Anda di halaman 1dari 11

KAJIAN TEKNIS PEMBORAN DAN PELEDAKAN GUNA MENDAPATKAN

FRAGMENTASI BATUAN YANG DIBUTUHKAN SERTA MEMPERKECIL


LEMPARAN BATU (FLYING ROCK) DI PT. MEARES SOPUTAN MINING
MANADO, SELAWESI UTARA

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Oleh :
SATRIA WARIH NUGRAHA
112.11.0121

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

YOGYAKARTA
2014
KAJIAN TEKNIS PEMBORAN DAN PELEDAKAN GUNA MENDAPATKAN
FRAGMENTASI BATUAN YANG DIBUTUHKAN SERTA MEMPERKECIL
LEMPARAN BATU (FLYING ROCK) DI PT. MEARES SOPUTAN MINING
MANADO, SELAWESI UTARA

PROPOSAL TUGAS AKHIR

SATRIA WARIH NUGRAHA


112.11.0121

Di setujui untuk Program Studi Teknik Pertambangan


Fakultas Teknologi Mineral
Univesitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Tanggal :..

Mengetahui,
Dosen Wali

Menyetujui
Dosen Pembimbing 1

( Dr. Ir. Eddy Winarno, SSi., MT.)

A. JUDUL
KAJIAN TEKNIS PEMBORAN DAN PELEDAKAN GUNA
MENDAPATKAN FRAGMENTASI BATUAN YANG DIBUTUHKAN
SERTA MEMPERKECIL LEMPARAN BATU (FLYING ROCK) DI PT.
MEARES SOPUTAN MINING MANADO, SELAWESI UTARA
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Cadangan emas milik PT. Meares Soputan Mining, Manado di tambang
dengan sistem tambang terbuka. Kegiatan utama pada penambangan tersebut
terdiri dari pengupasan lapisan tanah penutup, pembongkaran dengan peledakan,
pemuatan dan pengangkutan dari lokasi penambangan ke lokasi peremukan
(crushing plant).
Masalah yang sering timbul pada penambangan adalah diperolehnya
ukuran batuan terbongkar yang tidak sesuai dengan ukuran gape crusher pada
proses peremukan sehingga diperlukan adanya secondary blasting. Hal ini
menyebabkan kegiatan pembongkaran dengan peledakan tidak ekonomis lagi.
Dan biasanya masalah ini terjadi karena cara pembongkaran yang tidak sesuai
dengan pola pemboran dan peledakan yang dianjurkan, yang dalam hal ini dapat
juga karena faktor pengisian bahan peledak.
Dengan perencanaan yang baik yang mencakup pemilihan alat bor yang
tepat, penentuan geometri peledakan, pola pemboran, pola peledakan dan
pemilihan bahan peledak serta pelaksanaan di lapangan yang sesuai dengan
prosedur dan pengawasan yang bertanggung jawab akan sangat menentukan
keberhasilan proses pembongkaran sehingga akan diperoleh ukuran boulder yang
dibutuhkan.
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan pengaruh
bottom priming dan deck loading pada ketinggian jenjang yang diterapkan pada
PT Meares Soputan Mining, Manado terhadap hasil peledakan yang diharapkan
yaitu dapat menghasilkan fragmentasi yang sesuai untuk proses yang lebih lanjut.
Dari penelitian ini akan diperoleh gambaran permasalahan yang ada dan
diupayakan untuk dicarikan jalan penyelesaian yang terbaik, sehingga nantinya
dapat tercapai tujuan yang diharapkan.
D. PERUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pada operasi pemboran dan
peledakan seperti jenis alat bor, struktur batuan, diameter lubang bor, loading
density, burden, spacing , dan ketinggian jenjang.

2. Menentukan pola pemboran, yaitu sejajar atau selang-seling dan pola


peledakan yaitu pola serentak atau beruntun.
E. PENYELESAIAN MASALAH
1. Dasar Teori
a. Diameter Lubang Tembak
Diameter lubang tembak yang biasanya dipilih disesuaikan dengan sifatsifat fisik batuan yang akan diledakkan. Apabila batuan yang akan
diledakkan sukar pecah maka penggunaan diameter lubang tembak yang
kecil akan dapat menghasilkan energi peledakkan yang lebih baik.
b. Kemiringan Lubang Tembak
1).Lubang Tembak Vertikal
Suatu jenjang dengan arah lubang tembak vertikal diledakkan,
maka bagian lantai jenjang akan menerima gelombang tekan terbesar.
Gelombang tekan tersebut sebagian akan dipantulkan pada bidang
bebas dan sebagian lagi diteruskan pada bagian bawah lantai jenjang
(lihat gambar dibawah).
2). Lubang Tembak Miring
Pada lubang tembak miring, bidang bebas akan menerima
gelombang tekan untuk dipantulkan lebih besar dan gelombang tekan
yang diteruskan pada bagian bawah lantai jenjang lebih kecil (lihat
gambar dibawah). Dengan demikian sebagian besar gelombang tekan
yang dihasilkan oleh bahan peledak digunakan untuk membongkar
batuan.
c. Pola Pemboran
Pola pemboran yang dipakai pada tambang terbuka ada dua macam,
yaitu
- Pola pemboran segi empat

Pola pemboran selang - seling

d. Pola Peledakkan
Pola peledakkan yang sering diterapkan
pertambangan, yaitu: - Pola peledakkan serentak
- Pola peledakkan beruntun

dalam

dunia

e. Kecepatan Pemboran
- Cycle Time
Ct = Pt + Bt + St + Ft + Dt
Dimana :
Ct = Cycle time
Pt = Waktu untuk mengambil posisi (positioning time)
Bt = Waktu untuk membor (boring time)
St = Waktu untuk menambah, mengganti batang bor
Ft = Waktu untuk mencabut rod dan membersihkan lubang
Dt = Waktu untuk mengatasi hambatan-hambatan (delay time)
- Kecepatan pemboran
H1
Vt1 =
Ct1
Dimana :
Vt = Kecepatan pemboran
H = Kedalaman lubang tembak
Ct = Cycle time
- Kecepatan pemboran rata-rata (GDR)
Vt1 + Vt2 + . . . + Vtn
Vt =
n
Dimana :
n = Jumlah pengamatan
f. Volume Setara
A x L
Veq =
n x H
Dimana :
A = luas daerah yang akan diledakkan
L = tinggi jenjang
n = jumlah lubang tembak
H = kedalaman lubang tembak

f. Produksi Alat Bor


P = Vt x Veq x E
Dimana :

P
Vt
Veq
E

= produksi alat bor


= kecepatan pemboran
= volume setara
= effesiensi kerja alat bor

g. Geometri Peledakkan
- Konya Teori
B = 3,15 De ( SGe/SGr )1/3
Dimana :
B
= Burden
SGe = SG bahan peledak
SGr = SG batuan
De = Diameter lubang tembak
- R.L. Ash Teori
Ep
AF1 = {
}1/3
Epst
dest
}1/3

AF2 = {
de

Dimana :
Ep = energi potensial bahan peledak
Epst = energi potensial peledak standart
de = densitas batuan yang diledakkan
dest = densitas batuan standart
KB terkoreksi = KB standart x AF1 x AF2
KB terkoreksi x De
B =
12
Hubungan antar variabel R.L Ash :
- Burden Ratio
12 B
Kb =
De
- Hole Depth Ratio
H = Kh x B
- Sub Drilling Ratio
J = Kj x B
- Stemming Ratio
T = Kt x B
- Spacing Ratio

Kh = 1,5 - 4,0
Kj = 0,2 - 0,4
Kt = 0,7 - 1,0

S = Ks x B
h.

Ks = 1,1 - 1,8

Metode Peledakkan
Sampai saat ini dikenal ada empat jenis metode peledakkan, yaitu :
- Metode sumbu api
- Metode sumbu ledak
- Metode Listrik
- Metode Non Listrik
Sedangkan kebutuhan mengenai peralatan dan perlengkapan
tergantung dari metode yang akan digunakan.

i. Kapasitas Produksi
1. Jumlah batuan yang diledakkan
W = A x L x dr
Dimana :
W = berat batuan
A = luas daerah yang akan diledakkan
L = tinggi jenjang
dr = densitas batuan
2. Fragmentasi Batuan
X = A (V/Q)0,8 . Q0,17 . (E/115)-0,63
Dimana :
X = ukuran fragmentasi batuan
A = faktor batuan
V = volume batuan yang dihancurkan tiap lubang tembak
Q = berat bahan peledak
E = energi potensial relatif
3. Bahan peledak yang diperlukan
E = de x Pc x N
Dimana :
E = jumlah bahan peledak yang diperlukan
de = densitas bahan peledak
Pe = tinggi kolom isian bahan peledak
N = jumlah lubang tembak
4. Powder Factor (Pf)
W
Pf =
E
5. Blasting Ratio (Br)
E
Br =
W

2. Data Pendukung
Yang dimaksud dengan data pendukung adalah data-data yang dapat
mendukung data-data dari lapangan. Pada umumnya data pendukung diambil
dari laporan-laporan penelitian terdahulu atau data dan brosur-brosur dari
instansi terkait.
3. Analisa Penyelesaian Masalah
Permasalah yang ada di lapangan selanjutnya dipelajari dan dikaji
dengan mendasarkan data-data yang ada dan ditunjang dengan berbagai teoriteori yang ada di buku dan literatur lainnya yang kemudian permasalah
tersebut dicari alternatif penyelesaian.
F. METODOLOGI PENELITIAN
Di dalam melaksanakan permasalahan ini, penulis menggabungkan antara
teori dengan data-data lapangan. Sehingga dari keduanya didapat pendekatan
penyelesaian masalah. Adapun urutan pekerjaan penelitian yaitu :
1. Studi Literatur
Dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang, yang
diperoleh dari :
- Instansi yang terkait
- Perpustakaan
- Brosur-brosur
- Informasi-informasi
- Grafik, dan tabel.
2. Penelitian di lapangan
Dalam pelaksanaan penelitian di lapangan ini akan dilakukan beberapa
tahap, yaitu:
- Survai geologi permukaan, dengan melakukan pengamatan secara langsung
terhadap keadaan geologi permukaan (perlapisan, rekahan, patahan, strike dan
dip) dan mencari informasi pendukung yang berkaitan dengan permasalahan
yang akan dibahas.
- Mencocokkan dengan perumusan masalah, yang bertujuan agar penelitian
yang dilakukan tidak meluas. Data yang diambil dapat digunakan secara
efektif.
3. Pengambilan data
Dilakukan dengan cara :
- Melakukan pengukuran-pengukuran
- Meneliti proses produksi yang sedang berlangsung
- Mencatat kejadian yang terjadi seperti adanya ukuran batuan yang besar,
penentuan titik pemboran, arah lemparan batuan, dsb.
- Wawancara seperlunya.
4. Keakuratan Akuisisi Data

Akuisisi data ini bertujuan untuk :


Mengumpulkan dan mengelompokkan data untuk memudahkan analisa
nantinya.
- Mengolah nilai karakteristik data-data yang mewakili obyek
pengamatanMengetahui data, sehingga kerja menjadi efesien
5. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan melekukan beberapa perhitungan dan
penggambaran. Selanjutnya disajikan dalam bentuk grafik-grafik atau rangkaian
perhitungan dalam penyelesaian masalah yang ada.
6. Analisa hasil pengelompokkan data
Dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif guna memperoleh
kesimpulan sementara. Selanjutnya kesimpulan sementara ini akan diolah lebih
lanjut dalam bagian pembahasan.
7. Kesimpulan
Diperoleh setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan data yang telah
dilakukan dengan permasalahan yang diteliti.
-

F. RENCANA DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB
I. PENDAHULUAN
II. TINJAUAN UMUM
A. Lokasi dan Kesampaian Daerah
B. Keadaan Topografi dan Geologi
C. Iklim
D. Sistem Penambangan Batu andesit
III. LATAR BELAKANG TEORI
A. Mekanisme Pecahnya Batuan
B. Perilaku Gelombang Ledakan
C. Pengaruh Struktur Batuan
D. Pola Pemboran
1.Pola Pemboran Sejajar
2.Pola Pemboran Selang-seling
E. Pola Peledakan
1.Pola Peledakan Serentak
2.Pola Peledakan Beruntun
F. Rumusan R.L Ash
1.Burden Ratio
2.Geometri Peledakan
3.Powder Faktor
4.Volume Setara

G. Kebutuhan Alat Bor


IV. RENCANA TEKNIS PELEDAKAN
A. Dimensi Jenjang
B. Pemboran
C. Peledakan
D. Arah Peledakan
E. Bahan Peledak
F. Pemuatan
V. PEMBAHASAN
A. Pemboran
B. Peledakan
C. Penilaian Terhadap Hasil Peledakan
VI. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
1. Hemphill b., Gary, Blasting Operation, First Edition, Mc. Graw Hill Inc.,
New York
2. Naapuri, Jukka, Surface Drilling and Blasting, Tamrock, 1987 - 1988
3. Langefors U., and Kihlstrom, B., The Modern Technique of Rock Blasting,
Second Edition, A Heelsted Press Book John Willey & Sons,
New
York,1973

4. Moelhim Karthodharmo, Irwandy Arif, Suseno Kramadibrata., Teknik


Peledakan, Diktat Kuliah Jilid I, Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas
Teknologi Mineral, Institut Teknologi Bandung, 1984
5. Koesnaryo, S., Bahan Peledak dan Metode Peledakan, Jurusan Teknik
Pertambangan, UPN Veteran Yogyakarta, 1985
6. Samhudi, Teknik Peledakan , Departemen Pertambangan dan Energi,
Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Pusat Pengembangan Tenaga
Pertambangan, 1994

Anda mungkin juga menyukai