Anda di halaman 1dari 5

Alfonso 102011236 A6

Macam Obat Anti-Epilepsi


Mekanisme kerja obat antiepilepsi
Obat antiepliepsi bekerja untuk menghambat proses inisiasi dan penyebaran kejang.
Namun, umumnya obat antiepilepsi lebih cenderung membatasi proses penyebaran kejang
dairpad amencegahproses inisiasi. Dengan demikian secara umuma da dua mekanisme kerja,
yakni peningkatan inhibisi (GABA-ergik) dan penurunan eksitasi yang kemudian
memodifikasi

konduksi

ion

natriu,

kalsium,

kalium

dan

klorida

atau

aktivitas

neurotransmittor, meliputi1:
1. Inhibisi kanal natrium pada membran sel akson
Contoh : Fenitoin dan karbamazepin (pada dosis terapi), fenobarbital dan asam
valproat (pada dosis tinggi), lamotrigin, topiramat, zonisamid
2. Inhibisi kanal kalsium tipe T pada neuron talamus (yang berfungsi sebaga pacemaker
untuk membangkitkan cetusan listrik umum di korteks
Contoh : Etosuksimid, asam valproat dan clonazepam
3. Peningkatan inhibisi GABA
a. Langsung pada kompleks GABA dan kompleks ion Cl
Contoh : Benzodiazepin dan barbiturat
b. Menghambat degradasi GABA, yaitu dengan mempengaruhi re-uptade dan
metabolisme GABA
Contoh : Tiagabin, vigabatrin, asam valproat dan gabapentin
4. Penurunan eksitasi glutamat, yakni melalui
a. Blok reseptor NMDA seperti lamotrigin
b. Blok reseptor AMPA seperti fenobarbital dan topiramat
Macam Tipe Epilepsi dan Kejang
1. Simple Focal Seizure
Merupakan suatu epilepsi fokal pada masa-kanak kanak yang merupakan kondisi self-limited.
Apabila tidak ada gejala generalisasi maka tidak memerlukan pengobatan. Apabila ada gejala
generalisasi mengikuti standar protokol kejang umum.2

2. Complex Focal Seizure


Merupakan suatu kejang kompleks fokal yang berawal secara parsial di otak dan
menyebabkan gangguan kesadaran. Pada banyak pasien, kejang jenis ini merepresentasikan
epilepsi lobus temporal pokok.3,4
DOC : Karbamazepin dan fenitoin
3. Absence Seizure
Merupakan kejang dengan gejala starring spells yang biasanya tidak terdiagnosis sampai
gejalanya menjadi gejala kejang tonik-klonik umum.5
DOC : Ethosuksimid dan Asam Valproat
4. Tonic Seizure
Merupakan kejang yang bermanifestasi sebagai kontraksi kaku dari otot, termasuk otot
pernapasan walau jarang terjadi.6
DOC : Asam Valproat dan Topiramat
5. Clonic Seizure
Merupakan kejang yang bermanifestasi sebagai gemetar yang berirama yang biasanya
muncul dan bertahan cukup lama.6
DOC : Asam Valproat
6. Myoclonic Seizure
Merupakan kejang tanpa adanya gangguan kesadaran
DOC : Asam Valproat dan Levetirasetam
7. Atonic Seizure
Kejang yang bermanifestasi sebagai lumpuhnya kekuatan otot postural, biasanya bertahan 1
hingga 2 detik dan kesadaran kembali segera setelahnya tanpa konfusi post-seizure.7
DOC : Asam Valproat dan Klonazepam
8. Tonic Clonic Seizure
Merupakan gejala gabungan antara kejang tonik dan kejang klonik6
DOC : Asam Valproat
9. Temporal Lobe Seizure
Merupakan kejang yang bermanifestasi sebagai gangguan kesadaran dan gangguan fungsi
kortikal setelah kejang usai. Aura dan gangguan memori merupakan gejala dari kejang lobus
temporal.8
DOC : Oxcarbazepine, Zonisamide, Gabapentin, Topiramat, Lamotrigin, Levetiracetam

Macam Obat Anti-epilepsi


1. Karbamazepin Golongan Karbamazepin1
Indikasi : Trigeminal Neuralgia, Kejang parsial kompleks, bangkitan tonik klonik, bipolar
Kontraindikasi : Hipersensitivitas, supresi sumsum tulang, penggunaan MAO dalam 14
hari terakhir, penggunaan Nefazodone, administrasi NNRTI, hepatitis, jaundice dan
kehamilan.
2. Fenitoin Golongan Hidantoin
Indikasi : Bangkitan tonik-klinik, bangkitan parsial, neuralgia trigeminal dan aritmia
Kontraindikasi : Hipersensitivitas, bradikarida, heart block, sinoatrial block, AdamsStokes syndrome, hamil dan menyusui, administrasi dengan Delavirdine
3. Ethosuksimid Golongan Suksinimid
Indikasi : Bangkitan lena
Kontraindikasi : Hipersensitivitas
Efek Samping : Mual, sakit kepala, sedasi, ruam kulit, agranulositosis, pansitopenia
4. Asam Valproat Golongan Valproat
Indikasi : Kejang umum, bangkitan lena, bangkitan tonik klonik
Kontraindikasi : Hipersensitivitas, penyakit hepar, gangguan siklus urea di hepar,
gangguan mitokondria, wanita hamil atau yang berencana untuk hamil
5. Topiramate Turunan Monosakarida
Indikasi : Bangkitan aprsial bangkitan umum tonik-klonik, sindroma Lennox-gestatut
Kontraindikasi : Hipersensitivitas, konsumsi alkohol 6 jam terakhir, pasien dengan
metabolik asidosis dengan konsumsi metformin
Efek Samping : Penurunan serum HCO3-, ataksia, parestesia, gangguan penglihatan,
konfusi, penurunan memori, mual, muntah, gangguan bicara, nyeri perut, penurunan berat
badan, diplopia, gangguan mood, hipertensi, bradikardia, gangguan elektrolit dan aritmia
6. Levetirasetam - Analog Pirasetam
Indikasi :Bangkitan parsial, tonik-klonik umum
Kontraindikasi : Hipersensitivitas
Efek Samping : Somnolen, asthenia dan pusing
7. Klonazepam Golongan Benzodiazepin
Indikasi : Bangkitan mioklonik, bangkitan akinetik, spasme infantil, tambahan untuk
semua jenis kejang kecuali kejang tonik-klonik
Kontraindikasi : Gangguan hepar, hipersensitivitas, glaukoma sudut sempit akut
Efek Samping : kantuk, ataksia dan gangguan kepribadian

Daftar Efek Samping Obat Antiepilepsi


Tabel 1. Efek samping obat antiepilepsi yang sering terjadi
Jaringan

yang Bentuk efek samping

Obat-obat yang berperan

terkena
Sistem saraf

Sedasi

Semua obat antiepilepsi

Iritabilitas paradoks dan hiperkinesis

Barbiturat, klonazepam

Nistagmus, ataksia, diplopia

Terutama

fenitoin,

tapi

juga

disebabkan oleh barbiturat, CBZ,


okskarbazepin,

gabapentin,

Diskinesia

lamotrigin

Tremor

Fenitoin, karbamazepin, barbiturat

Penurunan tingkat intelektualitas

Asam valproat

Perburukan epilepsi

Semua obat anti-epilepsi

Neuropati perifer

Overdosis fenitoin atau karbamazepin


Fenitoin, karbamazepin, barbiturat

Sistem pernapasan

Penurunan kapasitas difusi paru

Fenitoin

Peningkatan sekresi bronkus

Klonazepam, nitrazepam

Sistem kardiovaskular

Hipotensi

Fenitoin IV

Sistem gastrointestinal

Mual, muntah

Fenitoin, etosuksimid, asam valproat

Gangguan hati

Asam valproat, fenitoin, fenobarbital,


karbamazepin

Sistem saluran kemih

Sistem muskuloskeletal

Sistem endokrin

Kulit

Nefritis

Fenitoin

Kristaluria

Primidon

Osteomalasia dan hipokalsemia

Fenitoin, barbiturat, karbamazepin

Leukopenia

Fenitoin, karbamazepin, etosuksimid

Penurunan asam folat

Barbiturat, fenitoin, karbamazepin

Trombositopenia dan gangguan trombosit

Asam valproat

Sindrom pseudolimfoma

Fenitoin

Hiperglikemia

Fenitoin

Tiroiditis

Fenitoin

Hiponatremia

Okskarbazepin, karbamazepin

Kemerahan

Fenitoin, karbamazepin, lamotrigin

Wajah kasar

Fenitoin

Rambut rontok

Asam valproat

Hirsutisme

Fenitoin

Gusi

Hipertrofi gusi

Fenitoin

Teratogenisitas

Bibir

sumbing,

kelainan

jantung Fenitoin,

fenobarbital,

primidon,

kongenital

karbamazepin

Spina bifida

Karbamazepin, Asam valproat

Sumber: Utama H, Gan VHS. Antiepileps dan antikonvulsi. Dalam: Gunawan SG, Setiabudy
R, Nafrialdi, Elysabeth. Farmakologi dan terapi. Edisi ke-5. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Indonesia; 2012.h.195.
Daftar Pustaka
1. Utama H, Gan VHS. Antiepileps dan antikonvulsi. Dalam: Gunawan SG, Setiabudy
R, Nafrialdi, Elysabeth. Farmakologi dan terapi. Edisi ke-5. Jakarta: Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Indonesia; 2012.h.182-96.
2. Boggs JG, Talavera F, Benbadis SR. Simple partial seizures. Diunduh dari Medscape
for iPad. 28 November 2014.
3. Cascino GD. Complex partial seizures: clinical features and differential diagnosis.
Psychiatr

Clin

North

Am. 1992

Jun;15(2):373-82.

Diunduh

dari

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1603730. 28 November 2014.


4. Carroll E, Benbadis SR, Talavera F. Complex partial seizures. Diunduh dari
Medscape for iPad. 28 November 2014.
5. Segan S, Bromfield EB, Talavera F, Vacazos JE. Absence seizures. Diunduh dari
Medscape for iPad. 28 November 2014.
6. Ko DY, Sahai-Srivastava S, Diaz-Arrastia R, Talavera F, Cavazos JE, Benbadis SR.
Generalized tonic-clonic seizures. Diunduh dari Medscape for iPad. 28 November
2014.
7. Goldenberg MM. Overview of drugs used for epilepsy and seizures. P T. Jul 2010;
35(7):

392415.

Diunduh

dari

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2912003/. 28 November 2014.


8. Englot DJ, Yang L, Hamid H, Danielson H, Bai X, Marfeo A, et al. Impaired
consciousness in temporal lobe seizures: role of cortical slow activity. Brain. 2010
Dec;133(Pt 12):3764-77. doi: 10.1093/brain/awq316. Epub 2010 Nov 16. Diunduh
dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21081551. 28 November 2014.

Anda mungkin juga menyukai