METODE KERJA
A. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini ialah erlenmeyer 1000 mL,
magnetic stirrer, mikropipet, pipet volume 5 mL, spektrofotometer, stirrer , Tablet
Dissulotion Test Apparatus, termometer dan vial.
B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini ialah aquadest, dapar
fosfat pH 5,8 , parasetamol murni dan tablet parasetamol.
C. Cara Kerja
1.
garis.Dihomogenkan
Kemudian
diukur
Absorbanya
dengan
menggunakan Spektrofotometer.
2.
pada
panjang
gelombang
290
nm
menggunakan
spektofotometer.
b. Menggunakan Stirrer
Disiapkan alat dan bahan kemudian disiapkan alat uji disolusi
dengan menggunakan stirrer dan dimasukkan 900 ml dapar fosfat pH 5,8
pada medium. Diukur suhu medium hingga 40oC dengan thermometer,
setelah suhu
diukur
absorbannya
pada
panjang
gelombang 290
nm
BAB IV
Absorban
150
0,288
200
0,393
250
0,476
350
0,679
450
0,849
0,156
144
0,720
129,6
14,4 %
0,049
14,449
30
0,241
229
0,145
206,1
22,9 %
0,1298
23,0298
Kadar
Kadar
Kadar
% Kadar
%
absorban absorban absorban dalam 900
Absorban
Faktor Terkoreksi
Menit
dalam
dalam
dalam
ml
(ppm)
Koreksi
atau
5ml
5ml
900ml
(sebelum
terdisosiasi
(ppm)
(mg)
(mg)
terkoreksi)
10
1,086
1074
5,37
966,9
18,9 %
0
18,9
20
0,033
21
0,105
18,9
2,1 %
0,105
2,149
30
1,132
1120
5,6
1008
112 %
0,1167
112,1298
0,045
33
0,165
29,7
3,3
0,013
3,349
30
0,064
52
0,26
46,8
5,2
0,0314
5,3298
B. Pembahasan
Disolusi adalah proses pelarutan senyawa aktif dari bentuk sediaan padat
dalam media pelarut. Pelarut suatu zat aktif sangat penting artinya karena
ketersediaan obat sangat tergantung dari kemampuan zat tersebut melarut dalam
media pelarut sebelum diserap ke dalam tubuh. Sediaan obat yang harus diuji
disolusinya adalah bentuk padat atau semi padat yaitu tablet, kapsul dan salep.
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan kecepatan disolusi
suatu zat, menggunakan alat penentuan kecepatan disolusi suatu zat, dan
menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan disolusi suatu zat .
Pada praktikum ini digunakan dapar fosfat sebagai media disolusi karena
mengingat kelarutan dari obat yang digunakan. Adapun volume dari labu disolusi
yang digunakan adalah 900 ml. Hal ini dianalogikan terhadap suatu gelembung
udara, maka gelembung udara tersebut akan masuk ke pori-pori dan bekerja
sebagai barier pada interfase sehingga mengganggu disolusi obat. Adapun suhu
dan penetapan kadar zat berkhasiat belum dapat menjamin bahwa suatu obat
memenuhi efek terapi, karena itu uji disolusi harus dilakukan pada setiap produksi
tablet.
Selain itu Faktor-faktor kesalahan yang mungkin mempengaruhi hasil
yang diperoleh antara lain :
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hasil yang diperoleh yaitu tablet paracetamol dalam waktu 30 menit tablet
PCT pada suhu 37oC hanya mampu terdisolusi 23,0298 % hal ini tidak sesuai
dengan syarat disolusi PCT bahwa dalam waktu 30 menit tidak boleh kurang
dari 80% parasetamol yang terdisolusi.
2.
B. SARAN
Sebaiknya para praktikan mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan praktikum (alat, bahan, dan atribut) dengan baik dan tidak membuat
keributan saat berada di dalam laboratorium.