Anda di halaman 1dari 19

Annafis Nurfauza T.

Beta Sonya Andini


Hamdan Faisal
Neng Mitha

Ramlan Mardiana

LATAR BELAKANG
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah
melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi
pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh Rumah
Sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan Informasi
dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan
perubahan. Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif,
transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan
efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan
mempermudah pembentukan kebijakan dalam meningkatkan
sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang
penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.

STRATEGI
Sistem Informasi Rumah Sakit harus selaras dengan bisnis
utama (core bussines) dari Rumah Sakit itu sendiri, terutama
untuk informasi riwayat kesehatan pasien atau rekam medis
(tentang indentitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien),
informasi kegiatan operasional (termasuk informasi sumber
daya manusia, material, alat kesehatan, penelitian serta bank
data. Keberhasilan implementasi sistem informasi bukan
hanya ditentukan oleh teknologi informasi tetapi juga oleh
faktor lain, seperti proses bisnis, perubahan manajemen, tata
kelola IT dan lain-lainnya. Karena itu bukan hanya teknologi
tetapi juga kerangka kerja secara komprehensif sistem
informasi Rumah Sakit.

PROSES BISNIS
1. Pelayanan Utama (Front Office)
Selama proses perawatan, pasien akan
menggunakan sumber daya, mendapat
layanan dan tindakan dari unit-unit seperti
farmasi, laboratorium, radiologi, gizi,
bedah, invasive, diagnostic non invasive
dan lainnya. Unit tersebut mendapat
order/pesanan dari dokter (misalnya
berupa resep untuk farmasi, formulir lab
dan sejenisnya) dan perawat. Jadi dokter
dan perawat sebagai aktor/SDM inti pada
proses bisnis Rumah Sakit (seluruh order
berasal dari mereka)Sistem ini disebut
sebagai order communation system.

2. Pelayanan Administratif (Back-Office)

Rumah Sakit merupakan unit yang mengelola sumber


daya fisik (manusia, uang, mesin/alat kesehatan/aset,
material seperti obat, reagen, alat tulis kantor, barang
habis pakai dan sejenisnya). Proses back office ini
berhubungan/link dengan proses pada front office.

Lanjutan...
Proses bisnis data tidak
terstruktur

Proses-proses bisnis tersebut di atas yang


melibatkan data-data terstruktur, yang dapat
dikelola
dengan
relational
database
management system, selain itu terdapat proses
bisnis yang melibatkan data yang tidak
terstruktur seperti alur kerja, surat diposisi,
email, manajemen proyek, kolaborasi, team
work, manajemen dokumen dan sejenisnya.

ARSITEKTUR INFRASTRUKTUR
Infrastruktur jaringan komunikasi
data yang disyaratkan adalah:
Meningkatkan unjuk kerja dan
memudahkan untuk melakukan
manajemen lalu lintas data pada
jaringan komputer, seperti
utilisasi, segmentasi jaringan, dan
security.
Membatasi broadcase domain
pada jaringan, duplikasi IP address
dan segmentasi jaringan
menggunakan VLAN (virtual LAN)
untuk setiap gedung dan atau
lantai.

Lanjutan...
Memiliki jalur backbone fiber optik dan backup yang berbeda
jalur.
Memanfaatkan peralatan aktif yang ada.
Dianjurkan pemasangan oleh vendor jaringan yang
tersertifikasi.
Dokumentasi sistem jaringan lengkap .
Mengingat penggunaan jaringan yang komplek kedepan,
seperti adanya :
a. Core switch
b. Distribution switch
c. Acces switch

ARSITEKTUR DATA
Beberapa aspek harus diperhatikan dalam
membangun arsitektur data:
Kodefikasi
Juga diperlukan untuk integrasi dan pengelolaan
lebih lanjut seperti statistik.
Mapping
Diperlukan mapping data untuk integrasi dan
pengelolaan lebih lanjut, misalnya mapping kode
kabupaten/kota dengan provinsi dan sejenisnya.
Standar pertukaran data antar aplikasi
Seperti Heath Level 7 (HL7), DICOM, XML dan
sejenisnya.

Database
Desain struktur database, sebaiknya mengacu
pada best practice database Rumah Sakit dan
mengambil dari sumber terbuka serta
mempertimbangkan
kebutuhan
informasi
stakeholder terkait.

ARSITEKTUR APLIKASI

1. Front Office

Data yang dimasukan pada proses rawat akan


digunakan pada proses rawat dan pulang. Selama
proses perawatan, pasien akan menggunakan
sumber daya, mendapat layanan dan tindakan dari
unit-unit seperti farmasi, laboratorium, radiologi,
gizi, bedah, invasive, diagnostic non invasive dan
lainnya. Sistem ini disebut sebagai order
communation system.

Lanjutan...

Bagian Front Office ,


yang meliputi:
Unit Customer Service (pusat
informasi)
Unit pendaftaran pasien
rawat inap

Unit pendaftaran pasien


rawat jalan
Unit pendaftaran pasien
rawat darurat
Unit pendaftaran pasien di
Unit Penunjang

2. Back Office
Bagian Back Office, yang
meliputi :
Medical record (unit rekam
medik pusat)
Akuntansi keuangan
(termasuk UKPPK/Klaim
pihak ketiga)
Remunerasi (jasa pelayanan
dan jasa dokter)
Mobilisasi dana (general
cashier)
Unit binatu dan sterilisasi
Inventory medik dan non
medik
Kepegawaian dan penggajian

Unit pemeliharaan sarana


medik
Unit PDE / SIMRS, yang
meliputi fungsi2:
a. Pusat konsultasi (Help Desk)
b. Trainer / Supervisor Data
c. Network Operation Centre
d. Administrasi server
(Administrator)
e. Manajemen Data
Proses back office ini berhubungan/link
dengan proses pada front office.

3. Komunikasi dan Kolaborasi


a. Komunikasi
One Medic Solution

One Medic One Solutions


for Health Information
System
Desain aplikasi
SIMRS One Medic berbasis
Web dimana pengguna
dapat melakukan integrasi
dengan pihak-pihak internal
maupun eksternal secara
online. Manfaat Integrasi
secara Online bertujuan
untuk mengantisipasi
pengulangan pekerjaan
administrasi yang dapat
memicu terjadinya human
error sehingga potensi
kerugian Rumah Sakit dapat
ditekan.

Lanjutan...
Fitur-fitur SIMRS One Medic :
Security system

modul ini dapat


mengatur
informasi dan
data
yang
diperbolehkan
untuk diakses
baik oleh pihak
internal
maupun
eksternal.

MPI server
solutions
sistim komunikasi
online
yang
dirancang untuk
menjembatani
komunikasi antar
sistem.

Billing records
system
seluruh
data
tindakan
medik
dan obat-obatan
yang
diberikan
pada
pasien
otomatis terekam
secara online dan
dapat diatur sesuai
dengan
format
penagihan yang
ditetapkan
oleh
Pihak Penjamin.

b. Kolaborasi
Kerjasama dalam bentuk Kerjasama
Operasional (KSO) atau Built Operational
Transfer (BOT) merupakan salah satu solusi
untuk penerapan teknologi informasi, sehingga
resiko investasi (Hardware, Software dan
Brainware) dan resiko pelaksanaan sistem akan
berada di pihak konsultan. Sehingga Rumah
Sakit tidak perlu melakukan investasi yang besar
serta akan dijamin keberhasilan pelaksanaan
SIMRS tersebut.

4. Infrastruktur
Software (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit)
Hardware (Perangkat Keras berupa Komputer, printer, dll)
Networking (Jaringan LAN, Wireless, dll)
SOP (Standard Operating Procedure)
Komitmen (Komitmen semua unit / departemen / instalasi yang terkait untuk
sama-sama menjalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di input)
SDM (Sumber Daya Manusia adalah faktor utama suksesnya sebuah sistem
dimana data di input dan di proses melalui tenaga SDM tersebut)

TERIMA KASIH

Referensi :
simrs.net
Permenkes nomor 82 Tahun 2013 Informasi Manajemen
Rumah Sakit
http://simrs.net/tentang-simrs
http://www.rumahsakitpro.com/2014/05/pmk-82-tahun2013-tentang-simrs
http://www.slideshare.net/dwisty1/paparan-simrsperaturan-menkes-ri-no-82-tahun-2013
http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2012/02/04/ker
jasama-operasional-ksobot-sim-rs-432757.html
http://www.jalinmedika.com/products/model-bisnis-simrs

Anda mungkin juga menyukai