Drs.Pambudi Prasetya.
4. Aneka hobby elektronika,Dedy Rusmady.cv pioni rjaya
42