Laporan Praktikum Fisika Ain
Laporan Praktikum Fisika Ain
Disusun Oleh:
Dzirwatul Muna
Mutmainah Rahmastuti
K2312022
K2312048
I.
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik
dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan
Coulomb/detik atau Ampere. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan
resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam
sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan Hukum Ohm.
Hambatan listrik suatu benda adalah ukuran dari oposisi terhadap bagian dari
stabil arus listrik . Sebuah objek penampang seragam akan memiliki ketahanan yang
sebanding dengan panjangnya dan berbanding terbalik dengan luas penampang, dan
proporsional terhadap resistivitas material.
Aliran listrik di dalam sebuah penghantar ternyata tidak sama besarnya, hal ini
ditunjukkan oleh nyala lampu pijar maupun angka yang ditunjukkan oleh amperemeter.
Ketidaksamaan ini disebabkan oleh penghantar yang selalu memiliki hambatan.
Hambatan dari suatu penghantar mempengaruhi besar kecilnya arus listrik yang
melewatinya. Sebuah alat yang dapat digunakan secara langsung untuk mengukur besar
kecilnya nilai hambatan sebuah penghantar disebut ohmmeter. Sedang multimeter adalah
alat yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus, beda potensial, dan hambatan pada
suatu penghantar atau rangkaian listrik. Apabila multimeter akan digunakan untuk
mengukur besar hambatan atau digunakan sebagai ohmmeter, maka sakelar harus diputar
sehingga menunjuk ke arah yang bertanda R. Penghantar yang hendak diukur
hambatannya dipasang di antara ujung kabel penghubung alat itu. Jarum akan bergerak
ke suatu kedudukan tertentu sehingga besar hambatan dapat dibaca pada skala yang
bertandakan OHM atau .
Hambatan suatu penghantar juga dapat diukur secara tidak langsung, yaitu dengan
cara mengukur besar arus yang lewat pada penghantar dan mengukur beda potensial
ujung-ujung penghantar itu.
Hasil eksperimen George Simon Ohm pada tahun 1827 menunjukkan bahwa arus
listrik I yang mengalir pada kawat penghantar sebanding dengan beda potensial V yang
diberikan pada ujung-ujungnya.
I.2 Tujuan
a. Mengetahui Pengaruh suhu hambatan.
b. Menetukan besarnya hambatan pada rangkaian.
II.
DASAR TEORI
Jika beda potensial diperbesar maka arus yang mengalir juga semakin besar. Hasil
eksperimen ini dikenal dengan hukum Ohm. Hubungan antara V dan I secara grafik
adalah:
............................................................................. (1)
sehingga
............................................................ (2)
konduktansi dari konduktor yang merupakan kebalikan dari Resistansi,
maka
.................................................... (3)
Sehingga
....................................................... (4)
Dengan:
R = hambatan listrik (ohm, )
V = beda potensial atau tegangan (volt, V)
I = kuat arus listrik (ampere, A)
Arah arus listrik yang mengalir dalam suatu konduktor adalah dari potensial
tinggi ke potensial rendah. Selain dipengaruhi oleh jenis konduktornya, besar dari arus
listrik jiga di pengaruhi oleh suhu pada medium penghantarnya. Hal tersebut dapat di
lihat dari persamaan di bawah ini :
(
)..................................................................... (5)
Dimana :
Jadi, semakin besar suhu suatu tegangan maka hambatan yang terjadi akan
semakin besar, dan jika hambatan semakin besar maka akan memepengaruhi besar arus
listrik yang masuk dalam rangkaian, karena :
........................................................................................ (6)
Semakin besar hambatan (R) maka arus yang mengalir akan semakin kecil.
III.
METODE EKSPERIMEN
III.1. Alat dan Bahan
No.
1
Nama
Kabel penghubung
Penjepit buaya
LED
Saklar
Gambar
Jumlah
secukupnya
Sumber tegangan
Kabel tembaga
Korek api
Lilin/bunsen
Termometer
Amperemeter
Voltmeter
Stopwatch
baterai
saklar
lampu
Suhu(T) (oC)
Tegangan (V)
(volt)
1
2
3
4
5
6
7
Metode Rumus
Mencari R
b.
Grafik
Grafik hubungan suhu dan R
X= T
Y=R
X (T)
Y (R)
Menggunakan grafik
Y = mx
M =c
IV.
Waktu
Arus(I) (A)
(menit)
Tegangan(V)
(volt)
5 menit
36
51,6
6,7
10 menit
43
50
6,5
15 menit
50
48,5
6,1
20 menit
56
47,1
5,8
25 menit
60
46,2
5,6
30 menit
64
45,3
5,3
35 menit
66
44,7
Menggunakan perhitungan
No
Suhu(T) (oC)
Arus(I) (A)
Tegangan(V)
(volt)
5 menit
36
51,6
6,7
10 menit
43
49,1
6,5
15 menit
50
43,4
6,1
20 menit
56
35,0
5,8
25 menit
60
23,8
5,6
30 menit
64
12,7
5,3
35 menit
66
6,8
Mencari R
R1 = 0,
R2 = 0,132
R3 = 0,141
R4 = 0,166
R5 = 0,235
R6 = 0,417
R7 = 0,735
R rata-rata
= 0,279
Ri
0,130
-0,149
0,022
0,132
-0,147
0,021
0,141
-0,138
0,019
0,166
-0,113
0,013
0,235
-0,044
0,002
0,417
0,138
0,019
0,735
0,456
0,208
0,305
(0,279 0,225)
Y(R) ()
36
0,130
43
0,132
50
0,141
56
0,166
60
0,235
64
0,417
66
0,735
Hambatan (R) ()
Series1
10
20
30
40
Menggunakan grafik
6,7
51,6
6,5
49,1
6,1
43,4
5,8
35,0
5,6
23,8
5,3
12,7
6,8
50
60
70
60
y = 28.109x - 132.87
R = 0.9604
50
40
30
Series1
20
Linear (Series1)
10
0
0
Y = mx
M =c
R = 1/c --- > r rata
R = 0,036
IV.2 Pembahasan
Pada praktikum yang berjudul Pengaruh Suhu Terhadap Hambatan memiliki
tujuan yaitu mengetahui Pengaruh suhu hambatan serta menetukan besarnya hambatan
pada rangkaian.
Prinsip dasar dari praktikum ini adalah Hukum Ohm. Arus listrik adalah
banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap
satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.
Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus
listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung
pada voltase dan resistansi sesuai dengan Konduktivitas suatu bahan adalah
kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Sedangkan Resistivitas
adalah kebalikan dari konduktivitas, yakni kemampuan suatu bahan untuk menahan
arus listrik. Hampir semua konduktor (termasuk nikrom) memiliki nilai koefisien suhu
positif. Oleh karena itu hambatan sebuah konduktor akan bertambah jika suhu bahan
tersebut bertambah.
Prinsip kerja dari praktikum Pengaruh Suhu Terhadap Hambatan adalah Alat
dan bahan di persiapkan, lalu alat percobaan dirangkai sesuai dengan skema alat.
Pastikan semua komponen rangkaian listrik terpasang secara benar. Kemudian
Hambatan (R) ()
Series1
10
20
30
40
50
60
70
60
y = 28.109x - 132.87
R = 0.9604
50
40
30
Series1
20
Linear (Series1)
10
0
0
Dari kedua metode tersebut didapatkan hasil yang berbeda. Hal tersebut
dapat dikarenakan beberapa factor antara lain
1. Kekurangtelitian praktikan dalam membaca skala pada amperemeter
KESIMPULAN
1.
Semakin besar suhu suatu tegangan maka hambatan yang terjadi akan semakin
besar, dan jika hambatan semakin besar maka akan memepengaruhi besar arus
listrik yang masuk dalam rangkaian. Dengan grafik hubungan suhu terhadap
hambatan sebagai berikut
Hasil percobaan
V.
0.800
0.700
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
Series1
10
20
30
40
50
60
70
Teori
2.
Besarnya hambatan
Standar deviasi
(
(0,279 0,225)
Metode grafik
R = 0,036
VI.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Dauglas. 2011. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga
Tippler, Paul A. 2011. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Perhitungan
Menggunakan perhitungan
No
Suhu(T) (oC)
Arus(I) (A)
Tegangan(V)
(volt)
5 menit
36
51,6
6,7
10 menit
43
49,1
6,5
15 menit
50
43,4
6,1
20 menit
56
35,0
5,8
25 menit
60
23,8
5,6
30 menit
64
12,7
5,3
35 menit
66
6,8
Mencari R
R1 =
=
= 0,
R2 =
=
= 0,132
R3 =
=
= 0,141
R4 =
=
= 0,166
R5 =
=
= 0,235
R6 =
=
= 0,417
R7 =
=
= 0,735
R rata =
=
= 0,279
Ri
0,130
-0,149
0,022
0,132
-0,147
0,021
0,141
-0,138
0,019
0,166
-0,113
0,013
0,235
-0,044
0,002
0,417
0,138
0,019
0,735
0,456
0,208
0,305
(0,279 0,225)
X= T
Y=R
X (T) (oC)
Y(R) ()
36
0,130
43
0,132
50
0,141
56
0,166
60
0,235
64
0,417
66
0,735
Hambatan (R) ()
Series1
10
20
30
40
Menggunakan grafik
6,7
51,6
6,5
49,1
6,1
43,4
5,8
35,0
5,6
23,8
5,3
12,7
6,8
50
60
70
60
y = 28.109x - 132.87
R = 0.9604
50
40
30
Series1
20
Linear (Series1)
10
0
0
4
Tegangan (V) (Volts)
Y = mx
M =c
R = 1/c --- > r rata
R=
= 0,036