Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pembimbing:
Dr. Bayu Rudiyanto, ST MSi
Oleh
Rico Rofian Dabrianto
B4210617
Agus Susanto
B42120701
B42120768
Sofwan
B42120769
B42120834
Kondensor adalah peralatan yang berfungsi untuk mengubah uap menjadi air.
Prinsip kerja Kondensor proses perubahannya dilakukan dengan cara mengalirkan
uap ke dalam suatu ruangan yang berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir di luar pipapipa (shell side) sedangkan air sebagai pendingin mengalir di dalam pipa-pipa (tube
side). Kondensor seperti ini disebut kondensor tipe surface (permukaan). Kebutuhan
air untuk pendingin di kondensor sangat besar sehingga dalam perencanaan biasanya
sudah diperhitungkan. Air pendingin diambil dari sumber yang cukup persediannya,
yaitu dari danau, sungai atau laut. Posisi kondensor umumnya terletak dibawah turbin
sehingga memudahkan aliran uap keluar turbin untuk masuk kondensor karena
gravitasi.
Laju perpindahan panas tergantung pada aliran air pendingin, kebersihan pipa-pipa
dan perbedaan temperatur antara uap dan air pendingin. Proses perubahan uap
menjadi air terjadi pada tekanan dan temperatur jenuh, dalam hal ini kondensor
berada pada kondisi vakum. Karena temperatur air pendingin sama dengan
temperatur udara luar, maka temperatur air kondensatnya maksimum mendekati
temperatur udara luar. Apabila laju perpindahan panas terganggu, maka akan
berpengaruh terhadap tekanan dan temperatur.
Kondensor terdiri dari tube-tube kecil yang melintang. Pada tube-tube inilah air
pendingin dari laut dialirkan. Sedangkan uap mengalir dari atas menuju ke bawah
agar mengalami kondensasi atau pengembunan. Sebelum masuk kedalam kondensor,
air laut biasanya melewati debris filter yang berfungsi untuk menyaring kotorankotoran ataupun lumpur yang terbawa air laut.
Agar uap dapat bergerak turun dengan lancar dari sudu terakhir turbin, maka
vakum kondensor harus dijaga, karena dengan ada vakum pada kondensor
akan membuat tekanan udara pada kondensor menjadi rendah. Dengan tekanan yang
lebih rendah di kondensor, maka uap akan bisa bergerak dengan mudah menuju
kondensor
Fungsi kondensor adalah mengkondensasikan uap bekas dari turbin menjadi air
kondensatemelalui pipa-pipa pendingin agar dapat disirkulasikan kembali. Akibat
kondensasi ini sisi uapkondensor termasuk hotwell berada pada kondisi vacuum.
Proses pada kondensor yang terjadi adalah proses perpindahan panas. Panas
dari uap bekas diteruskan ke massa Fluida pendingin melalui media pemisah yaitu
permukaan perpindahan panas yang dibuat dengan pipa-pipa dengan ketebalan yang
tipis dalam jumlah banyak untuk mencapai effektifitas transmisi sesuai persamaan :
Dimana :
Q = Jumlah panas yang harus dibuang ke kondensor (kJ/kg)
U = Koefisien perpindahan panas universal (kkal/jam)
A = Luas permukaan perpindahan panas (m2)
T = Temperatur uap masuk Kondensor (0C)
ti = Temperatur Air pendingin masuk Kondensor (0C)
to = Temperatur air pendingin keluar Kondensor (0C)
Masalah yang umum dan sering terjadi pada kondensor adalah Fouling, Fouling
memperbesar hambatan yang berarti menurunkan transmitasi. Bila transmitasi (U)
turun, maka beda temperatur antara uap dan air pendingin naik untuk sejumlah panas
(Q) yang harus dipindahkan, kenaikan suhu pada permukaan Kondensor akan berefek
kenaikan tekanan dalam Kondensor sebagai konsekuensinya.
Pada PLTU Priok jenis kondensor yang digunakan adalah berupa shell and tube ,
dimana air laut mengalir didalam tube untuk mendinginkan uap bekas yang berasal
dari turbin, pada proses kondensasi ini mengakibatkan sisi uap kondensor (termasuk
hotwell) berada dalam kondisi vakum . Bila air pendingin berkurang maka vakum
akan turun dan pada kondisi ekstrim dapat mengakibatkan dearating dan bila vakum
terus turun akan mengakibatkan unit trip , karena itu air pendingin utama merupakan
unsur yang vital pada sebuah PLTU.
Condensor dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu :
BagianUtama Kondensor
Kondensor secara umum terdiri dari shell, water box, tube plat, tube support,
hotwell dan sebagainya.
1. Selongsong (shell)
Pipanya di roll pada pemegang pipa pada ujung-ujungnya. Untuk memungkinkan
pemuaian antar apipa air masuk dan selongsong, maka fleksibel diafragma dipasang
pada sisi masuk dan keluar dari selongsong. Diafragma ini berfungsi sebagai flange
yang menghubungkan selongsong, plat pemegang pipa dan water box. Expantion join
terbuat dari stainless steel yang terletak pada leher kondensor untuk memungkinkan
diferensial expantion.
2. Ruang air (water box)
Ruang-ruang air pada sisi masuk dan keluar terbuat dari baja karbon dan masing
masing mempunyai lobang lalu orang.Dengan menggunakan air yang terpisah, maka
pencucian setengah kondensor dapat dilakukan pada beban rendah.
2. Main Air Ejektor , digunakan setelah Starting Air Ejektor beroperasi . Main Air
Ejektor berfungsi membuat vacum pada sisi uap , sampai vacum kondensor normal
sekitar 650 mmHg.
3. Ball Cleaning System (Tapproge Ball System) , berfungsi untuk membersihkan
pipa-pipa (tubes) pendingin kondensor dari kotoran seperti lumpur dan kotoran halus
dengan cara menginjeksikan bola karet (Tapproge Ball) kedalam pipa-pipa pendingin
kondensor secara terus menerus proses ini dilakukan oleh pompa sirkulasi
(Circulation Pump) dengan cara memompakan bola tapproge pada sisi masuk air
pendingin dan mengambil kembali bola pada sisi keluar air pendingin untuk
selanjutnya disirkulasikan kembali pada kondensor.
4. Deaerator
Berfungsi membuang gas-gas yang tidak dibutuhkan dari dalam air
kondensat seperti oksigen (O2), carbondioksida (CO2) dan non condensable gas
lainnya